Anda di halaman 1dari 52

+ TATALAKSANA

KEGAWATDARURATAN
JALAN NAFAS

Dr. dr. A. ANDYK ASMORO, SpAn., FIPM

TIM MKK ALS ( Anestesiologi dan Life Support )

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif


FK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2020
+
Latar Belakang

 Obstruksi jalan nafas bagian atas sering


terjadi pada pasien yang tidak sadar
ataupun dalam sedasi. Selain itu, obstruksi
dapat terjadi ketika terjadi injury pada
mandibula ataupun otot yang
menggerakkan daerah hypopharynx. Pada
kondisi ini, lidah akan jatuh ke belakang ke
arah saluran nafas bagian atas ketika
pasien berbaring pada posisi supine.
(Reardon, 2005)
+

 Kecepatan, ketepatan dan efektivitas pada


penatalaksanaan obstruksi jalan nafas
sangatlah berpengaruh besar pada hidup -
mati pasien, dan juga menentukan
prognosa apakah akan terjadi disabilitas
pada pasien di kemudian hari. (Walls, 2008)
+
Anatomi Saluran/Jalan Nafas

Saluran Nafas Atas


• Hidung
• Pharing
• Laring

Saluran Nafas Bawah


• Trakea
• Bronkus
• Paru-paru
+Jalan
Nafas
Atas
Jalan Nafas Atas
Jalan Nafas Bawah

A Primary Bronchi

B Hyoid Bone

C Right Lung

D Secondary Bronchi

E Tracheal Ligament

F Trachea

Larynx
G
Esophagus
H
Left Lung
I
+
Pemeriksaan Jalan Nafas
( survey primer)
 Look (lihat) : Pergerakan dada

 Listen (dengar) : Suara nafas tambahan

 Feel (Rasakan) : Hembusan hawa nafas

 Suara tambahan : Snoring (ngorok) karena pangkal lidah


jatuh, Gargling karena cairan, Stridor karena edema plica
vokalis, Crownig karena edema / sumbatan plica yang lebih
hebat
+ 9

Tanda dan gejala sumbatan jalan nafas

MAKIN Gejala dan tanda hipoksia


PARAH
Gerak otot nafas tambahan
(tracheal tug, retraksi sela iga)

Gerak nafas dada & perut paradoksal


Sianosis (tanda lambat)
+ Membebaskan sumbatan jalan nafas atas
10

 Sumbatan pangkal lidah ( Snoring = Suara


mendengkur = Ngorok )
 Head tilt
 chin lift
 jaw thrust
 Pipa oropharynx / nasopharynx
 Intubasi trachea / LMA

 Cairan di hypopharynx ( Garling = suara


berkumur)
 Finger swap
 penghisap / suction

 Sumbatan di plica vocalis ( Stridor – Crowing )


 cricothyroidotomy
+
PEMBEBASAN JALAN NAFAS TANPA ALAT

CHIN LIFT

HEAD TILT

HEAD TILT never in trauma victims


+Pasien tidak sadar → Pangkal Lidah jatuh

3 Cara Untuk mengatasi hal tersebut :


 Ekstensi Kepala, Angkat Leher ( tidak untuk
trauma)
 Ekstensi Kepala, Angkat Dagu
 Ekstensi Kepala, Dorong Mandibula
 Bila diyakini jalan nafas baik, spontan, adekwat letakan
pada Posisi Sisi Mantap untuk mencegah Aspirasi.
 Bila curiga trauma leher / kepala pindahkan kalau perlu
saja dengan pengaman leher ( Cervical Collar / Sand Bag )
Triple Airway Maneuvers

HEAD TILT CHIN LIFT

JAW THRUST
+

Head tilt dan chin lift


+ Jaw thrust

Kedua tangan pada mandibula, jari kelingking dan manis kanan dan kiri
berada pada angulus mandibula, jari tengah dan telunjuk kanan dan kiri
berada pada ramus mandibula sedangkan ibu jari kanan dan kiri berada
pada mentum mandibula. Kemudian mandibula diangkat ke atas melewati
molar pada maxila
JAW THRUST
dianjurkan terutama untuk
pasien trauma oleh tenaga
kesehatan yg terlatih
+
Membebaskan Jalan Nafas
Dengan Alat
 Suctioning

 Oropharyngeal Tube ( Mayo / Guedel )

 Nasopharyngeal Tube

 Laryngeal Mask Airway

 Intubasi Endotrakheal

 Krikothiroidotomi - Trakheostomi
+ Oro - Pharyngeal Tube
( AVPU, GCS ≤ 8 )
Reflek muntah (-)
+
Cara mengukur oropharyngeal
tube
 Dari tragus ke sudut bibir
 Dariangulus mandibula ke pertengahan
bibir bawah ( Mentum )
+
Insersi oropharyngeal airway

Sliding (diputar)
+
Insersi pada pediatric

Direct ( non sliding )

• Memakai bantuan spatula lidah atau jari penolong untuk menekan lidah
• Mukosa jalan nafas anak rentan cedera
+Nasopharyngeal
Naso-pharyngeal
airway tube
( GCS > 8 )

Tidak merangsang muntah


Ukuran u/ dewasa 7 mm atau
jari kelingking kanan pasien
+ Nasopharyngeal airway insertion

Bagian lancip bevel menjauhi septum, karena dapat melukai pleksus Kieselbach
+
Stridor (edema plica)
Kasus Alergi-Anafilaksis-Trauma
Inhalasi

Oksigen Masker Bening


Beri injeksi steroid
Suctionbila ada sekret (jangan
sampai melukai)
 Siap Intubasi dan atau
cricothyroidotomi
+
Supraglotic Airway: LMA
 DIGUNAKAN UNTUK “ DIFICULT AIRWAY ” DAN
MEMBANTU VENTILASI
 FUNGSI
> PROTEKSI LARING DARI SEKRESI PHARING
> TIDAK DAPAT MENCEGAH REGURGITASI

 KONTRA INDIKASI
* ABSES LARING
* OBSTRUKSI PHARING
* RISIKO ASPIRASI
* PENURUNAN COMPLIANCE PARU
2/17/2021
Cara Insersi

Pegang LMA dengan jari telunjuk pada Jaga leher tetap terfleksi dan kepala ekstensi
Sambungan antara cuff dan tube arahkan ujung pada palatum
Cara Insersi

Masukan LMA dengan cara menekan ke arah bawah belakang menyusuri palatum menggunakan
tangan dominan
+
Definitif Airway – Intubation
(Endotracheal / Nasotracheal )
Persiapan Airway
Manajemen Intubasi
TEHNIK
INTUBASI

SNIFFING POSITION
+
Emergency Airway
Cricothyroidotomy
+ 36

Emergency Airway
Cricothyroidotomi

- Jarum Terbesar (# 14 / 16 )
- Ditusukkan lewat membrana
kriko-thyroid
- Sambung dengan slang oksigen,
1 detik tutup, 4 detik buka
- Waktu singkat, secepat mungkin
siapkan surgical airway
management ( PDT – Tracheostomy )
37

Crico-
thyroidotomi

Kartilago tiroid
Membrana
Kartilago krikoid
Trakea
38

Cricothyroidotomi
Jarum Paling
Besar 14 G
39

Crico-
thyroidotomi
surgical
+
Tersedak Benda Asing……..
+
Choking (tersedak benda asing)

• Pada chocking :
 Back blows (pukul punggung)
 Abdominal thrust (Heimlich manuver)
(dorong perut)
 Thoracal thrust ( dorong dada)
 Cricothyroidotomy
Jangan diambil dengan jari jika tidak terlihat
Jangan mengulang memasukkan jari  dapat mendorong benda
asing ke rongga faring atau terdorong lebih dalam.
DEWASA

Korban : sadar
CHOKING

Back blows

Lima kali hentakan


pada punggung,
diantara dua scapula
+
CHOKING

Heimlich
Abdominal trust

Dorong perut

Korban : sadar
+

Heimlich Abdominal trust

Korban : Tidak sadar


•Korban diposisikan telentang
•Penolong di atas korban
•Salah satu tangan penolong
menggenggam tangan yang lain
•Genggaman tangan diletakkan
antara umbilikus & prosesus
xifoideus
•Hentakan ke arah atas secara
cepat 3-5x

A I R W AY M A N AG EM E NT
PADA ANAK-ANAK
Infant Children
( umur < 1 ( Umur > 1
th) th)
Untuk Infant ( umur < 1 th )

• Bayi telungkup, kepala lebih rendah • Bayi telentang


• Dagu, leher, & badan ditopang dengan • Dilakukan hentakan seperti pijat
lengan & lutut jantung sebanyak 5x
• Pukulan cepat & hati-hati 5x pada
punggung di antara skapula

A I R W AY M A N AG EM E NT
Abdominal Trust  Children ( umur > 1 th)

• Penolong di belakang korban, tangan


melingkari pinggang
• Salah satu tangan penolong menggenggam
tangan yang lain
• Genggaman tangan diletakkan antara
umbilikus & prosesus sifoideus
• Hentakan ke arah atas secara cepat 3-5x

Atau
+
Open the airway is important!!!

Critical Time
+ 51

TIME SAVING IS LIVE SAVING

Richard Lake April 2004


SEMOGA BERMANFAAT
+
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai