Anda di halaman 1dari 32

ELIMINASI (KATETER dan

HUKNAH)

Oleh :
Dwi Suprapti, S.Tr.Keb.,M.Kes
Pengertian Eliminasi

 Eliminasi adalah proses pembuangan sisa


metabolism tubuh baik berupa urine atau feses.

 Jenis-jenis eliminasi
1. Eliminasi urine
2. Eliminasi alvi
Anatomi fisiologi
sistem urinaria
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem
dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat
yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
Susunan sistem
perkemihan

1. dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin,


2. dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke
vesika urinaria (kandung kemih)
3. satu vesika urinaria tempat urin dikumpulkan
4. satu uretra urin dikeluarkan dari vesika urinaria.

Gangguan Eliminasi
1. Retensi urine
2. Enurensis
3. Konstipasi
4. Diare
Pengertian kateterisasi dan kateter

 Kateterisasi adalah memasukkan kateter melalui uretra


ke dalam kandung kencing untuk membuang urine.

 Kateter adalah selang yang digunakan untuk


memasukkan atau mengeluarkan cairan

 Kateter ada 2 yaitu:


1. Kateter sementara
2. Kateter menetap
Tujuan pemasangan kateter

Untuk mengambil sample urine guna pemeriksaan


kultur mikrobiologis dengan menghindari kontaminasi.

Pengosongan kandung kemih secara lengkap

Mendapatkan urine steril


Ukuran kateter

Anak- anak :
Wanita : 14- Laki laki : 16-
8-10 french
16 fr 18 fr
(fr)
Alat yang dibutuhkan dalam
pemasangan kateter
 Bak instrument steril berisi : pinset anatomis dan kasa
 Kom
 Kateter sesuai ukuran
 Sarung tangan steril
 Sarung tangan bersih
 Cairan antiseptic
 Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril
 Ky jelly
 Urine bag
 Plaster
 Gunting verban
KOM
BAK PINSET KASA
INSTRUME ANATOMIS STERIL
N

KATETE
R

SARUNG SARUNG
TANGAN TANGAN
AQUADES
CAIRAN SPUIT KY
ANTISEPT JELLY
IC

URINE BAG GUNTIN


PLESTER
G
Prosedur Tindakan
Tahap Pra Intraksi
● Mengecek program terapi
● Mencuci tangan
● Menyiapkan alat

Tahap Orientasi
● Memberi salam kepada klien/pasien
● Memperkenalkan diri
● Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan di lakukan
● Menyanyakan kesiapan klien/pasien
Tahap Interaksi

● Memberi sampiran dan menjaga privasi


● Memakai sarung tangan bersih
● Mengatur posisi pasien (wanita: posisi dorsal recumbent dan pria: supine) dan
melepaskan pakaian bawah
● Memasang perlak/pengalas dibawah bokong pasien
● Menutup area pinggang dengan selimut pasien serta menutup bagian
ekstremitas bawah dengan selimut mandi sehingga hanya area perineal yang
terpajang
● Meletekkan nierbekken diantara paha pasien
• Menyiapkan cairan antiseptic kedalam kom
• Membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic
• Buka sarung tangan dan buang kedalam nierbekken atau buang ke
kantong plastik yan telah disediakan
• Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan kemudian simpan di
alat steril. Jika pemasangan kateter di lakukan sendiri, maka siapkan ky
jelly di dalam bak steril (jangan menyentuh area steril)
• Gunakan sarung tangan steril
• Buka sebagian bungkusandalam kateter, pegang kateter dan berikan
jelly pada ujung kateter dengan tetap mempertahankan teknik steril
Pada laki-laki
Posisikan penis tegak lurus 90ᴼ dengan tubuh pasien

Pada perempuan
• Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dengan jari
tengah tangan tidak dominan
• Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan, masukan kateter perlahan-
lahan hungga ujung kateter.
• Anjurkan pasien untuk menarik nafas saat kateter dimasukkan .
• kaji kelancaran pemasukan kateter, jika ada hambatan berhenti sejenak kemudian
dicoba lagi, jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan
• Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berada di ujung kateter agar urine tidak
tumpah.
• Setelah urine mengalir, ambil specimen urin bila di perlukan. Lalu segera
sabungkan urine bag
• Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril sesuai volume
yang tertera pada label spesifikasi kateter yang di pakai
• Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan balon kateter
sudah terfikasi dengan baik dalam vesika urinaria
• Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa
• Fiksasi kateter
• Pada pasien laki-laki difiksasi dengan plester pada abdomen
• Pada pasien perempuan kateter difiksasi dengan plester pada pangkal
paha
• Menempatkan urin bag di tempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari
kandung kemih
• Lepaskan duk dan pengalas serta bereskan alat
• Lepaskan sarung tangan
• Rapikan kembali pasien
Tahap Terminasi
• Menginformasikan hasil tersebut kepada klien dan
evaluasi tujuan
• Kontrak pertemuan selanjutnya dan mengucapkan salam
terminasi
• Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula
(ruang penyimpanan)
• Mencuci tangan

Tahap Evaluasi
• Mengobservasi respon klien selama dan sesudah
prosedur pemasangan kateter
• Mengevaluasi produksi urine
Tahap Dokumentasi

• Mencatat prosedur dan respon klien selama


prosedur
• Mencatat waktu tindakan (hari, tanggal dan
jam)
• Mencatat nama petugas yang melakukan
tindakan dan tanda tangan
Kontra indikasi pemasangan
kateter

Robeknya atau Hematoris /


rupture uretra keluarnya darah
akibat trauma dari urine.
Pengertian Huknah
 Huknah adalah Memasukkan cairan melalui anus sampai ke kolon sigmoid
(untuk huknah rendah) atau sampai kolon desenden (untuk huknah tinggi).
 Tujuan
1. Untuk membersihkan usus.
2. Untuk pengobatan.
3. Membantu menegakkan diagnosa
 Indikasi
1. Untuk persiapan pemeriksaan radiologi.
2. Untuk persiapan operasi.
3. Pada ibu yang akan melahirkan
 Kontraindikasi
1. Tumor dan Hemoroid (ambien)
Huknah Tinggi dan huknah rendah

Huknah tinggi adalah tindakan


memasukkan cairan hangat ke dalam
kolon asendens dengan menggunakan
kanula usus. Tindakan ini dapat
dilakukan pada pasien yang akan
dilakukan tindakan pembedahan umum.

Huknah rendah adalah tindakan


keperawatan dengan cara memasukkan
caian hangat ke dalam kolon desendens
dengan menggunakan kanula rektal
melalui anus. Huknah rendah
dilaksanakan sebelum operasi
(persiapan pembedahan) dan pasien
yang mengalami obstipasi
Perbedaan pemasangan huknah tinggi
dan huknah rendah

•Huknah rendah
• Cairan yang dimasukkan 500-700 ml
• Tinggi tiang 30cm dari tempat tidur

• Huknah tinggi
• Cairan yang dimasukkan 700ml - 1000 ml

• Tinggi tiang 30-50 cm


Alat dan bahan pemasangan huknah :

1. Pengalas
2. Irigator lengkap dengan kanula rektal klem
3. Cairan hangat (700-1000 ml) dengan suhu 40,5- 43 derajat.
4. Bengkok
5. Jely
6. Pispot
7. Sampiran
8. Sarung tangan
9. Tisue
Tujuan pemasangan
huknah
Huknah sering digunakan untuk
membuang feses yang mengalami
impaksi, mengosongkan usus sebelum
menjalani pemeriksaan diagnostic,
pembedahan atau melahirkan dan
memulai program bowel trining.
Kontra Indikasi Pemasangan Huknah
Pasien dengan :
Diverticulis > (gangguan pencernaan ketika kantong-kantong pada
usus besar meradang dan terinfeksi),
Ulcerative colitis > (peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian
akhir usus besar yang tersambung ke anus (rektum)),
Crhon’s disease > (penyakit radang kronis pada saluran
pencernaan yang dapat terjadi mulai dari mulut sampai dengan
anus).
● Post operasi
● Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal,
hemoroid,tumor, rectum dan kolon.
Kesimpulan
Kateter merupakan sebuah alat berupa tabung kecil
yang fleksibel dan biasa digunakan pasien untuk
membantu mengosongkan kandung kemih.
Pemasangan alat ini dilakukan khusus untuk pasien
yang tidak mampu buang air kecil sendiri dengan
normal.
Kateterisasi adalah memasukkan kateter melalui
uretra ke dalam kandung kencing untuk membuang
urine. Kateter adalah selang yang digunakan untuk
memasukkan atau mengeluarkan cairan.
Sedangkan
Huknah/ enema adalah memasukkan suatu
larutan ke dalam rectum dan kolonsigmoid.
Alasan utama enema ialah untuk meningkatkan
defekasi dengan menstimulasi peristaltic.
Eliminasi huknah adalah Memasukkan cairan
melalui anus sampai ke kolon sigmoid (untuk
huknah rendah) atau samapai kolon desenden
(untuk huknah tinggi).
Tindakan pemasangan dan pelepasan kateter
maupun huknah, harus dilakukan sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan dengan
memperhatikan indikasi serta kontra indikasi
dalam pemasangan tersebut.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai