Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

ROLEPLAY KOMUNIKASI DALAM KONTEKS PERBEDAAN


BUDAYA

Oleh:

Dosen Pembimbing:
Dewi Eka Putri, S.Kp,M.Kep, Sp.Kep.J

S1 KEPERAWATAN PROGRAM
B FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2020
Deskripsi
Inisial pasien : Ny. Y
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Alamat : Jalan M.Syafei no 22
Penyakit : luka bersih dibagian kaki akibat kecelakaan
Keluhan : nyeri dibagian kaki
Tanggal MRS : 30 Okto 2020

Fase Prainteraksi

1. Perawat menyiapkan mental dan rasa percaya diri


2. Perawat telah memahami tentang penyakit luka dan lingkupnya
3. Perawat telah mendapatkan data-data pasien

Fase Perkenalan
Pagi hari pukul 07.30 ..
Perawat : “Selamat pagi ibu.. “(tersenyum)
Pasien : “ iya selamat pagi mbak ..”(tersenyum)

Perawat : “ perkenalkan ibu nama saya Shintia , saya mahasiswa dari FKep UNAND,
mulai pagi ini saya akan merawat ibu dari pukul 07.00 sampai 14.00 siang. Kalau
boleh saya tau nama ibu siapa? Dan senangnya dipanggil apa ibu ?”
Pasien : “iya salam kenal juga mbak, nama saya Yola.”
Perawat : “baik bu yola, bagaimana keadaan ibu sekarang? Apa yang ibu rasakan ?“
Pasien : “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih agak sedikit nyeri
mbak.”(menyentuh lutut dan merenung)
Perawat : “mm..” (menganggukkan kepala) ”iya ibu itu memang efek dari luka yang
ibu alami,karena pada luka ibu terjadi respon peradangan.
Pasien : “apa itu berbahaya mbak?.”(sedikit cemas)
Perawat : “tidak ibu, peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan dan
merupakan pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan
agen pencedera dalam persiapan penyembuhan luka. Jadi ibu …. tidak usah begitu
khawatir.”(menjelaskan)
Pasien : “emm..begitu.”(sedikit lega)
Perawat : “iya bu, baiklah saya permisi dulu. Silahkan ibu beristirahat kembali saya
akan datang lagi sekitar jam 11.00 siang untuk melakukan tindakan perawatan luka,
tidak lama bu kira-kira 5 menit dan kita melakukannya disini saja, apa ibu bersedia?
Pasien : “iya mba” (menganggukkan kepala)
Perawat : “ oke bu yola, apabila ibu membutuhkan bantuan saya silahkan ibu atau
keluarga ibu panggil saya nurse station atau ibu juga bisa memencet tombol
disamping tempat tidur ibu ini”
Pasien : “baik sus”

Fase Kerja
Pukul 11.00 tiba, perawat menuju kamar pasien.
Perawat : “selamat siang bu”
Pasien : “selamat siang juga mba”
Perawat : “baiklah sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi, sekarang saya akan
melakukan tindakan perawatan luka kepada ibu, apa ibu bersedia?”
Pasien : “iya”
Perawat : “baiklah bu yola saya akan menyiapkan peralatannya bu”

Setelah proses tindakan perawatan luka

Perawat : “bagaimana perasaan ibu setelahh saya bersihkan luka ibu tadi?”
Pasien : “rasanya lega mba dan senang karna luka saya sudah tampak bersih.
Terimakasih ya mba, oiya mba saya mau tanya mba”
Perawat : “oiya silahkan bu, mau tanya apa bu
Pasien : “gini loh mba, tadi saya dapat makanan yang isinya tuh olahan telur gitu
mba”
Perawat : “ya terus bu?”
Pasien : “ saya ga di bolehin makan telur mba sama ibu
saya” Perawat : “kalo boleh tau kenapa ya bu?”
Keluarga : “gaboleh sus, dari dulu-dulu tuh anak anak saya klo sakit trus ada luka luka
nya ga saya bolehin makan telur sus karna menurut kepercayaan kami makan telur
dapat membuat luka lama sembuhnya sus”
Perawat : “ohh seperti itu, maaf sebelumnya ibu malah makan telur dapat membuat
penyembuhan luka itu cepat bu”
Keluarga : “kenapa begitu sus”
Perawat : “iya bu konsumsi telur sangat penting, karena mengandung
tinggi protein yang bermanfaat untuk pembentukan dan memperbaiki luka bu”
Pasien & Keluarga : “ohh seperti itu ya sus?”
Perawat : iya bu

Terminasi
Perawat : “ nah ibuu karna saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan luka,
dijaga kesehatannya ya bu. Dan jangan lupa habiskan makanan ibu apalagi yang ada
telurnya jangan lupa dihabiskan”
Pasien : “ehe iya mba, terimakasih mba”
Perawat : “iya bu yola nanti kalo ada apa apa tinggal pencet tombol ini atau panggil
saya ya bu, saya permisi dulu. Selamat siang”
Pasien : “iya mba selamat siang”

Anda mungkin juga menyukai