USRI TASIDJAWA
NIP. 19780413 200012 1 002
Pengertian Pemasangan kateter urine prosedur pemasangan kateter ke dalam
kandung kemih untuk mengeluarkan urine dengan tujuan tertentu.
Tujuan Mengeluarkan urine dan memonitor produksi urine
Prosedur Lanjutan…
9. Pada Wanita lumasi ujung kateter dengan xylocaine jelly
sekali pakai, sedangkan pada pria tegakan penis 90 derajat
masukan xylocaine jelly sekali pakai ke dalam lumen
urethra satu tube sampai habis, tutup lumen urethra dengan
ibu jari.
10. Masukkan kateter :
Wanita masukan 5-8 cm
Pria tetap tegakan penis dengan sudut 9 derajat, masukan
seluruh kateter sampai dengan pangkal kateter (cabang)
pastikan urine yang keluar dan respon pasien selama
pemasangan kateter dianjurkan pasien untuk Tarik nafas
dalam.
11. Kateter sudah berada di kandung kemih lakukan pengisian
balon kateter dengan aquades/Nacl 0,9% sebanyak yang
ditentukan sesuai petunjuk kapasitas cairan yang tertera pada
pangkal kateter.
12. Tarik kateter berlahan-lahan sampai ada tahanan balon.
13. Bersihkan daerah meatus urethra dengan Nacl 0,9%
keluarkan kateter dari duk bolom sambungkan kateter pada
urine bag.
14. Lepas sarung tangan.
15. Wanita fiksasi kateter pada lipat paha kanan/kiri, pria fiksasi
kateter gantungkan urine bag disis tempat tidur dengan
posisi lebih rendah dari kandung kemih.
16. Petugas melakukan kebersihan 6 langkah.
B. Perawatan Cateter
1. Kateter urine bag tidak boleh terlipat/tertekuk agar aliran
urine tetap lancer.
2. Bila aliran urine tidak lancer disebabkan oleh sumbatan akibat
bekuan darah harus dilakukan evakuasi bekuan darah oleh
dokter.
3. Bila urine keruh ganti kateter/urine bag ganti dengan yang
baru secara aseptic.
4. Kosongkan urine bag sebelum mengisi 75% dari kapasitas
dari urine bag secara aseptic.
5. Kontaner urine tidak boleh menyentuh tempat pengeluaran.
Prosedur Lanjutan…
Strategi perawatan kateter urine yang tidak direkomendasikan :
a. System pengaliran catheter yang lengkap
b. Mengganti kateter dan urine bag secara rutin.
c. Penggunaan antibiotic profilaksis secara rutin.
d. Pembersihan perirethral dengan antiseptic.
e. Irigasi gandung kemih dengan antibiotic.
f. Instilasi antiseptic ke urine bag.
g. Screening rutin pada asymptomatic bacteriuria (ASB)
C. Penglepasan Kateter
1. Kateter dilepas sesegera mungkin setelah pasien bisa buang
air kecil spontan.
2. Diusahakan 24 jam pemasangan kateter bisa dilepas
3. Kateter yang dipertahankan lebih lama harus sesuai dengan
inr bedikasi.
4. Bila lebih dari 3 hari kateter belum dilepas tanyakan ke
dokter yang merawat, apakah kateter urine perlu
dipertahankan.
5. Kateter dilepas dengan menggunakan sarung tangan bersih,
kosongkan, dengan spuit, setelah balon kosong tarik kateter
secara berlahan dan buang ke plastic kuning.
6. Lakukan pencatatan pelepasan kateter urine.
D. Pencatatan/Dokumentasi
1. Catat tanggal dan waktu pemasangan kateter tetap.
2. Catat berapa pengisian balon kateter.
3. Catat tanggal dan waktu pada urine bag.
4. Lakukan pencatatan pada lembar catatan terintegrasi.