1. DEFINISI
Intoksikasi akut merupakan suatu kondisi peralihan yang timbul akibat
penggunaan alcohol atau zat psikoaktif lain sehingga terjadi gangguan
kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek atau perilaku, atau fungsi dan respons
psikofisiologis lainnya. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010;
Maslim, 2001).
Zat psikoaktif adalah zat kimia yang memiliki efek psikologis. Banyak
zat psikoaktif yang beredar secara luas di masyarakat, baik yang digunakan
secara sengaja ataupun tidak. Ada beberapa jenis zat psikoaktif yaitu; (1)
Golongan ilegal dan terlarang: kokain, mariyuana, dan heroin; (2) Golongan
yang dapat diperoleh dengan permintaan: tembakau dan alkohol; dan (3)
Tergolong legal: kafein (Nevid, et al., 2005).
2. ETIOLOGI
a. Etiologi organobiologik: zat psikoaktif.
Ada 3 kelompok besar dari zat psikoaktif yang disalahgunakan, yaitu
depresan, stimulant dan halusinogen (psychedelics). (Nevid, et al., 2005).
b. Etiologi psikologik
c. Etiologi sosiokultural
3. MASALAH KLINIS GANGGUAN PENGGUNAAN NAPZA
a. Tembakau
Tembakau digunakan dalam bentuk rokok, cerutu, tembakau pipa,
tembakau kunyah, dan susur. Paling umum adalah penggunaan rokok baik
rokok putih, kretek maupun cerutu. Zat berbahaya bagi kesehatan yang
dikandung rokok adalah nikotin, carbon monoksida, dan hydrogen sianida
yang diserap tubuh melalui paru..
Perokok ketergantungan mengalami masa tak nyaman ketika ia
menghentikan rokok, terjadi gejala putus rokok seperti gelisah, anxietas,
sulit tidur, berkeringat, debar jantung dan tekanan darah menurun, tak bisa
konsentrasi, nafsu makan yang kompulsif, sakit kepala dan sensitif, dapat
terjadi. Simtom fisik putus nikotin terjadi selama satu sampai tiga minggu.
Masalah medik terkait pengguna tembakau dirokok dalam jangka panjang
adalah gangguan pada sistim pernafasan, jantung dan pembuluh darah,
kanker, sistem digestif, gangguan makan, dan reaksi alergi. (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
b. Alkohol
Pengguna alkohol dengan ketergantungan disebut juga alkoholisme.
Alkohol adalah zat yang memproduksi efek ganda pada tubuh: pertama
adalah efek depresan yang singkat dan kedua adalah efek agitasi pada
susunan saraf pusat yang berlangsung enam kali lebih lama dari efek
depresannya.Kesadaran atas kedua efek ini sangat tergantung pada kondisi
susunan saraf pusat pada saat penggunaan alkohol berlangsung.
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
c. Metamfetamin
Metamfetamin memiliki lama kerja lebih panjang di banding
MDMA (Methylenedioxy methamphetamine), yaitu dapat mencapai 12
jam dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lain: Chalk, Crystal, Glass,
Ice, Met, Speed, Tina, SS, crank.
c. Amfetamin
Merupakan golongan stimulansia. Nama generik amfetamin adalah
D-pseudo epinefrin yang di sintesa tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932
sebagai dekongestan. Nama jalanannya adalah speed, meth crystal, uppers,
whizz dan sulphate. Bentuknya berupa bubuk warna putih dan keabu-
abuan.
d. Heroin