Anda di halaman 1dari 10

AKTIVITAS Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) PADA PENGKONSUMSI

MINUMAN BERALKOHOL

Adelia Novitasari1Evi Puspita Sari2Ratna Dewi Permatasari3


123
STIKes Insan Cendekia Medika Jombang
1
email : adelia.lianovi@gmail.com 2email : eps.imun17@gmail.com 3email :
wahib.rifai81@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan Mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat mengakibatkan


kerusakan pada organ, salah satunya yaitu hati. Sebagian besar gangguan fungsi hati seperti
penyakit hati alkoholik disebabkan karena kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol
dalam jangka waktu lama dan jumlah tertentu. Tingkat kerusakan hati dapat ditandai adanya
kenaikan enzim transaminase yaitu dengan melakukan pemeriksaan Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase (SGPT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas Serum Glutamic
Pyruvic Transaminase (SGPT) pada pengkonsumsi minuman beralkohol. Metode literature
review ini menelaah 5 artikel tentang aktivitas enzim Serum Glutamic Pyruvic Transaminase
(SGPT) tahun 2016-2020. Pencarian artikel menggunakan metode PICOS yaitu melalui
google scholar dan BioMed dengan menggunakan kata kunci “Konsumsi Alkohol” dan
“Serum Glutamic Pyruvic Transaminase”. Hasil Kelima artikel yang digunakan pada
literature review ini menunjukkan bahwa aktivitas SGPT pada pengkonsumsi alkohol
normal. Satu artikel menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara lama konsumsi
alkohol dengan aktivitas SGPT, dan 1 artikel menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan
antara aktivitas SGPT pada pengkonsumsi minuman beralkohol dengan bukan pengkonsumsi
minuman beralkohol. Kesimpulan Aktivitas Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT)
pada sebagian besar pengkonsumsi minuman beralkohol dalam batas normal. Saran
diharapkan bagi peneliti selanjutnya bisa melanjutkan penelitian pada peminum alkohol
dengan menambah referensi artikel dan meneliti parameter tes fungsi hati lainnya seperti
ALP, AST, GGT.

Kata kunci : hati, konsumsi alkohol, Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

ACTIVITY of Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) on DRUNKARD

ABSTRACT

Introduction excessive alcohol consumption can couse organs damage one of which is the
liver. Most of the liver dysfunction such as alcoholic liver disease is caused by consuming
alcohol for a long period of time and in a certain amount. The level of liver damage can
overcome the increase in the trnsaminase enzyme by examining Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase (SGPT). Objective this study was to determine activity of Serum Glutamic
Pyruvic Transaminase (SGPT) in alcoholic drinkers. Method This literature review
examines 5 articles about of Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) alcoholic
drinkers in 2015-2020. This articles searched by using the PICOS method through google
scholar and BioMedused keywords "Alcohol Consumption" and "Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase". Result The five articles used in this review literature show that ALT activity
in alcohol consumption is normal. One article shows no significant relationship between
duration of alcohol consumption and ALT activity, and 1 article shows no significant
difference between ALT activity in alcoholic drinkers and non-alcoholic drinkers.
Conclusion The activity of Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) in most alcoholic
drinkers is normal level. Suggestion It is hoped that further researchers can continue
research on alcohol drinkers by adding reference articles and examining other liver function
test parameters such as ALP, AST, GGT.

Keyword : liver, alcohol consumption, Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

PENDAHULUAN pria berusia 15-19 tahun sebesar 28,6%


dan berusia 20-24 tahun sebesar 50,3%,
Alkohol adalah zat kimia yang bisa sementara persentase wanita berusia 15-19
memunculkan bermacam akibat dalam tahun sebesar 3,4% dan berusia 20-24
tubuh, akan tetapi pemakaian alkohol tahun sebesar 6,7% (SDKI, 2017).
sendiri telah menjadi permasalahan yang
universal yang terjalin di dunia. Pemakaian Penyakit hati umumnya ditemui lebih dari
alkohol paling utama secara kronik bisa 90% peminum alkohol rekuen serta berat.
memunculkan kehancuran jaringan hati Dari sebagian peminum alkohol berat
lewat sebagian mekanisme semacam lewat tersebut, sekitar 10-30% akan tumbuh jadi
induksi enzim serta radikal bebas pengidap hepatitis alkoholik, serta hendak
(Ekawati, 2016). Minuman keras terus tumbuh jadi sirosis hati serta
beralkohol merupakan aspek pemicu dari intervensi. Prognosis dari penyakit hati
sekitar 60 tipe penyakit serta ialah aspek alkoholik berat kurang baik, dimana angka
komponen dari 200 tipe penyakit yang mortalitas penderita sirosis dalam 4 tahun
lain. Ada berbagai macam tipe penyakit nyaris menggapai 60%. Mengkonsumsi
yang diakibatkan oleh mengkonsumsi alkohol secara kelewatan yang bisa
alkohol, salah satunya merupakan menimbulkan kehanduran pada hepar yang
gangguan fungsi hati semacam penyakit disebut sebagai ALD (Alkoholic Liver
hati alkoholik (alcoholic liver disease Disease) (Conreng, dkk, 2014). Etanol
(Conreng, 2014). ialah cairan non elektrolit yang bisa larut
dalam lemak sehingga gampang tersebar di
World Health Organization (WHO) perputaran darah serta diabsorbsi di
menyatakan bahwa sebanyak 64 juta orang saluran pencernaan. Etanol yang
didunia mengkonsumsi alkohol selama dikonsumsi hendak diserap usus sebanyak
lebih dari 1 tahun yang menyebabkan 80% serta lambung 20% setelah itu
sekitar 3,3 juta kematian atau 5,9% dari mengalami metabolisme di hepar.
seluruh kematian diseluruh dunia (Hendra, Konsentrasi etanol dalam darah
2018). Di Indonesia, pada tahun 2013 memastikan kecepatan proses metabolisme
penyalahgunaan Narkotika, Alkohol, di hepar dengan menciptakan asetaldehid,
Psikotropika dan Zat adiktif (NAPZA) radikal bebas serta kenaikan NADH/ADH.
mencapai 3,7 jiwa (22%). Pada tahun 2014 Asetaldehid yang tertimbun dalam hepar
mengalami peningkatan, Badan Narkotika hendak menimbulkan kehancuran hepar
Nasional (BNN) memperkirakan ada 3,2 (Tjah, 2002).
juta orang (1,5% dari total populasi) di
Indonesia mempunyai riwayat Kendala mekanisme di hati bisa
menggunakan NAPZA diantaranya 46% menyebabkan terbentuknya pembengkakan
adalah perilaku minum alkohol (Triyono, dengan terdapatnya peningkatan pada
2014). enzim transaminase yang di produksi oleh
hati. Pengecekan yang digunakan buat
Berdasarkan hasil Riskesdes (2018) mengenali terdapatnya peningkatan enzim
proporsi konsumsi minuman beralkohol transaminase ialah dengan melaksanakan
pada penduduk di Indonesia usia lebih dari pengecekan Serum Glutamic Pyruvic
10 tahun sebesar 3,3%. Hasil survei Transaminase (SGPT) (Iga, 2016). SGPT
demografi dan kependudukan Indonesia ataupun dinamakan Alanin
(SDKI) tahun 2017 memberikan informasi Aminotransferase (ALT) ialah sesuatu
bahwa persentase konsumsi alkohol pada enzim yang ditemui di hati. Pengecekan
Serum Glutamic Pyruvic Transaminase dipecah jadi 3 kalangan:
(SGPT) lebih khusus untuk mendiagnosa a. Minuman beralkohol kalangan A
destruksi hepatoseluler yang bisa diisyarati merupakan minuman kadar etanol 1-
dengan terdapatnya kenaikan kandungan 5% semacam bir
SGPT lebih dari dua kali angka normal b. Minuman beralkohol kalangan B
serta lebih banyak dibuat di dalam hati dari merupakan minuman kadar etanol 5-
pada Serum Glutamic Oksaloasetat 20% semacam anggur, wine serta tuak
Transaminase (SGOT) yang berasal dari c. Minuman beralkohol kalangan C
mitokondria serta sitoplasma hepatosit. merupakan minuman kadar etanol 20-
Pada biasanya, nilai uji SGPT lebih besar 50% semacam whiskey, vodka,
dari pada SGOT (Ronika, 2012). mansonhouse, johnywalker, kemput
dan arak (Jurnal LPPOM MUI, 2006).
Alkohol merupakan salah satu dari
sekelompok senyawa organik yang Minuman beralkohol akan berdampak
dibangun dari hidrokarbon-hidrokarbon negatif seperti dampak fisik, dampak
oleh pertukaran satu ataupun lebih gugus neurologi, psikologi, dan juga dampak
hidroksil dengan atom-atom hidrogen sosial oleh sebab itu harus dihindari
dalam jumlah yang sama. Alkohol yang (Darmawan, 2010).
masuk ke dalam tubuh akan mengalami
serangkaian proses biokimia. Alkohol yang Hati ialah badan yang sangat kerap hadapi
dikonsumsi 90%, antara lain hendak kehancuran apabila terserang toksik. Zat
dimetabolisme oleh badan paling utama toksik yang masuk ke dalam badan hendak
oleh hati oleh enzim alkoholdehidrogenase hadapi proses detoksifikasi (dinetralisasi)
(ADH) serta koenzim nikotinamid-adenin- di dalam hati oleh fungsi hati. Senyawa
dinokleotida (NAD) jadi asetaldehid serta toksin ini hendak diganti jadi senyawa lain
setelah itu oleh enzim aldehida yang sifatnya tidak lagi beracun terhadap
dehidrogenase (ALDH) diganti jadi asam badan. Bila jumlah toksin yang masuk ke
asetat. Asam asetat dioksidasi jadi CO2 dalam relatif kecil ataupun sedikit fungsi
serta H2O. Piruvat, fruktosa, gliseraldehida detoksifikasi, baik dalam badan tidak akan
serta alanin hendak mempercepat terjalin indikasi keracunan. Tetapi, apabila
metabolisme alkohol (Suseno, 2014). toksin yang masuk ke hati dalam jumlah
yang besar hendak bisa menimbulkan
Bagi Peraturan Presiden RI No 74 tahun kehancuran struktur mikro anatomi hati
2013 minuman beralkohol merupakan (Syarif, 2015).
minuman yang memiliki etil alkohol
ataupun etanol yang diproses dari bahan Hati mempunyai kedudukan sangat berarti
hasil pertanian yang memiliki karbohidrat dalam metabolisme glukosa serta lipid,
dengan metode fermentasi serta destilasi menolong proses pencernaan, absorsi
ataupun fermentasi tanpa destilasi. Alkohol lemak serta vitamin yang larut dalam
yang ada dalam minuman semacam bir, lemak, dan detoksifikasi badan terhadap
anggur serta minuman keras yang lain ada zat toksik (Rosida, 2016). Fungsi hati
dalam wujud etil alkohol ataupun etanol. bersangkutan dengan metabolisme badan,
Minuman beralkohol yang biasa khususnya menimpa pengaruhnya atas
diperjualbelikan terbuat dari buah anggur, makanan dan darah. Hati ialah pabrik
apel, serta di Indonesia sendiri mempunyai kimia terbanyak dalam badan yang jadi
minuman khas sendiri yang dibuat dari “perantara metabolisme”, yang maksudnya
tuak yang difermentasi dari tumbuhan nira hati mengganti zat makanan yang
dan brem yang terbuat dari beras diarbsorpsi dari usus yang hendak
(Salakory, 2012). disimpan disuatu tempat didalam badan,
yang bisa dibuat sesuai yang diperlukan
Bagi PERMENKES RI didalam jaringan. Hati juga mengubah zat
NO.86/Menkes/IV/77 minuman beralkohol buangan serta bahan toksik supaya
memiliki kandungan yang berbeda-beda gampang buat ekskresi ke dalam empedu
serta urine (Mustikawati, 2017)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Data yang digunakan dalam penelitian ini
Serum Glutamic Pyruvic Transaminase adalah data sekunder yang diperoleh bukan
(SGPT) yaitu istirahat tidur, kelelahan, dari pengamatan langsung, akan tetapi
Haloen merupakan jenis obat yang biasa diperoleh dari hasil penelitian yang telah
digunakan sebagai obat bius, Isoniasid dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu.
merupakan jenis obat antibiotik untuk
penyakit TBC, Metildopa merupakan jenis
obat anti hipertensi, Fenitoin dan Asam HASIL PENELITIAN
Valproat merupakan jenis obat yang biasa
digunakan sebagai obat anti epilepsi atau Literature review ini menelaah 5 artikel
ayan, Paracetamol merupakan jenis obat tentang kadar Serum Glutamic Pyruvic
yang biasa diberikan dalam resep dokter Transaminase (SGPT) pada pengkonsumsi
sebagai pereda dan penurunan demam. minuman beralkohol. Kelima artikel
Parasetamol adalah jenis obat yang aman tersebut berbeda dalam penggunaan
jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. metode pemeriksaan, jumlah sampel yang
Tetapi jika berlebihan dapat menyebabkan digunakan, rentang usia dan jenis kelamin
sirosis (kerusakan hati) yang cukup parah responden, sedangkan memiliki persamaan
bahkan sampai menyebabkan kematian. pada teknik sampling yang digunakan
Selain jenis obat diatas adapula jenis obat yaitu purposive sampling.
lainnya yang dapat merusak fungsi hati Tabel 4.1 Karakteristik Penelitian
seperti alfatoksin, arsen, karboijn Penulis Jenis Pembagian
tetraklorida, tembaga dan vinil klorida. kelamin kelompok
Agarwal Laki-laki, metode
Perempuan recall 24 jam
BAHAN DAN METODE PENELITIAN = 41.0 ± 0.8,
metode NCI
Penelitian ini merupakan studi literatur, = 10.9 ± 0.2,
yaitu dengan merangkum dan menelaah metode
beberapa penelitian yang pernah dilakukan kesioner =
dengan tujuan untuk mendeskripsikan serta 11.0 ± 0.2.
menginterpretasikan informasi yang Iga dkk, Laki-laki Tidak ada
relevan. Metode yang digunakan adalah 2016 pembagian
study report dengan menganalisa dan kelompok
melaporkan kembali hasil penelitian Sartika, Laki-laki Tidak ada
menggunakan metode PICOS. Akronim 2017 pembagian
PICOS tersusun 5 komponen yaitu kelompok
(Problem, Intervention, Comparisson,
Outcome dan Study design) Ardiansyah, Laki-laki Dibagi
2018 menjadi
Dalam mencari artikel menggunakan kata kelompok :
kunci atau keyword untuk memperluas atau - Masa
menspesifikkan pencarian, sehingga konsumsi
mempermudah dalam penentuan artikel lama (>5
yang akan digunakan (Notoatmodjo, tahun)
2010). Pencarian artikel nasional - Masa
menggunakan kata kunci “Serum Glutamic konsumsi
Pyruvic Transaminase (SGPT)” dan baru (≤ 5
“Konsumsi Alkohol”, Sedangkan tahun)
pencarian artikel internasional Deyana Laki-laki Tidak ada
menggunakan kata kunci “Serum Glutamic dkk, 2020 dan pembagian
Pyruvic Transaminase” and “Alcohol Perempuan kelompok
Consumption”.
Tabel 4.2 Kadar SGPT responden berdasarkan Tabel 4.4 Kadar SGPT responden berdasarkan
frekuensi konsumsi alkohol jenis minuman beralkohol yang dikonsumsi
Freku Diatas Jenis Diatas
Normal minu Ju Pers Normal
ensi normal normal
Ju Per man mla entas
konsu N % N % N % N %
mla sen beral h e
msi
h tase koho (N) (%)
(kali/
(N) (%) l
mingg
u) Bir 13 43,3 12 40 1 3,3
1-2 22 44 2 42 1 2 Tuak 14 46,7 10 33,3 4 13,3
1 Arak 3 10 2 6,7 1 3,3
3-4 24 48 1 38 5 10 Tota 30 100 24 80 6 20
9 l
5-6 4 8 4 8 0 0
Total 50 100 4 88 6 12 SGPT : Serum Glutamic Pyruvic
4 Transaminase
Sumber : Data sekunder dari artikel terkait
SGPT : Serum Glutamic Pyruvic dalam kurun waktu 2015-2020.
Transaminase
Sumber : Data sekunder dari artikel terkait Hasil penelitian yang didapatkan dari 5
dalam kurun waktu 2015-2020. artikel tersebut sebagai berikut :

Pada penelitian Agarwal (2016), menilai


Tabel 4.3 Kadar SGPT responden berdasarkan efek alkohol terhadap enzim fungsi hati
lama konsumsi alkohol
berdasarkan dose dependentnya. Perkiraan
Lama Diatas banyaknya konsumsi alkohol
Ju Pers Normal
konsu normal menggunakan 3 metode yaitu metode
mla enta
msi N % N % recall 24 jam, metode National Cancer
h se
(Tahu Institute (NCI) dan menggunakan
(N) (%)
n) kuesioner. Nilai mean dan standar deviasi
1-5 19 63,3 18 60 1 3,3 aktivitas enzim SGPT didapatkan metode
tahun recall 24 jam = 41.0 ± 0.8, metode NCI=
6-10 4 13,3 3 10 1 3,3 10.9 ± 0.2, metode kesioner = 11.0 ± 0.2.
tahun Perbedaan aktivitas enzim SGPT pada
11-15 6 20 3 10 3 10 peminum alkohol dan bukan peminum
tahun alkohol kurang dari 3% dan tidak
˃ 15 1 3,3 0 0 1 3,3 signifikan secara statistik (p> 0,01).
Tahun
Total 30 100 24 80 6 20 Pada penelitian Iga (2016), dari 30 orang
yang mengkonsumsi minuman beralkohol,
SGPT : Serum Glutamic Pyruvic sebanyak 6 orang memiliki kadar Serum
Transaminase Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT)
Sumber : Data sekunder dari artikel terkait tinggi dan 24 orang memiliki kadar Serum
dalam kurun waktu 2015-2020 Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT)
normal. Kadar SGPT berdasarkan
banyaknya konsumsi alkohol didapatkan
pada pengkonsumsi alkohol 1 liter
sebanyak 6 orang memiliki kadar SGPT
normal, 1 orang dengan kadar SGPT
tinggi, dan pada pengkonsumsi alkohol 1,5
liter sebanyak 16 orang memiliki kadar
SGPT normal, 4 orang dengan kadar SGPT aktivitas SGPT normal pada sebagian
tinggi dan pada pengkonsumsi alkohol 2 besar peminum alkohol. Hasil pada 1
liter sebanyak 2 orang memiliki kadar artikel menunjukkan tidak ada hubungan
SGPT normal, 1 orang dengan kadar SGPT yang signifikan antara aktivitas SGPT
tinggi. dengan lama minum alkohol, dan 1 artikel
menunjukkan tidak ada perbedaan yang
Pada penelitian Sartika (2017), tentang signifikan antara aktivitas SGPT pada
kadar Serum Glutamate Piruvat peminum alkohol dan bukan peminum
Transaminase (SGPT) pada pengonsumsi alkohol.
minuman beralkohol di Kecamatan
Banama Pulang Pisau Kalimantan Tengah Hati merupakan organ yang mempunyai
dari 30 orang yang mengkonsumsi kemampuan tinggi untuk mengikat zat-zat
minuman beralkohol sebanyak 28 orang kimia (detoksifikasi) melebihi organ-organ
(93,33%) dengan kadar SGPT normal dan lain. Hati mempunyai kemampuan untuk
sebanyak 2 orang (6,67%) dengan kadar memetabolisme dan mensekresi beberapa
SGPT tinggi. zat kimia. Sekitar 5-12% peminum berat
akan mengalami penyakit hepar berat yang
Pada penelitian Ardiansyah (2018), hasil dimulai dari alcoholic fatty liver,
pemeriksaan aktivitas SGPT normal pada merupakan suatu penyakit yang bersifat
16 orang (61,5%), sedangkan aktivitas reversibel kemudian yang bisa berkembang
SGPTabnormal pada 10 orang (38,5%). menjadi hepatitis alkoholik dan akhirnya
Hasil uji Chi square didapatkan nilai menjadi sirosis serta gagal hepar (Katzung
Asymp Sig (2 sided) 0,158 yang BG) dan Masters SB, 2014). Penyebab
menunjukkan bahwa nilai probabilitas utama terjadinya kerusakan hati adalah
(Sig) >0,005. Hal ini berarti Hi ditolak, efek langsung alkohol terhadap hati yang
sehingga disimpulkan tidak ada hubungan meningkat pada saat malnutrisi seperti
lama konsumsi minuman beralkohol defisiensi nutrisi, termasuk tiamin, asam
dengan aktivitas SGPT dari 26 orang folat, piridoksin, niasin, asam askorbat dan
responden. vitamin A, serta bisa menyebabkan
terjadinya defisiensi kalori hingga protein
Pada penelitian Deyana G Rompas (2020) (Mescher AL, 2016).
didapatkan hasil pemeriksaan aktivitas
SGPT dengan nilai minimum 8 U/L, nilai Minuman yang mengandung zat etanol
maksimum 83 U/L, nilai median 24 U/L, adalah minuman keras atau minuman
nilai modus 11 U/L, dan nilai mean beralkohol. Etanol merupakan cairan non
26,44U/L. Dari 50 responden yang elektrolit yang dapat larut dalam lemak
memenuhi kriteria inklusi didapatkan yang dapat dengan mudah beredar di
sebanyak 44 orang (88%) memiliki kadar sirkulasi darah dan diabsorpsi di saluran
SGPT normal yang terdiri dari 35 orang pencernaan. Etanol yang dikonsumsi akan
laki-laki dan 9 orang perempuan dan diserap oleh lambung sebanyak 20% dan
sebanyak 6 orang (12%) memiliki kadar usus sebanyak 80% yang kemudian akan
SGPT diatas normal yang terdiri dari 5 mengalami metabolisme dihepar.
orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Konsentrasi etanol yang terdapat dalam
darah menentukan kecepatan atas proses
metabolisme di hepar yang menghasilkan
PEMBAHASAN astaldehid. Asetaldehid yang tertimbun
dalam hepar akan menyebabkan kerusakan
Literature review ini menelaah 5 artikel pada hepar, tepatnya kerusakan hepatosit
penelitian tentang aktivitas Serum (sel hepar) karena asetaldehid merupakan
Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) radikal bebas yang sangat reaktif (Deyana,
pada pengkonsumsi minuman beralkohol. 2020).
Berdasarkan hasil penelitian lima artikel
tersebut seluruhnyamenunjukkan bahwa Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat
mengakibatkan penyakit hati alkoholik Bertambahnya usia mempengaruhi
yang dapat diketahui lebih awal dengan metabolisme dalam tubuh sehingga terjadi
penentuan biomarker yaitu enzim. Enzim perubahan baik secara fisik maupun
yang digunakan untuk oksidasi etanol biologi. Perubahan-perubahan ini akan
adalah aldehid dehidrogenase (ALDH). berpengaruh terhadap proses penyerapan
Apabila ALDH tidak cukup tersedia maka yang ada di dalam tubuh. Pada usia muda
asetaldehid yang bersifat toksik dari yaitu usia 18 tahun ke atas merupakan usia
alkohol tidak dapat dimetabolisme secara produktif. Tubuh manusia masih berada
sempurna (Suaniti, 2011). Dampak lain dalam masa metabolisme yang meningkat
yang ditimbulkan akibat alkoholisme hal ini disebabkan karena tubuh
adalah kerusakan hati berupa mengalami pertumbuhan dalam jumlah
terakumulasinya lemak di hati. yang signifikan yang dipengaruhi oleh
Hiperlipidemia dan akhirnya timbul sirosis keadaan fisiologis seseorang. Semakin
di hati (Suaniti, 2011). bertambahnya usia, di awal usia 30 tahun
jumlah otot akan mulai berkurang dan
Serum Glutamic Pyruvic Transaminase kemampuan tubuh untuk memetabolisme
(SGPT) merupakan enzim utama yang tubuh akan semakin berkurang dan pada
banyak ditemukan pada sel hati serta saat menginjak usia 40 tahun metabolisme
efektif dalam mendiagnosa destruksi tubuh akan semakin terus menurun (Iga
hepatoseluler. Enzim ini akan keluar dari dkk, 2016).
sel hati apabila sel hati mengalami
kerusakan sehingga dengan sendirinya Berdasarkan Tabel 4.2 didapatkan bahwa
akan menyebabkan peningkatan kadarnya kadar SGPT berdasarkan frekuensi
dalam serum darah (Deyana, 2020). konsumsi alkohol 1-2 kali dalam seminggu
Pemeriksaan Serum Glutamic sebanyak 22 orang (44%), 21 orang (42%)
PyruvicTransaminase (SGPT) mempunyai memiliki kadar SGPT normal dan 1 orang
nilai diagnostik yang baik dalam (2%) memiliki kadar SGPT diatas normal,
menentukan kemungkinan dari kerusakan berdasarkan frekuensi konsumsi alkohol 3-
sel hati (Agustina, 2012). 4 kali dalam seminggu sebanyak 24 orang
(48%), 19 orang (38%) memiliki kadar
Berdasarkan hasil penelitian pada kelima SGPT normal dan 5 orang (10%) memiliki
artikel yang digunakan dalam literature kadar SGPT diatas normal, sedangkan
review inimenunjukkan bahwa tidak terjadi pada frekuensi konsumsi alkohol 5-6 kali
peningkatan aktivitas SGPT pada sebagian dalam seminggu sebanyak 4 orang (8%), 4
besar pengkonsumsi minuman beralkohol. orang (8%) memiliki kadar SGPT normal.
Aktivitas SGPT` setiap individu berbeda
tergantung pada perbedaan kondisi fisik Lama konsumsi, jumlah konsumsi alkohol
seiring dengan tahapan kerusakan hati dan rata-rata frekuensi konsumsi alkohol
yang dialami. Kerusakan sel hati juga dapat meningkatkan kadar SGPT,
(hepatosit) akibat konsumsi alkohol pada penelitian yang telah dilakukan
berlebih dalam kurun waktu yang lama menunjukkan bahwa faktor tersebut
ikut dipengaruhi juga oleh banyak faktor, berpengaruh. Menurut Conreng, 2014
antara lain usia, frekuensi, dan lama konsumsi alkohol 1 tahun terakhir dapat
konsumsi alkohol. Mekanisme alkohol meningkatan kadar SGPT. Pada penelitian
merusak sel hati juga masih belum Ardiansyah (2018), menyatakan bahwa
diketahui pasti apakah langsung dari kadar SGPT meningkat pada lama
proses metabolisme alkohol atau dari hasil konsumsi >5 tahun. Penelitian Agustina
akhir metabolisme alkohol, tetapi (2015) menyatakan konsumsi alkohol 4-7
berdasarkan dugaan sementara faktor- kali dalam seminggu dan lebih dari 1 liter
faktor antara lain, radikal bebas, hipoksia, dalam satu kali konsumsi dapat
antioksidan, sitokin, dan endotoksin meningkatkan kadar SGPT.
(Akbar, 2007).
Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan bahwa
kadar SGPT berdasarkan lama konsumsi SIMPULAN DAN SARAN
alkohol 1-5 tahun sebanyak 19 orang
(63,3%), 18 orang (60%) memiliki kadar Simpulan
SGPT normal dan 1 orang (3,3%) memiliki
kadar SGPT diatas normal, sedangkan Berdasarkan literature review dari lima
berdasarkan lama konsumsi alkohol 6-10 artikel tentang aktivitas Serum Glutamic
tahun sebanyak 4 orang (13,3%), 3 orang Pyruvic Transaminase (SGPT) pada
(10%) memiliki kadar SGPT normal dan 1 pengkonsumsi minuman beralkohol
orang (3,3%) memiliki kadar SGPT diatas disimpulkan bahwa aktivitas enzim Serum
normal dan berdasarkan lama konsumsi Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT)
11-15 tahun sebanyak 6 orang (20%), 3 pada sebagian besar peminum alkohol
orang (10%) memiliki kadar SGPT normal dalam batas normal.
dan 3 orang (10%) memiliki kadar SGPT
diatas normal dan berdasarkan lama Saran
konsumsi alkohol >15 tahun sebanyak 1
orang (3,3%) memiliki kadar SGPT diatas Kepada seluruh masyarakat disarankan
normal. agar tidak mengkonsumsi minuman
beralkohol untuk menghindari terjadinya
Berdasarkan kadar etanol, jenis minuman gangguan fungsi pada hati.Diharapkan
beralkohol dibagi menjadi 3 golongan, bagi peneliti selanjutnya bisa melanjutkan
yaitu golongan A (1-5%) seperti bir, penelitian pada peminum alkohol dengan
golongan B (5-20%) anggur, wine dan tuak menambah referensi artikel dan meneliti
dan golongan C (20-55%) whiskey, vodka, parameter tes fungsi hati lainnya seperti
mansonhouse, johnywalker, kemput dan ALP, AST, GGT
arak (Kemenkes, 2015). Semua jenis
golongan minuman beralkohol dapat
menganggu kesehatan apabila dikonsumsi KEPUSTAKAAN
dalam jumlah yang berlebihan. Dan
dijelaskan bahwa mengkonsumsi minuman Akbar HN. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit
beralkohol dengan jenis tuak yang Hati. Edisi 1. Jakarta: Jayabadi
termasuk golongan B dan arak yang
termasuk golongan C dapat menyebabkan Agarwal, Sanjiv. Fulgoni L. Victor, dan
penyakit hati kronis seperti sirosis hati Lieberman R. Harris. 2016.
yang dapat meningkatkan kadar Serum Assessing alcohol intake & its
Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dose dependent effects on liver
pada serum (Iga dkk, 2016). enzymes by 24-h recall and
questionnaire using NHANES
Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan bahwa 2001-2010 data. Nutrition
kadar SGPT berdasarkan jenis minuman Jurnal.15(62).
beralkohol yang dikonsumsi yaitu jenis bir
sebanyak 13 orang (43,3%), 12 orang Ardiansyah, Wahyu. Purnama, Titi. 2018,
(40%) memiliki kadar SGPT normal dan 1 Hubungan Lama Konsumsi
orang (3,3%) memiliki kadar SGPT diatas Minuman Beralkohol Terhadap
normal, sedangkan minuman alkohol jenis Kadar Enzim SGOT dan SGPT
tuak sebanyak 14 orang (46,7%), 10 orang di Desa Orawa Kabupaten
(33,3%) memiliki kadar SGPT normal dan Kolaka Timur. Jurnal MediLab.
4 orang (13,3%) memiliki kadar SGPT 2(2)
diatas normal, dan pada minuman alkohol
jenis arak sebanyak 3 orang (10%), 2 orang Conreng, D, B.J, Waleleng, dan S, Palar.
(6,7%) memiliki kadar SGPT normal dan 1 2014. Hubungan Konsumsi
orang (3,3%) memiliki kadar SGPT diatas Alkohol Dengan Gangguan
normal. Fungsi Hati Pada Subjek Pria
Dewasa Muda di Kelurahan
Tateli dan tering atas. Rompas G. Deyana, Kaligis H.M. Stefana,
dan Assa Youla. 2020. Kadar
Darmawan, S. 2010. Pengertian Minuman Serum Glutamic Pyruvic
Keras dan Dampaknya. Transaminase Pada Peminum
Minuman Beralkohol di
Ekawati. 2016. Gambaran Kadar Serum Kelurahan Tosuraya Selatan.
Glutamat Oxaloacetic eBiomedik 8(1): 138-143
Transaminase (SGOT) dan
Serum Glutamat Pyrufate Ronika, C. 2012. Peningkatan Kadar
Transaminase(SGPT) pada Serum Glutamat Pyruvic
peminum alkohol di lingkungan Transaminase(SGPT) Pada
Karang Pule kelurahan Karang Tikus Wistar (Rattus
Pule Mataram. Jurnal Norvegicus) Jantan yang
Penelitian dan Kajian Ilmiah dipapar Stresor Rasa Sakit
Kesehatan 2 Renjatan Listrik.

Hendra, Mustafa. 2018. Analisis Kadar Rosida, Azma. 2016. Pemeriksaan


Serum Glutamic Pyruvic Laboratorium Penyakit Hati.
Transaminase pada Berkala Kedokteran. 12(1):
Pengonsumsi Minuman 123-131.
Beralkohol di Kota Kendari,
Karya Tulis Ilmiah, Jurusan Salakory, N.M. 2012. Hubungan Antara
Analis Kesehatan Poltekkes Pengetahuan dan Sikap Tentang
Kemenkes Kendari Mengkonsumsi Alkohol dengan
Tindakan Mengkonsumsi
Iga, T.D.P.D. Mastra, N.Dan Merta, W.I. Minuman Beralkohol pada
2016. Kadar Serum Glutamic Nelayan di Kelurahan Bitung
Pyruvic Transaminase Pecandu Karangria Kecamatan
Minuman Keras di Banjar Timunting Kota Manado.Public
Ambengan Desa Sayan Ubud health 1(1): 23-3.
Gianyar.Jurnal meditory 4.
Santika, Fera. Prissilla, Yessy. 2017. Kadar
Katzung BG. Masters SB, dan Trevor AJ. Serum Glutamate Pyruvat
2014. Farmakologi dasar & Transaminase (ALT) Pada
klinik. Edisi ke-12. Jakarta: Pengonsumsi Minuman
ECG Beralkohol di Kecamatan
Banana Pulang Pisau
LPPOM MUI. 2006. HALAL (Miras Kalimantan Tengah. Jurnal
Merasuk Dalam Berbagai Surya Medika 3(1)
Makanan) Lembaga
Pengkajian Pangan Obat- Sardini S. 2007. Penentuan Aktivitas Enzm
obatan dan Kosmetika Majelis GOT dan GPT dalam Serum
Ulama Indonesia Dengan Metode Reaksi Kinetik
(LPPOMMUI). Bogor Enzimatik Sesuai IFCC. Pusat
Teknologi Keselamatan dan
Mescher AL. 2016. Histologi dasar Metrologi Radiasi. BATAN
junqueira. Edisi ke 12. Jakarta:
EGC. SDKI.2017. Kesehatan Reproduksi
Remaja https://dhsprogram
Mustikawati. 2017. Anatomi dan fisiologi .com/pubs/pdf/PR112/PR112.I.
untuk keperawatan. CV. TRNS pdf (Diakses 25 Maret 2020).
INFO MEDIA. Jakarta
Suseno. 2014. Perilaku Mengkonsumsi
Minuman Keras di Kalangan
Remaja Awal di Desa Kunden
Kecamatan Wirosari Grobogan.
Jurnal Kesehatan Universitas
Dian Nuswantoro

Tello, V. 2018. Alanine Aminotransfarase


(ALT/AST) Test dan Normal

Triyono. 2014. Gambaran Persepsi


Peminum Alkohol Tentang
Dampak Kesehatan Pada
Peminum Alkohol di Dukuh
Mendungan. Jurnal Kesehatan.
3.

WHO. 2014. Global Status Report on


Alcohol and Health.
Switzerland: L’IV Com Sarl,
Villars-sous-Yens

Anda mungkin juga menyukai