Anda di halaman 1dari 9

Drama Konsep Kebidanan

“Mempraktikan bidan yang Profesional”

Peran

Bidan Profesional : Tesa Aprilia Monica

Bidan Profesional : Tiara Blessenzeqi

Dukun beranak : Imae

Dokter : Riani Verendida

Ibu hamil : Ayu Asari

Mertua : Tanti Furnama Sari

Pasien1 : Tutik Darmaningsih

Pasien2 : Vingky Wulandari

Teman Dukun : Selvi

Asisten Bidan : Wulandari

Pada suatu hari, di sebuah Desa Tehang daerah pedalaman di kabupaten


Gunung Mas dimana seorang bidan yang bernama Tesa ditempatkan bekerja
menjadi bidan PNS. Dan bidan Tesa adalah bidan muda lulusan DIII Stikes
Ekaharap Palangkaraya yang membuka klinik praktik bidan di rumah dinas
nya yang berada di Desa Tehang. Pasien silih berganti datang untuk sekedar
berkonsultasi atau melahirkan yang mendatangi rumah dinasnya, pada
suatu hari datanglah seorang ibu-ibu muda ditemani seorang lelaki yang
tidak lain adalah suami ibu itu sendiri

Aprilia : Selamat pagi bu bidan,

Tesa : ehh, iya selamat pagi mari masuk pak, bu

Silahkan duduk (sambil tersenyum)

Aprilia,Ayu: terimakasih bu bidan


Tesa : kalau boleh ibu dan bapak memperkenalkan diri, dan bisa
menjelaskan apa maksud kedatangan bapak dan ibu mengunjungi saya?

Aprilia : Ia bu nama saya Aprilia dan ini istri saya Ayu, jadi tujuan kami
kesini ingin memeriksa kandungan istri saya bu bidan, apakah ibu
bidan dapat membantu saya?

Tesa : Ohh ia pak, bu perkenalkan dulu saya Tesa Aprilia saya adalah
bidan lulusan DIII kebidanan stikes ekaharap Palangkaraya yang
ditempatkan oleh pemerintah untuk bekerja di desa ini, dan tentu...
sudah menjadi kewajiban saya untuk membantu dan memeriksa
keadaan ibu. Apakah ibu dan bapak sudah pernah pemeriksaan
sebelumnya?

Aprilia : Belum pernah bu, dikarenakan ini kehamilan pertama istri saya

Tesa : oh iya pak, baiklah saya akan mulai memeriksa ya bu

Ayu : Silahkan bu bidan

Dan setleah selesai pemeriksaan...

Tesa : Ibu, dikarenakan ini kehamilan pertama jadi tidak ada yang perlu
dikhawatirkan, ibu dan bapak hanya perlu menjaga kandungan ibu yang
masih muda

Aprilia, Ayu : Oh iya ibu bidan terimakasih.

Setelah pemeriksaan selesai Aprilia dan Ayu beranjak pulang dari klinik,
beberapa bulan kemudian dan kandungan Ayu sudah berumur 9 bulan
Aprilia dan Ayu mengunjungi klinik untuk memeriksa kehamilan Ayu

Tesa : Silahkan duduk pak, bu, ini kedatangan yang keduakalinya yaa bu
setelah beberapa bulan yang lalu

Ayu: Iya bu bidan,

Tesa : baiklah bu saya akan memeriksa kandungan ibu dulu yaa,

Ayu: iyaa bu bidan silahkan

Setelah diperiksa bidan Tesa menjelaskan hasil pemeriksaannya


Tesa : menurut pemeriksaan saya dan diperkiran seminggu lagi ibu akan
bersalin, yang ingin saya tanyakan ibu ini akan melahirkan dimana dan
dengan siapa ya?

Aprilia : Begini bu bidan sebenarnya saya dan istri saya ingin persalinan di
klinik bu bidan tapi ada pertentangan dari ibu saya bu bidan

Ayu: iya bu mertua saya sangat menentang persalinan dengan medis dan
lebih menganjurkan melahirkan dengan Imae

Tesa : sebelumnya kalau boleh saya tau Imae yang ibu bicarakan ini siapa ya?

Aprilia : Imae adalah dukun beranak di desa ini bu bidan

Ayu : iya bu, sebelum ibu bidan disini Imae lah yang membantu ibu-ibu disini
untuk melahirkan

Setelah mendengar apa yang sepasang suami istri itu jelaskan bidan
Tesa pun menjelaskan prosedur perbedaan melahirkan ditangani bidan dan
ditangani dukun beranak

Tesa : Begini ya bu, maksud saya bukan untuk menjelek-jelekan dukun


beranak tapiyang harus ibu dan bapak tau perbedaan persalinan yang
ditangani oleh tenaga medis dan dukun beranaku .

Ayu:...........................

Aprilia:.....................................

Tesa:...........................................................

Sesudah dijelaskan dan dikonseling oleh bidan Tesa sepasang suami istri
tersebut pun pamit pulang, dan tetap saja persalinan ibu Ayu tetap ditangani
oleh dukun beranak dikarenakan keinginan mertua Ayu agar Ayu tetap
bersalin dengan dukun beranak tidak bisa di ganggu gugat, akhirnya bidan
Tesa dengan profesi sebagai seorang bidan tidak bisa memaksa suami istri
tersebut untuk bersalin di klinik nya

Tesa :....................................

Aprilia,Ayu :...............................
Dan setibanya dirumah, dikarenakan Aprilia ingin istrinya bersalin di klinik
Aprilia pun menanyakan perihal tersebut kepada ibunya Tanti

Aprilia:....................

Tanti:......................

Aprilia:.............................

Tanti:..................................................

Karena Ibunya tidak bisa dilawan akhirnya Aprilia pun menyerah dan tetap
menuruti keinginan ibunya, hari yang dinanti pun tiba untuk Ayu bersalin
dan Aprilia memanggil seorang dukun beranak dikampungnya yang biasa
dipanggil Imae beserta Selvi yang tidak lain adalah temannya dukun itu
sendiri yang akan membantu proses persalinan nya nanti

proses Persalinan pun berjalan Selvi membantu mendorong perut ibu Ayu
dan dukun Imae pun membimbing ibu untuk mengedan, dan ditengah proses
persalinan tiba-tiba saja dukun tersebut kebingungan karena banyaknya
keluar darah dari jalan lahir dan ibu Ayu mulai melemah untuk mengedan

Imae:...................

Suami dan Ibu mertua yang mendengar kejadian tersebut spontan


langsung panik, dan disela-sela sibuk nya mencari jalan keluardari
pendarahan ibu Ayu akhirnya sang suami menyarankan untuk memanggil
bidan Tesa

Aprilia:...........................

Selvi:............................

Tanti:..............................

Aprilia:..........................

Selvi pun beranjak menuju klinik bidan Tesa, dan ketika tiba disana Selvi
melihat beberapa ibu sedang berkonseling dengan bidan Tessa
Selvi:permisi ibu bidan, saya tadi dari rumahnya ibu Ayu saya disini disuruh
menjemput ibu bidan untuk membawa ibu ke rumah ibu Ayu karena ibu Ayu
sednag bersalin dan mengalami pendarahan

Tesa:(terkejut) baiklah Selvi saya akan segera menyiapkan perlengkapan saya


dulu

Selvi:iya bu

Bidan Tesa adalah seorang bidan yang sangat menjunjung tinggi


pekerjaan dan bidan Tesa dapat melihat keadaan mana yang darurat dan
mana yang keadaan tidak darurat akhirnya bidan Tesa berpamit
meninggalkan beberapa pasien yang sedang berkonseling di klinik dan
menyerahkannya untuk asisten nya yang bernama Wulandari

Tesa:Wulandari ini ada keadaan darurat, dan saya serahkan ibu-ibu yang ada
disini supaya kamu tangani segera yaa

Wulandari:ohh iya siap bu

Bidan Tesa beserta selvi bergegas menuju rumah Ayu.....

Wulandari:Ibu-ibu maaf sekali ya bidan Tesa ada keperluan yang sangat


mendadak dan darurat jadi karena saya disini sedang dinas dari kampus jadi
saya mungkin bisa membantu beberapa keluhan ibu-ibu

Tutik : ohh iya dek wulandari

Vingky :Mengapa kok bidan Tesa membeda-bedakan pasien?

Wulandari:Bukan membedakan ya bu tapimelihat keadaan mana yang


darurat dan benar-benar harus ditolongdan mana yang bisadikesampingkan
dulu itulah namanya yang disebut dengan pekerjaan yang profesional bu

Orang desa yang berpikiran masih kolot, setelah berpamit pulang dari
klinik Vingky dan Tutik mengunjungi rumah Ayu yang sedang melahirkan
untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi disana

Dirumah Ayu, bidan Tesa memeriksa dan langsung menangani ibu Ayu,
dan berkolaborasi juga dengan dukun beranak Imae

Tesa:...................
Imae:.....................

Tesa:.........................

Imae:.........................

Tanti:.....................

Aprilia:........................

Selvi:.....................

Dan di tengah gentingnya keadaan Tutik dan Vingky juga sibuk ikut
campur dan menilai pelayanan bidan Tesa

Tutik: Itu kenapa sih bidan kok tidak bisa ditangani juga

Vingky:iyaa kok gak lahir-lahir juga bayinya

Aprilia:Hey kenapa kalian jadi ikut campur,sudah lebih baik kalian pulang dan
mengurus pekerjaan dirumah saja daripada disini hanya mengacaukan
keadaan

Tesa: bapak istri bapak akan segera saya rujukan ke kota,

Tanti:.................

Aprilia:........................

Tesa: Bu jika menantu ibu tidak segera dirujukan itu akan membahayakan
menantu dan cucu ibu sendiri apakah ibu bersedia bertanggung jawab jika
terjadi apa-apa

Imae:Saya bisak kok bidan, ini sepertinya diganggu oleh makhluk-makhluk


halus

Tesa : maaf ya bu Imae bukan maksud saya lancang tapi daripada


memperpanjang masalah lebih baik buang jauh-jauh pikiran yang seperti itu
karena ini harus ditangani oleh pihak instansi medis dikota yang lebih
lengkap fasilitas nya

Tanti : dan setelah saya pikir ya saya serahkan ke ibu bidan saja, jika ingin
dirujukan silahkan bu
Tesa: baiklah saya akan mengurus...............................

Setelah bidan Tesa menyiapkan untuk rujukan Ibu Ayu, bidan Tesa
beserta suami dan mertuanya tiba di RSUD Palangka Raya, disana disambut
oleh pihak rumah sakit dan telah diserahterimakan oleh bidan Tesa dan ibu
Ayu pun ditangani oleh Bidan Tiara berkolaborasi dengan Dokter Riani

Tiara :.......................

Riani:...........................

Tiara:.....................

Berkat kerja keras bidan dan dokter dan juga karena kelengkapan
fasilitas medis dikota akhirnya ibu Ayu berhasil melewati pendarahan dan
anaknya pun lahir dengan selamat,

Tiara:.......................

Riani:....................

Tiara:........................

Setelah beberapa jam mertua dan suaminya pun masuk ke ruangan


bersalin, dikarenakan kultur-kultur di desa yang tidak pernah ditinggalkan
ibu mertua Ayu menyuruh bidan Tiara untuk memberikan jahe dan kunyit
pada tali pusar bayi

Tanti:..................

Tiara:.......................

Riani:......................

Aprilia:..................

Ayu:....................

Tanti:..................

Tiara:.................................

Tanti:.......................
Dan akhirnya bidan Tiara bisa mengubah pola pikir Ibu Tanti sehingga
kultur-kultur yang selama ini masih dipakai di desa berhasil ditaklukan dan
dihapuskan oleh bidan Tiara, sekarang Ibu Tanti sadar bagaimana kemajuan
tenaga medis yang menjamin keselamatan dan menjamin kesehatan
dibandingkan dukun beranak di desa.

Waktu untuk kembali ke desapun tiba ibu Tanti dan sepasang suami istri
mengucapkan terimakasih untuk bidan Tiara dan Dokter Riani, dan mereka
ijin pamit pulang beserta dengan anaknya pulang ke kampung halaman dan
membawa pengalaman dan pelajaran yang diterapkan oleh bidan Tiara

Aprilia:..................

Tiara:.............................

Tanti:.................................

Dan berkat profesionalnya bidan Tesa dan bidan Tiara akhirnya menjadi
dampak besar untuk desa Tehang, sekarang masyarakat rutin mengikuti
posyandu dan paham akan perbedaan kultur dan tenaga medis semua
masyarakat tidak percaya akan adanya kultur sehingga desa itu menjadi
desa yang sangat rendah angka kematian dari desa-desa yang lain.

“Profesional sangat penting bagi setiap individu, dan profesional adalah nilai yang
harus kita tingkatkan dalam pekerjaan dan kemampuan yang kita miliki. Dengan
profesional kita akan berdampak bagi masyarakat dan kita akan menjadi tokoh
panutan yang menjanjikan kesuksesan hidup”.
`

Anda mungkin juga menyukai