Peran
Aprilia : Ia bu nama saya Aprilia dan ini istri saya Ayu, jadi tujuan kami
kesini ingin memeriksa kandungan istri saya bu bidan, apakah ibu
bidan dapat membantu saya?
Tesa : Ohh ia pak, bu perkenalkan dulu saya Tesa Aprilia saya adalah
bidan lulusan DIII kebidanan stikes ekaharap Palangkaraya yang
ditempatkan oleh pemerintah untuk bekerja di desa ini, dan tentu...
sudah menjadi kewajiban saya untuk membantu dan memeriksa
keadaan ibu. Apakah ibu dan bapak sudah pernah pemeriksaan
sebelumnya?
Aprilia : Belum pernah bu, dikarenakan ini kehamilan pertama istri saya
Tesa : Ibu, dikarenakan ini kehamilan pertama jadi tidak ada yang perlu
dikhawatirkan, ibu dan bapak hanya perlu menjaga kandungan ibu yang
masih muda
Setelah pemeriksaan selesai Aprilia dan Ayu beranjak pulang dari klinik,
beberapa bulan kemudian dan kandungan Ayu sudah berumur 9 bulan
Aprilia dan Ayu mengunjungi klinik untuk memeriksa kehamilan Ayu
Tesa : Silahkan duduk pak, bu, ini kedatangan yang keduakalinya yaa bu
setelah beberapa bulan yang lalu
Aprilia : Begini bu bidan sebenarnya saya dan istri saya ingin persalinan di
klinik bu bidan tapi ada pertentangan dari ibu saya bu bidan
Ayu: iya bu mertua saya sangat menentang persalinan dengan medis dan
lebih menganjurkan melahirkan dengan Imae
Tesa : sebelumnya kalau boleh saya tau Imae yang ibu bicarakan ini siapa ya?
Ayu : iya bu, sebelum ibu bidan disini Imae lah yang membantu ibu-ibu disini
untuk melahirkan
Setelah mendengar apa yang sepasang suami istri itu jelaskan bidan
Tesa pun menjelaskan prosedur perbedaan melahirkan ditangani bidan dan
ditangani dukun beranak
Ayu:...........................
Aprilia:.....................................
Tesa:...........................................................
Sesudah dijelaskan dan dikonseling oleh bidan Tesa sepasang suami istri
tersebut pun pamit pulang, dan tetap saja persalinan ibu Ayu tetap ditangani
oleh dukun beranak dikarenakan keinginan mertua Ayu agar Ayu tetap
bersalin dengan dukun beranak tidak bisa di ganggu gugat, akhirnya bidan
Tesa dengan profesi sebagai seorang bidan tidak bisa memaksa suami istri
tersebut untuk bersalin di klinik nya
Tesa :....................................
Aprilia,Ayu :...............................
Dan setibanya dirumah, dikarenakan Aprilia ingin istrinya bersalin di klinik
Aprilia pun menanyakan perihal tersebut kepada ibunya Tanti
Aprilia:....................
Tanti:......................
Aprilia:.............................
Tanti:..................................................
Karena Ibunya tidak bisa dilawan akhirnya Aprilia pun menyerah dan tetap
menuruti keinginan ibunya, hari yang dinanti pun tiba untuk Ayu bersalin
dan Aprilia memanggil seorang dukun beranak dikampungnya yang biasa
dipanggil Imae beserta Selvi yang tidak lain adalah temannya dukun itu
sendiri yang akan membantu proses persalinan nya nanti
proses Persalinan pun berjalan Selvi membantu mendorong perut ibu Ayu
dan dukun Imae pun membimbing ibu untuk mengedan, dan ditengah proses
persalinan tiba-tiba saja dukun tersebut kebingungan karena banyaknya
keluar darah dari jalan lahir dan ibu Ayu mulai melemah untuk mengedan
Imae:...................
Aprilia:...........................
Selvi:............................
Tanti:..............................
Aprilia:..........................
Selvi pun beranjak menuju klinik bidan Tesa, dan ketika tiba disana Selvi
melihat beberapa ibu sedang berkonseling dengan bidan Tessa
Selvi:permisi ibu bidan, saya tadi dari rumahnya ibu Ayu saya disini disuruh
menjemput ibu bidan untuk membawa ibu ke rumah ibu Ayu karena ibu Ayu
sednag bersalin dan mengalami pendarahan
Selvi:iya bu
Tesa:Wulandari ini ada keadaan darurat, dan saya serahkan ibu-ibu yang ada
disini supaya kamu tangani segera yaa
Orang desa yang berpikiran masih kolot, setelah berpamit pulang dari
klinik Vingky dan Tutik mengunjungi rumah Ayu yang sedang melahirkan
untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi disana
Dirumah Ayu, bidan Tesa memeriksa dan langsung menangani ibu Ayu,
dan berkolaborasi juga dengan dukun beranak Imae
Tesa:...................
Imae:.....................
Tesa:.........................
Imae:.........................
Tanti:.....................
Aprilia:........................
Selvi:.....................
Dan di tengah gentingnya keadaan Tutik dan Vingky juga sibuk ikut
campur dan menilai pelayanan bidan Tesa
Tutik: Itu kenapa sih bidan kok tidak bisa ditangani juga
Aprilia:Hey kenapa kalian jadi ikut campur,sudah lebih baik kalian pulang dan
mengurus pekerjaan dirumah saja daripada disini hanya mengacaukan
keadaan
Tanti:.................
Aprilia:........................
Tesa: Bu jika menantu ibu tidak segera dirujukan itu akan membahayakan
menantu dan cucu ibu sendiri apakah ibu bersedia bertanggung jawab jika
terjadi apa-apa
Tanti : dan setelah saya pikir ya saya serahkan ke ibu bidan saja, jika ingin
dirujukan silahkan bu
Tesa: baiklah saya akan mengurus...............................
Setelah bidan Tesa menyiapkan untuk rujukan Ibu Ayu, bidan Tesa
beserta suami dan mertuanya tiba di RSUD Palangka Raya, disana disambut
oleh pihak rumah sakit dan telah diserahterimakan oleh bidan Tesa dan ibu
Ayu pun ditangani oleh Bidan Tiara berkolaborasi dengan Dokter Riani
Tiara :.......................
Riani:...........................
Tiara:.....................
Berkat kerja keras bidan dan dokter dan juga karena kelengkapan
fasilitas medis dikota akhirnya ibu Ayu berhasil melewati pendarahan dan
anaknya pun lahir dengan selamat,
Tiara:.......................
Riani:....................
Tiara:........................
Tanti:..................
Tiara:.......................
Riani:......................
Aprilia:..................
Ayu:....................
Tanti:..................
Tiara:.................................
Tanti:.......................
Dan akhirnya bidan Tiara bisa mengubah pola pikir Ibu Tanti sehingga
kultur-kultur yang selama ini masih dipakai di desa berhasil ditaklukan dan
dihapuskan oleh bidan Tiara, sekarang Ibu Tanti sadar bagaimana kemajuan
tenaga medis yang menjamin keselamatan dan menjamin kesehatan
dibandingkan dukun beranak di desa.
Waktu untuk kembali ke desapun tiba ibu Tanti dan sepasang suami istri
mengucapkan terimakasih untuk bidan Tiara dan Dokter Riani, dan mereka
ijin pamit pulang beserta dengan anaknya pulang ke kampung halaman dan
membawa pengalaman dan pelajaran yang diterapkan oleh bidan Tiara
Aprilia:..................
Tiara:.............................
Tanti:.................................
Dan berkat profesionalnya bidan Tesa dan bidan Tiara akhirnya menjadi
dampak besar untuk desa Tehang, sekarang masyarakat rutin mengikuti
posyandu dan paham akan perbedaan kultur dan tenaga medis semua
masyarakat tidak percaya akan adanya kultur sehingga desa itu menjadi
desa yang sangat rendah angka kematian dari desa-desa yang lain.
“Profesional sangat penting bagi setiap individu, dan profesional adalah nilai yang
harus kita tingkatkan dalam pekerjaan dan kemampuan yang kita miliki. Dengan
profesional kita akan berdampak bagi masyarakat dan kita akan menjadi tokoh
panutan yang menjanjikan kesuksesan hidup”.
`