1. PENDAHULUAN
Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang
dan mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat
tertentu dan tidak menjadi penyebab suatu penyakit serta tidak mengotori permukaan.
Jamban merupakan fasilitas pembangunan tinja yang efektif untuk
memutuskan mata rantai penularan penyakit. Penggunaan jamban tidak hanya nyaman
melainkan juga turut melindungi dan meningkatkan kesehatan keluarga dan
masyarakat. Dengan bertambahnya jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan
area pemukiman yang ada, dilihat dari segi kesehatan masyarakat, masalah
pembuangan kotoran manusia merupakan masalah pokok untuk sedini mungkin
diatasi, pada masa sekarang ini pemilihan jamban cemplung masih menjadi masalah,
mengingat jamban cemplung merupakan jenis jamban yang kurang memenuhi syarat
kesehatan.
2. LATAR BELAKANG
Untuk mencegah kontaminasi terhadap lingkungan, maka pembangunan tinja
manusia harus dikelola dengan baik, jamban sehat merupakan tidak mengotori
permukaan tanah di sekelilingnya, tidak mengotori air permukaan tanah disekitarnya.
Tidak menimbulkan bau, mudah digunakan dan dipelihara, sederhana desainnya dan
murah. pengertian lain menyebutkan bahwa pengertian jamban adalah pengumpulan
kotoran manusia disuatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang ada
pada kotoran manusia dan mengganggu estetika. Dampak buruk jamban terhadap
penularan penyakit, menyangkut transmisi penyakit dari tinja. Berbagai penyakit
menular seperti diare, hepatitis A, polio, kholera, dan lainnya merupakan penyakit
yang terkait dengan akses penyediaan jamban. Dan sebagai salah satu indikator utama
terjadinya pencemaran karena tinja ini adalah bakteri E.Coli.
Berdasarkan data PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Sendiri terdapat sekitar
9% keluarga tidak menggunakan jamban sehat, sedangkan untuk wilayah dengan
persentase tertinggi tidak menggunakan jamban sehat terdapat didesa Talang Rasau
yaitu dengan persentase 24,10%, kemudian desa Senali 20,50%, desa Taba Tembilang
11,35% , Purwodadi 3,64%, desa Karang Anyar I 2,3% dan Desa Karang Anyar II
1,10%. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa jamban sehat menjadi salah
satu indikator yang harus diperhatikan di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Lais.
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah hasil pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas
Perawatan Lais, kelurahan/desa yang paling banyak kasus keluarga tidak memiliki
jamban sehat adalah di desa Talang Rasau.
4. KEGIATAN
Melakukan analisis data Advokasi kesehatan tentang jamban sehat dengan
menggunakan metode kunjungan kasus untuk melakukan pelacakan dan metode
konseling.
5. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelayanan kegiatan ini adalah untuk memutuskan mata rantai
penularan penyakit yang disebabkan jamban keluarga yang tidak sehat.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan kegiatan ini adalah mendapatkan data tentang
Jamban sehat keluarga di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Lais dan juga
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penting nya memiliki jamban
keluarga yang sehat
13 Dokumentasi
Pencatatan dan pelaporan bukti pelaksanaan kegiatan di simpan dan diarsipkan
di bagian pengendali arsip / bagian Tata Usaha Puskesmas sebagai Dokumen internal
Puskesmas Perawatan Lais.