Instruksi umum: Kerjakan lembar ini dengan kelompok Anda. Kumpulkan softcopy di
UVC kemudian cetak dan bawa ke laboratorium pada jadwal praktikum.
FASE PRAINTERAKSI
Uraikanlah apa yang perlu dilakukan oleh seorang perawat pada fase prainteraksi
untuk mempersiapkan komunikasi terapeutik pada situasi yang sulit (maksimal 200
kata)
Menelaah/ mengecek kembali data pasien yang telah tersedia seperti Nama,
tanggal lahir, jenis kelamin, dan lain-lain
Menentukan rencana pertemuan dengan pasien/ kontrak waktu dengan pasien
untuk menjalani fase orientasi, fase kerja, dan fase terminasi
Menetapkan rencana pelaksanaan yang dibutuhkan pasien dengan komunikasi
terapeutik yang mudah dimengerti oleh pasien
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan diri sebagai perawat dan menentukan
batasan-batasan tertentu untuk menuju fase berikutnya yaitu fase orientasi,
fase kerja, dan fase terminasi berhubungan dengan persiapan mental
Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan perawat untuk melaksanakan
tindakan
Perawat: (Mencuci tangan, mengetuk pintu, kemudian masuk) “selamat pagi ibu, pagi
adik”
Perawat: “Perkenalkan Bu, dik nama saya suster Kartika Anjani. Ibu dan adik bisa
panggil saya suster Tika, hari ini saya akan merawat putri ibu dari pukul 07.00-02.00
siang nanti, bolehkah saya melihat gelang identitas adik untuk mencocokan dengan
data kami?”(dengan tangan diarahkan didekat gelang identitas pasien)
Perawat: ”Siap. Sudah sesuai ya adik. (mengarahkan kontak mata ke pasien kemudian
pendamping tersenyum) Boleh saya tau nama panggilan akrab putri ibu?
Pendamping: ”Biasanya di rumah kami panggil dia, Ade Angel sus. Kebetulan putri
saya ini anak bungsu. Sudah punya kakak usia 17 tahun. Jadi kami sering panggil dia
ade Angel. Dia juga senang dipanggil begitu.”
Pasien: ”Tadi malam tidurnya kurang nyenyak sus, masih suka kebangun-bangun sus”
Perawat: ”Oh jadi de Angel tadi malam tidurnya kurang nyenyak dan sering
terbangun mungkin karena ade takut lukanya tersentuh ya kak”
Perawat: ”Syukurlah bagus bu. Kita sama-sama berdoa untuk kesembuhan putri ibu
ya. Baik bu saya akan coba periksa dan menggantikan perban untuk melihat
perkembangannya ya bu, de. Pemeriksaan ini dilaksanakan sekitar 10-15 menit dan
akan dilakukan sembari putri ibu berbaring di sini, apakah ibu dan ade bersedia”
Perawat: ”Baik jika ade Angel sudah pernah melakukannya, saya mulai ya ade”
Pasien: (Mengangguk)
Pendamping: (wajah tegang dan panik) ”Apakah tidak ada cara lain sus?”
Perawat: ”Jika putri ibu bisa mengikuti semua perintah dari kami, kemungkinan akan
sembuh jika tidak mengikutinya maka akan semakin memburuk dan akan
mengakibatkan amputasi”
Pendamping:(Tampak khawatir)
Pendamping: ”Iya sus diusianya yang sangat muda akan kehilangan kakinya”
Pasien: (Menangis) ”Mama aku tidak mau kehilangan kakiku, nanti aku tidak bisa
bemain bersama teman-teman lagi”
Pendamping: ”Iya nak mama tau, makanya kamu harus nurut semua yang dikatakan
oleh suster”
Perawat: ”Jika saya perhatikan kembali apa yang telah ibu lakukan untuk anak ibu,
ibu sangat luar biasa. Saya sangat tekesan. Ibu selalu memberikan yang tebaik dan
merawat anak ibu dengan penuh perhatian.
Pendamping: ”Saya takut sus karena karena dia anak perempuan saya satu-satunya”
Perawat: ” Saya akan terus mendukung ibu apapun yang terjadi kedepannya kita akan
sama-sama lakukan yang terbaik untuk anak ibu”
Perawat: ”Apakah ada yang ibu ingin bagikan kepada saya mengenai kekhawatiran
ibu terhadap putri ibu”
Pendamping: ”Belum ada sus, tapi saya berharap semoga anak saya bisa sembuh
kembali dan melakukan aktivitasnya kembali”
Perawat: ”Baik bu kita sama-sama berdoa saja ya bu, semoga anak ibu cepat sembuh.
Baik ibu secara garis besar kondisi lukanya semakin memburuk kita harus memonitor
terus perkembangan luka tersebut. Nanti saya akan kembali lagi ya bu dengan dokter
untuk mendiskusikan lebih lanjut mengenai tindakan terhadap anak ibu. Apakah ada
yang ingin ibu tanyakan?”
Perawat: ”Dengan senang hati, bu(tersenyum) ade Angel, suster tinggal dulu ya. Nanti
suster kesini lagi. Oke?”
Perawat: ”Iya(Tersenyum). Ibu, nanti kalau ada sesuatu yang perlu memanggil kami
dengan tombol disamping tempat tidur ya. Saya pamit dulu, selamat istirahat. (keluar,
mencuci tangan)