Anda di halaman 1dari 4

Definisi Alkohol

Minuman keras adalah semua minuman yang mengandung alkohol (zat psikoaktif) bersifat
adiktif yang bekerja secara selektif, terutama pada otak, sehingga dapat menimbulkan
perubahan pada perilaku, emosi, dan kognitif, serta bila dikonsumsi secara berlebihan dan
terus-menerus dapat merugikan dan membahayakan jasmani, rohani maupun bagi
kepentingan perilaku dan cara berfikir kejiwaan.

Ahira, Anne. 2010. Pengertian Minuman Keras Alkohol.

Definisi Penyalahgunaan Alkohol

Penyalahgunaan alkohol adalah pengkonsumsian alkohol yang penggunaannya secara tidak


sepatutnya dan tidak sebagaimana mestinya terhadap alkohol. Penyalahgunaan alkohol adalah
mereka yang mempunyai masalah sosial, interpersonal dan masalah hukum berkaitan dengan
penggunaan alkohol.

Hawari, Dadang. Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol, & Zat
adiktif. Jakarta : Gaya Baru. 2006

MEKANISME ADIKSI

Adiksi dapat didefinisikan sebagai penggunaan obat-obatan secara kompulsif dimana


perilaku pengguna sebagian besar dikontrol oleh substansi individu tersebut dan mempunyai
efek psikoaktif yang dapat merusak individu atau masyarakat. penggunaan substansi tersebut
menjadi sangat penting bagi pecandu karena substansi tersebut merupakan prioritas dalam
hidup pecandu. Definisi umum dari penyalahgunaan (abuse) adalah penggunaan zat atau
obat-obatan dengan cara yang menyimpang dari pola medis atau sosial. Kecanduan berarti
tindakan penggunaan yang tidak dapat secara sukarela berhenti, dan kehilangan kontrol atau
ketidakmampuan untuk menghentikan minum dianggap sebagai fitur penting dari kecanduan
alkohol. Penggunaan obat kompulsif meskipun terjadinya konsekuensi yang merugikan.

Senyawa kimia etanol relevan untuk pemahaman tentang neurbiologi kecanduan


alkohol. etanol adalah molekul organik yang kecil terdiri dari dua rangka karbon dikelilingi
atom hidrogen dengan kumpulan hidroksil yang melekat pada salah satu karbon. Kumpulan
hidroksil memberikan etanol sifat larut air sementara rangka hidrokarbon memberikan etanol
sifat larut lipid. komposisi membuat etanol dapat larut dalam air dan lemak. Sehingga etanol
dapat berintekaksi dengan lipid membran sel. Ukuran molekul yang kecil dan kekurangan
karbon isomerik membuat etanol tidak hanya diekspresikan pada reseptor khusus etanol.
etanol memodifikasi aktivitas fungsional banyak reseptor dan kanal ion, termasuk reseptor
NMDA, kainate, serotonin 5-HT3, GABA, dan reseptor glisin, serta kanal ion kalsium dan
kalium.

Dalam kebanyakan kasus, alkohol mempengaruhi target ini hanya pada konsentrasi
tinggi. Namun, beberapa reseptor GABA sangat peka terhadap alkohol sehingga efek
fungsional dapat terjadi pada konsentrasi dalam kisaran memabukkan. Mekanisme
ketergantungan alkohol kurang dipahami dengan baik. Adaptasi kompensasi dari reseptor
GABA terhadap paparan etanol telah lama memainkan peranan penting dalam
ketergantungan alkohol.

Neurotransmitter utama yang sejauh ini diduga terlibat dalam penyalahgunaan zat dan
ketergantungan adalah dopamin dan GABA. Neuron dopaminergik spesifik di area tegmental
ventral otak, yang memproyeksikan ke daerah kortikal dan limbik- terutama nukleus
accumbens. jalur otak khusus ini diduga terlibat dalam sensasi reward dan menjadi mediator
utama dari efek penyalahgunaan sebagian besar zat. Dopamin tampaknya merupakan
neurotransmiter utama pada situs-situs penguatan. Meskipun sistem neurotransmiter yang
terlibat dalam biologi kompleks, setidaknya tiga neurotransmiter lain yang dikenal terlibat di
beberapa situs di otak: serotonin di hipotalamus, peptidopiod di daerah tegmental ventral dan
accumbens, dan neurotransmitter GABA menghambat di daerah tegmental dan inti
accumbens. Menariknya, reseptor glukosa melupakan link penin antara sistem serotonergik
dan peptida opioid di hipotalamus. Jalur alternatif hadiah melibatkan pelepasan norepinefrin
di hipokampus dari serat saraf yang berasal dari lokus coerulus.

Alkohol dikerahui mengaktifkan sistem norepinefrin di sirkuit limbik melalui kaskade


antarsel yang mencakup serotonin, peptida opioid dan dopamin. Alkohol juga dapat
menyebabkan efek langsung melalui produksi neuroamines yang berinteraksi dengan reseptor
opioid atau dengan sistem dopaminergik. Dalam teori kaskade penghargaan, mendalilkan
bahwa anomali genetik, stress berkepanjangan atau menyalahgunaan jangka panjang dari
alkohol dapat menyebabkan pola mengidam abnormal pada hewan dan manusia.
Sindroma ketergantungan alkohol: Jika tiga atau lebih kriteria terpenuhi dalam satu
tahun terakhir dan secara bersamaan.

1. keinginan kuat atau perasaan untuk mengkonsumsi alkohol


2. ketidakmampuan untuk mengontrol minum alkohol
3. Adanya efek withdrawal dari pengurangan atau pemutusan konsumsi alkohol 4.
ketergantungan dengan alkohol, yang ditandai dengan kesenangan atau ketertarikan lain yang
berkurang karena alkohol. Atau banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitas untuk
memperoleh mendapatkan atau sembuh dari efek alkohol

5. penggunaan alkohol yang terus menerus memiliki efek yang buruk yang menganggu dalam
hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari

6. Tetap menggunakan zat tersebut walaupun sudah diketahui zat tersebut tidak baik untuk
kesehatan.

Lecture Notes. Alcohol & Alcoholism. Departement of Forensic Medicine, University


of Dundee.2011

Biomolekular Alkohol

Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau
cincin hidrokarbon. sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi
dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. hal ini disebabkan antara
molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R - OH, dengan
R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak
cabang, semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol,
propanolol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa
cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan.

Alkohol ada 2 jenis :

etil alkohol B etanol (C2H5OH)


Metil alkohol B Metanol (CH3OH)

Alkohol yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah etanol. etanol

berkadar 70% digunakan sebagai zat antiseptik, pembersih luka, serta pensteril alat-
alat kedokteran dan industri.
Lecture Notes. Alcohol & Alcoholism. Departement of Forensic Medicine, University
of Dundee.2011

BAB 1 Pendahuluan

A l k o h o l   b a n y a k   t e r d a p a t   d a l a m   b e r b a g a i   m i n u m a n   d a n   s e r i n g meni
mbulkan keracunan. Keracunan alkohol menyebabkan penurunand a y a   r e a k s i a
t a u   k e c e p a t a n ,   k e m a m p u a n   u n t u k   m e n d u g a   j a r a k   d a n keteramp
ilan mengemudi sehingga cenderung menimbulkan kecelakaanlalulintas dijalan,
pabrik, dan sebagainya. Penurunan kemampuan untuk  mengontrol diri dan
hilangnya kapasitas untuk berpikir kritis mungkin
menimbulkan tindakan yang melanggar hukum seperti, perkosan,
penganiayaan, dan kejahatan lain ataupun tindakan bunuh diri. Dari sudut pandang
medikolegal,alkohol merupakan faktor
yang paling sering berkontribusi terhadap kematian akibat kekerasan atau kematian
natural, juga insiden non fatal. Istilah yang sering digunakan untuk menindikasikan
penggunaan alkohol yang berulang atau berlebihan adalah alcoholmisuse,
y a n g   d a p a t   m e n y e b a b k a n   p e r m a s a l a h a n   s o s i a l ,  psikologis, dan fisik.
LatarBelakang

Anda mungkin juga menyukai