Kateter ini digunakan bila Anda memerlukan kateter untuk sementara. Kateter ini biasa dipakai
untuk pasien pascaoperasi atau pasien yang enggan membawa kantong penampung urine.
Prosedur penggunaannya bisa dipasang melalui uretra hingga mencapai kandung kemih.
Kemudian, air seni akan keluar melalui kateter dari kandung kemih dan ditampung di kantong
penampung urine atau kantong drainase.
2. Indwelling Catheter
Jenis kateter ini hampir sama dengan intermittent catheter yang ditujukan untuk pemakaian
sementara waktu. Hanya saja, kateter jenis ini dilengkapi dengan balon kecil yang berfungsi
mencegah kateter bergeser dan keluar dari tubuh. Balon tersebut akan dikempiskan dan
dikeluarkan ketika kateter sudah selesai digunakan.
Kateter jenis ini dipasang dengan dua cara. Pertama, dipasang melalui uretra. Air seni akan
keluar melalui kateter dari kandung kemih dan ditampung di kantong penampung urine. Cara
kedua, kateter dimasukkan melalui lubang kecil yang dibuat di perut. Cara kedua ini hanya dapat
dilakukan di rumah sakit dengan prosedur sterilisasi yang tepat.
3. Condom Catheter
Kateter jenis ini harus diganti tiap hari. Bentuknya menyerupai kondom yang dipasang pada
bagian luar penis. Fungsinya sama dengan kateter pada umumnya yaitu mengalirkan air seni ke
kantong drainase. Kateter jenis ini biasa digunakan pada pria yang tidak memiliki gangguan di
saluran kemih, namun memiliki gangguan mental atau psikis, seperti demensia (pikun).
Kateter umumnya aman untuk digunakan. Meski begitu, ada hal yang penting untuk
diperhatikan dalam penggunaan kateter, yaitu kebersihannya. Kebersihan kateter harus selalu
dijaga untuk mencegah terjadinya infeksi, terutama jenis indwelling urinary catheter yang sering
dikaitkan dengan penyakit infeksi saluran kemih.