Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN

TENTANG PELATIHAN GAWAT DARURAT

PUSKESMAS SEGIRI
Jl. Ramania RT 47. No 12 samarinda
KERANGKA ACUAN KEGIATAN TENTANG PELATIHAN GAWAT DARURAT
(TRIASE)

Puskesmas Segiri Tahun 2018

1. Pendahuluan
Puskesmas merupakan organisasi fungsional dalam upaya kesehatan yang
memberikan pelayanan terhadap kasus kegawatdaruratan disamping pelayanan promotif
preventif, maupun pelayanan medik dasar. Seiring dengan peningkatan jenis pelayanan
yang diberikan berupa pelayanan kegawatdaruratan, makan diperlukan tenaga kesehatan
yang memiliki kemampuan dalam penanganan kegawatdaruratan.
Gawat darurat merupakan keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Kondisi
tersebut membutuhkan kesiapan petugas untuk melakukan penanganan pada kasus gawat
darurat. Disamping itu pasien gawat darurat membutuhkan keterampilan dan manajemen
yang tepat, disamping lebih efisien dibutuhkan suatu koordinasi antar unit pelayanan
dimana pasien tersebut akan dirujuk untuk penanganan lebih lanjut.
Dalam upaya meningkatkan kesiapan memberikan pelayanan kegawatdaruratan
yang optimal, efisien, menjamin keselamatan pasien, dan melakukan prosedur rujukan pada
kasus kegawatdaruratan yang benar maka tenaga kesehatan hendaknya memiliki
keterampilan kegawatdaruratan. Keterampilan kegawatdaruratan dapat dilakukan dengan
melakukan pelatihan kegawatdaruratan secara berkesinambungan sehingga dapat
menyegarkan kembali pengetahuan tenaga kesehatan tersebut dalam menangani kasus
kegawatdaruratan.
2. Latar Belakang
Melihat kondisi lingkungan di area Puskesmas Segiri yang padat penduduk, padat
pemukiman jadi risiko terjadinya insiden gawat darurat cukup tinggi. Insiden gawat darurat
yang mungkin terjadi di area Puskesmas Segiri seperti kebakaran, kecelakaan lalu limntas,
dan lain sebagainya.
a. Ruang Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di puskesmas yang memberikan pelayanan pertama pada pasien
dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai
multidisiplin.
b. Triase
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya trauma/
penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.
c. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan
pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
d. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa.
e. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer denganmencariperubahan – perubahan anatomi yang
akan berkembang menjadi semakin parah dan memperberat perubahan fungsi vital
yang ada berakhir dengan mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
f. Pasien Gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan
terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi cacat ) bila tidak mendapat
pertolongan secepatnya.
g. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat
misalnya kanker stadium lanjut.
h. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam nyawa dan
anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
i. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya.
j. Kecelakaan (Accident)
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya mendadak,
tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik, mental dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1. Tempat kejadian :
 Kecelakaan lalulintas
 Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
 Kecelakaan di sekolah
 Kecelakaan di tempat – tempat umum lain sepertihalnya :tempatrekreasi,
perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat, terbakar baik
karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3. Waktu kejadian
a. Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
b. Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.
k. Cidera
Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.
l. Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan atau manusia yang
mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan
lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana umum serta menimbulkan gangguan
terhadap tata kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan
pertolongan dan bantuan.
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dari salah
satu system/organ di bawah ini, yaitu :
1. Susunan saraf pusat
2. Pernafasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
5. Ginjal
6. Pancreas
Kegagalan (kerusakan) System/organ tersebut dapat disebabkan oleh :
1. Trauma/cedera
2. Infeksi
3. Keracunan( poisoning )
4. Degerenerasi( failure)
5. Asfiksi
6. Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar(excessive loss of water and
electrolit)
7. Dan lain-lain.
Kegagalan sistem susunan saraf pusat, kardiovaskuler, pernafasan dan
hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6), sedangkan
kegagalan sistem/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang
lama.
Dengan demikian keberhasilan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)
dalam mencegah kematian dan cacat ditentukan oleh :
1. Kecepatan menemukan penderita gawat darurat
2. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan
a. Ditempat kejadian
b. Dalam perjalanan ke rumah sakit
Pertolongan selanjutnya secara mantap di rumah sakit
3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
a. Tujuan Umum
Menyelenggarakan pelatihan dalam kegawatdaruratan secara profesional dalam rangka
meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan di Puskesmas Segiri, sehinga mampu
menangani kasus-kasus kegawatdaruratan secara optimal, terarah dan terpadu.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melakukan bantuan hidup dasar
(resusitasi jantung paru).
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menangani masalah airway,
breathing, circulation.
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menggunakan obatobatan dan
alat-alat resusiatasi.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penanganan pasien gawat
darurat jantung serta pemasangan EKG.
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penanganan evakuasi medic,
meliputi triage, evakuasi dan transportasi pasien.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penanganan pasien syok.
7. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penanganan pasien trauma.
8. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penanganan pasien keracunan
dan gigitan hewan berbahaya.
4. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Perencanaan  Menetapkan sasaran petugas yang akan dilatih
 Menyusun jadwal dan tempat pelatihan
 Menentukan sumber pembiayaan pelatihan
 Menentukan tenaga pelatih
2 Pelaksanaan  Melaksanakan pretest
 Penyampaian materi kegawatdaruratan
 Melaksanakan simulasi Bantuan Hidup Dasar
(BHD)
 Melaksanakan posttest
3 Mpnitoring dan evaluasi  Memantau pelaksanaan proses pelatihan gawat
darurat
 Membuat laporan hasil pelatihan
 Menyusun rencana tindak lanjut
 Melaksanakan tindak lanjut
5. Cara Melaksanakan Kegiatan
NO Jadwal Pelaksanaan (2018)
Kegiatan Sasaran Peran Lintas Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Sektor dan
Program
1. Perencanaan :  Mengajukan X X X
 Menetapkan  Tersusunnya usulan
sasaran petugas jumlah dan nama pelatihan
yang akan dilatih petugas gawat
 Menyusun jadwal  Tersusunnya darurat ke
dan tempat jumlah hari dan tata usaha
pelatihan jam pelaksanaan  Mengusulkan
 Menentukan  Tersusun ke lembaga
sumber besaran jumlah penyedia jasa
pembiayaan biaya dan pelatihan
pelatihan sumber untuk
 Menentukan  Kinerja layanan memberikan
tenaga pelatih ruangan informasi
tindakan - tentang
pelatihan
kegawatdaru
ratan
2. Pelaksanaan Memberikan X
 Melaksanakan  Mengetahui dana untuk
pretest pengetahuan awal proses
 Penyampaian  Bentuk materi pelaksanaan
materi (hard copy dan pelatihan
kegawatdaruratan soft copy) kegawatdarurat
 Melaksanakan  Workshop an
simulasi Bantuan
Hidup Dasar
(BHD)
 Melaksanakan  Mengetahui
posttest pengetahuan
akhir dan
peningkatan
pengetahuan
3. Monitoring dan X X
evaluasi
 Memantau  Kehadiran
pelaksanaan ketepatan jadwal
proses
pelatihan gawat
darurat
 Membuat  Laporan tepat
laporan hasil waktu
pelatihan
 Menyusun  Rencana tindak
rencana tindak lanjut
lanjut
 Melaksanakan  Tindak lanjut
tindak lanjut
6. Sasaran Program
Sasaran program ini adalah tercapainya program pelayanan gawat darurat bagi pasien yang
memerlukan. Dalam hal ini, jika menghadapi situasi pasien dengan keadaan gawat darurat
dapat tertangani dengan cepat dan tepat.
7. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
a. Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini Kerangka Acuan Kegiatan, SPO
Kegawat Daruratan, bukti pelayanan kegiatan.
b. Pelaporan dilakukan oleh tim setelah selesai kegiatan pelayanan kepada kepala
puskesmas 2 kali dalam 1 tahun.
c. Evaluasi dilakukan setelah pelaporan untuk peningkatan pelayanan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai