Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI


RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ani Rahmadhani Kaban1, Arlina Nurbaity Lubis2, Diah Arruum3


1
Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Indonesia, 082166155229
2
Ekonomi Manajemen, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
3
Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Correspondence Author: Anikaban92@gmail.com

ABSTRAK

Kepuasan kerja perawat dalam ruang lingkup rumah sakit sangat penting dalam kualitas mutu
pelayanan.Kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaan dengan pengalaman yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Terbentuknya kepuasan kerja perawat antara lain adalah
hubungan interaksi perawat dengan kepala ruangan dan perilaku positif yang diberikan perawat pada
rekan kerja sesama perawat diluar dari tuntutan kerja tanpa melihat adanya penghargaan yang diberikan
oleh pihak manajemen rumah sakit. Penelitian ini menggunakan causality design.Besaran sampel
sebanyak 123 perawat.Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Hasil uji
simultan menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara leader member exchange dan
organizational citizenship behavior terhadap kepuasan kerja perawat dengan nilai p 0,00< 0,05, sedangkan
pada hasil uji parsial terdapat pengaruh positif leader member exchange terhadap kepuasan kerja perawat
dengan nilai p 0,00 < 0,05 dan terdapat pengaruh positif organizational citizenship behavior terhadap
kepuasan kerja perawat dengan nilai p 0,00 < 0,05. Kepada pihak rumah sakit diharapkan dapat
meningkatkan hubungan interaksi antara kepala ruangan dan perawat, memberikan dukungan kepada
perawat untuk saling meningkatkan perilaku yang positif sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja
perawat di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.

Kata kunci: leader member exchange, organizational citizenship behavior, kepuasan kerja perawat
Pendahuluan akanmemberikan kinerja melebihi yang
diharapkan, perilaku tersebut mampu
Kualitas mutu pelayanan sangat meningkatkan efektifitas dan kelangsungan hidup
tergantung pada kinerja dan tingkat kepuasan dalam suatu organisasi. Perilaku pegawai
kerja didalam organisasi. Penilaian kinerja akan tersebut dalam organisasi disebut sebagai
memberikan motivasi untuk mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior (Rohayati,
peningkatkan hasil dari kerja yang akan 2014).Organizational Citizenship Behavior
meningkatkan kualitas mutu pelayanan adalah istilah yang mencakup hal-hal positif yang
(Kampkotter, 2016). Menurut Dennis dan Dugguh dilakukan individu dalam organisasi atas
(2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kemauan sendiri yang mendukung pekerjaan
kepuasan kerja dapat dianggap sebagai sesama rekan kerja (Zhang, 2011).
sekelompok nilai positif dan nilai negatif yang Meningkatnya perilaku Organizational
diperoleh melalui pengalaman dari realitas Citizenship Behavior dipengaruhi oleh dua faktor
tempat kerja atau lingkungan kerja individu dan utama, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
sejauh mana upaya individu untuk menyesuaikan individu (internal) seperti moral, rasa puas, sikap
dengan karakteristik dari tempat kerjanya. positif dan faktor yang berasal dari luar individu
Lingkungan kerja yang tidak sehat dapat (eksternal) seperti sistem manajemen, sistem
menyebabkan para perawat mudah stres, tidak kepemimpinan dan budaya organisasi (Ahdiyana,
semangat untuk bekerja, datang terlambat, 2012). Organisasi pada umumnya harus
demikian juga sebaliknya lingkungan kerja yang mempunyai tujuan untuk mencapai keunggulan
sehat akan menciptakan semangat dalam dan meningkatkan kinerja individu yang lebih
bekerja perawat, tidak mudah sakit, mudah baik karena pada dasarnya kinerja individu
untuk konsentrasi sehingga pekerjaan menjadi mempengaruhi kinerja tim atau kelompok kerja
cepat selesai sesuai dengan target (Ma, Olds & dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja
Dunton 2015). Perawat yang mendapatkan organisasi secara keseluruhan. Fleksibilitas
kepuasan dalam bekerja akan memiliki motivasi kerja, kejelasan kerja dan fasilitasi kerja menjadi
dan semangat yang lebih tinggi dalam bekerja, faktor yang berpengaruh positif terhadap
meningkatkan prestasi kerja perawat, Organizational Citizenship Behavior (Huang &
meningkatkan hubungan sesama teman kerja, Sing, 2011).
meningkatkan kepuasan pasien, dan berdampak Organizational Citizenship Behavior
kepada peningkatan kinerja perawat dan memiliki dimensi antara lainAltruism,
kualitas pelayanan di rumah sakit (Mihaela & Conscientiousness, Sportmanship, Courtesy dan
Tihenea, 2014). Civic Virtue (Ilies, Fulmer, Spitzmuller & Johnson,
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmadi 2009). Perawat yang mempunyai perilaku
(2010) menyatakan bahwa adanya hubungan Organizational Citizenship Behavior akan
signifikan antara kinerja dengan kepuasan kerja memperlihatkan motivasi yang tinggi terhadap
perawat.Hal ini dipengaruhi oleh beban kerja perkerjaannya. Dampak signifikan antara
yang diberikan, hubungan sesama rekan kerja perilaku Organizational Citizenship Behavior dan
dan gaji yang didapatkan oleh perawat di rumah motivasi perawat dapat terlihat dari melakukan
sakit.Semakin tinggi tingkat kepuasan terhadap pekerjaan secara sukarela diluar dari
beban kerja yang diberikan, hubungan sesama tanggungjawab perkerjaannya (Omidi, Meftahi &
rekan kerja dan gaji yang didapatan maka Omidi, 2018).
semakin besar pula peluang untuk memiliki Penelitian Domínguez, Enache, Sallan
kinerja perawat yang baik dan berdampak pada dan Simo (2013) menyatakan bahwa
kualitas pelayanan di rumah sakit. terwujudnya Organizational Citizenship Behavior
Organisasi yang mengutamakan tidak lepas dari peran seorang pemimpin,
terciptanya produktifitas pegawai yang baik pimpinan mampu menginspirasi pengikut untuk
mementingkan kepentingan tim dan dapat ruangan terkadang tidak dapat meluangkan
membuat bawahannya bekerja lebih keras dan waktu untuk berdiskusi dan bersikap tidak netral
bekerja lebih dari yang seharusnya dikerjakan. pada setiap dan 6 perawat menyatakan tidak
Seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi merasakan kepuasan dalam kerja. Atas dasar
akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti
dapat mempengaruhi dan mampu mengarahkan pengaruh Leader Member Exchange dan
bawahannya kearah pencapaian tujuan Organizational Citizenship Behavior terhadap
organisasi (Andrews, Richard, Robinson, Celano kepuasan kerja pada perawat di Rumah Sakit
& Hallaron, 2012). Universitas Sumatera Utara.
Pemimpin organisasi dapat
mempengaruhi perilaku dengan menciptakan Metode
hubungan interaksi timbal balik antara pimpinan Desain penelitian yang digunakan dalam
dan bawahan dengan proses organisasi yang penelitian ini adalah korelasional dengan
sesuai kebutuhan organisasi. Hubungan interaksi pendekatan Causality yang
antara pimpinan dan bawahan dinamakan bertujuanuntukmemeriksa kausalitas hubungan
dengan Leader Member Exchange (Blanc & sebab-akibat antara variabel independen
Roma, 2012).Potensi pemimpin yang dapat (variabel yang mempengaruhi) dan variabel
menciptakan hubungan pertukaran khusus dependen (variabel yang dipengaruhi) (Grove,
dengan semua anggota kelompok bawahannya Gray, & Burns, 2014).Penelitian ini bertujuan
dan semua hubungan tersebut masing-masing untuk melihat seberapa erat pengaruhantara
berbeda (Priyono, 2010). variabel Leader Member Exchange dan
Leader Member Exchange mempunyai Organizational Citizenship Behavior terhadap
dimensi antara lain afeksi, loyalitas, kontribusi variabel kepuasan kerja perawat.Populasi dalam
dan respek, dimensi tersebut menjadi satu penelitian ini adalah perawat pelaksana yang
bekerja di Rumah Sakit Universitas Sumatera
kesatuan dalam hubungan interaksi antara
Utara sebanyak 171 perawat tahun 2019.
atasan dan bawahan dalam suatu organisasi Sampel dalam penelitian ini sebanyak
(Yukl, 2010). Leader Member Exchange yang 123perawat dengan menggunakan metode
berkualitas tinggi berkaitan dengan psikososial power analysis.Pengambilan sampel
yang baik bagi tenaga kesehatan untuk menggunakan teknik Probability
memperkuat hubungan antara atasan dan sampling.Instrumen dalam pengumpulan data
tenaga kesehatan.Kepuasan kerja tenaga profesi berupa kuesioner dengan skala interval.Analisa
bivariate menggunakan Uji
kesehatan berdampak positif dengan hubungan
PearsonCorrelationdan analisa mulitvariat
interaksi atasan, hal tersebut berdampak pada menggunakan regresi linier berganda.
kualitas kerja yang diberikan tenaga profesi
kesehatan (Srivastava & Singh, 2017). Hasil Penelitian
Survei awal yang dilakukan peneliti di Hasil penelitian diuraikan melalui satu
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.Peneliti tahapan analisis yaitu analisis univariat, untuk
mewawancarai 10 perawat tentang kepuasan mengetahui distribusi frekuensi dari data
kerja yang dari segi hubungan antara perawat demografi perawat, analisa bivariat untuk
dengan kepala ruangan dan perilaku perawat mengetahui pengaruh antara variabel-variabel
yang dilakukan pada organisasi. Terdapat 4 dan diantara kedua variabel independen
perawat menyatakan bahwa masih adanya terhadap variabel dependen.
teman sesama perawat yang tidak bekerjasama Distribusi Karakteristik Perawat
dan cenderung ingin terlihat baik didepan kepala Deskripsi subjek penelitian meliputi usia, jenis
ruangan, 3 perawat menyatakan bahwa kepala kelamin, pendidikan terakhir dan masa kerja.
exchange
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik 1 Baik 103 83,7
Perawat Rumah Sakit Universitas Sumatera 2 Kurang Baik 20 16,3
Utara (n=123)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas
Karakteristik F % perawat mempunyai leader member exchange
Usia sebanyak 103 perawat (83,7%), selebihnya
1. < 20 tahun 0 0 terdapat 20 perawat (16,3%) yang mempunyai
2. 20 - 30 tahun 74 60,2 leader member exchange kurang baik.
3. 31 - 40 tahun 48 39,0
4. 40 - 50 tahun 1 0,8 Distribusi Organizational citizenship behavior
5. > 50 tahun 0 0 perawat
Jumlah 123 100,0 Organizational citizenship behavior perawat
Jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Laki-laki 30 24,4
2. Perempuan 93 75,6 Tabel 4.3 Distribusi organizational citizenship behavior
Jumlah 123 100,0 perawat (n=123)
Pendidikan
1. Akademi/Diploma 76 61,8 No Organizational f %
2. Sarjana + Ners 47 38,2 citizenship
Jumlah 123 100,0 behavior
Masa kerja 1 Baik 108 87,8
1. < 1 tahun 15 12,5 2 Kurang Baik 15 12,2
2. 1 - 2 tahun 8 6,5
3. 2 - 4 tahun 42 34,1 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas
4. 4 - 6 tahun 58 47,2 perawat mempunyai organizational citizenship
Jumlah 123 100,0 behavior sebanyak 108 perawat (87,8%),
selebihnya terdapat 15 perawat (12,2%) yang
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas mempunyai organizational citizenship behavior
perawat pada rentang umur 20-30 tahun yaitu kurang baik.
sebanyak 74 (60,2 %) perawat, jenis kelamin
perempuan sebanyak 93 (75,6%), mayoritas Distribusi kepuasan kerjaperawat
pendidikan perawat adalah D-III keperawatan Kepuasan kerja perawat dapat dilihat pada tabel
sebanyak 76 (61,8%) perawat dan masa kerja berikut:
perawat mayoritas sudah bekerja 4-6 tahun
sebanyak 58 (47,2%). Tabel 4.4 Distribusi kepuasan kerjaperawat
(n=123)
Distribusi leader member exchange perawat
Leader member exchangeperawat dapat dilihat No Kepuasan f %
pada tabel berikut: kerja
1 Puas 50 40,7
Tabel 4.2 Distribusi leader meber exchange 2 Kurang puas 73 59,3
perawat (n=123)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas
No Leader f % perawat kurang puas dalam bekerja sebanyak
member
173 (59,3%), selebihnya terdapat 50 perawat yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan
(40,7%) yang puas dalam bekerja. antara organizational citizenship behavior
dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit
Hasil Analisa Bivariat Universitas Sumatera Utara

Pengaruh leader member exchange terhadap Hasil Analisis Multivariat


kepuasan kerja perawat Analisis multivariat dilakukan untuk
Tabel 4.5 Pengaruh leader member exchange mengidentifikasi seberapa besar pengaruh
terhadap kepuasan kerja perawat (n=123) diantara kedua variabel independen terhadap
variabel dependen. Hasil uji regresi linier
Kepuasan Kerja berganda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

r p Tabel 4.7Hasil uji regresi linier berganda


Leader Member Unstandardized
0,628 0,000
Exchange Model coefficients
B Std. t Sig
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dengan Error
menggunakan uji pearson product moment (Constant) 24,834 6,26 3,966 0,000
dengan nilai r sebesar 0,628 yang mempunyai Leader
kekuatan pengaruh antaraleader member member 0,353 0,80 4,432 0,000
exchange dengan kepuasan kerja perawat di exchange
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara adalah Organizational
cukup kuat, nilai p 0,000 < 0,05 yang artinya citizenship 0,656 0,95 6,937 0,000
terdapat pengaruh yang signifikan antara leader behavior
member exchange dengan kepuasan kerja
perawat di Rumah Sakit Universitas Sumatera
Utara Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat
dilihat bahwa nilai konstanta sebesar 24,834
Pengaruh organizational citizenship behavior dengan nilai koefisien regresi bernilai positif
terhadap kepuasan kerja perawat (leader member exchangedanorganizational
Tabel 4.6Pengaruh organizational citizenship citizenship behavior) terhadap kepuasan kerja.
behavior terhadap kepuasan kerja perawat
Hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel
(n=123)
independen meningkat maka variabel dependen
akan meningkat. Setiap peningkatan leader
Kepuasan Kerja
member exchange, maka kepuasan kerja akan
r p meningkat 0,353 setelah dikontrol oleh variabel
Organizational organizational citizenship behavior . Setiap
0,705 0,000
Citizenship Behavior
peningkatan organizational citizenship behavior ,
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dengan maka kepuasan kerja akan meningkat 0,656
menggunakan uji pearson product moment setelah dikontrol variabel leader member
dengan nilai r sebesar 0,705 yang mempunyai exchange. Berdasarkan unstandardized
kekuatan pengaruh antara organizational coefficient Beta variabel yang paling besar
citizenship behavior dengan kepuasan kerja peranannya (pengaruhnya) terhadap kepuasan
perawat di Rumah Sakit Universitas Sumatera kerja adalah organizational citizenship behavior.
Utara adalah cukup kuat, nilai p 0,000 < 0,05
Pembahasan member exchangeyang masuk dalam katagori
Adapun pembahasan hasil penelitian kurang baik. Berdasarkan hasil analisa sub
tersebut secara berurut akan dipaparkan sebagai variabel peningkatan leader member
berikut: exchangemenunjukkan bahwa afeksi kurang baik
(0,6%), loyalitas kurang baik (2,4%), kontribusi
Analisis Univariat kurang baik (1,6%) dan respek kurang baik
(2,4%). Berdasarkan proporsi sub variabel
Leader member exchange diketahui bahwa loyalitas dan respek memiliki
Berdasarkan hasil penelitian yang nilai terendah jika dibandingan dengan sub
didapatkan hasil analisis univariat tentang variabel lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan leader member exchangeperawat di rumah sakit perlu meningkatkan kembali
hubungan interaksi antara perawat dengan
Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
kepala ruangan sehingga nantinya akan
didapatkan bahwa mayoritas perawat berdampak pada kualitas layanan keperawatan
menyatakan bahwa peningkatan leader member yang lebih baik.
exchangeperawat baik sebanyak 103 perawat Hal yang perlu diperhatikan oleh rumah
(83,7%). Hasil penelitian ini sesuai dengan sakit adalah dari segi hubungan loyalitas kepala
penelitian yang dilakukan oleh Bela dan ruangan kepada perawat, dimana dapat terlihat
Rahardjo (2014) menyatakan bahwa peningkatan bahwa loyalitas dan respek memiliki nilai
terendah jika dibandingkan dengan sub variabel
leader member exchangeperawat di rumah sakit
lainnya.Sikap loyalitas kepemimpinan merupakan
adalah baik sebanyak (74,6%). Hal ini salah satu yang memiliki pengaruh positif
menunjukkan secara keseluruhan peningkatan terhadap loyalitas pegawai.Seorang pegawai
leader member exchangeperawat di rumah sakit merasa pemimpin dapat dipercaya dan
dikatakan baik. meningkatkan hubungan yang baik didalam
Persepsi perawat terhadap peningkatan suatu organisasi (Ding, Lu, Song & Lu, 2012).
leader member exchangeyang baik akan Berdasarkan analisis tersebut, peneliti
berdampak pada kualitas interaksi antara manarik kesimpulan bahwa peningkatan leader
perawat dan kepala ruangan. Interaksi hubungan member exchangeperawat di Rumah Sakit
antara perawat dan kepala ruangan yang baik Universitas Sumatera Utara sudah baik akan
akan berdampak pula terhadap proses tetapi belum maksimal, karena masih adanya
pelaksanaan pelayanan keperawatan di rumah perawat yang mempersepsikan peningkatan
sakit. Hal ini sesuai dengan pendapat Bauer dan leader member exchangeyang kurang baik.
Erdogen (2015) yang menyatakan bahwa peningkatan leader member exchangeyang
kualitas hubungan interaksi yang baik antara kurang baik menjadi perhatian bagi manajemen
kepala ruangan dan perawat akan meningkatkan rumah sakit untuk dapat meningkatkan kembali
kinerja diantara keduanya. Menurut Yulk (2010) hubungan interpersonal interaksi antara kepala
menyatakan peningkatan leader member ruangan dan perawat. Bentuk hubungan interaksi
exchangeterletak pada kualitas hubungan kepala ruangan kepada perawat antara lain
interaksi yang baik antara kepala ruangan dan dengan cara kepala ruangan dapat memberikan
perawat sehingga terjadinya kualitas hubungan waktu luang untuk perawat dalam berdiskusi
yang tinggi dalam professional kerja. tentang masalah yang terdapat di ruangan kerja,
Secara keseluruhan dapat terlihat pada memotivasi dan saling menghargai serta
peningkatan leader member exchangedi Rumah menghormati antara kepala ruangan dan
Sakit Universitas Sumatera Utara adalah baik, perawat.
namun ada terdapat bahwa peningkatan leader
Organizational citizenship behavior
Berdasarkan hasil analisis univariat yang perilaku kebaikan kurang baik (0,8%) dan
didapatkan tentang organizational citizenship perilaku tanggungjawab kurang baik (4,1%).
behavior perawat di Rumah Sakit Universitas Berdasarkan proporsi sub variabel diketahui
Sumatera Utara didapatkan bahwa mayoritas bahwa perilaku menolong dan perilaku
responden menyatakan bahwa organizational tanggungjawab memiliki nilai tertinggi kurang
citizenship behaviorperawat baik sebanyak 108 baik dibandingkan dengan sub variabel lainnya.
perawat (87,8%) dan sebanyak 15 perawat Hal ini menunjukkan bahwa sebagian perawat
(21,2%) menyatakan organizational citizenship perlu meningkatkan kembali perilaku menolong
behaviorperawat kurang baik. Hasil penelitian ini dan perilaku tanggungjawab sehingga
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh kedepannya perawat dapat memiliki perilaku
Biyansi (2016) yang menyatakan bahwa perawat organizational citizenship behavior yang lebih
mempersepsikan organizational citizenship baik lagi.
behaviorbaik.Hal ini menunjukkan bahwa Berdasarkan analisis tersebut, peneliti
perawat memberikan dampak yang baik untuk menarik kesimpulan bahwa organizational
rumah sakit dalam segi membantu pekerjaan citizenship behaviorperawat di Rumah Sakit
sesama perawat, berbicara positif terhadap Universitas Sumatera Utara sudah baik akan
lingkungan rumah sakit dan memberikan hal-hal tetapi belum maksimal, karena masih adanya
yang positif bagi lingkungan rumah sakit. perawat yang mempersepsikan organizational
Organizational citizenship behavior yang citizenship behavioryang kurang baik.
dimiliki perawatmengacupada kesedian perawat Organizational Citizenship Behavior perawat
untuk melakukan pekerjaan melampui formal yang kurang baik menjadi menjadi perhatian bagi
spesifikasi peran pekerjaan yang sudah manajemen rumah sakit untuk dapat
ditetapkan di dalam lingkungan rumah meningkatkan sistem personal organizational
sakit.Perilaku yang terdapat pada organizational citizenship behaviorperawat sehingga nantinya
citizenship behavioradalah perilaku yang positif berdampak pada kemajuan dan keberhasilan
yang mempunyai makna menguntungkan bagi pelayanan di rumah sakit khusunya dalam
rumah sakit tersebut (Mahmoud & Ibrahim, pelayanan asuhan keperawatan di Rumah Sakit
2016). Rumah sakit yang mempunyai pelayanan Universitas Sumatera Utara. Perilaku
yang baik akan cenderung memiliki tenaga organizational citizenship behavior perawat salah
perawat yang mempunyai perilaku organizational satunya dengan cara membantu rekan seprofesi
citizenship behaviordan kinerja yang baik yang yang belum menyelesaikan tugas dalam
membentuk kepuasan kerja. Demikian memberikan asuhan keperawatan pada pasien
sebaliknya jika perawat tidak puas maka dan menanamkan pada diri sendiri untuk dapat
organizational citizenship behavior dan kinerja menyelesaikan tugas asuhan keperawatan
perawat cenderung menurun sehingga dengan bertanggungjawab serta senang hati
pelayanan yang diberikan kepada klien tidak dalam menjalankan tugas.
optimal (Prastiyani & Srimulyani, 2017).
Secara keseluruhan dapat terlihat pada Kepuasan kerja
organizational citizenship behavior di Rumah Berdasarkan hasil analisa univariat yang
Sakit Universitas Sumatera Utara adalah baik, didapatkan tentang kepuasan kerja perawat di
namun ada terdapat bahwa organizational Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
citizenship behavioryang masuk dalam katagori didapatkan bahwa mayoritas perawat
kurang baik. Berdasarkan hasil analisis dari sub menyatakan bahwa kepuasan kerja perawat
variabel organizational citizenship dimasukkan dalam kategori puas sebanyak 50
behaviormenunjukkan bahwa perilaku menolong perawat (40,7%) dan sebanyak 73 perawat
kurang baik (2,4%), perilaku sukarela kurang (59,3%) menyatakan bahwa kepuasan kerja
baik (0%), perilaku sportifitas kurang baik (1,6%), masuk dalam kategori kurang puas. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang Pengaruh leader member exchange terhadap
dilakukan oleh Yuliana dan Suryiani (2017) kepuasan kerja perawat
menyatakan bahwa kepuasan kerja perawat di Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan
rumah sakit dikategorikan kurang puas sebanyak bahwa leader member exchange berpengaruh
(67,9%). Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian positif dan signifikan secara parsial terhadap
perawat kurang puas dalam bekerja di rumah kepuasan kerjaperawat di Rumah Sakit
sakit. Universitas Sumatera Utara.Secara sudut
Secara umum, kurang puasnya perawat pandang teoritik, hasil penelitian ini dapat
dalam bekerja dapat dilihat dari sub indikator dinyatakan benar.Hal ini sesuai dengan
kepuasan kerja yang paling besar adalah gaji penelitian yang dilakukan oleh Arsintadiani dan
sebanyak (77,2%), kesempatan promosi Harsono (2010) menyatakan bahwa adanya
(56,9%), kelompok kerja (17,9%), kondisi kerja pengaruh positif leader member
(17,1%), pengawasan (8,1%) dan pekerjaan itu exchangeterhadap kepuasan kerja didalam
sendiri (5,7%). Hal ini dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja.
dari tingkat kepuasan kerja perawat di Rumah Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
Sakit Universitas Sumatera Utara dikategorikan penelitian dilakukan Wibowo dan Susanto (2013)
kurang puas.Hasil penelitian ini sesuai dengan menyatakan bahwa peningkatan kepuasan kerja
hasil penelitian oleh (Wolo dan Wiyadi, 2015) pegawai salah satunya disebabkan oleh kualitas
menyatakan bahwa adanya pengaruh yang leader member exchangeyang tinggi diantara
positif antara gaji dan kesempatan promosi pemimpin dan bawahannya.Penelitian yang
terhadap kepuasan kerja perawat di RSP TNI AU dilakukan oleh Lin dan Ma (2010) menyatakan
Dr. S. Hardjolukito Yogyakarta. bahwa terdapat pengaruh pertukaran pemimpin
Berdasarkan analisis tersebut, peneliti dan bawahan atau leader member
menarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja exchangeterhadapat kepuasan kerja pegawai
perawat di Rumah Sakit Universitas Sumatera dan kekuatan dari pengaruhnya dimasukkan
Utara dalam kategori kurang puas. Kurang dalam kategori kuat. Hal ini sejalan dengan
puasnya perawat dalam bekerja didasari penelitian yang dilakukan oleh Mansueti, Grandi
beberapa sub indikator antara lain gaji yang dan Grazio (2016) menyatakan bahwa terdapat
didapatkan dan kesempatan promosi. Gaji dan hubungan yang baik antara hubungan pemimpin
kesempatan promosi di rumah sakit menjadi dan pegawai yang mempengaruhi kepuasan
tolak ukur paling terbesar bagi perawat yang kerja pegawai, hal ini didasari oleh peran penting
membuat kurang puasnya perawat dalam pemimpin yang memberikan dukungan serta
bekerja.Hal ini dapat menjadi masukkan bagi sikap yang terbuka pada pegawai.
manajemen rumah sakit untuk dapat Penelitian yang dilakukan oleh Han dan
memberikan perhatian kembali pada pendapatan Jekel (2010) menyatakan bahwa leader member
yang diberikan serta kesempatan exchangemempunyai hubungan yang positif
promosi.Perawat yang kurang puas terhadap gaji dengan kepuasan kerja perawat.Kualitas
dan kesempatan promosi juga dapat hubungan yang baik antara manajer dan perawat
meningkatkan kembali pada sistem sosial cenderung akan memberikan keterkaitan satu
dengan menerima keadaan dan mencintai dengan yang lainnya. Kualitas hubungan yang
pekerjaan khususnya dalam hal gaji dan baik akan berdampak pada penyelesaian tugas
kesempatan promosi yang telah diatur dengan yang lebih menyenangkan dan kemungkinan
baik oleh pihak manajemen rumah sakit. kecil untuk merenungkan berhenti dari pekerjaan.
Menurut Suwatno dan Priansa (2016) bahwa
Analisis Bivariat kepuasan kerja merupakan sikap seseorang
terhadap pekerjaanya menggambarkan
pengalaman-pengalaman menyenangkan atau
tidak menyenangkan dalam pekerjaan dan Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti
harapan-harapannya mengenai pengalaman berpendapat bahwa perawat yang mempunyai
mendatang. organizational citizenship behavior yang baik di
Berdasarkan analisis tersebut, peneliti rumah sakitakan menimbulkan kepuasan kerja
manarik kesimpulan bahwa leader member tersendiri pada perawat. Organizational
exchangeyang baik akan memberikan kepuasan citizenship behaviorperawat yang baik pada
kerja bagi perawat di rumah sakit. Hubungan lingkungan kerjanya akan memberikan perilaku
interaksi yang baik antara kepala ruangan positif terutama dapat memposisikan diri sendiri
kepada perawat akan memberikan dampak yang untuk dapat bekerja melakukan asuhan
positif bagi perawat dalam menjalankan tugas keperawatan dengan penuh tanggungjawab
asuhan keperawatan serta memberikan serta senang hati dalam bekerja. Hal lain yang
hubungan yang baik diantara keduanya untuk membuktikan perawat mempunyai organizational
saling bekerja lebih baik dalam mencapai tujuan citizenship behavioryang baik dengan cara
bersama. menolong rekan seprofesi untuk menyelesaikan
tugas asuhan keperawatan pada pasien dalam
Pengaruh organizational citizenship behavior hal implementasi keperawatan. Hal ini akan
terhadap kepuasan kerja perawat berdampak pada layanan asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan yang baik untuk pasien.
bahwa Ha diterima atau dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh antara organizational Analisis Multivariat
citizenship behavior dengan kepuasan kerja
perawat di Rumah Sakit Universitas Sumatera Pengaruh leader member exchange dan
Utara adalah dalam kategori cukup organizational citizenship behavior terhadap
kuat.Penelitian yang dilakukan oleh Triyanto dan kepuasan kerja perawat
Santosa (2010) menyatakan bahwa adanya Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
pengaruh yang signifikan antara organizational bahwa leader member exchange (X1) dan
citizenship behaviorterhadap kepuasan kerja. organizational citizenship behavior (X2)
Pegawai yang mempunyai organizational berpengaruh secara simultan terhadap variabel
citizenship behavioryang tinggiakan memberikan terikat yaitu kepuasan kerja (Y).Hasil penelitian
perilaku yang positif bagi lingkungan kerja. ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Perawat yang memiliki organizational Anshari, Brasit dan Hamid (2018) menyatakan
citizenship behavioryang baik pada lingkungan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
kerja akan memberikan perilaku-perilaku yang leader member exchangedan organizational
positif antara lain memberi bantuan untuk citizenship behaviorterhadap kepuasan kerja
sesama perawat lainnya. Perilaku ini sangat pegawai.Kualitas hubungan yang baik antara
diharapkan dan diperlihatkan oleh setiap individu pimpinan dan pegawai serta adanya
perawat. Perawat yang memiliki organizational organizational citizenship behavior yang positif
citizenship behavioryang baik akan dapat meningkatkan kinerja yang berdampak
menghasilkan kinerja yang baik, perawat yang pada kepuasan kerja pegawai.
memiliki organizational citizenship behavior yang Berdasarkan unstandardized coefficient
baik akan memiliki kepuasan kerja yang baik Beta variabel pada Tabel 4.18 didapatkan bahwa
(Sahertian, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh yang paling besar peranannya terhadap
Urbach (2017) menyatakan bahwa terdapat kepuasan kerja adalah organizational citizenship
hubungan yang signifikan antara organizational behaviorsebesar 0,656. Hal ini menunjukkan
citizenship behaviordengan kepuasan kerja bahwa variabel organizational citizenship
perawat. behaviormemiliki pengaruh yang lebih kuat atau
dominan dibandingkan dengan variabel leader
member exchange. Semakin baik organizational terhadap kepuasan kerja perawat dikarenakan
citizenship behaviorperawat maka tingkat organizational citizenship behavior perawat
kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit berupa tindakan yang positif terutama dalam
Universitas Sumatera Utara akan meningkat. melakukan pekerjaan yang penuh
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil tanggungjawab, taat terhadap prosedur kerja
penelitian yang dilakukan oleh Tanu (2012) yang ditetapkan rumah sakit serta saling
menyatakan bahwa pegawai yang mempunyai menolong rekan kerja untuk penyelesaian tugas
organizational citizenship behavior yang tinggi asuhan keperawatan tanpa mengharapkan
akan memberikan perilaku sukarela, menolong imbalan atau penghargaan dari pihak rumah
dan membantu rekan yang mengalami kesulitan sakit.Organizational citizenship behavior perawat
dalam pekerjaannya. Hasil yang didapatkan yang baik memberikan kualitas layanan
bahwa adanya pengaruh yang positif dan keperawatan di Rumah Sakit Universitas
signifikan antara organizational citizenship Sumatera Utara.
behaviordengankepuasan kerja
pegawai.Organizational citizenship
behaviorberpengaruh positifterhadap kepuasan Daftar Pustaka
kerja karena semakin sering pegawai melakukan
tindakan yang positif maka semakin tinggi Ahmadi, H. (2010). Factors affecting
kepuasan kerja pegawai. performance of hospital nurses in Riyadh
Berdasarkan analisis tersebut, peneliti Region, Saudi Arabia.Journal of health
manarik kesimpulan bahwa leader member care quality assurance, 40-54. DOI:
exchangedan organizational citizenship 10.1108/09526860910927943.
behaviorperawat yang baik berpengaruh
terhadap kepuasan kerja perawat di rumah Ahdiyana, M. (2012).Dimensi organizational
sakit.Hubungan interaksi yang baik antara kepala citizenship behavior dalam kinerja
ruangan kepada perawat dan adanya organisasi.Jurnal universitas negeri
organizational citizenship behavior perawat yang yogyakarta, vol 5. ISSN 1412-1131.
baik pada lingkungan kerja akan menimbulkan
kepuasan tersendiri bagi perawat dalam Arsintadiani, D., & Harsono, M. (2010).Pengaruh
memberikan asuhan keperawatan. tingkat leader member exchange terhadap
organizational citizenship behavior memiliki penilaian kinerja dan kepuasan kerja
pengaruh yang lebih dominan terhadap dengan kesamaan jender dan locus of
kepuasan kerja perawat. Hal disebabkan bahwa control sebagai veriabel moderator. Jurnal
perawat sudah memberikan perilaku yang baik manajemen dan bisnis ekonomi , 113-122.
bagi rumah sakit untuk kualitas layanan Universitas Kristen Petra.
keperawatan dan dapat dikatakan bahwa
perawat memiliki organizational citizenship Andrews, R. D., Richard, C. D., Robbinson, P.,
behavioryang baikdi Rumah Sakit Universitas Celano, P., & Hallaron, J. (2012).The
Sumatera Utara. influence of staff nurse perception of
leadership style on satisfaction with
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat leadership a cross sectional survey of
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang pediatric nurse.Journal of nursing studies,
signifikan antaraleader member exchangedan 1103-111. DOI:
organizational citizenship behavior terhadap 10.1016/j.ijnurstu.2012.03.007.
kepuasan kerja.Organizational citizenship
behaviormemiliki pengaruh yang lebih dominan
Anshari, A., Brasit, N., & Hamid, N. Ding, D., Lu, H., Song, Y., & Lu, Q. (2012).
(2018).Pengaruh leader member exchange Relationship of servant leadership and
dan organizational citizenship behavior employee loyalty the mediating role of
terhadap kinerja organisasi.Jurnal bisnis employee satisfaction.Journal business
manajemen dan informatika, Vol 3. management, 208-215.DOI:
Diakses di 10.4236/ib.2012.43026.
http://journal.unhas.ac.id/index.php/jbmi/art
icle/view/3334/2052 pada tanggal 28 maret Dominguez, L. M., Enache, M., Sallan, M. J., &
2019. Simo, P. (2013). Transformational
leadership as an antecendet of change-
Bauer, N. T. & Erdogan, B. (2015). The oxford oriented organizational citizenship
handbook of leader member exchange , 2nd behavior.Journal elsevier, 1-6. DOI:
Edition.United States of America: 10.1016/j.jbusres.2013.02.041.
Saunders, Elsevier Inc. Retrieved from
www. pdfdrive.com. Grove, S. K., Gray, J. R., & Burns, N.
(2014).Understanding Research Building
Bela, N. A., & Rahardjo, M. (2014). Pengaruh an Evidence Based Pratice, Sixth edition.
leader member exchange dan keadilan St. Louis, Missouri: Elsevier. ISBN: 978-1-
organisasi terhadap komitmen 4557-7060-1.
organisasi.Journal of management, 1-
14.Diakses di http://ejournal- Han, G., & Jekel.M. (2011).The mediating role of
s1.undip.ac.id/index.php/dbr pada tanggal job satisfaction between leader member
29 maret 2019. exchange and turnover intention. Journal
of nursing management, 41-49. DOI:
Biyansi, A. (2016). Hubungan kepuasan kerja 10.1111/j.1365-2834.2010.01184.x.
dengan organizational citizenship behavior
perawat instalasi rawat inap RSUD sultan Huang, C.C. & Sing, C. (2011).The three
syarif.Naskah Publikasi. Pontianak: components of organizational commitment
Universitas Tanjungpura. on in role behavior and organizational
citizenship behavior.Journal of business
Black, M. P., & Roma, G. V. (2012). A team level management, 11335-11344.DOI:
investigation of the relationship between 10.5897/AJBM10.1623.
leader–member exchange (LMX) Ilies, R., Fulmer, S., Spitzmuller, M., & Johnson,
differentiation, and commitment and D. (2009). Personality and citizenship
performance. Journal elsevier of nursing behavior: the mediating role of job
studies, 534-544.DOI: satisfaction. Journal of applied
10.1016/j.leaqua.2011.12.006. psychology, 945-959. DOI:
1037/a0013329.
Dennis, A., & Dugguh, A. I. (2014). Job
satisfaction theoritis: Traceability to
employee performance in organizations. Kampkotter, P. (2016). Performance appraisals
journal of business and management , 11- and job satisfaction, Journal of human
18. e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319- resource management, 1-26, DOI:
7668. 10.1080/09585192.2015.1109538.
Lin, C. P., & Ma, F. C. (2010). Effects of leader Prastiyani, A. L., & Srimulyani, V. A.
member exchange, job satisfaction, and (2017).Kepuasan kerja dan
organizational commitment on diagnosing konsekuensinya terhadap organizational
employee job performance using career citizenzhip behaviour dan kinerja perawat
stage as a moderator. Journal asia pacific pada rumah sakit sogaten madiun. Jurnal
manajemen, 79-99. DOI: manajemen bisnis Indonesia, vol 5.DOI:
10.6126/APMR.2004.9.1.04. 10.31843/jmbi.v5i1.137.

Ma, C., Olds, M. C., & Dunton, E. N. (2015). Priyono. (2010) . Manajemen sumber daya
Nurse work environment an quality of care manusia. Edisi kedua. Sidoarjo: Zifatama
by unit types a cross sectional study. Publisher. ISBN : 978-602-6930-16-3.
Journal nursing studies, 1565-1572. DOI:
10.1016/j.ijnurstu.2015.05.001. Rohayati. (2014). Pengaruh kepuasan kerja
terhadap organizational citizenship
Mansueti, N., Grandia, M. G., & Grazio, A. behavior : studi pada yayasan masyarakat
(2016). The leader member exchange in madani indonesia. Jurnal penelitian
organizational health context.Journal of manajemen, vol 11. ISSN : 1693-4474.
medicine and pharmacy, vol 4. DOI:
10.15640/ijmp.v4n1a1. Sahertian, O. L. (2013). Pengaruh kepuasan
kerja dan komitmen organisasi terhadap
Mahmoud, A. S., & Ibrahim, S. A. (2016). Faktor organizational citizenship behavior pada
in nurses organizational citizenship perawat RSUD Haulussy Ambon.Naskah
behavior. Journal of nursing and health Publikasi. Ambon:Universitas Brawijaya.
science, 22-28.DOI: 10.9790/1959-
0502062228. Suwanto & Priansa, J.D. (2016). Manajemen
SDM dalam organisasi public dan bisnis.
Mihaela, R., & Tihenea, A. B. (2014). Bandung: Alfabeta.
Psychosocial issue related to te\he work
environment. Journal social and behavioral Srivastava, P., & Singh, M. M. (2017).Job
sciences, 831-836. DOI: satisfaction among healthcare professional
10.1016/j.sbspro.2014.08.321. in public and private healthcare setup in
India.Journalof research, vol 6, ISSN:
2250-1991.
Omidi, M., Meftahi, H., & Omidi, N. (2018). The
relationship between organizational Tanu, M. (2012).Pengaruh organizational
citizenship behavior and nursing citizenship behavior terhadap kepuasan
achievement motivation.Journal of health kerja karyawan.Naskah Publikasi.
management and informatics, 111–117. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
ISSN: 2322-1097. Triyanto, A., & Santosa, E. C.
(2010).Organizational citizenship behavior
(OCB) Dan pengaruhnya terhadap
keinginan keluar dan kepuasan kerja
karyawan.Jurnal manajemen, vol 4.
Universias Kristen Maranatha.
Urbach, A. A. (2017). Hubungan antara
kepuasan kerja dengan organizational
citizenship behavior pada karyawan RS
PKU Muhammadiyah Surakarta.Naskah
Publikasi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Wibowo, N. C., & Susanto, E. M.


(2013).Pengaruh kualitas leader member
exchange terhadap produktifitas kerja
melalui kepuasan kerja dan komitmen
organisasional.Jurnal mahasiswa
manajemen bisnis, vol 1.Universitas
Kristen Petra.

Wolo, P. D., Wiyadi. (2015). Faktor-faktor yang


mempengaruhi kepuasan kerja perawat
pada rsud TNI AU Yogyakarta. Jurnal
manajemen dayasaing, 25-34.DOI:
23917/dayasaing.v17i2.3777.
Yuliana, D. (2017). Hubungan kinerja dengan
kepuasan kerja perawat diruang rawat
inap RS PKU muhammadiyah.Naskah
Publikasi. Yogyakarta: Universitas
Aisyiyah.
Yulk, G. (2010). Leadership in organizations.8th
Edition. United States of America: Pearson
Education. ISBN 10: 0-13-277186-1.

Zhang, D. (2011). Organizational citizenship


behavior.White paper.

Anda mungkin juga menyukai