Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem muskuloskletal terdiri dari tulang, kartilago, tendon, ligamen, otot, dan

cairan sinovial. Seluruh komponen ini berfungsi sebagai penyokong, pelindung, dan

pergerakan.Tulang berperan sebagai penyokong dan pelindung untuk jaringan halus dan

membantu pergerakan.

Tulang diselimuti oleh jaringan yang kaya akan darah dan diselimuti membran yang

disebut periosteum, yang memiliki banyak saraf sensoris. Seperti jaringan lain, tulang

akan berdarah dan sakit ketika cedera.

Tulang disatukan melalui sendi, dan ada sendi memiliki pergerakan minimal.

Kartilago memiliki permukaan yang halus dan memberikan bantalan untuk tulang agar

dapat bergerak atau berporos satu samalain. Cairan synovial berada didalam kapsul

jaringan ligament untuk melubrikasi permukaan tulang. Tendon berfungsi untuk

menyatukan otot dengan tulang.

B. Tujuan

1. Melakukan pengkajian secara cepat dan tepat keadaan yang mengancam nyawa.

2. Melakukan tindakan penyalamatan jiwa (life saving) pada pasien trauma berdasarkan

prioritas.

3. Menerapkan konsep penilaian dan pengelolaan awal pada pasien trauma.


BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR MEDIS

JENIS DAN PENANGANAN TRAUMA MUSCULOSKELETAL

1. PERDARAHAN

a. Perdarahan dilihat dari sumber perdarahan:

 Perdarahan Arteri, mengandung oksigen, merah muda, tekanan sesuai

dengan pompaan jantung. Perdarahan memancar.

 Perdarahan Vena, sedikit oksigen, merah gelap, tekanannya lebih kecil dari

tekanan arteri, dindingnya elastis, bisa mengakibatkan perdarahan hebat.

Sifat perdarahan mengalir seperti keran air.

 Perdarahan kapiler, sifat perdarahan merembes.

b. Jenis perdarahan ada dua, diantaranya:

1) Perdarahan dalam (internal bleeding), adalah perdarahan yang tidak dapat

dilihat pada bagian luar tubuh. Perdarahan internal lebih sulit untuk

diidentifikasi.

2) Perdarahan luar (external bleeding), sangat mudah dikenali, jika kulit rusak

oleh pencabikan, tusukan, atau luka lecet, darah dapat disaksikan ketika

mengalir keluar dari tubuh.

c. Penanganan

1) Perdarahan Luar:

 Penekanan langsung.

 Elevasi/ tinggikan posisi luka lebih tinggi dari permukaan jantung.


 Point pressure/ titik tekan pada nadi-nadi besar.

 Imbolisasi alatgerak/ ekstremitas untuk mengurangi rasa nyeri dan

mengurangi perdarahan yang terjadi.

 Awas tanda-tanda syok (nadi cepat, gelisah, pernapasan cepat dan akral

dingin).

 Evakuasi segera.

2) Perdarahan Dalam:

 Pertahankan jalan napas.

 Jaga agar pasien tetap hangat.

 Awasi tanda-tanda syok.

 Evakuasi segera.

3. Manifestasi klinik perdarahan internal


1. Kelemahan pada daerah fraktur

2. Nyeri bila ditekan atau bergerak

3. Deformitas

4. Syok

5. Pucat,akral dingin ,kulit terasa basah,bisa juga terjadi sianosis

6. Denyut nadi cepat dan lemah

7. Krepitasi

8. Pernafasan cepat dan dangkal

9. Terdapat kemungkinan tidak sadarkan diri

3. Hal yang perlu diperhatikan pada perdarahan internal

1. Jika memar besar berikan kompres dingin


2. Jika terdapat perubahan warna kulit secara luas maka perdarahan itu luas

3. Memar dibagian ekstremitas kemungkinan bisa menyebabkan fraktur

4. Rencana Tindakan

1. Periksa kesadaran pasien.

2. Baringkan korban dalam keadaan total.

3. Bantu korban berbaring dalam posisi nyaman.

4. Tutup tubuh korban dengan selimut agar panas tubuh korban tetap terjaga.

5. Jika korban mulai kehilangan kesadaran dan nafas mulai tidak normal,segera lakukan
CPR.

6. Jangan biarkan korban makan/minum karna mungkin diperlukan tindakan anastesi pada
penanganan rumah sakit.

7. Segera hubungi bantuan medis.

Anda mungkin juga menyukai