Anda di halaman 1dari 3

PETUNJUK PENGGUNAAN RENODRAIN NEPHROSTOMY CATHETER SET

1. Keterangan
Renodrain nephrostomy catheter set dengan balon kateter atau pigtail kateter untuk
nephrostomy perkutan. Pigtail nephrostomy kateter terbuat dari polyurethane dan dilapis
dengan phosphorylcholine polimer diseluruh permukaan luar dan dalam kateter.
Nephrostomy kateter ini tersedia hanya kateter saja, atau dengan puncture set atau
exchange set dalam berbagai ukuran.

2. Komposisi
-Nephrostomy kateter dan balon kateter dengan nelaton tip
-Puncture needle yang terdiri dari dua bagian
-Dilator radio opaque
-Guidewire stainless steel dilapis dengan Teflon
-Universal adaptor
-Penyumbat kateter
-Pembungkus dua lapis
Petunjuk penggunaan

3. Catatan
-Steril kecuali pembungkus telah terbuka
-Steril tidak boleh dipakai ulang
-Jangan disteril ulang
-Disterilkan dengan ethylene oxide

4. Indikasi
Catatan: Sebelum menggunakan teknik nephrostomy perkutan, periksa lebih dahulu apakah
masih mungkin untuk mengeluarkan air seni pasien dengan ureteral stent.

Indikasi diagnostic
-Antegrade pyelography dan ureteroscopy
-Pengambilan specimen untuk eksaminasi (histologi, zytologi, mikrobiologi)
-Pengukuran urodinamik pada saluran kemih
-Pemeriksaan fungsi ginjal

Indikasi terapetik
-Dekompresi pada obstruksi saluran kemih
-Drainase air seni pada ureteral fistula
-Pemberian obat (chemolitholysis)
-Manipulasi antegrade pada superior ureter (ureter embolisasi, PNL, radiasi laser,
ureterotomy)
5. Kontra Indikasi
-Gangguan koagulasi
-Penyakit kulit atau inflamasi pada bagian puncture
-Kelainan bentuk ginjal dan kelainan bentuk spinal

6. Efek Samping
-Pendarahan
-Lesi vascular
-Loss parenchyma
-Hematuria, Infeksi
-Sakit pada bagian masuknya kateter
-Sakit yang berhubungan dengan sedikitnya produksi air seni
-Formasi pararenal extravasat
-Bakteremia

7. Petunjuk Penggunaan
Persiapan bagi pasien
-Pasien harus dipersiapkan sesuai dengan prosedur bedah terbuka
-Pasien harus dibaringkan dalam posisi prone pada meja operasi

Teknik penggunaan
-Lokalisasi renal pelvis dengan menggunakan ultrasound atau peralatan radiologi
-Kemudian lakukan puncture pada posterior axillary line dibawah coastal arch yang menuju
pada inferior lateral kidney circumference
-Insersi guidewire melalui lubang jarum puncture menuju renal pelvis dan kemudian cabut
puncture needle
-Lakukan dilasi dengan menggunakan dilator dari ukuran yang kecil sampai dengan yang
lebih besar melalui guidewire
-Masukkan kateter melalui guidewire
-Periksa posisi kateter dengan menggunakan kontras media
-Apabila posisi kateter sudah benar cabut guidewire (apabila ujung kateter yang digunakan
berbentuk pigtail maka secara otomatis ujung tersebut akan kembali kebentuk semula,
kecuali kateter dengan balon). Untuk kateter yang berujung balon, isi balon tersebut
dengan 3-5 ml air steril. Untuk kateter tanpa balon, fiksasi posisi kateter dengan jahitan.

Penggantian Kateter
-Masukkan guidewire dengan ujung yang luntur terlebih dahulu kedalam kateter.
-Kemudian kempiskan balon bagi kateter yang ujungnya balon, atau lepaskan jahitan bagi
kateter tanpa balon
-Keluarkan kateter dari renal pelvis melalui guidewire
-Dilasi puncture channel melalui guidewire
-Masukkan kateter baru melalui guidewire kedalam renal pelvis
-Pada penggunaan jangka panjang, pasien dan kateter harus dievaluasi dengan teratur
untuk memastikan posisi kateter benar, dan tidak ada enkrustasi pada kateter atau infeksi
pada luka.

8. Komplikasi dan Resiko


-Puncture pada pembuluh darah dapat menyebabkan hematuria
-Enkrustasi dan penggumpalan darah pada kateter dapat menyebabkan terjadinya obstruksi
pada kateter dan menimbulkan infeksi akibat penumpukan air seni di renal pelvis dan
urosepsis
-Dislokasi kateter
-Keluarnya air seni dari lubang luka apabila kateter dicabut

9. Catatan Penggunaan dan Langkah Pencegahan

Catatan Penggunaan

-Jangan gunakan alkohol untuk membersihkan kateter


-Disarankan untuk menggunakan kateter tidak lebih dari 30 hari insitu
-Jangan mengembangkan balon melebihi batas yang disarankan
-Kempiskan balon sebelum diisi ulang dan jangan isi melebihi batas yang disarankan
-Dianjurkan untuk menggunakan campuran air distilasi dan 10% gliserin untuk
mengembangkan balon
-Lumasi kateter dengan pelumas yang larut dalam air. Jangan gunakan pelumas dengan
bahan dasar petroleum
-Apabila menggunakan benang bedah untuk fiksasi kateter, maka benang tersebut harus
dilepaskan paling lama setelah 30 hari fiksasi

Langkah Pencegahan

-Periksa secara teratur untuk memastikan bahwa saluran kateter tetap lancar dan posisinya
benar
-Isi dari balon kateter dapat berubah dengan cepat. Periksa isinya setiap satu atau 2 minggu

10. Interaksi dengan Obat

Kateter dapat dinodai oleh warna akibat metabolisme obat atau pewarna yang terdapat
pada air seni pasien, tetapi fungsi kateter tidak dipengaruhi oleh perubahan warna dan
tetap dapat berfungsi dengan baik

Anda mungkin juga menyukai