Anda di halaman 1dari 15

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

PADA SDR. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI


RUANG IGD RUMAH SAKIT JIWA DR. ARIF ZAINUDIN
SURAKARTA

Disusun Oleh :
Desta Pamungkas (SN202003)
Kurniawan Dwi Utomo (SN202019)
Nofia Rischi Handayani (SN202027)
Putri Wijayanti (SN202034)
Triska Putranto (SN202042)
Saiful Rizky Ramadhan (SN202038)

PRODI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA SDR. A DENGAN RISIKO
PERILAKU KEKERASAN DI RUANG IGD RUMAH SAKIT JIWA DR.
ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

A. Identitas Pasien
1. Nama : Sdr.A
2. Umur : 37 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Alamat : Boyolali
5. Diagnosa Medis : F20.3 (Schrizofenia)
6. Tanggal Masuk : Senin, 27 September 2021 (Pukul 09.00 WIB)
7. No.Register :

B. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan tidak minum obat atau putus minum obat sejak 2
bulan yang lalu, dan selalu merasa marah kepada ibuknya karena jika minta
uang untuk beli rokok tidak pernah diberi sehingga klien mendengar bisikan
suara pria dan wanita yang menyuruhnya untuk memukul ibunya, karena
tidak mau memberinya uang.

C. Faktor Predisposisi
Keluarga mengatakan klien memiliki riwayat masuk RSJ sejak tahun
2006 waktu smp karena membakar ijazahnya dan selalu mengamuk dengan
ekspresi wajah marah dan tegang, kemudian pasien dibawa ke RSJ dan
memiliki riwayat rawat inap sebanyak 20 kali. Terakhir dibawa ke RSJD dr.
Arif Zainudin Surakarta 1 tahun yang lalu dengan kasus yang sama yaitu
mengamuk ke ibunya. Setelah dibawa pulang klien tidak rutin kontrol sejak 2
bulan yang lalu dan tidak mau minum obat, jika disuruh minum obat malah
ibunya dimarahin atau membuang obatnya. Saat dilakukan pengkajian di IGD
RSJD dr.Arif Zainudin Surakarta pada tanggal 27 september 2021 pukul
09.00 WIB, pasien mengatakan merasa perasaannya jengkel, marah dan ingin
membunuh ibunya karena tidak mau memberinya uang untuk beli rokok dan
jajan, kemudian pasien mendengar bisikan untuk memukul ibunya, sehingga
pasien memukul ibunya berulang kali di bagian pipi dan rahang dengan data
objektif terdapat memar pada wajah ibu klien.
D. Skor RUFA
Domain Respon Klien
Pikiran Orang lain atau makhluk lain yang mengancam
Perasaan Marah dan jengkel terus-menerus
Tindakan Terus-terusan mengancam orang lain (verbal)
Terus menerus berusaha menciderai orang lain (fisik)
Komunikasi sangat kacau
SKOR RUFA Intensif I (1-10)

E. Data Fokus
Data subjektif :
1. Pasien mengatakan merasa jengkel.
2. Pasien mengatakan merasa marah dan ingin membunuh ibunya karena
ibunya tidak mau memberinya uang jajan untuk beli rokok.
3. Pasien mengatakan mendengar suara pria dan wanita yang
mengajaknya mengobrol dan selalu di mintai oleh klien sebuah solusi
dalam permasalahan hidup klien, salah satu solusi yang diberikan oleh
suara tersebut yaitu menyuruh untuk memukul ibunya sehingga klien
memukul ibunya.
4. Keluarga pasien mengatakan selama dirumah klien tidak mau minum
obat dan selalu gampang marah.
5. Keluarga pasien mengatakan pasien sering sekali meminta uang
kepada ibunya dan jika tidak dituruti selalu mengamuk.
Data Objektif :
1. Pasien tampak mudah tersinggung
2. Tangan pasien sering menggenggam
3. Ekspresi wajah pasien tampak tegang
4. Wajah pasien tampak memerah
5. Sklera pasien tampak memerah
6. Afek/emosi pasien tampak labil
7. Pasien sering bergumam sendiri dengan alasan sedang mengobrol
dengan suara-suara yang tidak nyata
8. Nada bicara pasien tampak tinggi

F. Analisa Data
Tanggal/ja Data Fokus Diagnosa Paraf
m
Senin, 27 Data Subjektif : Risko Perlikau Desta
September  Pasien mengatakan Kekerasan Kurniawan
2021 merasa perasaannya Nofia
jengkel, marah dan Putri
ingin membunuh Triska
ibunya karena tidak Saiful
mau memberinya
uang untuk beli
rokok dan jajan,
kemudian pasien
mendengar bisikan
untuk memukul
ibunya, sehingga
pasien memukul
ibunya berulang kali
di bagian pipi dan
rahang dengan data
objektif terdapat
memar pada wajah
ibu klien.
 Keluarga
mengatakan klien
memiliki riwayat
masuk RSJ sejak
tahun 2006 waktu
smp karena
membakar ijazahnya
dan selalu
mengamuk dengan
ekspresi wajah
marah dan tegang,
kemudian pasien
dibawa ke RSJ dan
memiliki riwayat
rawat inap sebanyak
20 kali.
 Keluarga
mengatakan terakhir
dibawa ke RSJD dr.
Arif Zainudin
Surakarta 1 tahun
yang lalu dengan
kasus yang sama
yaitu mengamuk ke
ibunya. Setelah
dibawa pulang klien
tidak rutin kontrol
sejak 2 bulan yang
lalu dan tidak mau
minum obat, jika
disuruh minum obat
malah ibunya
dimarahin atau
membuang obatnya

Senin, 27 Pasien mengatakan Halusinasi Desta


September mendengar suara wanita Kurniawan
2021 dan laki-laki yang Nofia
mengajaknya mengobrol Putri
dan selalu dimintai Triska
solusi oleh klien, salah Saiful
satu solusi yang
dimintai oleh klien yaitu
ketika klien kesal
dengan ibunya saat
meminta uang dan tidak
dikasih, bisikan tersebut
memberitahu klien agar
memukul ibunya.
Pasien mengatakan
bisikan tersebut muncul
saat dipanggil dan setiap
hari selalu muncul
ketika dengan frekuensi
5-6 kali sehari.

G. Pohon Masalah

Risiko Menciderai diri sendiri, orang lain & lingkungan (Effect)

Perilaku Kekerasan (Core Problem)

Halusinasi (Causa)

(Yusuf, 2015)
H. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan b.d perilaku
kekerasan
2. Perilaku kekerasan b.d halusinasi
I. Rencana Asuhan Keperawatan
Tgl/ja N Diagnosa Rencana / intervensi
m o keperawatan keperawatan
Tujuan Intervensi
1 Resiko Intervensi untuk Tindakan untuk pasien:
Perilaku pasien. a. Bina hubungan saling
Kekerasan Setelah di lakukan percaya
asuhan keperawatan 1. Mengucapkan salam
1x24 jam, di harapkan terapeutik
klien mampu: 2. Berjabat tangan
1. Pasien dapat 3. Menjelaskan tujuan
mengidentifika interaksi
si penyebab 4. Membuat kontrak
perilaku topik,waktu dan
kekerasan. tempat setiap kali
2. Pasien dapat bertemu pasien
mengidentifika b. Diskusikan bersama
si tanda-tanda pasien penyebab
perilaku perilaku kekerasan saat
kekerasan. ini dan masa lalu
3. Pasien dapat c. Diskusikan perasaan
menyebutkan pasien jika terjadi
jenis perilaku penyebab perilaku
kekerasan yang kekerasan
pernah di 1. Diskusikan tanda
lakukannya. dan gejala perilaku
4. Pasien dapat kekerasan secara
menyebutkan fisik
akibat dari 2. Diskusikan tanda
perilaku dan gejala perilaku
kekerasan yang kekerasan secara
di lakukannya. psikologis
5. Pasien dapat 3. Diskusikan tanda
menyebutkan dan gejala perilaku
cara kekerasan secara
mencegah/men social
gontrol 4. Diskusikan tanda
perilaku dan gejala perilaku
kekerasannya kekerasan secara
6. Pasien dapat spiritual
mencegah/men 5. Diskusikan tanda
gontrol dan gejala perilaku
perilaku kekerasan secara
kekerasannya intelektual.
secara d. Diskusikan bersama
fisik,spiritual, pasien perilaku
dan dengan kekerasan yang biasa
terapi dilakukan pada saat
psikofarmaka. marah secara:
1. Verbal,
2. Terhadap orang lain
3. Terhadap diri
sendiri
4. Terhadap
lingkungan
e. Diskusikan bersama
pasien akibat
perilakunya
f. Diskusikan bersama
pasien cara mengontrol
perilaku kekerasan
secara :
1. Fisik, misalnya
pukul kasur dan
bantal, tarik nafas
dalam
2. Obat
3. Sosial/verbal,
misalnya
menyatakan secara
asertif rasa
marahnya
4. Spiritual, misalnya
sholat atau berdoa
sesuai keyakinan
pasien
g. Latih pasien mengontrol
perilaku kekerasannya
secara fisik, yaitu
latihan nafas dalam,
pukul kasur atau bantal,
secara social atau
verbal, secara spiritual,
dan patuh minum obat
h. Ikut sertakan pasien
dalam terapi aktivitas
kelompok stimulasi
persepsi mengontrol
perilaku kekerasan.
Tindakan keperawatan untuk
keluarga:
1. Diskusikan masalah
Intervensi untuk yang dihadapi keluarga
keluarga : dalam merawat pasien.
Setelah dilakukan 2. Diskusikan bersama
asuhan keperawatan keluarga tentang
1x24 jam diharapkan perilaku kekerasan
keluarga mampu: (penyebab, tanda dan
1. Keluarga dapat gejala, serta perilaku
merawat yang muncul dan akibat
pasien dirumah dari perilaku tersebut.
3. Diskusikan bersama
keluarga kondisi-
kondisi pasien yang
perlu segera dilaporkan
kepada perawat, seperti
melempar atau
memukul benda atau
orang lain
4. Latih keluarga merawat
pasien dengan perilaku
kekerasan.
a. Anjurkan keluarga
untuk memotivasi
pasien melakukan
tindakan yang telah
diajarkan oleh
perawat
b. Ajarkan keluarga
untuk memberikan
pujian kepada
pasien bila pasien
dapat melakukan
kegiatan tersebut
secara tepat.
c. Diskusikan bersama
keluarga tindakan
yang harus
dilakukan bila
pasien menunjukkan
gejala-gejala
perilaku social
5. Buat perencanaan
pulang bersama
keluarga
2 Halusinasi Intervensi Tindakan keperawatan untuk
keperawatan untuk pasien :
pasien : a. Membantu pasien
Setelah dilakukan mengenali halusinasi
asuhan keperawatan dengan cara berdiskusi
1x24 jam diharapkan dengan pasien tentang
pasien mampu : isi halusinasi, situasi
1. Pasien yang menyebabkan
mengenali halusinasi muncul, dan
halusinasi yang respon pasien saat
di alaminya halusinasi muncul
2. Pasien dapat b. Melatih pasien
mengontrol mengontrol halusinasi,
halusinasinya untuk membantu pasien
3. Pasien agar mampu mengontrol
mengikuti halusinasi, anda dapat
program melatih pasien 4 cara
pengobatan yang sudah terbukti
secara optimal dapat mengendalikan
halusinasi, yaitu sebagai
berikut :
1. Menghardik
halusinasi
2. Bercakap-cakap
dengan orang lain
3. Melakukan aktivitas
yang terjadwal
4. Menggunakan obat
secara teratur
Tindakan keperawatan untuk
keluarga :
a. Diskusikan masalah
Intervensi yang dihadapi keluarga
keperawatan untuk dalam merawat pasien
keluarga: b. Berikan pendidikan
Setelah dilakukan kesehatan tentang
asuhan keperawatan pengertian halusinasi,
1x24 jam diharapkan jenis halusinasi yang
mampu: dialami pasien, tanda
1. Keluarga dapat dan gejala halusinasi,
terlibat dalam proses terjadinya
perawatan halusinasi, serta cara
pasien baik merawat halusinasinya
dirumah sakit c. Berikan kesempatan
maupun kepada keluarga untuk
dirumah memperagakan cara
2. Keluarga dapat merawat pasien dengan
menjadi halusinasi langsung
system dihadapan pasien.
pendukung d. Buat perencanaan
yang efektif pulang dengan keluarga.
untuk pasien

J. Implementasi / Catatan Perkembangan & Evaluasi


Nama perawat : Nama klien : Sdr. A
IMPLEMENTASI DAN TINDAKAN EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
Tanggal/jam: 27-September-2021
DATA: S: Klien mengatakan merasa
DS: perasaannya jengkel, marah dan
-Pasien mengatakan merasa ingin membunuh ibunya karena
perasaannya jengkel, marah dan tidak mau memberinya uang
ingin membunuh ibunya karena untuk beli rokok dan jajan,
tidak mau memberinya uang untuk kemudian pasien mendengar
beli rokok dan jajan, kemudian bisikan untuk memukul ibunya,
pasien mendengar bisikan untuk sehingga pasien memukul
memukul ibunya, sehingga pasien ibunya berulang kali di bagian
memukul ibunya berulang kali di pipi dan rahang dengan data
bagian pipi dan rahang dengan data objektif terdapat memar pada
objektif terdapat memar pada wajah wajah ibu klien.
ibu klien.
O: -Tangan pasien sering
-Keluarga mengatakan klien menggenggam
memiliki riwayat masuk RSJ sejak - Ekspresi wajah pasien tampak
tahun 2006 waktu smp karena tegang
membakar ijazahnya dan selalu -Sklera pasien tampak memerah
mengamuk dengan ekspresi wajah -Afek/emosi pasien tampak labil
marah dan tegang, kemudian pasien -Nada bicara pasien tampak
dibawa ke RSJ dan memiliki riwayat tinggi
rawat inap sebanyak 20 kali.
A: Masalah belum teratasi
-Keluarga mengatakan terakhir
dibawa ke RSJD dr. Arif Zainudin P:Lanjut intervensi
Surakarta 1 tahun yang lalu dengan 1. Latih sp 1 RPK
kasus yang sama yaitu mengamuk
ke ibunya. Setelah dibawa pulang
klien tidak rutin kontrol sejak 2
bulan yang lalu dan tidak mau
minum obat, jika disuruh minum
obat malah ibunya dimarahin atau
membuang obatnya

DO:
-Pasien tampak mudah tersinggung
-Tangan pasien sering
menggenggam
-Ekspresi wajah pasien tampak
tegang
-Sklera pasien tampak memerah
-Afek/emosi pasien tampak labil
-Nada bicara pasien tampak tinggi

Diagnosa keperawatan:
Risiko menciderai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan b.d perilaku
kekerasan

Tindakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling
percaya
2. Diskusikan bersama pasien
penyebab perilaku
kekerasan saat ini dan masa
lalu
3. Diskusikan perasaan pasien
jika terjadi penyebab
perilaku kekerasan
4. Diskusikan bersama pasien
perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan pada saat
marah
5. Diskusikan bersama pasien
akibat perilakunya
6. Diskusikan bersama pasien
cara mengontrol perilaku
kekerasan
7. Latih pasien mengontrol
perilaku kekerasannya
secara fisik, yaitu latihan
nafas dalam, pukul kasur
atau bantal, secara social
atau verbal, secara spiritual,
dan patuh minum obat
8. Ikut sertakan pasien dalam
terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi
mengontrol perilaku
kekerasan.

Data: S: Pasien mengatakan mendengar


DS: Pasien mengatakan mendengar suara wanita dan laki-laki yang
suara wanita dan laki-laki yang mengajaknya mengobrol dan selalu
mengajaknya mengobrol dan selalu dimintai solusi oleh klien, salah
dimintai solusi oleh klien, salah satu satu solusi yang dimintai oleh klien
solusi yang dimintai oleh klien yaitu yaitu ketika klien kesal dengan
ketika klien kesal dengan ibunya saat ibunya saat meminta uang dan
meminta uang dan tidak dikasih, tidak dikasih, bisikan tersebut
bisikan tersebut memberitahu klien agar memberitahu klien agar memukul
memukul ibunya. ibunya.
Pasien mengatakan bisikan tersebut
muncul saat dipanggil dan setiap hari O: Pasien sering bergumam sendiri
selalu muncul ketika dengan frekuensi dengan alasan sedang mengobrol
5-6 kali sehari. dengan suara-suara yang tidak
nyata
DO: Pasien sering bergumam sendiri
dengan alasan sedang mengobrol A: Masalah belum teratasi
dengan suara-suara yang tidak nyata
P: Lanjut intervensi
1. Latih sp 1 Halusinasi
Diagnosa Keperawatan: (menghardik)
Perilaku kekerasan b.d halusinasi

Tindakan Keperawatan:
- Membantu pasien mengenali
halusinasi dengan cara
berdiskusi dengan pasien
tentang isi halusinasi, situasi
yang menyebabkan halusinasi
muncul, dan respon pasien saat
halusinasi muncul
- Melatih pasien mengontrol
halusinasi, untuk membantu
pasien agar mampu mengontrol
halusinasi, anda dapat melatih
pasien 4 cara yang sudah
terbukti dapat mengendalikan
halusinasi, yaitu sebagai berikut
:
5. Menghardik halusinasi
6. Bercakap-cakap dengan
orang lain
7. Melakukan aktivitas yang
terjadwal
8. Menggunakan obat secara
teratur

Anda mungkin juga menyukai