Anda di halaman 1dari 34

SISTEM REPRODUKSI

PRIA

By Dwi Suprapti,S.Tr.Keb.M.Kes
Prodi DIII Kebidanan STIKes Bhakti Mulia
Pare 2017
2
KOMPONEN SISTEM
REPRODUKSI PRIA
1. ALAT REPRODUKSI DALAM
 TESTIS
2. SALURAN DAN KELENJAR PELENGKAP (KELENJAR ASESORI)
 VASA EFERENSIA (DUKTUS EFEREN)
 EPIDIDIMIS
 VAS DEFERENS
 KANALIS INGUINALIS
 URETRA PENIS
3. ALAT KELAMIN LUAR
 PENIS
 SKROTUM
3
Gambar Saluran Reproduksi ♂
4
ALAT REPRODUKSI
DALAM
 TESTIS
 Jumlah sepasang
 Ukuran sebesar telur burung merpati
 Terletak dalam skrotum
 Testis menggantung → bagian anterior dinding
abdomen
 Embriogenesis →testis dalam rongga tubuh
 Sebelum janin dilahirkan → testis akan turun
dalam rongga skrotum
5
TESTIS
 90 % tersusun atas tubulus seminiferus
 Tubulus seminiferus terdiri atas sel epitel yang akan
mengadakan pembelahan mitosis dan meiosis
menjadi spermatozoa
 Spermatogenesis dimulai dari usia 13 tahun (usia
pubertas) berlangsung seumur hidup
 Diantara tubulus seminiferus terdapat sel interstitial
(sel Leydig) → fungsi mengontrol perkembangan
karakteristik seks sekunder pria.
6
Gambar Struktur Tubulus Seminiferus dan
Jaringan Interstitial
7
SALURAN DAN KELENJAR
ASESORI

 Dari testis keluar saluran pendek disebut VASA


EFERENSIA (DUKTUS EFEREN) yang menyalurkan sperma
ke dalam EPIDIDIMIS.
 Epididimis mrp struktur melingkar-lingkar dengan panjang 20
kaki dan meliputi setengah bagian dorsal testis
 Epididimis terdiri atas :
 Caput
 Corpus
 Cauda Epididimis
8
EPIDIDIMIS

FUNGSI :
 Tempat spermatozoa melakukan proses
pematangan sehingga mampu membuahi ovum
 Bagian cauda epididimis berfungsi sbg tempat
penyimpanan sperma
 Membuat suspensi spermatozoa encer yang
berasal dari testis menjadi lebih pekat
 Mengangkut spermatozoa dari vasa eferensia ke
vas deferens
9
Lanjutan Epididimis

 Spermatozoa yang dikeluarkan tubulus seminiferus


belum mampu bergerak, perlu pematangan di
dalam epididimis
 Spermatozoa mengalami pematangan selama 18
jam sampai 10 hari
 Epididimis mensekresi banyak cairan yang
mengandung hormon, enzim dan gizi khusus untuk
pematangan spermatozoa
10
Next..

 Penyaluranspermatozoa : EPIDIDIMIS →
VAS DEFERENS (dari SKROTUM naik
ke atas) → KANALIS INGUINALIS →
URETRA PENIS (didalam rongga perut)
11
VAS DEFERENS

 Panjang sekitar 18 inchi


 Dinding mengandung otot-otot licin → pengangkutan
semen saat ejakulasi
 Sebelum masuk ke uretra, vas deferens bergabung dengan
saluran Ekskresi vesikula seminalis dan membentuk
ductus Ejakulasi berlanjut ke uretra.
 Fungsi vas deferens :
 Pengangkut sperma dari epididimis ke uretra
12
Next...

 Fungsi Uretra Penis:


 Pengangkut spermatozoa dari vas deferens ke penis
 Pengangkut urine
 Kelenjar dalam saluran spermatozoa yaitu :
 Kelenjar vesicula seminalis
 Kelenjar prostat
 Kelenjar cowper (kelenjar bulbo-urethralis)
 Kelenjar littre
13
Next..

 Kelenjar tsb menghasilkan cairan semen/plasma semen (air mani)


 Fungsi cairan/plasma semen :
 Memungkinkan spermatozoa bergerak aktif
 Membuat spermatozoa dapat hidup dalam waktu tertentu
 Sebagai medium spermatozoa
 Sebagai Buffer dalam melindungi spermatozoa dari lingkungan asam
saluran reproduksi wanita
14
Gambar Testis dan Saluran-
salurannya
15
ALAT KELAMIN LUAR

PENIS
 Fungsi :
 Sebagai alat untuk kopulasi/coitus/bersetubuh
 Meletakkan semen ke dalam saluran
reproduksi wanita
 Sebagai alat untuk pengeluaran urine
 Terdiri dari akar, badan dan ujung bebas yang
berakhir pada gland penis
 Badan penis terdiri atas korpus kavernosum dan
korpus spongiosum
16
Next....

 Kedua korpus tersebut bersifat


seperti spons
 Terbagi atas rongga-rongga sebagai
kapiler yang sangat membesar dan
bersambung dengan vena penis
 Ereksi penis disebabkan
pembesaran rongga-rongga ini oleh
darah yang terkumpul.
 Kulit pembungkis gland penis →
prepusium→ sirkumsisi
17
ALAT KELAMIN LUAR

SKROTUM
 Kantong pembungkus testis
 Tersusun oleh kulit dan jaringan
subkutan yang tidak mengandung
lemak.
 Fungsi :
 Termoregulator untuk testis
agar temperatur optimal
sehingga proses
spermatogenesis berjalan lancar.
18
Lanjutan penjelasan Skrotum

 Spermatogenesis memerlukan suhu tetap dan beberapa


derajat lebih rendah dari suhu tubuh
 Jika udara panas dan suhu panas maka skrotum akan
menggantung jauh dari tubuh
 Jika udara dingin, skrotum mengecil dan mendekati tubuh
yang suhunya lebih tinggi
 Turunnya testis ke dalam skrotum agar suhu di sekitar testis
tsb lebih rendah dari suhu rongga tubuh
 Suhu testis berkisar antara 1 – 8 ⁰C lebih rendah dari suhu
rongga tubuh
SPERMATOGENESIS 19
Yaitu : pembentukan spermatozoa di dalam tubulus seminiferus (organ
testis) terdiri dari 3 tahap.
20

1. Tahap Proliferasi / spermatositogenesis

 Spermatogonium A disebut spermatogonium induk membelah


2 x secara mitosis membentuk 4 spermatogonia A
 1 sel berfungsi untuk spermatogenesis berikutnya
 3 sel lain membelah membentuk 6 spermatogonia intermediet
dan membelah lagi membentuk 12 spermatogonia B
 Masing-masing spermatogonia B membelah membentuk
spermatosit primer (spermatosit I)
21

2. Tahap Meiosis
 Spermatosit I mengalami meiosis I menempuh fase
leptoten, zigoten, pakiten, diploten dan diakinesis dari
profase lalu metafase. anafase dan telofase
 Terbentuk spermatosit II (sekunder) yang mengalami
meiosis II menjadi spermatid haploid
 Setiap spermatosit I menghasil 4 spermatid
 Spermatid dijumpai pada potongan tubulus seminiferus
22

3. Tahap Spermiogenesis
 Terjadi perkembangan spermatid menjadi spermatozoa
 Rangkaian perubahan ini dibagi 4 fase yaitu :
 Fase Golgi
 Fase Tudung/Kap
 Fase Akrosom
 Fase Pematangan
 Saat diejakulasikan, spermatozoa bercampur dengan
plasma semen.
 Campuran spermatozoa dengan plasma semen disebut
semen
Gambar Spermiogenesis 23
24
SEMEN MANUSIA

 Terdiri atas :
 Spermatozoa
 Plasma Semen
 Spermatozoa dihasilkan oleh testis terdiri atas :
 Kepala bentuk oval berisi nukleus lebar 2,5-3,5 μm dan panjang 4-
5 μm
 Leher
 Ekor panjang 50μm
25
PLASMA SEMEN
 Tahapan pengeluaran sekret kelenjar genital :
 Fraksi Pre Ejakulasi :
Hasil sekresi kelenjar cowper dan littre
Volume 0,2 ml → melicinkan uretra dan vagina waktu
coitus
 Fraksi Awal
Hasil sekresi kelenjar prostat
Volume 0,5 ml → memelihara spermatozoa saat di luar
tubuh
26
Next...

 Fraksi Utama
Terdiri dari lendir berasal vesicula
seminalis dan spermatozoa berasal dari
epidimis
Volume 2 ml
 Fraksi Akhir
Lendir dan spermatozoa non motil,
volume 0,5 ml
27
Kandungan zat kimia semen :

 Fruktosa
 Asam Sitrat
 Spermin
 Seminin
 Enzim prosfatase, asam glukoronidase,
lisozom, amilase
 Prostaglandin
 Na, K, Zn, Mg
28
ANALISA SEMEN

 Volume : 2 – 5 ml
 Warna : putih keruh/putih kelabu seperti lem kanji
 pH : 7,2 – 7,8
 Bau : khas seperti bau bunga akasia
 Viskositas : 3-5 cm
 Koagulasi : segera menggumpal setelah ejakulasi
29

Lanjutan analisa semen

 Likuefaksi : 15 – 20 menit setelah


ejakulasi
 Konsentrasi normal : > 20 juta/ml
 Motilitas : ∑ spermatozoa yang
bergerak > 60% dari total yang
hidup; 25 % gerak maju,cepat dan
lurus, 25% gerak lurus tapi lambat
30
FAKTOR PENYEBAB KEMANDULAN PADA PRIA

 Genetis
 Sindrom Klinefelter : tubulus seminiferus degenerasi
 Sindrom down : cryptorchidisme
 Hormon
 Produksi FSH dan LH menurun, spermatogenesis terganggu
 Hipogonadotropin menyebankan hipogonadism
31
Lanjutan……

 Anatomi
Cryptochidisme
Testis menggantung tanggung
dalam kanalis inguinalis
Varikokel pembuluh darah testis
Testis kecil
Lanjutan….. 32

 Saraf
 Impotensipenyebabnya psikis atau kelainan saraf
menuju genetalia luar
 Penyakit (mrp faktor testikuler)
 Mumps orchists
 Prostatitis
 Epididimitis
33
Next..

 Faktor postestikuler
 Infeksi Gonorhea dan syphilis
 Kebiasaan yang belebihan
 Perokok berat
 Alkohol
 Pekerjaan yang dekat sumber panas
dan sumber radiasi
KEBUTUHAN AIR DI DALAM TUBUH :
* INTAKE YG DIMINUM
* AIR DALAM MAKANAN
* AIR YG TERBENTUK DI DALAM SEL (AIR OKSIDASI) : 15%

PETERS (1933) :
ANGKA AIR OKSIDASI DARI BAHAN MAKANAN

PROTEIN 40 GRAM
KARBOHIDRAT 56 GRAM
LEMAK 107 GRAM

Anda mungkin juga menyukai