Anda di halaman 1dari 6

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA , PSIKOTROPIKA , DAN

ZAT ADIKTIF (NAPZA).

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya yang
merupakan jenis zat/obat-obatan yang dapat mengganggu kesehatan fisik , kesehatan jiwa dan
kehidupan sosial apabila disalahgunakan.

NAPZA secara umum adalah zat kimiawi atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman yang apabila dimasukkan kedalam tubuh baik secara oral (diminum,dihisap,dihirup
dan disedot) maupun disuntik dapat mempengaruhi pikiran , suasana hati ,perasaan dan
perilaku seseorang dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Pada perkembangan saat ini, NAPZA tidak hanya digunakan dalam bidang farmasi saja,
tetapi sudah terjadi penyalahgunaan NAPZA. Hal ini sering kali ditemukan pada kalangan
remaja hingga masyarakat usia dewasa.

Penyalahgunaan NAPZA merupakan salah satu permasalahan nasional yang dipandang serius
oleh pemerintah, karena dapat menyebabkan rusaknya moral bangsa. Karena itu pemerintah
sangat memberikan perhatian terhadap penanganan atas penyalahgunaan NAPZA . Di negara
kita, masalah merebaknya penyalahgunaan NAPZA semakin lama semakin
meningkat.Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis
NAPZA secara teratur diluar indikasi medis,sehingga menimbulkan gangguan kesehatan
fisik,psikis,dan gangguan fungsi sosial. Ketergantungan NAPZA adalah kondisi dimana telah
terjadi ketergantungan fisik dan psikis ,sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang
makin bertambah (toleransi),yang apabila penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan,
menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas(gejala putus zat/ withdrawal symptom).

Remaja adalah masa di mana seorang individu mengalami peralihan dari masa anak-anak
menuju ke dewasa.Masa remaja disebut masa yang paling rawan dimana seseorang
mengalami perkembangan secara fisik maupun psikis dengan beberapa perubahan.Dalam hal
ini orang tua memegang peranan yang penting.Jika kontrol dari orang tua kurang maka
seringkali terjadi penyimpangan pada anak tersebut.Penyimpangan ini cenderung kearah
negatif yang sering disebut dengan kenakalan remaja.Ada banyak jenis kenakalan remaja,
seperti perkelahian dan minum-minuman keras, pencurian, perampokan,
perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan NAPZA. Salah satu bentuk kenakalan remaja
yang saat ini dapat dikategorikan mengkhawatirkan adalah penyalahgunaan
NAPZA.Penyalahgunaan NAPZA dapat merusak masa depan remaja.

JENIS-JENIS NAPZA
Setelah memahami definisi NAPZA, selanjutnya kita juga perlu tahu apa saja jenis-jenis
NAPZA yang ada di masyarkat. NAPZA dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah:
1. Narkotika
Dari pengertian NAPZA di atas, narkotika adalah salah satu yang termasuk golongan
NAPZA dimana terbuat dari suatu tanaman maupun non-tanaman baik yang sintetis maupun
yang semi sintetis dan bisa menyebabkan perubahan dan penurunan kesadaran.
Jenis Narkotika:
a. Opioda/Opium contohnya :Heroin/putau,morfin,kodein.
b. Kokain
Kokain dibuat dari daun Koka (Erythroxylon Coca) yang diproses dengan cara
tertentu hingga membentuk kristal. Efek pemakaian Kokain adalah perasaan
segar, menambah rasa percaya diri, menghilangkan lelah dan rasa sakit, dan
kehilangan nafsu makan
c. Kanabis/ Ganja
Kanabis/ Cannabis atau ganja adalah tumbuhan yang sering digunakan sebagai
obat narkotika, psikotropika dan dapat menimbulkan rasa senang/ euforia tanpa
sebab kepada pemakainya.
2. Psikotropika
Jenis kedua dari NAPZA yaitu psikotropika yang merupakan bahan alami maupun bukan
alami yang memiliki khasiat psikoaktif. Dampak mengkonsumsi psikotropika dapat
mempengaruhi susunan saraf yang bisa menyebabkan perubahan mental dan perilaku.
Jenis Psikotropika :
a. Amphetamine
Amphetamine umumnya berbentuk serbuk/ bubuk dan tablet. Beberapa NAPZA yang
termasuk di dalam Ampthetamin yaitu; inex, ekstasi, shabu.
b. LSD (Lysergic Synthethic Diethylamide)
Penggunaan LSD dapat mengakibatnya seseorang mengalami halusinasi, mulai dari
obsesi yang indah hingga menyeramkan, dan pada akhirnya akan membuat seseorang
menjadi paranoid.
3. Zat Adiktif
Zat adiktif tidak termasuk narkotika maupun psikotropika, dimana penggunaanya dapat
menimbulkan ketergantungan. Zat adiktif ini mudah kita temukan di kehidupan sehari-hari,
misalnya : Rokok, Alkohol, Kafein dan pelarut yang mudah menguap pada thiner, lem, dan
lain-lain.
a. Solvent/ Inhalasi
Ini merupakan uap gas yang digunakan dengan cara menghirupnya. Misalnya; lem,
thiner, aerosol, dan lain-lain.
Pemakainya dapat mengalami halusinasi ringan, kepala terasa berputar-putar, dan
mengakibatkan masalah kesehatan seperti gangguan fungsi paru, jantung, dan hati.
b. Alkohol
Alkohol merupakan zat psikoaktif yang diperoleh dari hasil fermentasi gula, umbi-
umbian, sari buah (anggur), dan madu. Pada kadar tertentu, alkohol dapat
menimbulkan efek penurunan kesadaran dan euforia.
Proses fermantis tersebut dapat menghasilkan kadar alkohol 15%. Setelah proses
penyulingan, kadar alkohol yang dihasilkan bisa menjadi lebih tinggi, bahkan
mencapai 100%.

EFEK NAPZA SECARA UMUM


Dari efeknya Napza memberikan dampak sebagai berikut:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur
dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis NAPZA
depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin,kodein dan
heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran.
Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai
adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus
dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium
seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
PENYEBAB TERJADINYA PENYALAHGUNAAN NAPZA

Penyebab terjadinya penyalahgunaan NAPZA disebabkan oleh banyak faktor yaitu:

1) Faktor Individu / diri sendiri yaitu kurangnya percaya diri, tidak mampu mengendalikan
diri, dorongan ingin tahu,ingin mencoba,ingin meniru, mengalami tekanan jiwa, tidak
memikirkan akibatnya dikemudian hari dan ketidaktahuan akan bahaya NAPZA .

2) Faktor Lingkungan, meliputi:

a. Lingkungan Keluarga --- Hubungan ayah dan ibu yang retak/ tidak harmonis.

b. Lingkungan Sekolah --- Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan,
kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif
dan positif, dan adanya murid pengguna NAPZA merupakan faktor kontributif
terjadinya penyalahgunaan NAPZA.

c. Lingkungan Teman Sebaya --- Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya
mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam kelompoknya. Ada
kalanya menggunakan NAPZA merupakan suatu hal yang penting bagi remaja agar
diterima dalam kelompok dan dianggap sebagai orang dewasa.

d. Lingkungan Masyarakat---Masyarakat yang tidak acuh/tidak peduli ,menurunnya


moralitas masyarakat.Banyaknya pengedar NAPZA yang mencari
konsumen.Banyaknya pengguna NAPZA disekitar tempat tinggal.

Penyalahgunaan NAPZA di Masyarakat


Orang tua, masyarakat, dan HRD di perusahaan bisa saja tidak mengetahui ada individu yang
mengkonsumsi NAPZA (NAPZA, Psikotropika, dan Zat Adiktif) di sekitar mereka. Padahal
jika seseorang mengkonsumsi obat terlarang, hal tersebut dapat merugikan banyak pihak.
Sebagai orang tua, perangkat masyarakat, ataupun seorang manajer sumber daya manusia di
perusahaan, kita wajib mengetahui pengertian NAPZA dan jenis-jenisnya. Melakukan upaya
pencegahan penyalahgunaan NAPZA merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Ada tahap-tahap dari penyalahgunaan NAPZA yaitu akan diawali dari tahap; Coba-coba,
sosial/rekreasi, situasional dan akhirnya sampai pada tahap ketergantungan, dan dampak dari
penyalahgunaan NAPZA ini bukan hanya pada kondisi Fisik dan kondisi Psikologik saja
tetapi juga berdampak besar pada kondisi sosial-ekonomi .
Kita harus menyadari urgensi masalah ini dengan melihat sepintas sejumlah data yang
terdeteksi/dilaporkan,sebagai bagian puncak dari “fenomena gunung es” atas berbagaikasus
penyalahgunaan napza karena diperkirakan bahwa jumlah penyalahguna napza dan jumlah
kerugian akibat penyalahgunaan napza yang sesungguhnya adalah jauh lebih besar dari yang
data yang berhasil diungkap berikut ini:
1. Sekitar 15.000 orang setiap tahunnya (atau 40 orang per hari)di Indonesia meninggal
akibat penyalahgunaan napza (BNN dalam Kompas.com, April 2009);
2. Pada rentang tahun 2006-2007, terdapat 3,2 juta penggunanapza di Indonesia; 1,1 juta
di antaranya pelajar dan mahasiswa, dengan komposisi: 40% di antaranya pelajar
SLTP, 35% pelajar SLTA, 25% mahasiswa (Iskandar dalam Harian Surya, April
2009);
3. Kerugian negara akibat konsumsi napza tahun 2008 adalah 15,37 triliun; peringkat I
sampai III berdasarkan wilayah: 3,85 triliun Jawa Timur, 1,25 triliun Jawa Tengah,
dan 1,15 triliun DKI Jakarta (Dahlan dalam Kompas.com, Mei 2009).

UPAYA DAN STRATEGI PENCEGAHAN PENGGUNAAN NAPZA


Penyalahgunaan dan peredaran gelap NAPZA sudah merupakan sebuah fenomena global
yang sangat menakutkan dan sangat membahayakan bagi bangsa dan Negara. Dampak buruk
penggunaan NAPZA ini juga sudah menyentuh hampir ke seluruh masyarakat di semua
golongan, bahkan NAPZA ini perkembangannya sudah merambah ke segala tempat bahkan
telah sampai di sekolah – sekolah baik SD,SLTP, SLTA dan juga di perguruan tingi. Kalau
kondisi ini berlanjut akibatnya adalah menurunnya kualitas generasi muda yang berarti akan
mengurangi asset bangsa.

Kondisi ini tentu merupakan masalah bagi remaja dan orang tua. Untuk itu prasyarat utama
untuk terhindar dari NAPZA adalah dengan cara “ mencegah “.

Upaya yang paling baik dalam menanggulangi penyalahgunaan napza tentunya adalah
melalui upaya pencegahan yang dilakukan kepada manusia sebagai calon pengguna dan
pengadaan napza serta pemasarannya. Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain melalui :
1. Pencegahan Primer (Primary Prevention)
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang belum mengenal Napza serta komponen
masyarakat yang berpotensi dapat mencegah penyalahgunaan napza.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain
- Penyuluhan tentang bahaya napza.
- Penerangan melalui berbagai media tentang bahaya napza,
- Pendidikan tentang pengetahuan napza dan bahayanya
2. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention );
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang coba-coba menyalahgunakan
NAPZA serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu agar berhenti
dari penyalahgunaan NAPZA.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Deteksi dini anak yang menyalahgunaan NAPZA
- Konseling
- Bimbingan sosial melalui kunjungan rumah
- Penerangan dan Pendidikan pengembangan individu
- (Life skills) antara lain tentang ketrampilan berkomunikasi, ketrampilan menolak
tekanan orang lain dan ketrampilan mengambil keputusan dengan baik.
3. Pencegahan Tertier (Tertiary Prevention );
Pencegahan ini dilakukan kepada orang yang sedang menggunakan NAPZA dan yang
pernah/mantan pengguna NAPZA, serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat
membantu agar berhenti dari penyalahgunaan NAPZA dan membantu bekas korban
naroba untuk dapat menghindari
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain :
- Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta kelompok
lingkungannya.
- Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna agar mereka tidak
terjerat untuk kembali sebagai pengguna NAPZA.

Anda mungkin juga menyukai