Anda di halaman 1dari 40

Bantuan Hidup Dasar

dr. Imam Suyuthi, Sp. An.


Keadaan Gawat Darurat

▪ Keadaan yang menimpa seseorang atau banyak orang akibat


suatu perjalanan penyakit atau ruda paksa/trauma.
▪ Mendadak, dimana saja, terjadi ke siapa saja.
▪ Mengancam jiwa  perlu penanganan segera.
▪ Bila tidak segera ditangani  kematian, kecacatan,
kehilangan anggota tubuh.

Bila tidak ditemukan adanya nafas dan atau tidak ada nadi??
Bantuan Hidup Dasar

Serangkaian usaha untuk


mengembalikan fungsi
pernafasan dan atau sirkulasi
pada seseorang yang
mengalami henti nafas dan
atau henti jantung.

Tidak ditemukan adanya nafas dan/atau tidak ada nadi


Prinsip Pertolongan Korban

▪ Pertama
AMAN BAGI PENOLONG

▪ Kedua
AMAN LINGKUNGAN PENOLONG

▪ Ketiga
AMAN KORBAN
Prioritas pertolongan pada kondisi gawat darurat

“Melakukan Penanganan pada ABC”

Airway Membebaskan Mempertahankan


jalan nafas jalan nafas
(Jalan Nafas)

Breathing Memberikan Bantuan Nafas


(Pernafasan)

Circulation Mengatasi
Posisi Syok Pijat Jantung
Perdarahan
(Sirkulasi darah)
Penanganan Airway
JALAN NAFAS
Anatomi Jalan Nafas

Saluran nafas atas : Saluran nafas bawah :


- Mulut
- Hidung
- Tenggorokan Paru-Paru

- Laring
Sumbatan jalan nafas

Benda Padat: Benda Cair:


- Pangkal lidah jatuh - Muntahan korban
- Benda asing - Darah
- Laring membengkak
Cara Mengetahui adanya sumbatan jalan nafas

Lihat ( Look) Dengar ( Listen ) Raba ( Feel )

• Gerakan dada dan Adanya suara nafas Merasakan hawa nafas


perut. tambahan korban.
• Tanda sesak nafas. • Snooring (mengorok 
jatuhnya pangkal lidah/benda
• Ada bekas trauma. padat lain)
• Warna mukosa. • Gurgling (berkumur adanya
benda cair)
• Crowing (melengking
Pembengkakan Laring)
Keparahan Sumbatan Jalan Nafas

nafas bebas sumbatan sebagian sumbatan total

Gerakan nafas Gerak nafas see-saw


Terlihat Gerak nafas normal
normal (mata gergaji)

Tidak ada suara Ada suara nafas Tidak ada suara nafas
Terdengar
nafas tambahan tambahan tambahan

Hawa nafas tidak


teraba Hawa nafas terasa Hawa nafas terasa
terasa
Cara Membebaskan Jalan Nafas

Teknik Lain-lain
Benda padat Tanpa alat : Pada kasus tersedak ( Choking )
1. Head Tilt (mendongakkan kepala). 1. Back Blow
2. Chin Lift (mengangkat dagu). 2. Heimlich maneuver
3. Jaw thrust (menekan/mendorong rahang).

Benda cair 1. Cross Finger Finger swab.


2. Suction / disedot.

Pangkal lidah korban jatuh karena


kesadaran korban menurun/terjadi
kerusakan pada otak
Chin Lift
(mengangkat
TEKNIK Head Tilt
dagu korban)
dan Chin Lift

HEAD TILT Dengan mengangkat dagu korban dan


(mendongakkan mendongakkan kepala korban, maka saluran
kepala Korban) nafas atas bisa terbuka.

Bisa dilakukan salah satu dari Teknik tersebut


atau lebih maksimal bila dilakukan
bersamaan.
Teknik Jaw Thrust
Dilakukan dengan menekan
sudut rahang bawah dan
mengangkat rahang dengan
kedua tangan mendorong rahang
bawah ke depan.
Teknik ini hanya boleh dipakai
pada penderita yang mengalami
cedera leher, kepala, dan tulang
belakang.
Bila terjadi patah tulang leher
atau cedera kepala, tindakan
X yang tidak boleh dilakukan
adalah mengangkat leher korban
(neck Lift).
Cross Finger dilakukan untuk
membuka mulut korban dengan
cara ibu jari dan jari telunjuk yang
disilangkan dan menekan gigi atas
dan bawah.
Teknik ini tidak boleh dilakukan bila
pasien sadar atau mengalami
kejang

Teknik Cross Finger dan Finger Swab

Finger swab dilakukan untuk


membersihkan cairan dari mulut
atau tenggorokan korban dengan
cara membalut jari dengan kain
atau kasa atau tissue dan
menyapukan ke dalam mulut
korban.
Tersedak (Choking)

Tersedak atau Choking adalah terjadi kebuntuan mekanik di jalan napas


dapat bersifat sebagian atau seluruhnya.

Menyebabkan korban mengalami hipoksia (kekurangan


oksigen) bahkan kematian.

Batas kemampuan manusia


(30 hari tanpa makanan, 3 hari tanpa air, 30 menit di suhu
ekstrim, 3 menit tanpa oksigen)
Penanganan korban tersedak

Teknik Back Heimlich maneuver


Blows
Menepuk
Melakukan
punggung dorongan pada perut
tepat di untuk memaksa
antara tulang makanan atau objek
belikat yang menutup jalur
sebanyak 5 pernapasan keluar
kali dengan dari tenggorokan.
Bila Korban Tersedak Tidak Sadar

Heimlich Abdominal
Thrust

Pada dasarnya sama


dengan Heimlich
maneuver hanya saja
dilakukan dengan
posisi korban
berbaring.

Dihentak 

Dipukul X
Penanganan tersedak dengan korban dengan
kondisi khusus

▪ Ibu Hamil ▪ Pada Bayi dan Anak-anak

Pada kedua kondisi ini

Pertolongan yang bisa dilakukan


1. Teknik back blows
2. Chest Thrust
PENANGANAN BREATHING
PERNAPASAN
Pernapasan

Prinsip bernapas
adalah oksigen dari ▪ Jika korban tidak
luar harus bisa bernafas  beri
masuk kedalam paru- nafas buatan.
paru. ▪ Jika korban bernafas
Maka: tapi tidak adekuat 
beri bantuan nafas.
▪ Jalan nafas harus terbuka.
▪ Ada usaha atau gerakan
nafas.
Cara Melakukan Pemeriksaan Pernafasan

TEKNIK PEMERIKSAAN
 Lihat adanya gerakan dada
 Simetris atau tidak
LIHAT  Ada bekas trauma / perlukaan
 Irama Nafas teratur atau tidak
 Sesak Nafas
Apakah ada suara nafas /suara nafas
DENGAR
tambahan
 Getaran pada kedua bidang dada korban
RABA/RASA  Adanya hembusan nafas
Dilakukan Secara Bersamaan

1. Head tilt (mendongakkan


Kepala).
2. Chin Lift (Mengangkat
3 Dagu).
3. Merasakan Hawa nafas
4 1 Korban.
4. Melihat Gerakan dada
korban.
2
PEMBERIAN BANTUAN NAFAS

Teknik Lain-lain
1. Bantuan Nafas : Kekurangan ventilasi mulut
• ventilasi mulut ke mulut ke mulut :
• Ventilasi dengan bantuan • Bahaya penyakit
alat. • Resiko paparan dengan
darah dan cairan tubuh
Nafas tidak 2. Nafas Buatan, dengan : melalui kontak
adekuat/ tidak • Ventilasi mulut ke mulut. langsung.
bernafas • Ventilasi mulut ke masker. • Oksigen yang diberikan
15 – 16%
• Cukup sampai dada
+ Penambahan Oksigen terangkat.
Pemberian Nafas Buatan
1. Pertahankan Teknik head tilt
atau chin lift.
2. Mulut penolong harus menutup
mulut korban secara penuh
(sebaiknya ada pelapis antara
mulut korban dan penolong
boleh kain atau alat bantu
nafas).
3. Tutup hidung korban saat
meniupkan nafas bantuan.
4. Pemberian nafas dilakukan
antara 10 sampai 12 kali dalam
satu menit.
5. Hembusan nafas tidak perlu
terlalu kuat, cukup sampai dada
korban terangkat.
Penanganan Circulation
SIRKULASI DARAH
Sirkulasi Darah

Sistem peredaran darah juga disebut sebagai sistem


kardiovaskular. Sistem ini adalah bagian dari kinerja
jantung dan jaringan pembuluh darah. Tugas utamanya
adalah mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan
jaringan tubuh.
FUNGSI SISTEM PEREDARAN DARAH

▪ Membantu stabilitas suhu dan pH tubuh.


▪ Mempercepat proses pemulihan luka.
▪ Mempertahankan fungsi berbagai sistem organ di dalam tubuh.
▪ Mengeluarkan sisa proses metabolisme, contohnya seperti karbon
dioksida melalui paru-paru.
▪ Menyalurkan berbagai hormon ke seluruh tubuh.
Tanda Gangguan Sirkulasi (Shock)

1. Raba telapak tangan (Perfusi).


▪ Bila terasa Hangat, Kering, Merah : NORMAL.
▪ Bila teraba Dingin, Basah, Pucat : SHOCK.

2. Tekan - lepas ujung kuku/telapak tangan.


(Cappilary Refill Time/ Waktu pengisian kapiler)
▪ Merah kembali < 2 detik : NORMAL.
▪ Merah kembali > 2 detik : SHOCK.

3. Periksa denyut Nadi


▪ Bandingkan dengan tangan pemeriksa.
▪ Nadi lebih dari 100 kali per menit  lemah.
Pengelolaan Fungsi Sirkulasi/Kondisi Shock

▪ Bebaskan jalan nafas dan beri oksigen yang cukup.


▪ Berikan Posisi shock.
▪ Hentikan perdarahan ( atau penyebab lain)
▪ Lakukan bebat tekan pada daerah perdarahan.
Posisi Shock
Menghentikan Perdarahan

• Tekan pada sumber perdarahan.

• Tekankan jari pada pembuluh


darah atas dari luka.

• Bebat tekan pada seluruh bagian


tubuh yang luka.

• Hindari tourniquet (mengikat


jaringan yang mengalami
pendarahan)

tourniquet = usaha terakhir

Gunakan 2 gulung kasa


atau elastic/compression
bandage
PIJAT JANTUNG DAN NAFAS BUATAN

Alur Pelaksanaan
Bantuan Hidup Dasar
Cek Kesadaran

AVPU

Alert (Sadar Penuh).


Verbal (berespon dengan perintah suara).
Pain (berespon terhadap rangsang nyeri).
Unrespond (tidak ada respon).
PENILAIAN KESADARAN

Sadar Penuh

saat seseorang waspada dan memiliki penilaian yang baik terhadap dirinya,
waktu, dan lingkungannya.

Rangsangan Verbal Rangsangan Nyeri

▪ Periksa kesadaran korban dengan ▪ Mencubit

menepuk bahu dan memanggil dengan ▪ Menekan bagian tengah dari tulang dada.

suara keras ▪ Menekan bagian pangkal kuku jari tangan

▪ “Siapa namanya???!!!”
“Coba buka mata!!!”
BILA KORBAN TIDAK SADAR/TIDAK BERESPON

▪ Panggil bantuan, minta


pertolongan dan Berikan
informasi yang jelas
“Ada korban tidak sadar, di
(sebut lokasi dengan jelas),
panggil ambulan, dan bantu
saya menolong”
▪ Segera cek pernafasan
korban.
▪ Segera cek denyut nadi
korban.
LAKUKAN PIJAT JANTUNG

• Penolong mengambil posisi tegak lurus di atas


dada korban dengan siku lengan lurus.
• Menekan tulang dada sedalam + 5 cm (2 inci),
dan tidak melebihi 6 cm (2.4 inci).
• Setiap melepas 1 pijatan, tangan jangan
menekan dinding dada.
Saat pijat jantung, selalu hitung dengan
suara keras
Satu,dua,tiga,empat, SATU
Satu,dua,tiga,empat, DUA
Satu,dua,tiga,empat, TIGA
Satu,dua,tiga,empat, EMPAT
Satu,dua,tiga,empat, LIMA
Satu,dua,tiga,empat, ENAM
Total = 30 x pijatan

Yang disela dengan 2 kali tiupan nafas


Bagaimana jika sendirian ???
Bagaimana jika tidak mampu memberi nafas
buatan ???
Bagaimana jika tidak mau memberi nafas
buatan?????

“Boleh hanya lakukan pijat jantung saja”


( Hands Only CPR )
KAPAN PEMBERIAN BANTUAN HIDUP DASAR
DIHENTIKAN???
▪ Jika sirkulasi spontan kembali (ROSC) dan kondisi korban stabil.
▪ Jika sudah muncul lebam mayat.
▪ Jika sudah lebih dari 30 menit sirkulasi spontan belum kembali
▪ Jika tim sudah tidak mampu melanjutkan (kelelahan).
▪ TIM Medis telah datang.
TERIMAKASIH

Jl. KH. Kholil No. 88, Kemuteran, Gresik


Telp. 031-3981275

Anda mungkin juga menyukai