Anda di halaman 1dari 42

Dr.Antonius Beni S, Sp.

An
EMERGENCY MEDICAL TECHNICIAN 118
SURABAYA
Masalah
1. Sering tidak disadari

2. Proteksi diri

3. Pada penderita tidak sadar seringkali terjadi Obstruksi


a. Total
b. Parsial

4. Cervical Spine Injury pada Trauma

Curigai adanya cervical trauma sampai terbukti tidak ada


Curiga Cervical trauma:
1. Tidak sadar
2. Gangguan neurolgis
3. Multi trauma
4. Jatuh dari ketinggian
Pemeriksaan
 Apakah pasien
sadar ? Jika tidak
sadar maka 
 LIHAT - LOOK
 Gerak dada &
perut
 DENGAR - LISTEN
 Gerak udara
nafas dengan
telinga
 RABA - FEEL
 Gerak udara
nafas dengan pipi
Obstruksi Partial
1. Pangkal lidah jatuh : Snoring
 Manual:
Head tilt, Chin lift , jaw trush
 Alat:
Orofarinx, nasofarinx
2. Cairan : Gurgling
 Manual :Finger swab,
 Alat :Suction
3. Oedema pada larinx
 Stridor
 Chricotiroidotomi,
tracheostomy
Airway Manual Neck lift (dilarang)

Head Tilt
Chin Lift

Jaw Trust
 Tidak dianjurkan oleh awam X
Airway Dengan Alat Pada Snoring
Nasopharinx Oropharinx
 Tidak merangsang muntah  Merangsang muntah
 Hati2 pada cidera basis cranii  Hati2 pada penderita dengan
reflex muntah (+)
Airway Dengan Alat Pada Gurgling

Membersihkan jalan nafas


Dengan suction portable / manual.
Pasien sukar bernafas
Menurut saudara,bgm kondisi
jalan nafas pasien ini ?
Corpus Alenium Jalan Nafas
 Adalah benda asing didalam saluran
nafas, tersering diepiglotis.
 Sering mengakibatkan Obstruksi
Total.
 Berupa :
 Gigi patah
 Gigi palsu
 Makanan padat
 Benda asing tersebut setinggi larinx
 Merupakan keadaan gawat darurat
mengancam jiwa
Penderita Sadar
Tersedak
Dilakukan Back Blows

1. Bantu / tahan penderita tetap berdiri atau condong ke depan


dengan merangkul dari belakang.
2. Lakukan hentakan mendadak dan keras pada titik silang garis
antar belikat dan garis punggung tulang belakang (Back Blows).
Penderita Sadar
Tersedak
Heimlich Manouvre–Abdominal Thrust pada posisi berdiri

1. Rangkul korban dari belakang dengan ke dua lengan dengan


mempergunakan kepalan ke dua tangan, hentakan mendadak pada
ulu hati (abdominal thrust).
2. Ulangi hingga jalan napas bebas atau hentikan bila korban jatuh
tidak sadar, ulangi tindakan tersebut pada penderita terlentang.
3. Segera panggil bantuan.
Penderita Tidak Sadar
Tersedak
1. Tidurkan penderita terlentang.
2. Lakukan back blow dan Abdominal/chest thrust.
3. Tarik lidah dan dorong rahang bawah untuk melihat benda asing
4. Bila terlihat, ambil dengan jari-jari, bila tak terlihat, jangan coba-coba dikait
dengan jari.
5. Usahakan memberikan napas (menghembuskan udara).
6. Bila jalan napas tetap tersumbat, ulangi langkah tersebut di atas.
7. Segera panggil bantuan setelah pertolongan pertama dilakukan selama 1 menit.
1. Bila penderita dapat batuk keras,
Penderita bayi observasi ketat.
2. Bila napas tidak efektif/berhenti.
3. Lakukan Back blow 5 kali
(hentakan keras mendadak pada
punggung korban di titik silang
garis antar belikat dengan tulang
punggung/vertebra).

Lima kali hentakan pada punggung


Dua jari tangan membuka mulut bayi
Chest thrust
Dilakukan pada :
1. Bayi
2. Anak
3. orang gemuk
4. Wanita hamil
Abdominal Thrust merupakan
kontra indikasi
Penderita sadar :
1. Penderita anak lebih dari satu tahun :
2. Lakukan chest thrust 5 kali (tekan tulang dada dengan jari kedua dan
ketiga kira-kira satu jari di bawah garis imajinasi antar puting susu).
Chest thrust
Penderita tak sadar :
1. Tidurkan terlentang.
2. Lakukan chest thrust.
3. Tarik lidah dan lihat adakah benda asing.
4. Berikan pernapasan buatan.
5. Bila jalan napas tersumbat di bagian bawah, lanjutkan dengan
krikotirotomi jarum
Needle Cricothyroidotomy
Alat :
1. Vena cateter no 14/16
2. Spuid 20 cc berisi air
3. Spuid 3 cc yang dilubangi dan terhubun
slang O2

Lokasi tusukan
Membrana cricothyroid

Arah tusukan
Tegak lurus atau inferior
BREATHING MANAGEMENT

dr.Antonius Beni S, Sp.An


Breathing Management
Udara dapat masuk kedalam paru-paru ;
1. Jalan nafas harus terbuka
2. Gerakan nafas harus ada.

Gangguan terhadap sistem pernafasan :

Kekurangan O2 – HIPOKSIA
Kelebihan CO2 - HIPERKARBIA

Tanda Distress Nafas


Distress Nafas
1. Gelisah sampai dengan kesadaran menurun
2. Pernafasan cuping hidung
3. Retraksi otot dada
4. Respiratory Rate meningkat
5. Sianosis (akhir)
Pemeriksaan
 Apakah pasien sadar ? Jika tidak sadar maka 
 LIHAT - LOOK
 Simetris
 RR
 DENGAR - LISTEN
 Auskultasi
 RABA - FEEL
 Perkusi
LIHAT
Frekwensi nafas
Gerak dada
Gerak otot nafas tambahan
Sianosis

Pada trauma, adakah :

Jejas didada
Luka tusuk / tembus dada
Flail chest
Luka dada yang menghisap
DENGARKAN
Auscultation (stethoscope)
Breath sound presents? Symmetrical?

Suara nafas &


suara tambahan
Suara jantung

Suara usus
(usus masuk rongga dada)
RABA (dan perkusi)

Percussion
Damped (redup) ? Hypersonor ? Symmetrical?

Pergeseran letak trachea


Patah tulang iga
Emfisema subkutan
Perkusi

Pastikan tidak ada pneumothorax


Pastikan tidak ada pneumothorax
Punksi pleura untuk dugaan pneumothorax
(sistim jarum + spuit + air)

NEEDLE
THORACOSYNTHESIS
Ada luka dada terbuka / menghisap ?

Luka tembus dada  tutup luka


Luka dada terbuka / menghisap  tutup luka
Flail chest  fiksasi pleister
lebar
Cara menutup luka tembus dada

Sehelai plastik tipis


di-pleister 3 sisinya
Jadi katub satu arah

cara dulu:
kasa steril + vaselin steril
Yakinkan
jalan nafas bebas
dan
secepat mungkin
berikan tambahan
Oksigen
Hasil Pemeriksaan RR
Distress nafas Gagal nafas
Syarat : Syarat
1. Gelisah sampai dengan 1. Megap-megap
kesadaran menurun 2. RR > 35 x/ menit
2. Pernafasan cuping 3. RR< 8 x/menit
hidung 4. Tidak bernapas
3. Retraksi otot dada
4. Respiratory Rate
meningkat > 25 x/men
5. Sianosis (akhir)
Pasien gawat
 Perlu oksigen 60-100%
 Mask sederhana
 mask + reservoir bag
 bag + mask ( Jackson Reese )

 Mungkin perlu segera nafas buatan


 bag + mask / Jackson Reese
 AMBU bag (+ reservoir)
NASAL PRONG,
O2 flow : 1 – 3 lpm
FiO2 : 24 – 30 %
FACE MASK
O2 flow : 6 - 8 lpm
FiO2 : 40 - 60%
Masker sederhana, Dengan reservoir bag
Flow O2 : 6 - 10 lpm
FiO2 : 60% - 100%
BVM Dengan reservoir bag
Flow O2 : 8 - 12 lpm
FiO2 : 80% - 100%

BAG VALVE MASK (BVM)


Tanpa Oksigen : Udara Bebas 21 %
Dgn oksigen 8-10 lpm : 40 - 60%
Jackson Rees
Flow O2 : 10 - 15 lpm
FiO2 : 100%
Pemberian Nafas Buatan
 Tiupkan sampai dada terangkat
 Hentikan tiupan dan beri kesempatan dada kembali
 Berikan RR = 12- 20 x/ menit ,pada CPR berikan tiap
kurang 1 detik.
 Cek secara rutin (evaluasi)
 Bila perut membesar, pasang NGT pro decompresi
 Bila muntah segera miringkan
 Bila tidak sadar disertai henti nafas, lakukan CPR.
BVM-Jackson Rees
Perbedaan - Persamaan

Anda mungkin juga menyukai