Anda di halaman 1dari 12

KEBUTUHAN ELIMINASI

URINE MANUSIA
Hanifa Khairatunnisa
Pengertian Eliminasi
bowel (feses). Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung
kemih terisi. Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses eliminasi
urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Eliminasi merupakan proses pembuangan.Pemenuhan kebutuhan terdiri dari
kebutuhan eliminasi urin (berkemih) dan eliminasi alvi (defekasi).(KDPK
kebidanan,2009,hal 39)
Proses ini terjadi dari dua langkah utama yaitu : Kandung kemih secara
progresif terisi sampai ketegangan di dindingnya meningkat diatas nilai
ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua yaitu timbul refleks
saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha
mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya
menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk berkemih.
Organ-Organ yang Berperan dalam
Eliminasi Urine
1.Ginjal 3.Uretra
Ginjal berperan sebagai pengatur komposisi dan volume Merupakan organ yang berfungsi
cairan dalam tubuh. Ginjal juga menyaring bagian dari untuk menyalurkan urine ke bagian
darah untuk dibuang dalam bentuk urine sebagai zat luar.Pada pria dan wanita
sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh. fungsinya berbeda yaitu pada pria
2. Kandung kemih (bladder, buli-buli) sebagai tempat pengaliran urine
Merupakan sebuah kantong yang terdiri dari otot dan sekaligus sebagai sistem
halus yang berfungsi sebagai penampung urine. Dalam reproduksi tetapi pada wanita
kandung kemih, terdapat lapisan jaringan otot yang hanya menyalurkan urine ke bagian
memanjang ditengah dan melingkar disebut sebagai luar tubuh.(KDPK
detrusor dan berfungsi untuk mengeluarkan urine. kebidanan,2009,39)
Proses Berkemih
Berkemih merupakan proses pengosongan vesika urinaria. Vesika urinaria dapat
menimbulkan rangsangan saraf bila urinaria berisi kurang lebih 250-450 cc (pada orang
dewasa) dan 200-250 cc pada anak-anak.
Mekanisme berkemih terjadi karena vesika urinaria berisi urine yang dapat menimbulkan
rangsangan pada saraf-saraf di dinding vesika urinaria. Kemudian rangsangan tersebut
diteruskan melalui mesula spinalis kepusat pengontrol berkemih yang terdapat di korteks
serebra. Selanjutnya, otak memberikan impuls melalui medula spinalis ke neuromotoris di
daerah sakra, kemudian terjadi koneksasi otot detrusor dan relakssasi otot sphincter
internal.
Urine dilepasskan dari vesika urinaria, tetapi masih tertahan spinter eksternal. Jika waktu
dan tempat memungkinkan, akan menyebabkan relaksasi spinter eksternal san urine
kemungkinan dikeluarkan (berkemih).
Faktor-Faktor yang A.Faktor – Faktor
Mempengaruhi yang Mempengaruhi
Eliminasi Urine Eliminasi
1.Pertumbuhan dan perkembangan 1. Usia
2.Sosial kultural 2. Diet
3.Psikologis 3. Intake cairan
4.Kebiasaan seseorang 4. Fisiologis
5.Tonus otot dan tingkat aktifitas 5. Posisi selama defeksasi
6.Intake cairan dan makanan
7.Kondisi penyakit
8.Pembedahan
9.Pengobatan
10. Pemeriksaan diagnostis
Gangguan Eliminasi Urine
Gangguan eliminasi urin adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau
berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine.
Masalah-masalah dalam eliminasi urin :
Retensi, yaitu adanya penumpukan urine didalam kandung kemih dan ketidak
sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri.
Inkontinensi urine, yaitu ketidaksanggupan sementara atau permanen otot
sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih.
Enuresis, Sering terjadi pada anak-anak, umumnya terjadi pada malam hari
(nocturnal enuresis), dapat terjadi satu kali atau lebih dalam semalam.
Urgency, adalah perasaan seseorang untuk berkemih.
Dysuria, adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih.
Polyuria, Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, seperti 2.500
ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairan.
.Urinari suppresi, adalah berhenti mendadak produksi urine.
Tanda dan Gejala pada Sistem Eliminasi
Tanda Gangguan Eliminasi urin
1.Retensi Urin
Ketidaknyamanan daerah pubis.
Distensi dan ketidaksanggupan untuk berkemih.
Urine yang keluar dengan intake tidak seimbang.
Meningkatnya keinginan berkemih dan resah
Ketidaksanggupan untuk berkemih
2. Inkontinensia urin
Pasien tidak dapat menahan keinginan BAK sebelum
sampai di WC
Pasien sering mengompol
Pemasangan Kateter
Pengertian katerisasi adalah memasukkan kateter melalui
uretra ke dalam kandung kencing untuk membuang
urine. Kateter hendaknya hanya dilakukan pada pasien bila
mutlak perlu, karena dapat menimbulkan bahaya infeksi.
Tujuan
•Untuk membantu memenuhi kebutuhan eliminasi
•Sebagai pengambilan bahan pemeriksaan.
Alat dan bahan
Sarung tangan steril Spuit yang berisi cairan
Kateter steril (sesuai dengan ukuran Perlak dan alasnya
dan jenis) Pinset anatomi
Duk steril Bengkok
Minyak pelumas/jelly Urineal bag
Larutan pembersih antiseptik (kapas Sampiran
sublimat)
Pemasangan kateter pada wanita
Prosedur Tindakan
Kateter diberi minyak pelumas atau jelly
Cuci tangan
pada ujungnya, lalu asupan pelan-pelan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur
sambil anjurkan untuk tarik napas, asupan
yang akan dilakukan
(2,5-5 cm) atau hingga urine keluar
Atur ruangan dan alat bahan
Setelah selesai isi balon dengan cairan
Pasang perlak atau alas
aquades atau sejenisnya dengan
Gunakan sarung steril
menggunakan spuit untuk dipasang tetap.
Pasang duk steril
Bila tidak dipasang tetap, tarik kembali
Bersihkan vulva dengan kapas sublimat
sambil pasien disuruh napas dalam
dari atas ke bawah kurang lebih tiga kali
Sambung kateter dengan urineal bag dan
hingga bersih
fiksasi ke arah samping
Buka labia mayor dengan ibu jari dan
Rapikan alat
telunjuk tangan kiri. Bersihkan bagian
Cuci tangan
dalam
Pemasangan kateter pada pria
Prosedur Tindakan
•Kateter diberi minyak pelumas atau jelly
Cuci tangan
pada ujungnya, lalu asupan pelan-pelan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur
sambil anjurkan untuk tarik napas, asupan
yang akan dilakukan
(15-25 cm) atau hingga urine keluar
Atur ruangan
•Setelah selesai isi balon dengan cairan
Pasang perlak atau alas
aquades atau sejenisnya dengan menggu
Gunakan sarung steril
nakan spuit untuk dipasang tetap. Bila
Pasang duk steril
tidak dipasang tetap,tarik kembali sambil
Bersihkan penis dengan kapas sublimat
pasien disuruh napas dalam
Buka penis dengan ibu jari dan telunjuk
•Sambung kateter dengan urineal bag dan
tangan kiri. Bersihkan bagian dalam
fiksasi ke arah samping
•Rapikan alat
Cuci tangan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai