Anda di halaman 1dari 9

MINI REVIEW JURNAL

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK PERENCANAAN


KEHAMILAN SEHAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Stase 2 Praktik Asuhan Kebidanan Pra
Konsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat yang berpusat pada perempuan

Dosen Pembimbing:

Hj. Yulia Herliani,SST,M.Keb

Disusun Oleh:

KANIA AMBARWATI
NIM:P20624822061

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA

TAHUN 2022

1
LITERATURE REVIEW: Ekstrak Rimpang Kunyit Jahe untuk Infertilitas

Latar Belakang
Masalah terbesar yang sering dialami oleh hampir setiap negara berkembang
khususnya di Indonesia adalah peningkatan pertumbuhan penduduk yang sangat
cepat dan tidak terkendali peningkatan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat
dan tidak terkendali. Indonesia menempati urutan keempat sebagai salah satu
negara penyumbang penduduk terbesar di dunia1.
Keluarga Berencana adalah program yang diselenggarakan oleh pemerintah
untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk. Salah satu program keluarga berencana adalah
kontrasepsi bagi pasangan suami istri. Namun, kontrasepsi yang digunakan
memiliki banyak efek samping seperti pusing, kelelahan, pendarahan, kenaikan
berat badan, hipertensi, dan gangguan siklus menstruasi. Oleh karena itu, para
peneliti terus melakukan penelitian untuk menemukan alat kontrasepsi yang
efektif, aman, nyaman, tanpa efek samping, reversibel dan tidak mengganggu
siklus menstruasi2.
Penggunaan tanaman obat tradisional memiliki keunggulan yaitu mudah
diperoleh, murah, memiliki tingkat toksisitas yang rendah dan tidak menimbulkan
efek samping. Salah satu tanaman tradisional yang dapat digunakan sebagai alat
kontrasepsi adalah kunyit (Curcuma longa L.). Kunyit (Curcuma longa L.).
Kandungan utama kurkumin pada rimpang kunyit memiliki efek antiestrogenik
karena dapat menghambat hipofisis dan hipotalamus sehingga dapat menurunkan
sekresi hormon estrogen. Estrogen adalah hormon yang mengendalikan sistem
reproduksi. Estrogen dapat mempengaruhi proliferasi sel pada organ reproduksi,
salah satunya rahim. organ reproduksi, salah satunya adalah rahim. Pada rahim,
lapisan endometrium sangat responsif terhadap perubahan estrogen. Endometrium
tersusun dari sel epitel dan sel stroma, ketika proliferasi sel terjadi, maka akan
merangsang peningkatan jumlah sel epitel dan sel stroma dari pada peningkatan
vaskularisasi arteri spiralis yang mensuplai darah ke endometrium dan

2
meningkatkan ketebalan endometrium. Ketebalan endometrium merupakan faktor
utama yang mempengaruhi berat badan dan diameter uterus3.
Curcumin sebagai aktivitas antiestrogenik yang dapat menurunkan ketebalan
endometrium dan menyebabkan penurunan implantasi kemampuan implantasi
menurun. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penting untuk meneliti pengaruh
ekstrak kunyit sebagai antiestrogenik dalam menurunkan berat dan diameter testis
tikus betina4

Tinjauan Literature
Infertilitas merupakan suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum
mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual rutin dalam
kurun waktu 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun. Terdapat
beberapa faktor yang dapat menyebabkan infertilitas seperti faktor jenis kelamin,
faktor usia, faktor status gizi serta faktor gaya hidup dan faktor lain seperti infeksi
yang ditularkan melalui hubungan seksual, stres, nutrisi yang tidak adekuat,
asupan alkohol berlebihan dan nikotin.
Fertilitas atau kesuburan pada perempuan akan menurun secara bertahap
hingga usia 37 tahun, setelah kondisi sebelumnya mengalami naik turun. Data dari
Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI),
perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI), Ikatan Ahli Urologi
Indonesia (IAUI) dan perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)
tahun 2013 dalam konsensus penanganan infertilias didapatkan usia pasangan
yang mengalami infertilitas sebesar 21% perempuan berumur 35 tahun dan 26%
perempuan berumur diatas 35 tahun.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Hermatin et al., (2021), mendapatkan
hasil sebanyak 18 kasus pada infertilitas yang terjadi di RSUD Gunungtua pada
pasangan usia subur 55,6% terjadi karena wanita dan 44,4% terjadi karena laki-
laki dan sebanyak 61,1% kasus pada infertilitas yang terjadi di RSUD Gunungtua
dialami oleh pasangan usia subur kelompok usia 26-35 tahun dan sebanyak 38,9%
dialami oleh kelompok 36-45 tahun. Pada Kasus infertilitas di RSUD Gunungtua
terjadi pada pasangan usia subur yang mengalami obesitas tipe 1 sebanyak 38,9%,

3
selanjutnya obesitas 2 sebanyak 33,3%, overweight sebanyak 22,2 % dan berat
badan normal sebanyak 5,6 %. Pada Kasus Infertlitas di RSUD Gunungtua yang
terjadi pada pasangan usia subur yang diakibatkan oleh gaya hidup,seperti
merokok 61,1 % dan tidak merokok sebanyak 38,9 %, kebiasaan konsumsi
alkohol 38,9 % dan tidak mengkonsumsi alkohol 61,1 %, kebiasaan menggunakan
marijuana 5,6 % dan yang tidak menggunakan marijuana 94,4 %. Kesimpulan
penelitian menunjukkan bahwa infertilitas disebabkan (55,6%) oleh jenis kelamin,
(61,1%) oleh faktor usia, (38,9%) oleh faktor status gizi, (61,1%) oleh faktor
kebiasaan merokok, (61,1%) oleh faktor mengonsumsi alkohol, dan (94,4%) oleh
faktor mengonsumsi marijuana5
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rasni et al., (2022) yang berjudul
Gambaran Konsumsi Pangan Fungsional Pada Wanita Prakonsepsi Kecamatan
Polongbangkeng Utara Kabupaten Kalakar yang bertujuan untuk Menilai
gambaran asupan konsumsi pangan fungsional pada wanita prakonsepsi di
Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa semua jenis pangan fungsional yang sering dikonsumsi
adalah jenis pangan yang paling mudah didapatkan disekitar lingkungan rumah,
umum untuk didapatkan di pasaran dengan harga terjangkau serta memiliki
kandungan gizi serta senyawa bioaktif yang baik untuk menjaga kesehatan dan
melimpah diwilayah tersebut. Subjek sebanyak 67 orang dengan umur tertinggi
18-25 tahun (62,7%), lama pendidikan tertinggi tamat SMA (53,7%) dengan
mayoritas subjek beragama islam (100%) dan bersuku Makassar (98,5%) serta
pekerjaan paling banyak pada IRT (64,1%). Berdasarkan masing-masing
kelompok pangan fungsional yang paling sering dikonsumsi jagung (14,6), ikan
(42,0), tempe (15,9), kangkung (18,2), mangga (29,5), madu (8,2), bawang merah
(44,9)6
Penelitian yang di lakukan oleh Handayani et al., (2022) yang Berjudul
“Manfaat Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var. Rubrum) Sebagai Minuman
Herbal Dalam Upaya Peningkatan Kesuburan Pasangan Subur Melalui Edukasi” .
Hasil kegiatan ini adalah sebanyak 85% masyarakat menjadi paham tentang
manfaat jahe merah. Disimpulkan bahwa pemberian edukasi dapat meningkatkan

4
pengetahuan masyarakat tentang manfaat jahe merah sebagai minuman herbal
dalam upaya meningkatkan kesuburan.7
Pada Penilitian yang dilakukan oleh Yilmaz el at., (2017) menyatakan bahwa
bubuk jahe meningkatkan jumlah folikel antral dan VEGF stroma ovarium pada
dosis rendah dengan durasi pendek dan VEGF endometrium pada dosis rendah
dengan durasi yang lama. Hasil kami menunjukkan efek positif dari jahe dalam
folikulogenesis dan implantasi. Pada dasarnya, hasil hasil penelitian ini
menekankan pentingnya jahe sebagai antioksidan untuk menekan antioksidan
untuk menekan penumpukan ROS dan mempertahankan tingkat fisiologis radikal
bebas untuk fungsi sel yang tepat dan homeostasis. Studi yang lebih baru harus
dirancang dengan dosis, interval, dan parameter yang berbeda untuk menunjukkan
efek yang tepat efek jahe dalam sistem reproduksi wanita sebelum rutin
rekomendasi untuk wanita infertil untuk mencapai kehamilan8
Teknik Pengumpulan Data, Alat Pengumpulan Data, Analisis
Berdasarkan Penelitian El Kasef (2021) penelitian ini dilakukan di Peternakan
Peternakan Produksi Departemen Produksi Ternak Produksi Ternak dan Unggas,
Fakultas Ilmu Pertanian Lingkungan,Universitas Arish, El Arish, Sinai Utara,
Mesir. Populasi berjumlah seratus delapan ekor burung puyuh pada berumur
delapan minggu diperoleh dari Komisi Energi Atom di Anshas, Sharkia
Governorate, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ialah 72 ekor ayam
betina dan 36 ekor ayam jantan burung puyuh dengan berat badan yang hampir
sama secara acak dibagi menjadi 4 perlakuan kelompok (9 ayam dan 18 ayam di
setiap perlakuan). Setiap perlakuan dibagi lagi menjadi tiga ulangan, masing-
masing dibagi menjadi tiga ulangan, masing-masing 2 betina dan satu jantan dan
ditempatkan dalam satu kandang. Burung-burung itu menjadi sasaran kondisi
manajemen dan kondisi sanitasi yang sama selama percobaan9
Penelitian jurnal selanjutnya ini menggunakan parameter perkembangan
histologi uterus meliputi berat dan diameter uterus tikus (Rattus norvegicus)
setelah diberikan ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa L.). Dua puluh delapan
ekor tikus betina berumur 8-12 minggu dengan berat 120-160 g diperoleh dari
Animal Vet Laboratorium Service Bogor, Indonesia yang kemudian dibagi

5
menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok C sebagai kontrol (diberi H2O), T1
(diberi ekstrak kunyit 250 mg/kg BB + 1 ml H2O), T2 (diberi ekstrak kunyit
500mg/Kg BB + 1 ml H2O), T2 (diberi ekstrak kunyit 500mg/Kg BB ekstrak
kunyit + 1 ml H2O), dan T4 (diberi ekstrak kunyit 1000 mg/ kg BB + 1 ml H2O).
Semua perlakuan diberikan secara oral menggunakan sonde lambung sekali sehari
selama 5 hari. Perut spesimen dibuka untuk diambil uterusnya. Potongan uterus
difiksasi dengan buffer formalin 10% di dalam botol. Kemudian, dibawa ke
Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Patologi Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung untuk membuat preparat histologi10

Pembahasan Penelitian
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Fahrumnisa, 2019 yang berjudul
“Ekstrak Kunyit (Curcuma longa) sebagai Tatalaksana Sindrom Polikistik
Ovarium” menunjukkan Sindrome polikistik ovarium adalah penyakit yang
banyak terjadi pada wanita dan merupakan penyakit endokrin yang heterogen.
PCOS sering menyebabkan infertilitas pada wanita. Kriteria mayor dari sindrom
ini adalah hiperandrogenisme, hiperinsulinemia, anovulasi kronik dan polikistik
ovarium. Penyebab PCOS multifaktorial, diantaranya resistensi insulin,
hiperlipidemia, obesitas, genetik dan lingkungan. Kunyit atau Curcuma longa
adalah tanaman yang terkenal dalam pengobatan inflamasi pada hepar. Dalam
perkembangannya ternyata kunyit tidak hanya berguna dalam pengobatan
penyakit pada hepar saja namun juga pada PCOS. Kunyit mengandung
curcuminoid yang memiliki efek anti kanker karena kaya akan antioksidan, agen
anti-inflamasi, hipoglikemik, antibacterial dan antihiperlipidemia. Kunyit sangat
baik di absorbsi di saluran cerna, sehingga sangat baik digunakan peroral. Oleh
karena itu kunyit sangat baik digunakan untuk menurunkan gejala PCOS11
Pada kegiatan penelitian dengan metode penyuluhan yang dilakukan oleh
Handayani et al., 2022 Kegiatan edukasi dengan judul manfaat jahe merah
(zingiber officinale var. rubrum) sebagai minuman herbal dalam upaya
peningkatan kesuburan pasangan usia subur mendapatkan sambutan yang positif
dari pimpinan tokoh masyarakat serta masyarakat di Dusun Tanakaraeng Desa

6
Tanakaraeng Kec. Manuju Kabupaten Gowa, terlihat dari antusias tokoh
masyarakat dan masyarakat sendiri khususnya pasangan usia subur memahami
materi yang telah diberikan. Kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan
masyarakat yaitu sebanyak 85% masyarakat di Dusun Tanakaraeng Desa
Tanakaraeng Kec. Manuju Kabupaten Gowa menjadi paham tentang manfaat Jahe
Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Sebagai Minuman Herbal Dalam Upaya
Peningkatan Kesuburan (Fertility). Meningkatnya pengetahuan masyarakat
khususnya pasangan usia subur yaitu sebesar 85%. Untuk itu perlu adanya
dukungan dan keterlibatan dari seluruh masyarakat untuk
menanam/membudidayakan serta memanfaatkan tanaman herbal khususnya jahe
merah dalam meningkatkan kesuburan pasangan usia subur. Serta diperlukan
edukasi7
Ekstrak Kunyit menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi
endokrin gangguan metabolisme yang terkait dengan PCOS yang diinduksi
Letrozole oleh meningkatkan kadar adiponektin yang bersirkulasi dan mengurangi
LH yang bersirkulasi, menurut hasil penelitian ini. Temuan kami menegaskan
bahwa letrozole menyebabkan PCOS pada tikus percobaan, suatu kondisi yang
ditandai oleh hiperandrogenisme, obesitas, kelainan ovarium seperti banyak kista,
hiperglikemia, dan dislipidaemia. Selain itu, saat ini menunjukkan bahwa PCOS
yang diinduksi Letrozole terkait dengan terkait peningkatan peroksidasi lipid,
gangguan kapasitas antioksidan seluler, proinflamasi/peradangan, dan tingkat
sirkulasi yang lebih rendah. antioksidan seluler, proinflamasi/peradangan, dan
tingkat sirkulasi yang lebih rendah adiponektin. Pada hampir setengah dari pasien
PCOS, penambahan lemak perut telah dilaporkan telah dilaporkan12

Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan jahe memiliki
kandungan antioksidan yang tinggi yang baik untuk menangkal radikal bebas
dalam tubuh sehingga secara tidak langsung akan memberikan efek peningkatan
kesuburan pada organ reproduksi

7
Dari hasil pencarian artikel didapatkan 8 jurnal Nasional dan 2 jurnal
Internasional total 10 jurnal yang didapat, tetapi peneliti hanya fokus dengan 5
jurnal yang di bahas. Disimpulkan bahwasanya 5 jurnal ini terdapat hasil yang
sama yang meyatakan bahwa jahe dapat meningkatkan fertilitas.
Maka disarankan bagi petugas kesehatan untuk lebih aktif dalam
memberikan penyuluhan dan promosi tentang jahe dan pola hidup sehat pada
masyarakat untuk menambah pengetahuan khususnya sehingga mengurangi
kejadian gangguan fertilitas.

Kelebihan
Dapat meningkatkan bukti dari penelitian sebelumnya, dan mewakili
informasi dari berbagai pertanyaan penelitian yang tersedia dalam penelitian
tersebut.

Kekurangan
Membutuhkan waktu cukup lama untuk memenuhi persyaratan dari
pertanyaan penelitian, dan juga dalam menemukan literature secara menyeluruh
terkadang dapat melewatkan beberapa studi penting yang dapat mempengaruhi
kesimpulan.

Daftar Pustaka
1. BPS. Statistik Indonesia tahun 2020. Jakarta; 2020.
2. Busman H, Nurcahyan N. Efek Antiestrogenik Tamoxifen dan Ekstrak
Umbi Teki (Cyperus rotundus L.) terhadap Diameter Uterus dan Lumen
Uterus Mencit (Mus musculus L.). JK Unila |. 2018;2:47.
3. Puspitadewi S. Potensi Agensia Anti Fertilitas Biji Tanaman Jarak
(Jatropha curcas) dalam Mempengaruhi Profil Uterus Mencit (Mus
musculus) Swiss Webster. J SAINS DAN Mat Vol 15 Issue 2 Year 2007
[Internet]. 2012; Available from:
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/3263
4. Erwinanto. Relationship Between Follicle Growth, Estradiol Levels, and
Endometrial Thickness As a Result of Ovulation Induction during in Vitro
Fertilization. Universitas Dipenogoro; 2004.
5. Hermatin. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

8
INFERTILITAS PRIMER PADA MASA REPRODUKSI. J Sains Ris.
2021;11(September):469–75.
6. Pakilaran G, Rasni H, Rosyidi Muhammad Nur K, Wijaya D. Family
Support on Exclusive Breastfeeding in Babies Aged 0-6 Months in
Indonesia: Literature Review. Nurs Heal Sci J. 2022;2(2):104–7.
7. Handayani R, Meisyaroh M, Sukarta A, Metasari AR. Manfaat jahe merah (
zingiber officinale var. rubrum ) sebagai minuman herbal dalam upaya
peningkatan kesuburan pasangan usia subur melalui edukasi. 2022;6(5):5–
9.
8. Yılmaz N, Seven B, Timur H, Yorgancı A, İnal HA, Kalem MN, et al.
Ginger (zingiber officinale) might improve female fertility: A rat model. J
Chinese Med Assoc. 2018;81(10):905–11.
9. El-Kashef M. Effect of Ginger (Zingiber Officinale) on Sexual
Performance and Fertility of Quail Birds Under Semi-Arid Conditions.
Egypt Poult Sci J. 2021;41(1):161–74.
10. Busman IH, Gemiralda RM. Antiestrogenic Potential of Turmeric
Rhizomes Extract to Decrease Weight and Uterine Diameters on Rats. Int J
Pharm Res Allied Sci. 2021;10(1):88–92.
11. Rika Fahrumnisa A. Turmeric Extract Curcuma longa as Management of
Ovarian Polycystic Syndrome. Jiksh [Internet]. 2019;10(2):115–20.
Available from: https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH
12. shah MZ ul H, Shrivastava VK. Turmeric extract alleviates endocrine-
metabolic disturbances in letrozole-induced PCOS by increasing
adiponectin circulation: A comparison with Metformin. Metab Open
[Internet]. 2022;13:100160. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.metop.2021.100160

Anda mungkin juga menyukai