Anda di halaman 1dari 5

Bupivacaine digunakan dalam operasi dan beberapa tindakan

medis, termasuk tindakan medis untuk gigi. Obat ini digunakan


sebagai anestesi lokal (khusus dalam satu area saja) dan
menyebabkan rasa kebas pada area yang disuntik. Anestesi
tersebut dapat dilakukan pada beberapa bagian tubuh, antara lain:
 Anestesi thorakalis atau lumbal, yaitu anestesi yang disuntikkan
pada tulang punggung.

 Anestesi kaudal, yaitu anestesi yang disuntikkan pada tulang


ekor.

 Anestesi saraf tepi atau perifer.

 Anestesi spinal dan epidural, yaitu anestesi disuntikkan pada area


sumsum tulang.

Selain itu, bupivacaine juga dapat digunakan untuk mengatasi


rasa nyeri akut seperti saat proses persalinan, atau meredakan
rasa nyeri paska operasi, termasuk operasi buniectomy (kelainan
pada jempol kaki) dan haemorrhoidectomy (operasi
menghilangkan wasir). Sedangkan dalam prosedur medis untuk
gigi, bupivacaine langsung disuntikkan ke dalam mulut atau di
dekat gigi yang akan dirawat oleh dokter.

Tentang Bupivacaine
Golongan Obat anestesi (bius)

Kategori Obat resep

Memberi rasa kebas selama operasi, meredakan nyer


Manfaat atau prosedur medis tertentu, serta mengatasi nyeri p
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak

Bentuk obat Cairan (suspensi)

Peringatan:
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau menyusui.

 Konsultasikan pada dokter jika memiliki penyakit anemia, hati,


ginjal, gangguan perdarahan, penyumbatan
darah, sifilis, polio, tumor otak atau tumor sumsum tulang
belakang, tekanan darah tinggi atau rendah, dan arthritis.
 Konsultasikan juga pada dokter jika menderita nyeri kronis pada
tulang belakang kronis atau pusing paska operasi.

 Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain,


seperti antidepresan, antipsikotik, antimual, warfarin, obat yang
dijual bebas, suplemen, atau obat herbal.

 Jika Anda mengalami reaksi alergi atau overdosis, segera temui


dokter.

Dosis Bupivacaine
Bupivacaine umumnya diberikan dalam dosis tunggal dengan
jumlah maksimal 175 mg. Dosis dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pasien. Dosis tersebut dapat diulangi setiap 3 jam
dengan dosis maksimal 400 mg perhari.

Pemberian dosis untuk rasa nyeri akut adalah :

Kondisi Dosis
Konsentrat cairan 0,25 %
Konsentrat 0,5 % : 30-60
infus denganKonsentrat 0
Untuk anestesi lumbar saat nyeri persalinan jam, Konsentrat 0,125 %

Konsentrat cairan 0,25 %


Untuk anestesi kaudal saat persalinan 0,5 % 50-100 mg.
Sedangkan dosis dewasa untuk rasa nyeri paskaoperasi adalah:

Kondisi Dosis

Melalui infus epidural Konsentrat 0,1%: 4-15 m

Untuk bunionectomi Dosis tunggal 106 mg (8


Dosis untuk anestesi operasi adalah:

Kondisi Dosis

Anestesi lokal Konsentrat 0,25 %: hingg

Konsentrat 0,25 %: 12,5


Untuk anestesi saraf tepi 25 mg hingga 150 mg

Konsentrat 0,25 % : 25-5


Untuk anestesi lumbar epidural %: 50-100 mg.

Untuk anestesi spinal Konsentrat 0,5 %: 10-20

Mengonsumsi Bupivacaine dengan Benar


Bupivacaine diberikan melalui suntikan di rumah sakit atau
klinik gigi. Selama pemberian bupivacaine, maka keadaan vital
pasien, termasuk tekanan darah dan kadar oksigen akan diamati
secara seksama oleh dokter.
Beberapa obat bius epidural dapat memiliki dampak permanen
bagi proses tubuh tertentu, seperti fungsi seksual, kendali usus
besar atau kandung kemih dan gerakan atau rasa pada kaki. Jika
merasakan risiko khusus kerusakan saraf dari bupivacaine, segera
hubungi dokter.

Selama masih dalam masa pembiusan, berhati-hatilah agar


terhindar dari cedera sebelum tubuh kembali pulih dari rasa kebas
tersebut. Hindari juga makan, mengunyah permen, atau minum
air panas selama mulut masih terasa kebas pasca prosedur medis
untuk gigi.

Bupivacaine juga dapat menimbulkan reaksi alergi serius,


termasuk anapphlaxis. Konsultasikan segera pada dokter jika
timbul ruam, gatal, keringat keluar berlebihan, pusing, pingsan,
kesulitan bernapas atau menelan. Hal ini bisa menjadi gejala
anafilaksis yang membutuhkan penanganan medis segera dan
dapat mengancam jiwa pasien.

Kenali Efek Samping Bupivacaine


Selain memberi efek yang dibutuhkan, bupivacaine juga dapat
memberi efek yang tidak diinginkan. Beberapa efek samping
setelah menggunakan bupivacaine adalah:

 Bengkak pada wajah, tangan, dan kaki.

 Gangguan bicara serta penglihatan.

 Pusing atau pingsan.


 Detak jantung cepat atau tidak teratur.

 Demam.

 Berkeringat berlebihan.

 Kesemutan pada tangan atau kaki.

 Kesulitan bernapas.

 Pertambahan atau penurunan berat badan yang tidak biasa.

 Kelelahan dan rasa lemah yang tidak biasa.

 Air seni keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali.

Jika gejala ini dialami setelah pemberian bupivacaine, segera


hubungi dokter.

Anda mungkin juga menyukai