Anda di halaman 1dari 2

PEMENUHAN HAK PASIEN

BERKEBUTUHAN KHUSUS

No.Dokumen
001/KPP/VI/2023 No.Revisi Halaman:1/2

Standar Tanggal Terbit :


Prosedur Ditetapkan Oleh :
Operasional Penanggung Jawab
Klinik Pratama Panipi
(SPO)
Jl. Syamsu
Biya No. 106,
Kel. Kayubulan,
dr. Jeinfer Rivian Lestyorini
Kec. Limboto,
Kab. Gorontalo
Suatu proses identifikasi terhadap hambatan-
hambatan yang mungkin dimiliki pasien seperti
Pengertian
hambatan dalam faktor bahasa, fisik,
budaya/kepercayaan.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
Tujuan
identifikasi pasien dengan dengan kebutuhan
khusus.
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor Hk.01.07/Menkes/1983/2022 Tentang
Standar Akreditas Klinik.
Referensi
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
1. Petugas Pendaftaran mengenali hambatan yang
dimiliki oleh pasien :
 Hambatan bahasa (tidak bisa berbahasa
Indonesia)
 Hambatan fisik (dilihat dari cara berjalan pakai
tongkat atau alat bantu yang lain, ditintun,
buta, bisu tuli, menggunakan kursi roda)
2. Petugas Pendaftaran segera menghubungi petugas
Prosedur penerjemah yang sudah ditunjuk oleh Kepala
Klinik sebagai penerjemah bahasa (jika pasien
tidak bisa berbahasa Indonesia) dan melakukan
pendaftaran.
3. Jika hambatan fisik maka petugas pendaftaran
akan mendahulukan dan mengantarkan pasien
langsung menuju ruang periksa yang dituju dan
mempersilahkan kepada kerabat yang mengantar
untuk melakukan pendaftaran, jika pasien datang
sendiri tanpa ada yang mengantar maka pada
ruang pemeriksaan akan melakukan pendataan
langsung diruang periksa dan setelah itu
menyerahkannya ke bagian pendaftaran.
Unit terkait - Klinik Pratama Panipi
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis

Anda mungkin juga menyukai