Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENDIDIKAN (SAP)

Topik : Pesan Gizi Seimbang pada Anak Sekolah

Sasaran : Anak Sekolah

Tempat : SDN 6 Sumberpucung

Hari/Tanggal : Kamis, 02 Januari 2020

Jam : 08.00 WIB

Metode : Role Playing

Media : Brosur, Naskah, dan Lembar Pretest & Postest

Fasilitator : Ainun Syafira Andini

A. Tujuan Umum
- Setelah selesai mengikuti acara tentang gizi seimbang untuk anak sekolah dapat
mengetahui makanan yang baik dan bergizi serta dapat menerapkan dala kehidupan
sehari-hari.

B. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan tentang Gizi Seimbang maka diharapkan peserta dapat:
- Mengetahui dampak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi.
- Mengetahui pengertian gizi seimbang.
- Mengetahui kebutuhan gizi anak sekolah.
- Mengetahui pengertian sarapan pagi.
- Mengetahui pentingnya sarapan pagi.
- Mengetahui dampak tidak sarapan.
- Memahami menu seimbang.
- Mengetahui contoh menu seimbang.
C. Desain Lay Out

PAPAN TULIS

MEJA PINTU

RESPONDEN
D. Rencana Kegiatan

TAHAP WAKTU KEGIATAN KEGIATAN METODE MEDIA


PESERTA
Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan Menjawab Ice -
salam salam breaking
2. Memperkenalkan Mendengarkan
diri dengan seksama
3. Menjelaskan topik
dan tujuan
penyuluhan
4. Menjelaskan
waktu penyuluhan
dan strategi
penyuluhan
5. Membagikan Mengisi Lembar
lembar pretest jawaban lembar Pretest
pretest
Kegiatan 25 menit 1. Menetapkan para Memberikan Role Naskah
inti pemeran tanggapan playing
2. Membagikan (curah
naskah drama pendapat)
3. Memainkan peran
sesuai naskah
Merefresh ulang Mendengarkan Diskusi Brosur
materi: dengan seksama
1. Dampak
kekurangan gizi
2. Pengertian gizi
seimbang
3. Kebutuhan gizi
anak sekolah
4. Pengertian
sarapan pagi
5. Dampak tidak
sarapan
6. Menu seimbang
Tanya jawab Aktif dan
bertanya
Penutup 10 menit Menyimpulkan hasil Aktif dan Diskusi Lembar
materi dan membuat mengisi Postest
kesepakatan jawaban lembar dan form
Memberikan lembar postest dan evaluasi
postest & form lembar form
evaluasi evaluasi
Memberikan salam Menjawab
penutup salam
MATERI

A. Dampak Akibat Kekurngan Gizi


Keadaan gizi kurang pada anak-anak mempunyai dampak pada kelambatan
pertumbuhan dan perkembangannya yang sulit disembuhkan. Anak yang bergizi kurang
tersebut kemampuannya untuk belajar dan bekerja serta bersikap akan lebih terbatas
dibandingkan dengan anak yang normal ( Santoso dan Anne , 2004). Dampak yang
mungkin muncul dalam pembangunan bangsa di masa depan karena masalah gizi antara
lain:
a. Penyebab utama kematian bayi dan anak-anak. Hal ini berarti berkurangnya
kuantitas sumber daya manusia di masa depan.
b. Meningkatnya angka kesakitan dan menurunnya produktivitas kerja manusia. Hal ini
berarti akan menambah beban pemerintah untuk meningkatkan fasilitas kesehatan.
c. Menurunnya tingkat kecerdasan anak-anak. Akibatnya diduga tidak dapat diperbaiki
bila terjadi kekurangan gizi semasa anak dikandung sampai umur kira-kira tiga
tahun. Menurunnya kualitas manusia usia muda ini, berarti hilangnya sebagian besar
potensi cerdik pandai yang sangat dibutuhkan bagi pembangunan bangsa.
d. Menurunnya daya tahan manusia untuk bekerja, yang berarti menurunnya prestasi
dan produktivitas kerja manusia (Suhardjo, 2003 ).

Kekurangan gizi pada umumya adalah menurunnya tingkat kesehatan masyarakat.


Masalah gizi masyarakat pada dasarnya adalah masalah konsumsi makanan rakyat. Karena
itulah program peningkatan gizi memerlukan pendekatan dan penggarapan diberbagai
disiplin, baik teknis kesehatan, teknis produksi, sosial budaya dan lain sebagainya
(Suhardjo, 2003).

B. Pengertian Gizi Seimbang


Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat
badan normal untuk mencegah masalah gizi (Kemenkes RI, 2014).

C. Kebutuhan Gizi Anak Sekolah


Kebutuhan gizi anak usia sekolah relatif lebih besar daripada anak dibawahnya,
karena pertumbuhan lebih cepat terutam penambahan tinggi badan. Perbedaan kebutuhan
gizi anak laki-laki lebih banyak melakukan aktifitas fisik sehingga membutuhkan energi
lebih banyak. Sedangkan perempuan sudah masuk masa baligh sehingga membutuhkan
protein dan zat besi yang lebih banyak (Istianty dan Ruslianti, 2013).
Golongan ini disebut golongan anak sekolah yang biasanya mempunyai banyak
perhatian dan aktifitas di luar rumah sehingga sering melupakan waktu makan. Makan
pagi (sarapan) perlu diperhatikan untuk menjaga kebutuhan tubuh, dan supaya akan lebih
mudah menerima pelajaran disekokah. Makanan anak usia sekolah seperti makanan orang
dewasa. Bertambahnya berbagai ukuran tubuh pada proses tumbuh, salah satunya
dipengaruhi oleh faktor gizi (Istianty dan Ruslianti, 2013).
1. Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun dan memelihara otot, darah, kulit dan
jaringan serta organ tubuh. Pada anak, fungsi terpenting protein adalah untuk
pertumbuhan.
2. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi, penyerapan beberapa vitamin. Selain itu,
lemak juga berfunsgi untuk pertumbuhan, terutama sel otak.
3. Karbohidrat
Asupan karbohidrat secara tidak langsung berperan dalam proses pertumbuhan.
Konsumsi karbohidrat akan disimpan di dalam tubuh dalm bentuk glikogen atau
lemak tubuh.
4. Vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumah kecil daripada protein, lemak,
dan karbohidrat tetapi sangat esensial untuk tubuh. Keduanya mengatur
keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

D. Pengertian Sarapan Pagi


Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi
sampai jam 9 untuk memeuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15%-30% kebutuhan gizi)
dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan prduktif (Kemenkes, 2014). Sarapan
adalah kebutuhan manusia yang seharusnya dilakukan secara teratur setiap pagi akan
kebutuhan nutrisi dan perkembangan otak bagi seorang anak dimulai sejak dini (Waryono,
2010).

E. Manfaat Sarapan Pagi


Menurut Sari (2017), manfaat sarapan pagi, yaitu:
1. Membantu pertumbuhan
Sarapan berkontribusi terhadap 20%-25% pemenuhan kebutuhan energi dan zat gizi
harian yang diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat dan pendukung aktifitas serta
mental yang terjaga.
2. Memenuhi kebutuhan gizi
Sarapan membantu pemenuhan berbagai kebutuhan zat gizi penting, seperti: zat besi,
vitamin B, vitamin D, vitamin C dan serat yang kadang jumlahnya kurang ketika
makan siang atau makan malam.
3. Memiliki kosentrasi yang baik
Sarapan dapat membuat lebih fokus, daya ingat lebih baik dan dapat berkonsentrasi
dalam belajar. Anak-anak yang sarapan rata-rata mendapat nilai yang lebih tinggi
dibanding anak yang tidak sarapan.
4. Menjaga berat badan normal
Seseorang yang biasa sarapan cenderung memiliki berat badan normal. Sebaliknya,
anak-anak yang tidak sarapan cenderung menghabiskan porsi yang lebih besar dan
sering ngemil sepanjang hari.

Menurut Nababan, dkk (2016) manfaat sarapan yaitu: menjaga tubuh agar tetap sehat,
menambah enegi, lebih aktif, menambah konsentrasi belajar, tidk mudah mengantuk,
disiplin, pertumbuhan dan perkembangan menjadi baik serta dapat mengurangi
pengeluaran untuk jajan.

F. Dampak Tidak Sarapan


Akibat dari tidak melakukan sarapan berbagai keluhan dapat dirasa. Anak-anak yang
tidak memiliki kebiasaan sarapan memiliki kosentrasi belajar yang rendah dan memiliki
stamina yang kurang sehingga dalam melakukan aktifitas sehari-hari kurang bersemangat
(Kemenkes, 2014).
Dampak lain yang dapat ditimbulkan apabila tidak sarapan yaitu dapat mengakibatkan
kegemuka/obesitas. Orang yang tidak sarapan akan merasa lebih lapar pada siang dan
malam hari, ketika tidak sarapan konsumsi akan meningkat pada waktu siang dan malam
hari, asupan makan yang berlebih pada malam hari akan berakibat pada meningkatknya
glukosa yang disimpan sebagai glikogen. Karena aktivitas pada malam hari rendah,
glikogen kemudian disimpan dalam bentuk lemak. Hal ini yang akan menimbulkan
obesitas (Kemenkes,2014)

G. Menu Seimbang
Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan
zat gizi. Kekurangan gizi pada salah satu makanan dengan pemberian menu seimbang
dapat dicukupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu seimbang dengan makanan
yang beraneka ragam sangat dibutuhkan dalam memenuhi kecukupan gizi
(Almatsier,2002).
Menurut Sari (2017):
1. Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat: roti, tori gandum, sereal, nasi, oatmeal,
kentang.
2. Lauk pauk sebagai sumber protein: susu, telur, ayam, tahu, dan tempe.
3. Sayur sebagai sumber vitamin dan mineral: tomat, ketimun, selada, buncis, wortel,
bayam, kangkung.
4. Buah sebagai sumber vitamin dan mineral: pisang, apel, jeruk, strawberry, pepaya.

H. Contoh Menu Seimbang

Waktu Menu
Pagi Nasi putih
Telur dadar
Sayur bayam
Apel
Selingan Risoles
Teh manis
Siang Nasi putih
Ayam goreng
Tempe orak-arik
Sayur sop
Jus mangga
Selingan Biskuit
Malam Nasi putih
Udang asam manis
Tahu bacem
Tumis buncis
Pisang

Anda mungkin juga menyukai