Etanol atau etil alkohol C2H5OH adalah suatu cairan bening tak berwarna ,
teurai secara biologis, memiliki toksisitas rendah dan tidak menimbulkan solusi
polusi udara yang besar apabila bocor. Etanol kaitannya dengan bahan bakar memili
angka oktan yang tinggi sehingga dapat menggantikan timbal sebagai peningkat nilai
oktan dalam bensin.
Etanol dulunya difarmentasi oleh gula, misalnya pada pembuatan minuman.
Pada umumnya industri pembuatan etanol saat ini masih menggunakan metode yang
sama dimana gula sederhana adalah sebagian bahan bakunya menggunakan enzim
sebagai pengubahnya yang diperoleh dari ragi dengan hasil akhir etanol dan karbon
dioksida. Etanol merupakan kelompok senyawa alkohol yang mengandung gugus
hidroksil
Adapun sifat fisik dan kimia etanol itu sendiri dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Sifat Fisik Dan Kimia Etanol
Parameter Keterangan
Bentuk Cair
Warna Tidak berwarna
Ambang Bau 0,1-5058,5 ppm
Ph 7,0 pada 10g/l 20⁰C
Titik lebur, ⁰C -112⁰C
Titik didih ⁰C, 1 atm 78,4⁰C pada 1013hPa
Titik nyala 12⁰C
Laju penguapan Tidak tersedia infomasi
Flamabilitas (padatan, gas) Tidak tersedia informasi
Batas ledakan bawah 3,5%(V)
Batas ledakan atas 15%(V)
Tekanan uap 59hPa pada 20⁰C
Rapat uap relative 1,6
Kerapatan relative 0,790-0,793 g/cm3 pada 20⁰C
Kelarutan dalam air Pada 20⁰C tercampur sepenuhnya (larut
dalam air dan eter)
Viskositas 1,17 mPa pada 20⁰C
Sifat peledak Tidak diklasifikasikan sebagai mudah
meledak
Kegunaan alkohol 2
Alkohol umumnya berarti etanol atau etil alkohol yang biasa digunakan dalam
minuman beralkohol seperti bir, anggur dan minuman keras. Spiritus yang digunakan
untuk pembedahan, kandungan utamanya adalah etanol dengan sedikit methanol.
Etanol juga digunakan dalam sediaan obat, pencuci mulut, antiseptik, desinfektan,
dan kosmetik sepertii aftershave, parfum
dan cologne. Beberapa kegunaan yang lebih penting dari beberapa alkohol sederhana
seperti metanoldan etanol,
1. Minuman
Alkohol yang terdapat diiminuman beralkohol adalah etanol.
2. Sebagai bahan bakar
Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbondioksida yang bisa
digunakan sebagai bahan bakar baik sendirimaupun dengan adanya campuran
bensin. Gasohol sebagai campuran yang mengandung 10%-20% etanol.
3. Sebagai pelarut
Etanol aman digunakan sebagai pelarut dari senyawa-senyawa organik. Salah
satu manfaat etanol sebagai pelarut yaitu digunakan pada parfum. Alkohol
bersifat racun bagi otak. Alkohol murni berupa cairan bening, yang mudah
menguap dan mempunyai aroma yang khas. Alkohol terdapat pada berbagai
jenis minuman; Alkohol absolut 99,9%, rectified spirit: 90%, methylated
spirit: 95%, rum dan minuman lainnya: 50%-60%, whisky, gin, brandy: 40%-
45%, port dan cherry: 20%, wine: 10%-15%, bir: 4%-8%, dan berbagai jenis
minuman keras daerah lainnya: 5%-10%.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan kadar etanol didalam tubuh,
diantaranya:
1. Trauma
2. Nutrisi
3. Metabolism serotonin
4. Mikroorganisme
Pemeriksaan Luar7 10. Syaulia, Andirezeki,wongso. Roman’s 4n6 Ed.20
http://scribd.com/doc/546/71022/67/KERACUNAN ALKOHOL.htm
Untuk pemeriksaan luar jenazah yang diduga akibat alcohol harus dilakukan
pemeriksaan sesegera mungkin. Pemeriksaan dilakukan dengan menekan dada
jenazah untuk menentukan apakah ada sesuatu bau yang keluar dari mulut atau
bahkan lubang hidung. Kemudian lakukan pemeriksaan pada pakaian jenazah,
bertujuan untuk melihat apakah ada bercak muntahan. Selanjutnya, kaku mayat nejadi
salah satu pertimbangan, pada korban yang diduga meninggal karena keracunan
alcohol biasanya akan terjadi perlambatan kaku mayat dan pembusukan pada mayat
yang lebih lama. Pemeriksaan dengan melihat konjungtiva menjadi salah satu
pertimbangan, yang mana pada kondisi akut akan ditemukan kongesti konjungtiva
yang sangat jelas.
Pemeriksaan Dalam 3,6
Pemeriksaan dalam dilakukan apabila dugaan kematian akibat alcohol tidak
ditemukan. Sebaiknya pada pemeriksaan dilakukan pembedahan pada tengkorak
dilakukan terlebih dahulu, hal ini dikarenakan bau alcohol akan tercium lebih kuat
pada bagian tengkorak. Lalu perhatikan darah korban, apabila kematian korban
terjadi secara cepat akibat alcohol biasanya tidak akan ditemukan pembekuan darah.
Pemeriksaan dalam yang dilakukan pada keracunan alcohol akut,akan
ditemukan:
1. Bau alkohol berupa bau asetat yang bisa tercium dari isi lambung dan
organ tubuh lainnya
2. Dinding lambung akan terlihat hiperemis da nisi lambung akan berwarna
coklat
3. Organ tubuh akan mengalami kongesti
4. Edema pada otak yang jelas terlihat pada girus otak yang semakin sempit
dan pelebaran pembuluh darah otak dan selaput otak, degenarasi bengkak
keruh pada bagian parenkim organ dan inflamasi mukosa saluran cerna.
Pemeriksaan dalam yang dilakukan pada keracunan alcohol kronik,akan ditemukan:
1. Mukosa lambung akan tampak hiperemis dan hipertropi
2. Hati dan ginjal mengalami kongesti. Pada hati terdapat infiltrasi lemak dan
perubahan sirosis
3. Jantung membesar membesar dan adanya ilfiltrasi lemak. Pada kasus
kronik, jantung akan terlihat fibrosis interstitial, sel-sel radang, hialinisasi,
edema, dan vakuolisasi serabut otot.
Pemeriksaan Penunjang3
Untuk mengukur kadar alkohol yang dikonsumsi seseorang terdapat
beberapa cara diantaranya adalah dengan mengukur kadar alkohol dalam
darah dengan metode sederhana conway. Pada pemeriksaan ini dibutuhkan
darah dari pembuluh darah vena perifer (kubiti atau femoralis).
Selain pemeriksaan Conway diatas, juga terdapat metode lain yaitu
dengan tes tiup alkohol. Pada tes ini dibutuhkan alat yang dapat mendeteksi
kadar alkohol melalui udara nafas seseorang. Saat ini terdapat berbagai alat
yang sering digunakan polisi untuk mengukur kadar alkohol pengguna jalan
raya. Masing-masing alat memiliki sensitifitas masing-masing dalam
mendeteksi kadar alkohol dalam udara nafas seseorang.
Bagian tubuh yang diperlukan untuk pemeriksaan kimia:
Darah
Paru-paru
Otak
Pada bagian yang diambil tidak boleh ditambahkan zat pengawet dan
pemeriksaan dilakukan sesegera mungkin.
Dalam beberapa jam setelah kematian, darah pada sistem pembuluh darah
membeku dan secara spontan bekuan darah tersebut mengalami lisis. Lisis
tersebut kemudian dipakai untuk menentukan sampel yang akan diambil untuk
otopsi seluruhnya mencari atau sebagian saja mencari.
Serum dan plasma mengandung 10-15% air lebih banyak dari pada jumlah sel
darah. Karena etanol terdistribusi dalam darah dalam porsi cairan maka
diharapkan konsentrasinya dalam plasma 10-15% lebih tinggi dari pada
konsentrasi seluruh sel darah. Kandungan cairan pada darah postmortal akan
menurun dan arena etanol terdistribusi dalam fase cairan pada tubuh, hal ini akan
menyebabkan BAC menurun. Konsentrasi etanol pada cairan vitreus biasanya
18% lebih tinggi dari pada etanol dalam darah dan kadar etanol urine lebih tinggi
30% atau lebih dibandingkan konsentrasi pada darah. Bahan-bahan yang perlu
diambil untuk pemeriksaan toksikologi adalah darah, otak, ginjal, hati, dan urine.
Dalam urin ditemukan metil alkohol dan asam forniat sampai 12 hari setelah
keracunan