100%(15)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (15 suara)
28K tayangan1 halaman
Dokumen ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan memberikan perawatan kepada pasien dengan kebutuhan khusus di Klinik Sejati. Langkah-langkahnya meliputi identifikasi hambatan bahasa, fisik, atau budaya pasien saat pendaftaran, penyediaan penerjemah bagi pasien yang tidak bisa berbahasa Indonesia, serta prioritas pelayanan bagi pasien dengan hambatan fisik.
Dokumen ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan memberikan perawatan kepada pasien dengan kebutuhan khusus di Klinik Sejati. Langkah-langkahnya meliputi identifikasi hambatan bahasa, fisik, atau budaya pasien saat pendaftaran, penyediaan penerjemah bagi pasien yang tidak bisa berbahasa Indonesia, serta prioritas pelayanan bagi pasien dengan hambatan fisik.
Dokumen ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan memberikan perawatan kepada pasien dengan kebutuhan khusus di Klinik Sejati. Langkah-langkahnya meliputi identifikasi hambatan bahasa, fisik, atau budaya pasien saat pendaftaran, penyediaan penerjemah bagi pasien yang tidak bisa berbahasa Indonesia, serta prioritas pelayanan bagi pasien dengan hambatan fisik.
Kepedulian Terhadap Pasien dengan Kebutuhan Khusus
No Kode : 01/SOP/0130U073/1/2019 Ditetapkan/Disahkan oleh :
Terbitan : 01 Kepala Klinik Sejati No.Revisi : 00 SOP Tanggal Mulai : 07/1/2019 KLINIK Berlaku SEJATI Neneng Maryamah, S.ST. Halaman :1 M.Kes
1. 1. Pengertian : Suatu proses identifikasi terhadap hambatan-hambatan yang mungkin
dimiliki pasien seperti hambatan dalam faktor bahasa, fisik, budaya/kepercayaan. 2. Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah identifikasi pasien dengan dengan kebutuhan khusus. 2. 3. Kebijakan : SK Kepala Klinik No. 01/SK/0130U073/I/2019 tentang Kepedulian Terhadap Pasien dengan Kebutuhan Khusus Klinik Sejati 3. 4. Referensi : 1. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. 5. Prosedur 1. Alat : a. Tongkat b. Kursi Roda
5. 6. Langkah-langkah : 1. Petugas Pendaftaran mengenali hambatan yang dimiliki oleh pasien :
Hambatan bahasa (tidak bisa berbahasa Indonesia) Hambatan fisik (dilihat dari cara berjalan pakai tongkat atau alat bantu yang lain, ditintun, buta, bisu tuli, menggunakan kursi roda) 2. Petugas Pendaftaran segera menghubungi petugas penerjemah yang sudah ditunjuk oleh Kepala Klinik sebagai penerjemah bahasa (jika pasien tidak bisa berbahasa Indonesia) dan melakukan pendaftaran. 3. Jika hambatan fisik maka petugas pendaftaran akan mendahulukan dan mengantarkan pasien langsung menuju ruang periksa yang dituju dan mempersilahkan kepada kerabat yang mengantar untuk melakukan pendaftaran, jika pasien datang sendiri tanpa ada yang mengantar maka pada ruang pemeriksaan akan melakukan pendataan langsung diruang periksa dan setelah itu menyerahkannya ke bagian pendaftaran.