Prosedur Ditetapkan Oleh : Operasional Penanggung Jawab Klinik Pratama Panipi (SPO) Jl. Syamsu Biya No. 106, Kel. Kayubulan, dr. Jeinfer Rivian Lestyorini Kec. Limboto, Kab. Gorontalo Suatu proses identifikasi terhadap hambatan- hambatan yang mungkin dimiliki pasien seperti Pengertian hambatan dalam faktor bahasa, fisik, budaya/kepercayaan. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Tujuan identifikasi pasien dengan dengan kebutuhan khusus. 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/1983/2022 Tentang Standar Akreditas Klinik. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 4. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 1. Petugas Pendaftaran mengenali hambatan yang dimiliki oleh pasien : Hambatan bahasa (tidak bisa berbahasa Indonesia) Hambatan fisik (dilihat dari cara berjalan pakai tongkat atau alat bantu yang lain, ditintun, buta, bisu tuli, menggunakan kursi roda) 2. Petugas Pendaftaran segera menghubungi petugas Prosedur penerjemah yang sudah ditunjuk oleh Kepala Klinik sebagai penerjemah bahasa (jika pasien tidak bisa berbahasa Indonesia) dan melakukan pendaftaran. 3. Jika hambatan fisik maka petugas pendaftaran akan mendahulukan dan mengantarkan pasien langsung menuju ruang periksa yang dituju dan mempersilahkan kepada kerabat yang mengantar untuk melakukan pendaftaran, jika pasien datang sendiri tanpa ada yang mengantar maka pada ruang pemeriksaan akan melakukan pendataan langsung diruang periksa dan setelah itu menyerahkannya ke bagian pendaftaran. Unit terkait - Klinik Pratama Panipi - Kartu status pasien Dokumen terkait - Buku Register - Buku rekam medis