Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA REMAJA LAKI-LAKI DENGAN

KEBIASAAN KONSUMSI MINUMAN KERAS

(Studi di desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang)

Anang Saputra* Inayatur Rosyidah**Eka Hesti Kusuma Atmaja***

ABSTRAK

Pendahuluan asam urat merupakan hasil metabolisme dalam tubuh yang kadarnya tidak
boleh tinggi. Asam urat normal ada disetiap tubuh seseorang. Minuman keras mengandung
sejumlah besarguanosin yang akan diubah menjadi asam urat, dengan terhambatnya proses
pembuangan asam urat dalam tubuh maka secara otomatis asam urat dalam darah akan terus
meningkat melebihi nilai normal . Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana
gambaran kadar asam urat pada remaja laki-laki dengan kebiasaan konsumsi minuman keras
di Desa Puton Kecamatan DiwekKabupaten Jombang. Tujuan Mengetahui kadar asam urat
pada remaja laki-laki dengan kebiasaan konsumsi minuman keras di Desa Puton Kecamatan
Diwek Kabupaten Jombang. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif
Observasional . Populasi dalam penelitian ini semua semua remaja dengan kebiasaan
konsumsi minuman keras, Sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang, yang di ambil secara
Total Sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar asam urat dengan menggunakan
alat ukur berupa observasi, pengolahan dengan editing, tabulating, coding.Hasil penelitian
didapatkan dari 20 responden sebagian besar responden memiliki kadar asam urat melebihi
nilai normal sejumlah 17 responden (85%), sebagian kecil responden memiliki kadar asam
urat normal sejumlah 3 responden (15%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian
besar remaja dengan kebiasaan konsumsi minuman keras di desa Puton Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang memilik kadar asam urat melebihi nilai normal.

Kata Kunci :Kadar Asam Urat, Minuman keras, Remaja,

DESCRIPTION OF URIC ACID LEVEL ON ADOLESCENTS WITH ALCOHOL


CONSUMPTION HABIT
(Study in Puton village, Diwek sub-district of Jombang Regency)
ABSTRACT

Introduction Uric acid is the result of metabolism in the body whose levels should not be
high. Normal uric acid is present in everyone’s body. Liquor contains large amounts of
guanosine which will be converted into uric acid, with the inhibition of the uric acid process
in the body so it will automatically increases beyond normal. The research problem is how is
the description of uric acid levels in adolescent boys with alcohol consumption habit in
Puton Village, Diwek Sub-district, Jombang Regency. The objective of this research is to
know uric acid levels in adolescent boys with alcohol consumption habit in Puton Village,
Diwek Sub-district, Jombang Regency. Method The research design was Observational
Descriptive. The population in this research was all adolescents with alcohol consumption
habits, The sample in this research was 20 people, taken in total sampling. The variables in
this research were uric acid levels using measuring instruments such as observation, editing,
tabulating, coding. Result The result of this research was obtained from 20 respondents most
of the respondents had uric acid level exceeding the normal value of 17 respondents (85%),
a small percentage of respondents had normal uric acid level of 3 respondents (15%).
Conclution The conclusion of this study is that most teenagers with alcohol consumption
habit in Puton village, Diwek district, Jombang district, have uric acid levels exceeding
normal values.

Keywords: Adolescent, liquor, Uric Acid Level

PENDAHULUAN penduduk dunia meninggal akibat


minuman keras. Sebesar 9% angka
Asam urat merupakan hasil metabolisme kematian tersebut terjadi pada orang muda
dalam tubuh yang kadarnya tidak boleh berusia 15 - 29 tahun. Di Indonesia tahun
tinggi. Asam urat normal ada disetiap 2011 sebagian besar pengguna minuman
tubuh seseorang (Soeroso, 2011, 14). keras pada remaja terbagi dalam golongan
Penyakit asam urat sering menyerang umur 14-16 tahun (47,7%) golongan umur
orang yang sudah lanjut usia atau yang 17-20 tahun (51%) dan golongan umur 21-
sudah berumur 40 tahun ke atas, namun 22 tahun (31%) (Wrerniwiro, 1999, 25).
dengan gaya hidup yang serba instan dan
modern seperti sekarang ini gejala asam Berdasarkan data dari Dinas Kesahatan
urat sering kali ditemukan pada orang yang Propinsi Jawa Timur sekitar 25% remaja
lebih muda. Pola hidup tidak sehat, telah mengkonsumsi minuman keras
diantaranya konsumsi minuman keras dan (Dinkes Jatim, 2010, 10). Dan menurut
kebiasaan makan makanan banyak penelitian yang dilakukan oleh Astuti,
mengandung purin seperti jeroan, daging, 2014 dengan judul faktor-faktor yang
seafood dan lain-lain. Dalam minuman mempengaruhi kadar asam urat (GOUT)
keras mengandung purin yang dapat pada laki-laki dewasa di RT 04 RW 03
meningkatkan kadar asam urat didalam Simomulyo Baru Surabaya didapatkan
tubuh. Minuman keras dapat menghambat hasil tertinggi pada faktor konsumsi
pengeluaran asam urat dari tubuh. minuman keras dengan nilai p-value
Minuman keras mengandung sejumlah sebesar 0,032 < a=0,05 (Astuti, 2014, 3).
besarguanosin yang akan diubah menjadi Berdasarkan studi pendahuluan yang
asam urat, dengan terhambatnya proses sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti
pembuangan asam urat dalam tubuh maka pada tanggal 5 November 2016 yang
secara otomatis asam urat dalam darah bertempat di Desa Puton, didaptkan data
akan terus meningkat melebihi nilai dari jumlah total populasi 20 remaja,
normal. Fenomena yang terjadi saat ini dilakukan uji pendahuluan terhadap 3
banyak remaja yang mengalami kenaikan orang sampel yang sebelumnya masing
kadar asam urat melebihi nilai normal masing diberi 4 butir pertanyaan dan
dikarenakan kenakalan remaja yang didapatkan hasil pada sampel 1nilai asam
mengkonsumsi minuman keras. urat 7,0 mg/dl, sampel 2 nilai asam urat 5,5
mg/dl, sedangkan sampel 3 nilai asam urat
Menurut data WHO, prevalensi penyakit 3,5 mg/dl.
gout pada populasi di USA diperkirakan
13,6/100.000 penduduk, sedangkan Insiden Minuman keras mengandung purin dan
gout di Indonesia menduduki urutan ke-2 gula tinggi. Konversi minuman keras
setelah osteoatritis (Anies, 2006, 121). menjadi asam laktat akan menurunkan
Prevalensi gout di Indonesia diperkirakan ekskresi asam urat melalui mekanisme
1,6 -13,6/100.000 orang, prevalensi ini inhibisi oleh tubulus proksimal karena
meningkat seiring dengan meningkatnya penghambatan transportasi urat oleh laktat.
umur (Tjokroprawiro, 2007, 30). Peningkatan asam urat terjadi melalui
Prevalensi gout di Jawatimur sebesar 17% peningkatan produksi dan penurunan
dan prevalensi di Jombang sebesar 6,28% ekskresi melalui urine (Yatim, 2006, 18).
(Dinkes Jombang, 2014, 4). Sedangkan Minuman keras juga dapat memicu
menurut World Health Organization terjadinya peningkatan asam laktat yang
(WHO) pada tahun 2011 terdapat 2.5 juta menyebabkan asidosis laktat dan

.
meningkatkan produksi asam urat, hal BAHAN DAN METODE PENELTIAN
tersebut memicu peningkatan konsentrasi
hipoxanthin dan xanthin dalam plasma Penelitian ini dilakukan di Desa Puton
melalui akselerasi degenerasi adenine Diwek Kabupaten Jombang.Waktu
nukleotida dan memicu aktifitas inhibitor penelitian ini pada bulanNovember
xanthin dehidroginase, proses ini 2016 sampai dengan Agustus
mengalami peningkatan asam urat dalam 2017.Desain penelitian deskriptif dengan
serum sehingga menyebabkan penurunan jenis penelitiandeskriptif Observasional.
ekskresi asam urat karena minuman keras Populasi dalam penelitian ini seluruh
merangsang dehidrasi dan ketoasidosis remaja laki-laki yang mengkonsumsi
sehingga kadar asam urat meningkat minuman keras di Desa Puton Kecamatan
(Lingga, 2012, 42). Jika terjadi Diwek Kabupaten Jombang dan sampel
peningkatan kadar asam urat serta ditandai seluruh remaja laki-laki yang
linu pada sendi, terasa sakit, nyeri, merah mengkonsumsi minuman keras di Desa
dan bengkak keadaan ini dikenal dengan Puton Kecamatan Diwek Kabupaten
Gout. Gout termasuk penyakit yang dapat Jombangsebanyak 20 remaja. Dalam
dikendalikan walaupun tidak dapat penelitian ini Teknik sampling yang
disembuhkan, namun kalau dibiarkan saja digunakan total sampling. Pengolahan data
kondisi ini dapat berkembang menjadi editing, codingdan tabulating.
arthritis yang dapat melumpuhkan (Yatim,
2006, 7). Gout berpotensi menyebabkan HASIL PENELITIAN
insfeksi ketika terjadi rupture tofus, batu
ginjal, hipertensi dan penyakit jantung lain Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
(Soeroso, 2011, 83). Pendidikan Responden
Penanganan pada penderita Gout dibagi No Umur Frekuensi Persentase (%)
menjadi 2yaitu secara farmakologi dan 1 SMP 4 20
nonfarmakologi. Untuk farmakologi 2 SMA 16 80
menggunakan obat, seperti : NSAIDs, Jumlah 20 100
colchines, corticosteroid, probenecid, Sumber: Data Primer, 2017
allopurinol dan urocisuric (Wijayakusuma,
Berdasarkan tabel 5.1. menunjukkan
2007, 73), sedangkan non farmakologi bahwa sebagian besar Pendidikan
dengan membatasi asupan purine atau Responden SMA dengan frekuensi 16
rendah purine, asupan energi sesuai dengan responden (80%).
kebutuhan, mengkonsumsi lebih banyak
karbohidrat, mengurangi konsumsi lemak, Tabel2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
mengkonsumsi banyak cairan, tidak
Umur Responden
mengkonsumsi minuman keras,
mengkonsumsi cukup vitamin dan mineral, No Umur Frekuensi Persentase
mengkonsumsi buah dan sayuran, olahraga (%)
ringan secara teratur, (Wijayakusuma, 1 16 4 20
2007, 77). Memberikan penyuluhan pada 2 17 6 30
remaja tentang tugas perkembangan remaja 3 18 3 15
ditingkat karangtaruna sebagai organisasi 4 19 7 35
remaja ditingkat desa, hal hal yang bisa Jumlah 20 100
Sumber: Data Primer, 2017
menimbulkan perilaku minum-minuman
keras, dampak dari minuman keras dan Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa
cara menghindarinya (Soetjiningsih, 2004, responden terbanyak berusia 19 tahun
15). dengan frekuensi 7 responden (35%)

.
1 1 Botol 13 65
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan 2 1-4 Botol 7 35
Riwayat Penyakit Keluarga 3 >4 Botol 0 0
Jumlah 20 100
No Riwayat Frekuensi Persentase Sumber: Data Primer, 2017
Keturunan (%)
1 Punya 3 15 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa
2 Tidak 17 85 hampir seluruh responden takaran
Jumlah 20 100 konsumsi minuman keras 1 botol dengan
Sumber: Data Primer, 2017 frekuensi 13 responden (65%).
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
hampir seluruh responden tidak memiliki Tabel 7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
riwayat penyakit asam urat keluarga Kadar Asam Urat Pada Remaja
dengan frekuensi 17 responden (85%). Dengan Kebiasaan Konsumsi Minuman
Keras
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan No Kadar Frekuensi Presentase
Lama Konsumsi Minuman Keras Asam Urat (%)
No. Lama Frekuensi Persentase 1 Normal 3 15
Konsumsi (%) 2 Tidak 17 85
1 >1 Tahun 16 80 Normal
2 >3 Tahun 4 20 Jumlah 20 100
Jumlah 20 100 Sumber: Data Primer, 2017
Sumber: Data Primer, 2017
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 20 responden hampir seluruh
sebagian besar responden mengkonsumsi responden memiliki kadar asam urat tinggi
minuman keras >1 tahun dengan frekuensi dengan jumlah frekuensi sebanyak 17
16 responden (80%). responden (85 %).
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Frekuensi Konsumsi
No. Frekuensi Frekuensi Persentase PEMBAHASAN
Konsumsi (%)
1 Setiap 3 15 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 7
hari yang telah dilakukan peneliti,
2 Satu 16 80 menunjukkan hasil pemeriksaan kadar
minggu asam urat pada remaja dengan kebiasaan
sekali konsumsi minuman keras sebanyak 20
3 Satu 1 5 responden di Desa Puton Kecamatan
bulan Diwek Kabupaten Jombang yang diambil
sekali secara Total Sampling. Diperoleh sebagian
Jumlah 20 100 besar responden memiliki kadar asam urat
Sumber: Data Primer, 2017 melebihi nilai normal sebanyak 17
responden (85%), sebagian kecil
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa responden memiliki kadar asam urat
sebagian besar frekuensi responden normal sebanyak 3 responden (15%).
konsumsi minuman keras satu minggu
sekali dengan frekuensi 16 responden Berdasarkan hasil penelitian sebagian
(80%) besar responden memiliki kadar asam urat
tidak normal, hal ini sesuai dengan
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Astuti,
Takaran Konsumsi Minuman Keras 2014 dengan judul faktor-faktor yang
No. Takaran Frekuensi Persentase mempengaruhi kadar asam urat (GOUT)
konsumsi (%) pada laki-laki dewasa di RT 04 RW 03

.
Simomulyo Baru Surabaya didapatkan konsunsi minuman keras dapat
hasil tertinggi pada faktor konsumsi mempengaruhi peningkatan kadar asam
minuman keras dengan nilai p-value urat dalam tubuh. Penelitian yang
sebesar 0,032 < a=0,05 (Astuti, 2014, 3). dilakukan di desa Puton Kecamatan Diwek
Kabupaten Jombang, memberikan hasil
Minuman keras mengandung purin dan yang sesuai dengan penelitian yang telah
gula tinggi. Metabolisme minuman keras dilakukan sebelumnya. Dalam minuman
menjadi asam laktat akan menurunkan keras banyak zat yang tidak baik apabila
ekskresi asam urat melalui mekanisme secara akumulasi masuk terus menerus ke
inhibisi oleh tubulus proksimal karena dalam tubuh. Minuman keras secara tidak
penghambatan transportasi urat oleh laktat. langsung akan mempengaruhi beberapa
Peningkatan asam urat terjadi melalui sistem organ dalam tubuh seperti ginjal,
peningkatan produksi dan penurunan liver dan otak yang salah satunya
ekskresi melalui urine (Yatim, 2006, 10). mempengaruhi sistem eskresi dan sekresi
Minuman keras juga dapat memicu asam urat dalam tubuh sehingga akan
terjadinya peningkatan asam laktat yang terjadi penumpukan kadar asam urat dalam
menyebabkan asidosis laktat dan darah. Remaja seharusnya lebih bisa
meningkatkan produksi asam urat, hal menjaga pola hidup sehat. Dari mulai
tersebut memicu peningkatan konsentrasi memperhatikan gaya hidup, asupan
hipoxanthin dan xanthin dalam plasma makanan sampai dengan melakukan
melalui akselerasi degenerasi adenine kegiatan fisik. Olahraga fisik diperlukan
nukleotida dan memicu aktifitas inhibitor untuk menjaga beberapa fungsi organ
xanthin dehidroginase, proses ini dalam tubuh itu sendiri sehingga bisa
mengalami peningkatan asam urat dalam menurunkan resiko terhadap penyakit asam
serum sehingga menyebabkan penurunan urat.
ekskresi asam urat karena minuman keras
merangsang dehidrasi dan ketoasidosis Frekuensi dan jumlah takaran minuman
sehingga kadar asam urat meningkat keras yang dikonsumsi oleh remaja di desa
(Lingga, 2012, 42). Puton sangat berpengaruh terhadap
kenaikan kadar asam urat dalam darah.
Menurut peneliti, peningkatan kadar asam Remaja dengan dengan frekuensi minum
urat dalam darah berhubungan dengan minuman keras setiap minggunya secara
umur. Subjek remaja dengan umur 19 langsung akan menambah asupan purin ke
tahun dalam penelitian menunjukakan dalam tubuh dan meningkatkan kadar asam
kadar asam urat yang cenderung tinggi. urat. Dalam penelitian ini juga sebagian
Disamping faktor tersebut, faktor makanan besar remaja dalam sekali minum-
juga dapat mempengaruhi kadar asam urat minuman keras bisa menghabiskan 1 botol.
dalam tubuh, makanan dengan kadar purin Jumlah ini termasuk dalam jumlah yang
cukup tinggi akan menyebabkan cukup besar menyumbang asuapan purin
meningkatnya kadar asam urat salah disamping asupan purin dari jenis makanan
satunya adalah minuman keras. ataupun minuman lainnya. Hal ini jelas
akan mengakibatkan remaja dengan
Remaja laki-laki yang menjadi subjek kebiasaan meminum minuman keras
penelitian ini adalah dengan latar belakang meningkatkan resiko kenaikan kadar asam
pendidikan SMA. Pendidikan ini untuk urat dalam darah.
wilayah Jombang masih kedalam taraf
pendindikan menengah, kemungkinan
pemahaman akan bahaya minuman keras SIMPULAN DAN SARAN
cenderung masih rendah sehingga masih
banyak remaja di desa tersebut yang Simpulan
mengkonsumsi minuman keras.
Seperti yang telah diungkapkan pada Dari hasil penelitian tentang pemeriksaan
penelitian sebelumnya bahwa kebiasaan kadar asam urat pada remaja laki-laki

.
dengan kebiasaan konsumsi minuman Astuti. 2014. Faktor-faktor yang
keras yang dilaksanakan di Desa Puton, mempengaruhi kadar asam urat
Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang (GOUT) pada laki-laki dewasa di
menunjukkan bahwa hampir seluruh RT 04 RW 03 Simomulyo baru
responden memiliki kadar asam urat tinggi. Surabaya.

Saran Dinkes. 2014. Profil Kesehatan


Masyarakat. Jombang
1. Bagi Remaja
Remaja diharapkan dapat mencegah Dinkes. 2010. BukuProfil Kesehatan.
peningkatan asam urat dengan cara Propinsi Jawa Timur
menerapkan gaya hidup sehat yaitu
rajin berolahraga, menjaga pola makan Lingga, L. 2012. Bebas Penyakit Asam
dan minum air putih minimal 8 gelas Urat Tanpa Obat,PT.
per hari serta berhenti mengkonsumsi AgroMediaPustaka, Jakarta Selatan.
minuman keras.
Soeroso, Jowono. 2011. Asam Urat.
2. Bagi Analis Kesehatan Penebar Plus. Jakarta
Diharapkan tenaga analis kesehatan
dapat melakukan pemeriksaan dengan Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembang
benar dan teliti agar didapat hasil yang Remaja dan permasalahannya. CV
tepat dan akurat serta dapat Sagung Seto. Jakarta.
memberikan edukasi tentang asam urat
pada remaja dengan kebiasaan Tjokroprawiro, Askandar 2007 . Ilmu
konsumsi minuman keras. Penyakit Dalam. Surabaya :
Airlangga University press.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya Wijayakusuma, Hembing. 2007. Atasi
agar dapat melalukan penelitian lebih Rematik dan asam urat ala
lanjut untuk meneliti mengenai asam Hembing. Puspa swara. Jakarta.
urat misalnya perbandingan mengenai
asam urat terhadap remaja dengan Wrerniwiro. 1999. masalah Narkotika
kebiasaan konsumsi minuman keras Psikotropika dan obat-obatan
dan remaja tidak konsumsi minuman Berbahaya. Mitra Bitilnas. Jakarta.
keras dengan desain penelitian analitik.
Yatim, Faisal. 2006. Penyakit tulang dan
KEPUSTAKAAN Persendian (arthritis atau
Athralgia). Pustaka Populer Obor,
Anies. 2006. Waspada Penyakit Tidak Jakarta.
Menular. PT elex Media
.
kumputindo.

Anda mungkin juga menyukai