t
Sebagian dari siswa-siswa di sekolah atau mahasiswa-mahasiswa di perguruan tinggi bekerja
keras untuk mencapai keberhasilan tanpa mempedulikan kemungk:inan untuk gagal; sebagian
lagi lebih sedikit memikirkan keberhasilan dan lebih banyak memikirkan penampilan dengan
cara menghindarkan diri dari kegagalan. Siswa yang motivasinya untuk berhasil lebih besar
daripada motivasinya untuk menghindarkan diri dari kegagalan biasanya lebih menyukai
tugas-tugas yang tidak terlalu sukar atau terlalu mudah. Tugas yang memi1iki kesulitan sedang
akan memberikan t.antangan ke arah penyelesaiannya. Keberhasilan dalam menye1esaikan
tugas-tugas semacam itu akan meningkatkan keyakinan pada kemampuan diri sendiri. Kegagalan
mudah diatasi dengan menambah sedikit usaha. Sebaliknya, siswa yang memiliki motivasi
menghindari kegagalan tidak menyukai tugas-tugas yang memiliki tingkat kesulitan sedang,
melainkan lebih menyukai tugas yang lebih mudah atau lebih sulit. Pernilihan tugas yang
mudah menjamin keberhasilan, sedangkan pemilihan tugas yang sukar dapat dipergunak.an
sebagai dalih bila terjadi kegagalan bahwa kegagalan tersebut disebabkan oleh tugas yang
terlalu sulit dan bukan oleh kemampuan yang rendah. Melalui kedua cara ini kehormatan dan
harga diri akan selalu dapat dilindungi.
Daftar Pustaka
http://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/article/view/852
http://library.um.ac.id/images/stories/pidatogurubesar/gurubesar/Atribusi%20Terhadap
%20Sebab-Sebab%20Keberhasilan%20dan%20Kegagalan%20Serta
%20Kaitannya %20Dengan%20Motivasi%20Untuk%20Berprestasi%20%20Prof.
%20Dr.%20Wayan%20Ardhana.pdf
http://makalahpendidikanislamlengkap.blogspot.com/2015/06/teori-atribusi-bernard-
weiner.html