Anda di halaman 1dari 2

ROLEPLAY DOROTHEA OREM

“STROKE MEMBAWA BERKAH ILMU TERAPI”

Suatu pagi, sekitar pukul 07.30 di suatu desanya desa yang masih desa tepatnya yang
bernama desa Kuyangtercinta terdapat suatu kejadian yang luar biasa, di dalam sebuah
keluarga kecil nan bahagia namun sedikit menyiksa seorang ayah yang sebagai tulang
punggung keluarga itu tiba-tiba mendapat sebuah penyakit yang tidak diketahui sebabnya,
ya maklum saja namanya di desa dan masih di jaman yang tidak metropolitan.
Bapak : “Ggubraaaaaaaaaaaak!!!!!”
Anak : “Loh bapak?!! Bapak!!! Warisannya ada dimana?”
Mbah : “Loh, Bapakmu kenapa nduk? Tolong-tolooong!!!” (bingung)
Bu San : “Punapa mbah? Mending dibawa ke orang pinter aja, itu di deket Rumah Pak Nyai
belok kanan, terus, ada pohon kelapa belok kanan lagi, ada rumah warna hijau balik
lagi belok kiri, ketemu pohon kelapa lagi belok kiri, di sebelah rumah Pak Nyai,
yaitu rumahnya mbah.”
Mbah : “O iya, tolong dibantu yak.”

Sesampainya di rumah dukun...


Pasien : “Selamat siang mbah”
Dukun : “Selamat siang”
Pasien : “ Saya mau.....”
Dukun : “Saya sudah tahu kalau kamu kesini mau berobat, sini tak obati”
Pasien : “Iya mbah”
Dukun : “(membaca jampi-jampi sambil menyipratkan air pada pasiennya)”
Pasien : “sudah mbah?”
Dukun : “(menjerit) Saya tidak bisa, jin dalam tubuhmu terlalu kuat.” (lari ketakutan)
Anak : “ Ya sudah mbah, dibawa ke rumah sakit aja ayo, bapak sudah makin
mengkhawatirkan.”
Mbah : “Iya nduk.. aduuh.. piye toh iki..”

Setelah mendapatkan perawatan dan menjalani rawat inap...


Perawat 1 : “Siang Pak!! Ini obatnya Pak diminum sendiri ya, ya sudah saya tinggal ya pak,
diminum loh pak, biar cepet pulang, biar gak lama-lama disini.” (Judes)
Mbah : “Duh lah kok yo cak judese sustere kuwi nduk.” (Ngomel)
Anak : “ Ya wes lah mbah.”

Beberapa jam kemudian...


Perawat 2 : “Selamat siang bapak, apakah ada keluhan siang ini?”
Bapak : “........................” (menggelengkan kepala)
Perawat 2 : “Sudah makan pak tadi?”
Bapak : “...............” (mengangguk)
Perawat 2 : “Bagus. Minum obatnya juga sudah pak?”
Bapak : “............” (mengangguk)
Perawat 2 : “Baiklah bapak, seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya saat ini waktunya
kita untuk terapi, mari saya bantu bapak.”
Perawat membantu si Bapak untuk melakukan terapi.
Perawat 2 : “Begini bapak, bapak harus berjalan pelan-pelan disini, nanti saya akan bantu.
Tangannya juga di gerakin pelan-pelan seperti ini.”
Kemudian perawat 2 mengajari Bapak untuk melakukan terapi gerak. Setelah selesai,
perawat menanyakan bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan tadi.
Perawat : “Bagaimana Bapak? Adik? Apakah ada yang ingin ditanyakan?”
Anak : “Sus, sampai kapan bapak melakukan terapi ini?”
Perawat : “Bapak harus melakukan terapi ini sampai bapak sembuh dan bisa digerakkan
lagi.”
Anak : “Baik sus, terima kasih sudah merawat bapak saya.”
Perawat : “Iya, sama-sama. Pesan bapak, sebaiknya bapak nanti jangan melakukan sesuatu
yang terlalu berat dulu. Banyak-banyak istirahat dan pola makannya harus
teratur.”
Mbah : “Iya sus. Biar nanti saya yang atur.”
Perawat : “Baik kalau begitu, latihan terapi gerak hari ini disudahi dulu, tapi jangan lupa
untuk melakukan terapinya secara mandiri ya.”
Anak : “Iya sus. Terima kasih banyak ya sus.”
Perawat : “Sama-sama bapak.”
Setelah beberapa kali melakukan terapi si Bapak berangsur-angsur mulai pulih.

Dari role play diatas dapat disimpulkan bahwa perawat tersebut telah menerapkan teori Orem
yang dikenal dengan teori self care dalam melakukan asuhan keperawatannya. Perawatan diri
dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantungan atau kebutuhan serta kemampuan
klien. Dalam role play diatas, perawat menerapkan ketiga sistem keperawatan yang
diklasifikasikan oleh Orem, yaitu :
1.  wholly compensatory nursing system, perawat memberi bantuan secara penuh pada klien
karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi.
2.  partly compensatory nursing system, perawat memberi bantuan sebagian atau perawat dan
klien saling bekerja sama dalam melakukan tindakan keperawatan.
3.  supportive-educative nursing system, klien melakukan perawatan diri dengan bantuan
perawat (supportive dan educative) saat klien sudah mampu melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai