CHOCKING MANAGEMENT
KELOMPOK 3
ChoCking atau tersedak adalah tersumbatnya jalan napas secara total atau sebagian
akibat makanan, cairan, atau benda asing yang tersangkut di tenggorokan/batang tenggorokan
sehingga mengakibatkan korban sulit bernapas dan kekurangan oksigen, bahkan dapat segera
menimbulkan kematian.
Tersedak merupakan kondisi gawat darurat yang harus cepat ditangani. Bila dibiarkan
terlalu lama tubuh bisa mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) dan dapat mengakibatkan
kematian (Kalcare, 2014).
Tersedak merupakan suatu kegawatdaruratan yang sangat berbahaya, karena dalam
beberapa menit akan terjadi kekurangan oksigen secara general atau menyeluruh sehingga
hanya dalam hitungan menit klien akan kehilangan reflek nafas, denyut jantung dan kematian
secara permanen dari batang otak (Dwi, Prihatiningsih, & Asnindari, 2015).
Terdapat dua jenis tindakan dalam menangani kondisi tersedak (chocking), yaitu
prosedur tanpa alat yang dikenal dengan Heimlich Maneuver dan prosedur dengan alat.
HEIMLICH MANEUVER
A. Definisi
Heimlich maneuver adalah suatu tindakan kegawatdaruratan yang perlu dilakukan kepada orang yang tersedak (chocking) baik
itu diberikan kepada seseorang yang sadar maupun tidak sadar. Metode dalam heimlich maneuver ini adalah back blow dan abdominal
thrust.
B. Prosedur Tindakan
1. Pastikan korban Untuk membedakan antara obstruksi Tindakan ini bertujuan agar kita dapat
mengalami masalah jalan nafas ringan dan obstruksi jalan mengetahui korban mengalami
tersedak nafas berat, penyelamat harus sumbatan saluran napas yang ringan
bertanya, “Apakah anda tersedak?” ataupun mengalami sumbatan saluran
Jika korban mengangguk, perlu napas yang berat (ECC Guidelines,
diberikan bantuan segera. 2000 dalam Tim Bantuan Medis BEM
IKM FKUI, 2015).
2. Lihat tanda-tanda Tanda-tanda yang terlihat seperti Untuk mengetahui Distress pernafasan
gangguan pernapasan peningkatan kesulitan bernapas, batuk sebagai indikasi penurunan kemampuan
yang parah tanpa suara, sianosis, tidak dapat menyediakan oksigen bagi jaringan.
berbicara atau bernapas.
3. Jika orang tersebut - Berdiri atau berlutut di belakang Untuk memastikan tindakan yang
tidak dapat berbicara, orang tersebut dan lingkarkan dilakukan dapat efektif
batuk atau bernapas, lengan di pinggangnya.
berikan dorongan - Jika orang tersebut sedang berdiri, Agar dapat menopang orang tersebut
perut/tekanan pada letakkan salah satu kaki di antara jika dia pingsan.
abdomen yang kedua kakinya.
dikenal sebagai - Posisikan satu kepalan tangan di Agar benda asing yang ada dalam
abdominal thrust atas pusar dan di jauh bawah trakea dapat keluar
tulang rusuk.
- Tangan yang lain memegang Memudahkan pelaksanaan tindakan
kepalan tangan abdominal thrust
- Tarik kepalan tangan dengan Agar benda asing yang ada dalam
tajam dan langsung ke belakang trakea dapat keluar
dan ke atas di bawah tulang rusuk
6 hingga 10 kali.
finger sweep
Tetap tenang Jangan panik, jika memungkinkan Agar tindakan yang dilakukan dapat
1.
tarik napas dalam berjalan dengan baik
Aktifkan EMS dan Hubungi 119 untuk penanganan Untuk meminta bantuan pelayanan
2.
meminta bantuan korban lebih lanjut setelah diberi kesehatan dengan cepat
tindakan
Lakukan heimlich - Posisikan satu kepalan tangan di
3.
manuver sendiri atas pusar dan di bawah tulang
rusuk.
- Pegang tangan Anda dengan
tangan yang lain.
- Tarik kepalan tangan dengan
tajam dan langsung ke belakang
dan ke atas di bawah tulang rusuk
6 hingga 10 kali dengan cepat.
Penilaian awal : Jika bayi bisa batuk dengan kuat, Jika bayi dapat batuk dengan kuat atau
1.
Tentukan apakah bayi biarkan dia batuk untuk menangis dengan keras, jangan
dapat batuk mengeluarkan benda yang lanjutkan langkah mengeluarkannya.
menghalangi pernapasannya. Sebaliknya, awasi bayi dengan cermat
sampai penyumbatan telah terlepas.
Bersiaplah untuk bertindak jika
gejalanya memburuk dan terus
berlanjut
Periksa apakah bayi Perhatikan kesulitan bernafas, batuk Untuk mendapatkan informasi terkait
2.
masih bernapas yang tidak efektif, tangisan yang tindakan awal yang dapat diberikan.
lemah, sianosis pada bibir & lidah.
Berikan Chest Trust - Posisikan bayi menengadah Berikan posisi nyaman agar
4.
dengan telapak tangan yang meningkatkan rasa aman dan nyaman
berada di atas paha menopang dapat menurunkan komponen
kepala bayi dan tangan lainnya psikologis sehingga menurunkan
memberikan tekanan pada dada kebutuhan oksigen dan efek merugikan
bayi. dari respon fisiologi.
Aktifkan Panggil, “Tolong!”. Jika ada orang Agar bisa segera dilarikan ke
1.
EMS/layanan darurat yang membantu minta dia pelayanan kesehatan (RS) untuk
dan meminta bantuan menggerakkan Emergency ditindaklanjuti
Message System (EMS).
Lakukan tongue jaw - Posisi bayi dalam keadaan
2.
lift berbaring
- Angkat tulang dagu dan lidah
untuk melihat obstruksi pada
jalan napas
- Jangan memasukkan jari ke
dalam mulut untuk
mengeluarkan benda asing
melainkan jika benda itu dapat
dilihat dengan jelas.
Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2019 tentang “Studi Kasus Pengetahuan
Orangtua Tentang Pertolongan Pertama Chocking Pada Balita Di Desa Geyer
Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan”. Di Indonesia, khususnya di Grobogan Jawa
tengah data dari RSUD Soedjati Soemodiardjo Purwodadi periode Januari 2016 - April
2018 jumlah kasus sebanyak 4 kasus balita yang mengalami chocking (tersedak) yang di
rawat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Kurangnya pengetahuan orang tua, akan
berdampak pada perilaku orang tua dalam menangani tersedak pada anak. Bila perilaku
orang tua dalam penanganan tersedak pada anak benar, maka anak akan terhindar dari
ancaman kematian dan tidak ada luka dalam setelah dilakukan tindakan (Suryani &
Rahmawati, 2019)
LINK VIDEO TERKAIT PROSEDUR :
- https://youtu.be/CnbjPFwkiTQ
- https://youtu.be/ZJjYXxzk-dw
DAFTAR PUSTAKA