Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT

KADAR ASAM URAT


Dian Faqih1), Ainul Yaqin Salam2), Grido Handoko Sriyono3)
Mahasiswi Program Studi Pofei Ners, STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Probolinggo, Indonesia
email : dianfaqih03@gmail.com

Abstrak
Peningkatan kadar asam urat dalam darah terjadi karena adanya beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi nilai kadar asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kadar asam urat. Metode
penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional
Teknik sampling yang diginakan adalah Total sampling pada responden asam urat
terdapat dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden. Hasil dari penelitian ini
didapatkan ada hubungan pada semua faktor yang dditeliti baik dari pola makan, usia,
aktivitas fisik dan IMT dengan ρ value ≥ 0,05, sedangkan faktor dominan yang
berhubungan dengan tingkat kadar asam urat adalah faktor pola makan dengan nilai ρ
value = 0,000 ≥ α 0,05 dan nilai OR = 30,664. Dapat disimpulkan bahwa pola makan,
usia, aktivitas fisik dan IMT dapat mempengaruhi tingkat kadar asam urat namun yang
paling dominan terhadap peningkatan kadar asam urat adalah faktor pola makan,
sehingga pada peneliti selanjutnya diharapkan bisa meneliti varibel pola makan pada
pasien asam urat dan menambah jumlah sampel, supaya hasil penelitian lebih maksimal.

Kata kunci : Kadar asam urat, pola makan, usia, aktivitas fisik, IMT
ANALYSIS OF FACTORS RELATED TO URIC ACID LEVELS

Dian Faqih1), Ainul Yaqin Salam 2), Grido Handoko Sriyono3)


Student of Nursing Undergraduate Study Program, STIKES Hafshawaty Islamic Boarding School
Zainul Hasan Probolinggo, Indonesia
email : dianfaqih03@gmail.com

Abstract
There are a number of factors that can impact the value of uric acid levels,
which can result in increased blood uric acid levels.This study aims to determine
variables influencing uric acid levels. This research method used correlational analytic
with cross sectional approach. The sampling technique used total sampling of gout
respondents with a total sample of 51 responents. The results of this study found that
there was a relationship between all the factors stuied, both from diet, age, physical
activity and BMI with p value ≥ 0.05, while the dominant factor releted to the level of
uric acid levels is the dietary factor with p value = 0.000, a ≥ 0.05 and OR value =
30.664. It can be concluded that diet, age, physical activity and BMI can affect uric acid
levels but the most dominan factor in creasing uric acid levels is diet, so that future
researchers are expected to provide can examine dietary variables in gout patients and
increase the number of samples so that the results of the study are maximized
.
Keywords : Uric acid levels, diet, age, physical activity, BMI.
1. PENDAHULUAN
Asam urat (gout) merupakan Peningkatan kadar asam urat
penyakit kelainan metabolisme dimana diartikan Hiperurisemia yaitu terjadinya
terjadi produksi asam urat berlebihan peningkatan asam urat dalam darah.
atau penumpukan asam urat dalam Menurut Possmore dan Eastwood dalam
tubuh secara berlebihan, yang di buku Dina Savitri (2021) menyatakan
hasilkan dari sisa pengahancuran purin, bahwa faktor-faktor yang
dimana sumber utama purin dalam mempengaruhi peningkatan asam urat di
tubuh berasal dari makanan yang di bagi menjadi dua yaitu faktor pertama
hasilkan dari pemecahan nukleoprotein disebabkan oleh faktor genetik dan
makanan (Sueni. 2021). Kadar asam urat lingkungan seperti: Pola makan, alkohol,
dapat diketahui melalui hasil IMT dan obat-obatan. Sedangkan faktor
pemeriksaan darah dan urin. Kadar asam kedua disebabkan oleh adanya
urat normal pada laki-laki yaitu 3,4–7,0 komplikasi dengan penyakit lain, seperti
mg/dl, perempuan yaitu 2,4–6,0 mg/dl hipertensi dan artherosklerosis. Sueni
sedangkan pada anak anak 2,8–4,0 (2021) juga mengatakan bahwa faktor-
mg/dl (Rahayu. 2022). faktor yang juga dapat menyebabkan
Menurut World Health peningkatan kadar asam urat adalah:
Organization (WHO) tahun 2020 di Jenis kelamin, Usia, Aktivitas dan fisik
dunia sebanyak 34,2% yang mengalami Studi terdahulu (Jaliana et al.,
asam urat dan setiap tahunnya 2021) menyatakan bahwa faktor yang
mengalami peningkatan. Peningkatan menyebabkan peningkatan kadar asam
tersebut juga terjadi di Negara urat adalah usia, hal ini disebabkan
berkembang salah satunya Indonesia. karena terjadi proses degeneratif yang
Hal tersebut ditunjang dari data menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
Riskesdas tahun 2020 prevalensi Hal ini sejalan dengan penelitian yang
penyakit asam urat berdasarkan dilakukan oleh (Benny Karuniawati
diagnosa tenaga kesehatan diindonesia 2020) yang mengatakan bahwa semakin
11,9% dan berdasarkan diagnosis atau tua seseorang, risiko mengalami
gejala 24,7% jika dilihat dari karateristik peningkatan kadar asam urat akan
umur, prevalensi tinggi pada umur ≥ 75 semakin besar, Pasalnya, usia yang
tahun (54,8%). Penderita wanita juga menua berarti ungsi ginjal berkurang.
lebih banyak (8,46%) dibandingkan Berdasarkan penelitian yang telah
dengan pria (6,13%) (Riskesdas, 2020). dilakukan (Karin et.,al 2019) IMT
Preveleni secara Nasional masih overweight juga menjadi faktor
terdapat Provinsi yang keadaannya terjadinya penigkatan kadar asam urat.
cenderung meningkat yaitu: DIY Hal ini diduga karena terjadinya
13,90%, Jawa Tengah 12,46%, Bali peningkatan kadar leptin pada penderita
10,79% Sulawesi Barat 10,37% dan IMT overweight. Pernyataan ini di
Jawa Timur 12,16%. (Kementrian dukung oleh penelitian (Ayla & Ira
kesehatan, 2019). 2020) yang menyatakan bahwa IMT
Berdasarkan hasil data di Jawa overweight dapat menigkatan kadar
Timur pada tahun 2020 Angka kejadian asam urat dikarenakan adanya simpanan
penyakit asam urat di Provinsi Jawa lemak yang tinggi, yang sangat erat
Timur yaitu laki-laki 24,3% dan pada kaitannya dengan hiperurisemia.
perempuan 11,7% (Dinas kesehatan Penelitian (Tirta & Ayu 2020) juga
Jawa timur, 2020). Di kabupaten menyatakan bahwasannya seseorang
Probolinggo terdapat 8,239 (1,80%) dengan indeks massa tubuh (IMT)
penderita penyakit asam urat (Dinas berlebih (Overweight) beresiko
kesehatan Probolinggo, 2020). mengalami asam urat
Selain itu faktor yang dapat 2. METODE PENELITIAN
mempengaruhi kadar asam urat adalah Penelitian ini menggunakan analitik
aktivitas fisik. Hal ini dikuatkan oleh korelasional dengan pendekatan cross
penelitian (Didi Yunaspi 2021) yang sectional. Penelitian ini menggunakan
menyatakan bahwa aktifitas fisik seperti teknik sampling Total sampling dengan
olahraga atau gerakan fisik akan jumlah sample sebanyak 51 orang..
menurunkan ekskresi asam urat dan Pengumpulan data menggunakan
meningkatkan produksi asam laktat kuisioner Pola Makan FFQ (Food
dalam tubuh. Semakin berat aktivitas Frequency Questionnaire), Kuisioner
fisik yang dilakukan dan berlangsung Aktivitas Fisik GPAQ (Global Physical
jangka panjang maka semakin banyak Activity Questionnair), dan lembar
asam laktat yang diproduksi. Hal ini observasi kadar asam urat, usia dan
sejalan dengan penelitian yang IMT. Hasil uji validitas kuesioner pola
dilakukan oleh (Juti Nursah 2020) yang makan diperoleh r hitung minimal 0,732
mengatakan bahwa aktivitas fisik yang dan nilai maksimal 0,766. Pada uji
berlebihan akan menyebabkan validitas kuesioner Aktivitas fisik
peningkatan asam laktat. asam laktat diperoleh r hitung minimal 0,614 dan
tersebut akan menghambat dan nilai maksimal 0,739 dengan r tabel
menurunkan pengeluaran asam urat. (n:15) = 0,514, seluruh item pertanyaan
Studi yang dilakukan oleh (Ririn tersebut dinyatakan valid. Uji statistik
Fitriani, et al., 2021) menunjukkan Bivariat menggunakan Spearman rank
bahwa pola makan juga mempengaruhi dengan hasil semua faktor yang diteliti
kadar asam urat. Hal ini berkaitan dinyatakan ada hubungan. Dan untuk uji
dengan meningkatnya purin eksogen multivariat penelitian ini menggunakan
yang dimetabolisme oleh tubuh. Hasil uji regresi logistic Multinominal untuk
penelitian ini hampir sama dengan mengetahui faktor dominan dari semua
penelitian yang dilakukan oleh (Tria faktor yang diteliti dengan tingkat
Febriyanti et al., 2020) yang signifikan < 0,05. Penelitian ini sudah
menyatakan bahwa terdapat hubungan dilakukan uji etik di komite etik
pengaturan pola makan rendah purin penelitian kesehatan dengan layak kaji
dengan kadar asam urat. Hal ini di etik Nomer:KEPK/005/STIKes-
perkuat oleh penelitian (Khuda 2020) ia HPZH/IV/2021.
menyatakan makanan yang mengandung
zat purin yang tinggi akan diubah
menjadi asam urat.
Berdasarkan latar belakang diatas
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan tingkat kadar asam
urat dan menentukan faktor dominan
yang berhubungan dengan tingkat kadar
asam urat di desa Mojolegi Kecamatan
Gading Kabupaten Probolinggo.
3. HASIL pekerjaan mayoritas adalah Petani
3.1 Data Umum sebanyak 26 responden (19,6%).
3.1.1 Gambaran umum
Gambaran karakteristik 3.2 Data Khusus
responden dikategorikan 3.2.1 Gambaran khusus
berdasarkan jenis kelamin, Gambarankarakteristik responden
usia, tingkat pendidikan, dan dikategorikan berdasarkan pola
pekerjaan. makan, aktivitas fisik, dan IMT.
Tabel 1 : Distribusi frekuensi Tabel 2 : Distribusi frekuensi
Responden berdasarkan Responden berdasarkan
Jenis kelamin, Usia, Pola makan, Usia,
Tingkat pendidikan, dan Aktivitas fisik dan IMT.
pekerjaan
Karakteristik Frekuensi Persentase
(f) (%)
Karakteristik Frekuensi Persentase
(f) (%) Pola makan
Baik 12 23,5
Jenis kelamin Buruk 39 76,5
Laki-laki 21 41,2 Total 51 100,0
Perempuan 30 58,8 Aktivitas fisik
Total 51 100,0 Ringan 12 23,5
Usia Sedang 10 19,6
26 - 45 15 29,4 Berat 29 56,9
46 – 65 30 58,8 Total 51 100,0
≥ 65 6 11,8 IMT
Total 51 100,0 Kurus 11 21,6
Tingkat Normal 9 17,6
Pendidikan Overweight 26 51,0
Tidak tamat 9 17,6 Obesitas 5 9,8
SD 14 27,5 Total 51 100,0
SMP 17 33,3
SMA 11 21,6 Berdasarkan tabel 2 didapatkan
Total 51 100,0 mayoritas kelompok pola makan adalah
Pekerjaan buruk sebanyak 39 responden (76,5%),
IRT 11 52,9 berdasarkan kelompok aktivitas fisik
Wiraswasta 9 17,6 mayoritas mengalami aktivitas fisik
Petani 26 19,6 berat sebanyak 29 responden (56,9%),
Penjahit 5 9,8 berdasarkan kelompok IMT mayoritas
Total 51 100,0 mengalami Overweight sebanyak 26
responden (51,0%).
Berdasarkan tabel 1 didapatkan
mayoritas kelompok jenis kelamin
adalah perempuan sebanyak 30
responden (58,8%), berdasarkan
kelompok usia mayoritas usia responden
adalah 46-65 tahun sebanyak 30
responden (58,8%), berdasarkan
kelompok tingkat pendidikan mayoritas
adalah SMP sebanyak 17 responden
(33,3%), berdasarkan kelompok
normal 5 responden dan Kadar asam
4. ANALISA DATA urat Hiperurisemia 25 responden. Dan
Tabel 5 : Distribusi frekuensi Usia manula sebanyak 6 responden
responden berdasarkan dengan kadar asam urat normal 2
Hubungan pola makan responden dan Kadar asam urat
dengan tingkat kadar asam Hiperurisemia 4 responden.
utat Berdasarkan tabel 5.11 didapatkan hasil
hubungan Usia dengan tingkat kadar
Pola Kadar Asam Urat asam urat p value = 0.002 dengan
Makan Total tingkat signifikan nilai p value < 0,05,
Normal Hiperurisemia yang artinya ada hubungan usia makan
Baik 10 2 12 dengan tingkat kadar asam urat.
Buruk 10 29 39
Total 20 31 51
Tabel 7 : Distribusi frekuensi
Berdasarkan hasil penelitian responden berdasarkan
ini yang di peroleh pada table 5.10 hubungan aktivitas fisik
didapatkan pola makan baik sebanyak
dengan timgkat kadar
12 responden dengan kadar asam urat
asam urat
normal 10 responden dan Kadar asam
urat Hiperurisemia 2 responden. Aktivitas
Sedangkan pola makan buruk sebanyak Kadar Asam Urat
fisik Total
39 responden dengan kadar asam urat Normal Hiporurisemia
normal 10 responden dan Kadar asam Ringan 10 2 12
urat Hiperurisemia 29 responden Sedang 3 7 10
Berdasarkan tabel 5.10 didapatkan hasil Berat 7 22 29
hubungan Pola makan dengan tingkat Total 20 31 51
kadar asam urat adalah p value = 0.000 Berdasarkan hasil penelitian
dengan tingkat signifikan nilai p value < ini yang di peroleh pada table 5.12
0,05, yang artinya ada hubungan pola didapatkan Aktivitas fisik ringan
makan dengan tingkat kadar asam urat. sebanyak 12 responden dengan kadar
asam urat normal 10 responden dan
Tabel 6 : Distribusi frekuensi Kadar asam urat Hiperurisemia 2
responden berdasarkan responden. Sedangkan Aktivitas fisik
Hubungan usia dengan sedang sebanyak 10 responden dengan
tingkat kadar asam utat kadar asam urat normal 3 responden dan
Kadar asam urat Hiperurisemia 7
Usia Kadar Asam Urat
responden. Dan Aktivitas fisik berat
Total sebanyak 29 responden dengan kadar
Normal Hiperurisemia asam urat normal 7 responden dan
26-45 13 2 15 Kadar asam urat Hiperurisemia 22
46-65 5 25 30 responden.
≥ 65 2 4 6 Berdasarkan tabel 5.12 didapatkan hasil
Total 20 31 51 hubungan Aktivitas fisik dengan tingkat
Berdasarkan hasil penelitian kadar asam urat adalah p value = 0.001
ini yang di peroleh pada table 5.11 dengan tingkat signifikan nilai p value <
didapatkan Usia dewasa sebanyak 15 0,05, yang artinya ada hubungan
responden dengan kadar asam urat Aktivitas fisik dengan tingkat kadar
normal 13 responden dan Kadar asam asam urat.
urat Hiperurisemia 2 responden.
Sedangkan Usia lansia sebanyak 30
responden dengan kadar asam urat
Tabel 8 : Distribusi frekuensi dengan tingkat kadar asam urat adalah
responden berdasarkan faktor pola makan dengan OR = 30,664.
hubungan IMT dengan
tingkat kadar asam urat 5. PEMBAHASAN
5.1 Analisis berdasarkan
IMT hubungan pola makan dengan
Kadar Asam Urat Total
tingkat kadar asam urat.
Normal Hiperurisemia Berdasarkan hasil penelitian
Kurus 9 2 11 yang di peroleh pada table 5.10
Normal 4 5 9 didapatkan pola makan baik
Overweight 6 20 26 sebanyak 12 responden dengan kadar
Obeitas 1 4 5 asam urat normal 10 responden dan
Total 20 31 51 Kadar asam urat Hiperurisemia 2
Berdasarkan hasil penelitian responden. Sedangkan pola makan
ini yang di peroleh pada table 5.13 buruk sebanyak 39 responden
didapatkan IMT kurus sebanyak 11 dengan kadar asam urat normal 10
responden dengan kadar asam urat responden dan Kadar asam urat
normal 9 responden dan Kadar asam Hiperurisemia 29 responden,
urat Hiperurisemia 2 responden. didapatkan pula data ada hubungan
Sedangkan IMT Normal sebanyak 9 pola makan dengan tingkat kadar
responden dengan kadar asam urat asam urat dengan ρ Value = 0.000
normal 4 responden dan Kadar asam dengan nilai tingkat signifikan α < 0,
urat Hiperurisemia 5 responden. Dan 05.
IMT Overweight sebanyak 26 responden Hasil penelitian ini sejalan
dengan kadar asam urat normal 6 dengan penelitian Elvie Febriani
responden dan Kadar asam urat Dungga (2022) yang menunjukkan
Hiperurisemia 20 responden. Dan untuk adanya hubungan pola makan dengan
IMT Obesitas sebanyak 5 responden kadar asam urat dengan nilai
dengan kadar asam urat normal 1 signifikansi atau p-Value 0,023.
responden dan Kadar asam urat maka dari itu dapat disimpulkan
Hiperurisemia 4 responden. bahwa makanan yang mengandung
Berdasarkan tabel 5.13 didapatkan hasil zat purin yang tinggi akan diubah
hubungan IMT dengan tingkat kadar menjadi asam urat, hal ini karena
asam urat adalah p value = 0.001 dengan tubuh menyediakan 85% senyawa
tingkat signifikan nilai p value < 0,05, purin untuk kebutuhan setiap harinya
yang artinya ada hubungan IMT dengan dan purin didapatkan dalam makanan
tingkat kadar asam urat. terutama udang, seafood, cumi,
kepiting, kerang, dan masih banyak
Tabel 9 : Analisis faktor dominan lagi makanan yang mengandung
yang berhubungan dengan purin tinggi lainnya dapat berakibat
tingkat kadar asam urat langsung dari pembentukan asam
urat yang berlebih atau bahkan akibat
No Variabel Sig Exp (B) penurunan ekskresi asam urat yang
1 IMT 0,001 7, 019 terlalu banyak dengan kandungan
2 Aktivitas 0,001 6,338 purin yang ada pada makanan dapat
Fisik meningkatkan produksi asam urat itu
3 Usia 0,002 14,723 sendiri (Elvie Febriani Dungga 2022)
4 Pola Makan 0,000 30,664 Menurut pendapat peneliti
Berdasarkan tabel 9, didapatkan faktor menyatakan bahwa Dalam penelitian
yang paling dominan yang berhubungan ini mayoritas masyarakat yang
berada di Desa Mojolegi Kecamatan metabolisme purin didalam tubuh
Gading Kabupaten Probolinggo yang menghasilkan kadar asam urat
sebagian besar yang memiliki pola berlebih didalam darah. Purin yang
makan tidak baik, yang mempunyai terdapatdalam bahan pangan,terdapat
kadar asam urat diatas normal hal ini dalam asam nukleat berupa
berarti memiliki hubungan antara nukleoprotein. Ketika di konsumsi, di
pola makan dengan tingkat kadar dalam usus, asam nukleat ini akan
asam urat pada 39 reponden yang dibebaskan dari nukleoprotein oleh
mengkonsumsi jenis makanan tinggi enzim pencernaan. Selanjutnya, asam
purin karena responden lebih sering nukleat dipecah lebih lanjut menjadi
mengkonsumsi menu jenis makanan purin dan pirimidin. Purin teroksidasi
yang mengandung tinggi purin menjadi asam urat. Jika pola makan
misalnya jeroan, kacang-kacang- tidak dirubah, kadar asam urat dalam
kacangan, daging merah dan lain- darah yang berlebihan akan
lain. Selain itu jenis makanan yang menimbulkan menumpuknya kristal
sering dikonsumsi yaitu jenis asam urat.
makanan yang lebih mudah didapat Zat purin yang diproduksi oleh
di halaman rumah seperti daun tubuh jumlahnya mencapai 85%.
singkong dan daun melinjo jadi Untuk mencapai 100%, tubuh
reponden lebih memilih untuk manusia hanya memerlukan asupan
konsumsi jenis makanan tersebut purin dari luar tubuh makanan
sebagai menu makanan. Kemudian sebesar 15%. Ketika asupan purin
juga untuk jenis makanan tahu dan masuk ke dalam tubuh melebihi 15%,
tempe responden menyatakan tahu akan terjadi penumpukan zat purin.
dan tempe memiliki cita rasa yang Akibatnya, asam urat akan ikut
enak serta harganya yang relatif menumpuk. Hal ini menimbulkan
murah risiko penyakit asam urat.
Pola makan tidak hanya Selain itu jika responden yang
mengartikan keteraturan jadwal, memiliki pola makan tidak baik
tetapi juga kualitas makanan dan namun memiliki kadar asam urat
porsinya. Pola makan dan pola yang normal hal ini bisa saja
konsumsi pangan adalah susunan dikarenakan adanya faktor-faktor lain
jenis dan jumlah makanan yang yang dapat meningkatkan kadar asam
dikonsumsi seseorang atau kelompok urat responden
pada waktu tertentu. Pola makan
merupakan bagian informasi yang 5.2 Analisis berdasarkan
memberi gambaran mengenai macam hubungan usia dengan tingkat
dan jumlah bahan makanan yang kadar asam urat.
dimakan tiap hari oleh suatu orang Berdasarkan hasil penelitian ini
dan merupakan ciri khas untuk suatu yang di peroleh pada table 5.11
kelompok masyarakat tertentu didapatkan Usia dewasa sebanyak 15
sehingga hal ini menunjukkan responden dengan kadar asam urat
masyarakat (responden) yang normal 13 responden dan Kadar
memiliki asupan konsumsi purin asam urat Hiperurisemia 2
berisiko dengan tingginya kadar responden. Sedangkan Usia lansia
asam urat. sebanyak 30 responden dengan kadar
Tanpa masyarakat sadari asam urat normal 5 responden dan
terutama bagi mereka (responden) Kadar asam urat Hiperurisemia 25
yang memiliki kadar asam urat tinggi responden. Dan Usia manula
sangat berpeluang meningkatnya sebanyak 6 responden dengan kadar
asam urat normal 2 responden dan sebanyak 12 responden dengan kadar
Kadar asam urat Hiperurisemia 4 asam urat normal 10 responden dan
responden. Didapatkan pula data ada Kadar asam urat Hiperurisemia 2
hubungan usia dengan tingkat kadar responden. Sedangkan Aktivitas fisik
asam urat dengan p Value = 0.002 sedang sebanyak 10 responden
dengan tingkat signifikan nilai α < dengan kadar asam urat normal 3
0,05. responden dan Kadar asam urat
Hal ini sejalan dengan penelitian Hiperurisemia 7 responden. Dan
yang dilakukan oleh Benny Aktivitas fisik berat sebanyak 29
Karuniawati (2020) yang responden dengan kadar asam urat
menyatakan bahwa terdapat normal 7 responden dan Kadar asam
hubungan antara usia dengan urat Hiperurisemia 22 responden.
peningkatan kadar asam urat. Seperti Didapatkan pula data ada hubungan
diungkapkan oleh Theodore Fields, aktivitas fisik dengan tingkat kadar
MD, profesor dan ahli sendi yang asam urat dengan p Value = 0.001
mengatakan bahwa semakin tua dengan tingkat signifikan nilai α <
seseorang, risiko menderita asam urat 0,05
akan semakin besar, Pasalnya, usia Hal ini sejalan dengan penelitian
yang menua berarti fungsi ginjal juga yang dilakukan oleh Yunaspi dkk
menurun. Hal ini berakibat pada (2021) yang menyatakan bahwa ada
kadar asam urat yang bertambah. hubungan antara aktivitas fisik berat
Menurut pendapat peneliti dengan kadar asam urat yang
menyatakan bahwa mayoritas yang dibuktikan dengan hasil uji statistik
terkena asam urat di desa Mojolegi chi square diperoleh bahwa nilai p
Kecamatan Gading Kabupaten value= 0,005. Sehingga Aktivitas
Probolinggo usia lansia dibandingkan yang dilakukan oleh manusia
di usia remaja ataupun di usia dewasa berkaitan dengan kadar asam urat
hal ini dikarenakan Pada saat usia yang terdapat dalam darah. Aktivitas
lebih tua cenderung memiliki kadar fisik seperti olahraga atau gerakan
asam urat yang lebih tinggi. Proses fisik akan menurunkan ekskresi
penuaan akan mengakibatkan asam urat dan meningkatkan
gangguan dalam pembentukan produksi asam laktat dalam tubuh.
enzim urikase yang mengoksidasi Adapun profesi atau pekerjaan
asam urat menjadi alotonin yang rata rata masyarakat di desa Mojolegi
mudah dibuang. Jika pembentukan Kecamatan Gading Kabupaten
enzim ini terganggu maka kadar Probolinggo adalah seorang petani.
asam urat darah menjadi naik. Selain Mereka melakukan pekerjaannya
itu usia lansia secara normal tubuh setiap hari mulai dari waktu pagi
akan mengalami kemunduran baik hingga sore hari barulah mereka
secara fungsi fisiologis maupun kembali kerumah, sehingga bisa di
psikologis sehingga lebih sering kategorikan bahwa aktivitas fisik
mengalami masalah kesehatan. responden rata rata merupakan
aktivits fisik berat.
5.3 Analisis Berdasarkan Menurut pendapat peneliti
hubungan aktivitas fisik menyatakan bahwa Aktivitas yang
dengan tingkat kadar asam dilakukan oleh manusia erat
uart. kaitannya dengan kadar asam urat
Berdasarkan hasil penelitian ini yang terdapat dalam darah. aktivitas
yang di peroleh pada table 5.12 yang berat dapat memperberat
didapatkan Aktivitas fisik ringan penyakit gout atau penyakit asam
urat yang ditandai dengan Didapatkan pula data ada hubungan
peningkatan kadar asam dalam darah. IMT dengan tingkat kadar asam urat
Olahraga atau gerakan fisik akan dengan p = 0.001 dengan tingkat
menyebabkan peningkatan kadar signifikan nilai α < 0,05.
asam laktat. Peningkatan asam laktat Hal ini sejalan dengan penelitian
dalam darah akan menyebabkan yang dilakukan oleh Ayla dkk (2020)
penurunan pengeluaran asam urat adanya hubungan antara IMT dengan
oleh ginjal. Kenaikan kadar asam kejadian gout arthritis. IMT
laktat tidak dapat diukur secara pasti overweight beresiko lebih besar
karena kita tidak bisa memastikan dibandingkan dengan IMT normal
kapan otot-otot tubuh berkontraksi ataupun kurus. Kadar asam urat yang
secara anaerob. sehingga aktivitas tinggi pada individu dengan IMT
fisik yang berat dapat mempengaruhi overweight dan obesitas disebabkan
kadar asam urat. Pada saat seseorang adanya simpanan lemak yang tinggi.
melakukan aktivitas fisik yang berat, Simpanan lemak yang tinggi
seseorang akan mengalami dehidrasi berhubungan dengan sindrom
yang diakibatkan dari kelelahan. metabolik termasuk hipertensi,
Kondisi ini dapat mempengaruhi dari dislipedemia, resistensi insulin dan
volume urin karena eksresi dari asam hiperinsulinemia yang berhubungan
urat menurun. dengan status kadar asam urat.
Aktivitas fisik merupakan salah Keadaan di lapangan Desa
satu faktor risiko dari asam urat jika Mojolegi Kecamatan Gading
sudah menderita asam urat maka Kabupaten Probolinggo dari 51
aktivitas yang memiliki intensitas respnden 26 di resonden memiliki
tinggi harus di batasi agar asam laktat IMT overweight.
dalam tubuh tidak meningkat yang Menurut pendapat peneliti
menyebabkanmenurunyapengeluaran menyatakan bahwa Indeks massa
asam urat oleh ginjal. tubuh erat kaitanya dengan insiden
peningkatan kadar asam urat. Dan
5.4 Analisis Berdasarkan terdapat peningkatan resiko untuk
hubungan IMT dengan terjadiya peningkatan kadar asam
tingkat kadar asam urat. urat pada orang-orang yang
Berdasarkan hasil penelitian ini kelebihan berat badan. Orang yang
yang di peroleh pada table 5.13 kegemukanumumnya mengkonsumsi
didapatkan IMT kurus sebanyak 11 protein dalam jumlah yang
responden dengan kadar asam urat berlebihan. Protein mengandung
normal 9 responden dan Kadar asam purin yang tinggi sehingga
urat Hiperurisemia 2 responden. menyebabkan kadar asam urat dalam
Sedangkan IMT Normal sebanyak 9 darah meningkat. Selain banyak
responden dengan kadar asam urat mengkonsumsi protein orang yang
normal 4 responden dan Kadar asam gemuk juga banyak mengkonsumsi
urat Hiperurisemia 5 responden. Dan makanan yang berlemak. Makanan
IMT Overweight sebanyak 26 yang mengandung lemak tinggi, akan
responden dengan kadar asam urat menyebabkan lemak tertimbun di
normal 6 responden dan Kadar asam dalam tubuh. Pembakaran lemak
urat Hiperurisemia 20 responden. menjadi kalori akan meningkatkan
Dan untuk IMT Obesitas sebanyak 5 keton darah (ketosis) yang akan
responden dengan kadar asam urat menghambat pembuangan asam urat
normal 1 responden dan Kadar asam melalui urin sehingga menyebabkan
urat Hiperurisemia 4 responden.
kadar asam urat dalam darah Hal ini sejalan dengan penelitian
meningkat. yang di lakukan oleh Fitriani (2021)
Kadar asam urat tubuh yang menyatakan bahwa pola makan
ditentukan oleh keseimbangan juga mempengaruhi kadar asam urat.
produksi dan ekskresi. Hubungan Hal ini berkaitan dengan
IMT dan frekuensi serangan gout, meningkatnya purin eksogen yang
menyimpulkan bahwa berat badan dimetabolisme oleh tubuh. Asam urat
berlebih adalah salah satu penyebab merupakan bentuk hasil akhir
yang umum pada pasien dengan metabolisme dari purin. Sebagian
serangan gout berulang. besar purin berasal dari makananan
Terjadinya peningkatan kadar terutama daging jeroan, beberapa
asam urat dapat dipengaruhi oleh jenis sayuran, dan kacang-kacangan.
produksinya yang meningkat, Menurut pendapat peneliti
konsumsi purin yang berlebihan menyatakan bahwa Asam urat
maupun rendahnya ekskresi oleh merupakan hasil metabolisme di
ginjal. Pada responen yang memiliki dalam tubuh yang kadarnya tidak
IMT overweight bahkan obesitas boleh berlebihan, setiap orang
terjadi peningkatan produksi asam memiliki asam urat di dalam
urat dan penurunan laju ekskresi tubuhnya, karena setiap metabolisme
asam urat oleh ginjal hal ini terjadi normal akan di hasikan asam urat
karena Indeks massa tubuh yang sedangkan pemicunya adalah faktor
overweight bahkan obesitas akan makanan dan senyawa lain yang
meningkatkan kadar leptin dalam banyak mengandung purin.
tubuh. Leptin adalah protein Peningktan kadar Asam Urat
berbentuk heliks yang disekresi oleh sangat dipengaruhi oleh jumlah,
jaringan adiposa. Peningkatan kadar jenis, dan jadwal makanan yang di
leptin seiring dengan meningkatnya konsumsi. Zat purin yang diproduksi
kadar asam urat dalam darah. Hal ini oleh tubuh jumlahnya mencapai
terjadi karena terganggunya proses 85%. Untuk mencapai 100%, tubuh
reabsorbsi asam urat pada ginjal manusia hanya memerlukan asupan
sehingga kadar asam urat dalam purin dari luar tubuh makanan
darah dapat meningkat. sebesar 15%. Ketika asupan purin
Oleh karna itu, responen yang masuk ke dalam tubuh melebihi 15%,
memiliki IMT overweight bahkan akan terjadi penumpukan zat purin.
obesitas memiliki pengaruh yang Akibatnya, asam urat akan ikut
signifikan terhadap kadar asam urat. menumpuk. Hal ini menimbulkan
risiko penyakit asam urat
5.5 Analisis faktor dominan yang Jenis makanan yang kita
berhubungan dengan tingkat konsumsi hendaknya mempunyai
kadar asam urat. proporsi yang seimbang antara
Berdasarkan hasil analisis karbohidrat, protein, dan lemaknya.
statistik analisis didapatkan faktor Jika pola makan tidak dirubah, kadar
yang paling dominan yang asam urat dalam darah yang
berhubungan dengan tingkat kadar berlebihan akan menimbulkan
asam urat di Desa Mojolegi menumpuknya kristal asam urat.
Kecamatan Gading Kabupaten Apabila kristal terbentuk dalam
Probolinggo adalah faktor Pola cairan sendi, maka akan terjadi
Makan dengan p value : 0,000 dan penyakit gout (asam urat).
nilai Exp (B) : 30,664 Selain itu peneliti berpendapat
bahwa pola makan buruk juga
berhubungan dengan IMT sesorang (60,8%), Pola makan buruk
yang dapat meningkatkan kadar asam sebanyak 39 responden (76,5%),
urat. dari hail uji statistik bivariate Usia lansia sebanyak 30
antara pola makan dengan IMT di responden (58,8%), Aktivitas
dapatkan hasil dari 26 responden Fisik Berat sebanyak 29
yang memiliki IMT overweight 21 responden (56,9%), IMT
responden memiliki pola makan Overweight sebanyak 26
buruk. Sesorang yang berat badannya responden (51, 0%).
berlebih biasanya memiliki pola Ada hubungan faktor Pola
makan yang berlebihan dari pada makan, Usia, Aktivitas Fisik dan
yang di butuhkan, pada pola makan IMT dengan tingkat kadar asam
tersebut kemungkinan juga terjadi urat dengan p value ≥ 0,05.
asupan purin yang berlebihan pula di Faktor dominan yang
samping asupan karbohidrat, berhubungan dengan tingkat
protein,dan lemak. Selain itu berat kadar asam urat adalah Pola
badan berlebih menyebabkan makan Dengan Hasil OR =
penekanan pada bagian sendi 30,664. yang artinya faktor Pola
sehingga asam urat sulit dikeluarkan Makan lebih beresiko
dalam tubuh dan juga memicu mengalami kejadian
terjadinya resistensi insulin. Peningkatan kadar Asam Urat
resistensi insulin mempunyai sebanyak 30,664 kali.
hubungan yang positif dimana
hiperinsulinemia meningkatkan 6.2 SARAN
reabsorpsi sodium di tubulus ginjal,
sebagai akibatnya kemampuan ginjal 1. Bagi institusi pendidikan
mengekskresi sodium dan asam urat Dari hasil penelitian ini
serum meningkat. resistensi insulin diharapkan dapat digunakan
juga menjadi peranan penting dalam sebagai literatur tambahan, dan
meningkatkan aktivitas sitokin referensi dalam Penyusunan
proinflamasi. Peningkatan aktivitas makalah, terutama tentang pola
sitokin ini akan meningkatkan makan pada seseorang yang
apoptosis sel dan nekrosis jaringan, menerita penyakit Asam Urat,
yang pada akhirnya akan serta peneliti juga berharap
meningkatkan kadar asam urat di intansi melakukan penelitian
dalam serum. Aktivitas sitokin kesehatan terkait bagaimana
proinflamasi akan meningkatkan cara mengatasi Pola makan
aktivitas enzim xanthine oxidase buruk pada penderita asam urat.
yang merupakan katalisator dalam 2. Bagi Profesi Perawat
proses pembentukan asam urat, yang Dari hasil penelitian ini
juga akan lebih meningkatkan kadar diharapkan dapat
asam urat dan radikal bebas di dalam mengembangkan ilmu
serum (Nasruddin,dkk.2017) keperaawatan, serta diharapkan
perawat mampu mengkaji secara
6. KESIMPULAN DAN SARAN holistic baik bio, psiko dan sosio
6.1 Kesimpulan terhadap pola makan buruk pada
Masyarakat Desa Mojolegi penderita asam urat.
Kecamatan Gading Kabupaten 3. Bagi Lahan Penelitian
Probolinggo paling banyak Dari hasil penelitian ini
kategori kadar asam urat tidak diharapkan dapat digunakan
normal sebanyak 31 responden sebagai sumber informasi
puskesmas sebagai penyedia
pelayanan kesehatan untuk 7. REFERENSI
memberikan intervensi
pendidikan kesehatan mengenai 1. Alya Dina Aulia Lubis, Ira
pentingnya kontrol asam urat Cinta Lestarib. 2020.
dan menjaga pola makan pada Differences Of Blood Uric
penderita asam urat melalui Acid Levels In Elderly With
media seperti leaflet, maupun Normal And Overweight Body
poster. Serta dukungan dari Mass Index. Jurnal Kedokteran
kepala desa Mojolegi untuk Ibnu Nafis. Volume 9 No. 1
memfasilitasitempatpenyuluhan. Tahun 2020
Serta menyedikan buku panduan 2. Andi Selviyanti. 2020.
untuk pola makan Hubungan Pola Konsumsi dan
4. Bagi Responden Aktivitas Fisik dengan Kadar
Dari hasil penelitian ini Asam Urat pada Polisi yang
diharapkan responden dapat Mengalami Gizi Lebih di
melakukan kontrol asam urat Polresta Sidrap (Sidenreng
secara teratur agar tetap normal Rappang). Universitas
dan menerapkan gaya hidup Hasanuddin Fakultas
sehat seperti menerapkan Kesehatan Masyarakat
program diet makanan dengan Program Studi Ilmu Gizi
memperhatikan prinsip diet 3. Benny Karuniawati. 2020.
asam urat yaitu, sesuaikan Hubungan Usia Dengan Kadar
jumlah kebutuhan makanan, Asam Urat Pada Wanita
membuat jadwal diet, dan jenis Dewasa. Jurnal Kesehatan
makanan yang boleh dimakan Madani Medika, Vol 9 No 2,
dan tidak boleh dimakan, selain Desember 2018
itu responden juga bisa 4. Brunner & Suddath.2012.
mengikuti posyandu lansia serta Buku Ajar Bedah Medikal
perlunya dukungan dan Bedah. Vol 3. Penerbit Buku
pendampingan dari keluarga Kedokteran. EGC: Jakarta.
sebagai motivator responden. 5. Deby Syarizah, Nnanda Ayu
5. Bagi Peneliti Selanjutnya Puspita, Marisa. 2020.
Dari hasil penelitian ini Metabolisme & Bionergetika.
didapatkan faktor yang paling Syiah Kuala University Press.
dominan yang berhubungan 6. Didi Yunaspi. 2021.
Hubungan Antara Aktifitas
dengan kadar asam urat adalah
Fisik Dengan Kadar Asam
pola makan. Sehingga Urat (Gout) Pada Lansia Di
diharapkan peneliti selanjutnya Wilayah Kerja Puskesmas
bisa meneliti varibel pola makan Batu Aji Kota Batam. Jurnal
pada pasien asam urat dan Ilmu Kesehatan dan Sains.
menambah jumlah sampel, Volume 2 Nomor 2 Halaman
supaya hasil penelitian lebih 1-7
7. Dina Savitri. 2021. Cegah
maksimal.
Asam Urat dan Hipertensi.
Yogyakarta : Penerbit Anak
Hebat Indonesia
8. Dwi Saputri. 2020. Hubungan
Antara Aktivitas Fisik Dengan
Kadar Asam Urat Dalam 15. Khuda, Andriani, Asnet,
Darah Di Posyandu Lansia Langelo. 2020. The
Kelurahan Madiun Lor Association Between Dietary
Puskesmas Patihan Kota Habit and Uric Acid Level In
Madiun. Prodi Kesehatan Kolongan Village, Kalawat
Masyarakat Stikes Bhakti District. University Of
Husada Mulia Madiun 2020 Catholic De La Salle Manado
9. Ema P. Yunita, Dinar I. 16. Masturoh, Imas, T. Nuri,
Fitriana, Atma Gunawan. 2018 Anggita. 2018. Metodologi
Associations between Obesity, Penelitian Kesehatan.Jakarta:
High Purine Consumptions, Pusat Pendidikan Sumber
and Medications on Uric Acid Daya Manusia Kesehatan.
Level with the Use of 17. Nabyluro’y R, Ahmad. 2012.
Allopurinol in Hyperuricemia Cara Muda Mencegah,
Patients. Jurnal Farmasi Klinik Mengobati Asam Urat Dan
Indonesia, Maret 2018. Vol. 7 Hipertensi. Dinamika media
No. 1, hlm 1–9 18. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012.
10. Harsono. 2019, Statistik Metodelogi Penelitian
Kesehatan Jakarta, Rajawali Kesehatan.Jakarta: Rineka
Pres Cipta.
11. Hidayat, Alimul, Aziz. 2018 19. Nursalam. 2016. Metodologi
Metodologi Penelitian Penelitian Ilmu Keperawatan
Keperawatan Dan Edisi 4 Jakarta: Salemba
Kesehatan.Jakarta:Salema Medika
Medika. 20. Ririn Fitriani, Lira Mufti
12. Jaliana, Suhadi, La Ode Muh. Azzahri. M. Nurman, M. Nizar
Sety. 2021 Faktor-Faktor Yang Syarif Hamidi. 2021
Berhubungan Dengan Hubungan Pola Makan
Kejadian Asam Urat Pada Usia Dengan Kadar Asam Urat
20-44 Tahun Dirsud (Gout Artritis) Pada Usia
Bahteramasprovinsi Sulawesi Dewasa 35-49 Tahun. Jurnal
Tenggara Tahun 2017. Ners Volume 5 Nomor 1
Jimkesmas Jurnal Ilmiah Tahun 2021 Halaman 20 – 27
Mahasiswa Kesehatan 21. Riset Kesehatan Dasar
Masyarakat Vol. 3/NO. 2/April (RISKESDAS). 2020. Badan
2018 Peneliti dan Pengembangan
13. Juti Nursah. 2020. Hubungan Kesehatan Kementrian RI
Status Gizi, Usia dan Aktivitas 22. Sri Sayekti. 2021. Kadar Asam
Fisik Dengan Kejadian Urat Metode Enzimatik Pada
Hiperurisemia pada Sampel Serum Dan Sampel
Masyarakat (Studi Literatur). Plasma Edta (Studi di
Study Program DIV Puskesmas Tambakrejo
Department of Nutrition Jombang). Jurnal Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu Karya Husada, No 9 Vol 2
14. Karin Sukma Saridewi Therik. Tahun 2021. Page 104-111
2019. Analisis Faktor-Faktor 23. Sueni, Haniarti, Ayu Dwi Putri
Yang Mempengaruhi Kadar Rusman. 2021. Analysis of the
Asam Urat Pada Pasien Di Causes of Risk Factorcrs For
Puskesmas Naibonat the Increase in Patients With
Gout (Gout) in the Work Area
of The Puspa Suppa District
Suppa Pinrang District. Jurnal
Ilmiah Manusia dan
Kesehatan. Vol. 4, No. 1
Januari 2021. Page 1-9
24. Tirta Nadi Ayu Ninsi. 2020.
The Relationship between
Body Mass Index and Waist
Circumference with Blood
Uric Acid Level in Posbindu in
the Work Area of Kampung
Bali Health Center in
Bengkulu City in 2020.
Diploma IV Nutrition Health
Study Program of Ministry of
Health Bengkulu
25. Tria Febriyanti, Wiwit Dwi
Nubadriyah, Ni Luh Diah Ayu
Sita Dewi. 2020. The
Correlation between the
Ability in Purine Diet
Management and Uric Acid.
Jurnal Ners LENTERA, Vol.
8, No. 1, Maret 2020. Hal 72-
79

Anda mungkin juga menyukai