a. Coba-coba seseorang memulai tahap ini karena rasa ingin tahunya dan agar dia diakui
dalam kelompoknya
b. Social atau rekreasional seseorang menggunakan NAPZA dengan tujuan bersenang-
senang
c. Situasional seorang pengguna NAPZA sudah termasuk ke dalam tahapan yang lebih
tinggi dari tahap social, salah satu tahap sebelum ketergantungan
d. Ketergantungan tahap akhir penyalahgunaan NAPZA; seseorang merasa sudah tidak
dapat hidup bila tidak menggunakan NAPZA
a. Experimental use
Pemakaian NAPZA yang tujuannya ingin mencoba sekedar ingin memenuhi rasa ingin
tahu
b. Diskotik, bar, pub, karaoke
Penggunaan NAPZA pada waktu tertentu sekedar sebagai sarana sosialisasi
c. Situasional use
Penggunaan NAPZA untuk menghilangkan perasaan yang tidak enak seperti tegang,
sedih, kecewa
d. Abuse
Pola penggunaan NAPZA yang bersifat patologik dan mengganggu fungsi social dan
pekerjaannya
e. Dependent use
Penggunaan NAPZA sehingga sampai dijumpai kebutuhan meningkatkan dosis untuk
mendapatkan efek yang diinginkan
3. Apa yang menyebabkan pasien mengalami mual, anoreksia, keringan berlebihan, cemas, dan
insomnia?
Gejala di atas merupakan gejala withdrawl yang dialami pada pecandu alkohol. Kalo orang
udh kecanduan alcohol otaknya adaptasi tapi di satu sisi ada ketidakseimbangan
aktivitas antara GABA sama NDMA. Nah kalo orangnya ini memutuskan buat stop minum
alcohol malah ketidakseimbangannya ga tekendali/overactive di otaknya jadinya
muncul dari gejala withdrawl (mual, anoreksia, keringat belebihan, cemas, insom, dll).
Karena pasien sudah kecanduan alcohol. Mengonsumsi alcohol yang berlebihan akan
meningkatkan level toleransi melalui proses neuroadaptations secara bertahap, reseptor
yang ada di otak beradaptasi dengan efek dari alcohol untuk mengimbangi rangsangan dan
sedasi yang terjadi efek dari alcohol dalam jumlah yang sama menjadi berkurang dari
waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan seseorang yang mengonsumsi alcohol akan
menambah jumlah alcohol yang diminumnya untuk bisa mendapatkan sensasi yang sama
baginya. Proses toleransi ini sangat dipengaruhi oleh reseptor GABA dan glutamate.
Konsumsi alcohol ketidakseimbangan aktivitas antara GABA dan NMDA.
Ketidakseimbangan fungsi ini malah jadi makin ga terkendali di otak seseorang kalo
seseorang ini memutuskan berhenti minum alcohol. Nah gejalanya itu nnti berupa
kecemasan, tubuh keringat, kejang, halusinasi dan timbul keinginan yang tak tertahankan
untuk mengonsumsi alcohol. Kalo gejala ini (withdrawl) terus berulang membawa efek
toksik (racun) pada neuron dan akan menyebabkan gangguan kognitif serta kerusakan otak.
S. Loeber, T. D. (2009). Alcohol & Alcoholism. Impairment of cognitive abilities and
decision making after chronic use of alcohol: the impact of multipledetoxifications. , 372–
381.
5. Mengapa gejala mual dan anoreksia bisa mereda dengan meminum alcohol?
Calgaryguide.
6. Apa dampak jangka pendek dan jangka panjang dari mengonsumsi alkohol?
Jangka pendek : tubuh akan mengalami serangkaian perubahan, mabuk/teler
Jangka panjang : peningkatan tekanan darah hipertensi. Kerusakan jantung, stroke,
kanker payudara, kerusakan hati, kanker saluran pencernaan, impotensi, berkurangnya
kesuburan, kesulitan tidur, kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana
perasaan, gangguan ingatan dan gangguan konsentrasi.
Tritama, Topaz Kautsar. 2015. Konsumsi Alkohol dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. FK
Universitas Lampung.
Sebagian besar acetaldehyde yang terbentuk dari alcohol dioksidasi di hepar dengan reaksi
yang dikatalis oleh mitochondrial NAD-dependent aldehyde dehydrogenase (ALDH). Produk
dari reaksi ini adalah asetat, yang akan dimetabolisme lebih lanjut menjadi CO2 dan air atau
digunakan untuk membentuk asetil KoA.
Tritama, Topaz Kautsar. 2015. Konsumsi Alkohol dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan. FK
Universitas Lampung.
Psikoterapi
Psikoterapi memusatkan pada alasan seseorang mengapa minum. Focus spesifik adalah
dimana pasien minum, dorongan premotivasi di belakang minum, hasil yang diharapkan dari
minum, dan cara alternative untuk mengatasi situasi tersebut. Melibatkan pasangan yang
tertarik dan bekerja sama dalam terapi bersama (conjoint therapy) untuk sekurangnya satu
sesi.
Terapi Perilaku
Terapi perilaku mengajarkan seseorang dengan gangguan berhubungan alcohol untuk
menurunkan kecemasan. Latihan ditekankan pada Latihan relaksasi, Latihan ketegasan,
keterampilan mengendalikan diri, dan strategi baru untuk menguasai lingkungan. Sejumlah
program pembiasaan perilaku (operant conditioning) membiasakan orang dengan gangguan
berhubungan alcohol untuk memodifikasi perilaku minum mereka dan untuk berhenti
minum. Dorongan berupa hadiah keuangan, kesempatan untuk tinggal di lingkungan rawat
inap yang baik, dan jalur untuk memasuki interaksi social yang menyenangkan.
Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. Kaplan & Sadock. Penerbit Buku Kedokteran EGC Tahun
2004.
10. Factor-faktor yang mempengaruhi gangguan mental organic?
Factor penyebab terjadinya gangguan mental organic:
- Penyakit/gangguan primer/cidera otak
- Penyakit/gangguan sistemik yang secara sekunder mempengaruhi otak
- Zat atau obat yang saat itu ada/dalam waktu panjang mempengaruhi otak
11. Apa perbedaan antara intoksikasi akut, putus zat, dan sindrom ketergantungan?
Baru saja menggunakan Berlaku selama 12 bulan atau Penghentian atau pemutusan
alcohol 1 tahun obat sudah lama dan berat
Perilaku maladaptive/ Manifestasi: 2 atau lebih tanda berikut ini
perilaku yang fisiologis Peningkatan konsumsi yang berkembang dalam
berubah secara klinis alcohol dari biasa beberapa jam sampai beberapa
berkembang selama atau Ada keinginan hari dari kriteria di poin 1:
setelah meminum alkohol menetap atau Hiperaktivitas otonom
kegagalan dari Peningkatan tremor
penghentian tangan
meminum alcohol Insomnia
Peningkatan waktu Mual muntah
yang dihabiskan untuk Halusinasi atau ilusi
mencari menggunakan Penglihatan raba atau
atau sembuh dari dengar
efeknya Agitasi psikomotor
Keinginan atau Kecemasan
ngidam untuk Kejang
mengonsumsi alcohol
Kegagalan memenuhi
kewajiban peran
Penggunaan berlanjut
walau ada masalah
sosial karena alcohol
Ada penurunan
aktifitas sosial,
pekerjaan, dan
rekreasi
Penggunaan alcohol
berulang walau dalam
situasi yang
berbahaya
Melanjutkan
penggunaan walau
mengetahu resiko
yang berbahaya
Toleransi / penurunan
sensitifitas dari
alcohol (minum
banyak tapi ga
mabuk)
Gejala putus obat
1 atau lebih tanda berikut Gejala dalam kriteria poin ke-
ini selama atau segera 2 menyebabkan penderitaan
setelah penggunaan secara klinis atau gangguan
alcohol: fungsi social
Bicara cadel
Inkoordinasi
Gaya berjalan tidak
mantap
Nystagmus
Gangguan atensi
dan daya ingat
Stupor atau koma