Anda di halaman 1dari 6

Wahdania H

R011191059

RA 2019

Perawatan Nefrostomi

Pengertian

Nefrostomi merupakan suatu tindakan diversi urine menggunakan tube, stent, atau kateter
melalui insisi kulit, masuk ke parenkim ginjal dan berakhir di bagian pelvis renalis atau kaliks.
Nefrostomi dapat pula digunakan sebagai prosedur endourologi, yaitu intracorporeal lithotripsy,
pelarutan batu kimia, pemeriksaan radiologi antegrade ureter, dan pemasangan double J stent (DJ
stent).

Fungsi

 Melarutkan dan mengeluarkan batu ginjal


 Membantu prosedur endourologi
 Membantu penegakkan diagnose
 Memasukkan obat-obatan kemoterapi ke dalam sistem pengumpul ginjal
 Memberikan terapi profilaksis kemoterapi setelah reseksi pada tumor ginjal

Jenis nefrostomi

 Nefrostomi terbuka. Cara ini merupakan cara klasik, terdapat dua macam teknik, yaitu
bila korteks masih tebal dan korteks sudah tipis.
 Nefrostomi perkutan. Nefrostomi perkutan adalah pemasangan sebuah selang melalui
kulit ke dalam pelvis ginjal dengan bantuan fluoroskopi. Syarat dilakukannya nefrostomi
perkutan sebagai berikut, ginjal teraba dari luar, kortek tipis dan tidak gemuk.

Indikasi

 Pengalihan urine sementara


 Pengalihan urine dari sistem pengumpul ginjal
 Pengobatan uropathy obstruktif nondilated
 Pengobatan komplikasi yang berhubungan dengan transplantasi ginjal
 Pengobatan obstruksi saluran kemih

Kontraindikasi

 Gagal ginjal akut/kronik


 Kanker ginjal
 Penggunaan antikoagulan
 Gangguan pembekuan darah dan hipertensi tidak terkontrol
 Terdapat nyeri yang tidak dapat diatasi pada saat tindakan nefrostomi.
 Terjadi asidosis metabolik berat
 Terjadi hiperkalemia.

Hal yang harus diperhatikan

- Kaji kemungkinan timbulnya komplikasi


- Ada tidaknya sumbatan pada selang drainase
- Obstruksi
- Selang tidak boleh diklem dan diirigasi
- Anjurkan asupan cairan
- Perhatikan dan catat produksi cairan
- Diuresis yang cukup
- Periksa kultur urin secara berkala
- Ganti kateter lebih kurang 2 minggu
- Lepas kateter sesuai indikasi

Prosedur

Pra interaksi

- Cek riwayat medis pasien


- Persiapan alat dan bahan
- Cuci tangan 6 langkah

Orientasi

- Salam terapeutik
- Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Menjaga privasi klien

Kerja

- Siapkan alat yang dibutuhkan


- Ambil kantong plastic dan letakkan ditempat yang mudah dijangkau
- Pasang perlak dibagian terbawah dari kateter nefros yang terpasang
- Cuci tangan
- Siapkan cairan Nacl 0,9% dalam wadah
- Siapkan kain hass besar dan kecil steril
- Siapkan pinset, gunting verban dan gunting hekting dalam bak steril
- Gunakan sarung tangan bersih
- Basahi plester dengan kapas alcohol dan lepaskan plester
- Angkat kain hass satu persatu
- Observasi keadaan kateter dan kaji adanya nyeri
- Lepaskan sarung tangan dan gunakan sarung tangan steril
- Lakukan perawatan nefros dengan hass fisiologis
- Hindari cairan fisiologis menetes dari hass
- Lakukan pembersihan daerah sekitar kateter nefros dengan kain hass
- Gunakan sufratool pada daerah sekitar pemasangan kateter
- Tutup dengan baik
- Plester nefrostomi dan bersihkan alat dan bahan sekitar pasien
- Cuci tangan

Evaluasi

- Evaluasi dan dokumentasi tindakan yang dilakukan pada klien


Irigasi Kandung Kemih

Pengertian

Irigasi kandung kemih melalui kateter adalah pencucian kateter urine untuk
mempertahankan kepatenan kateter urine menetap dengan larutan steril yang diprogramkan oleh
dokter.

Metode irigasi

- Irigasi kandung kemih secara tertutup. Sistem ini memungkinkan seringnya irigasi
kontinyu tanpa gangguan pada sistem kateter steril
- Dengan membuka sistem drainase tertutup untuk menginstilasi irigasi kandung kemih.
Teknik ini menimbulkan resiko lebih besar untuk terjadinya infeksi.

Tujuan

- Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine


- Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanya penyumbatan kateter urine,
misalnya oleh darah dan pus
- Untuk membersihkan kandung kemih
- Untuk mengobati infeksi 12ocal

Indikasi

- Retensi urin
- Obstruksi urethtra
- Kepentingan imaging pada traktus UG bagian bawah
- Setelah suatu operasi

Kontraindikasi

Dikontraindikasikan pada pasien dengan gejala trauma pada traktus urinarius bagian
bawah

Prosedur

Pra interaksi

- Cek riwayat medis pasien


- Persiapan alat
- Mencuci tangan

Orientasi
- Salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Informed consent

Kerja

1. Irigasi kateter tertutup


- Jaga privasi klien
- Berikan posisi yang nyaman
- Buka selimut pasien
- Palpasi kandung kemih
- Buka wadah cairan irigasi steril, pertahankan kesterilan
- Gunakan sarung tangan bersih
- Letakkan absorben pad di bawah sambungan selang dan kateter
- Buka tutup spoit, jaga kesterilan
- Lepaskan kateter dari selang urin bag
- Amankan selang urin bag di samping tempat tidur
- Letakkan ujung kateter di kom
- Masukkan spuit ke kateter dan aspirasi adanya benda yang menyumbat
- Masukkan cairan irigasi ke spuit
- Masukkan 30-50 mLcairan irigasi ke dalam kateter
- Rendahkan posisi kom agar cairan dapat keluar
- Lanjutkan irigasi kandung kemih hingga cairan keluar jernih
- Cabut penutup dari selang urin bag
- Hubungkan kateter dengan urin bag
- Pastikan jalur paten dari kateter hingga urin bag
- Fikasasi kateter
- Pasang pengaman tempat tidur
- Rapikan alat dan berikan kenyamanan
- Cuci tangan
2. Irigasi terbuka
- Jaga privasi klien
- Berikan posisi yang nyaman
- Gunakan sarung tangan
- Keluarkan urin didalam urin bag dan catat jumlahnya
- Cuci tangan
- Buka set wadah steril dan pertahankan kesterilan
- Letakkan absorben pad dibawah ujung kateter
- Tuangkan cairan irigasi pada wadah steril
- Usap area injeksi dengan kapas alcohol
- Lakukan aspirasi pada bagian yang menyebabkan obstruksi
- Masukkan cairan irigasi kedalam spuit
- Usap lokasi injeksi
- Suntikkan cairan irigasi melalui lokasi penginjeksian secara perlahan
- Cabut spuit
- Lepaskan klem dan rendahkan posisi kateter
- Ulangi prosedur hingga cairan yang keluar jernih
- Rapikan alat dan bahan
- Pasang pengaman tempat tidur
- Cuci tangan

Evaluasi

- Hitung dan catat jumlah dan kondisi cairan irigasi yang keluar pada chart pasien

Anda mungkin juga menyukai