Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA

PUSKESMAS PERAWATAN LAIS


Jalan Pembangunan No.2 Desa Pal 30 Kecamatan Lais
Kab. Bengkulu Utara – 38653

ANALISIS BAYI YANG TIDAK MENDAPAT ASI EKSLUSIF


DI PUSKESMAS PERAWATAN LAIS

1. PENDAHULUAN
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien
dalam mencegah penyakit dan menurunkan angka kematian seperti cacar, polio,
tubercolosis, hepatitis B, difteri, campak, rubella dan sindrom kecacatan bawaan
akibat rubella (congenital rubella syndrome/CRS), tetanus, pneumonia (radang paru)
serta meningitis (radang selaput otak). Pelaksanaan imunisasi pada balita
menyelamatkan sekitar 2–3 juta nyawa di seluruh dunia setiap tahun dan berkontribusi
besar pada penurunan angka kematian bayi global dari 65 per 1.000 kelahiran hidup.
Penurunan cakupan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap akan menyebabkan
tidak terbentuknya kekebalan pada bayi dan balita sehingga akan menurunkan derajat
kesehatan anak.

2. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan imunisasi dasar lengkap merupakan hal yang sangat penting
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa
faktor yang memengaruhi pelaksanaan imunisasi dasar lengkap.
Di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Lais berdasarkan hasil pendataan PIS-
PK terdapat 10% balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, sedangkan
jika dilihat dari masing-masing desa dan kelurahan, desa Karang Anyar II memiliki
kasus tertinggi yaitu 19,90%, Kelurahan Purwodadi 15,8%, Desa Taba Tembilang
0,90%, Desa Senali 3,20%.

3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah dari hasil pendataan PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas
Perawatan Lais, kelurahan/desa yang paling banyak kasus balita yang tidak
mendapatkan imunisasi dasar lengkap terdapat di desa Suka Langu dengan jumlah
kasus 19,90%
4. KEGIATAN
Melakukan analisis data Advokasi kesehatan tentang balita yang tidak
mendapatkan imunisasi dasar lengkap dengan menggunakan metode kunjungan kasus
untuk melakukan pelacakan dan metode konseling.
5. TUJUAN
Mengetahui masalah yang menjadi penyebab banyaknya balita yang tidak
mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
6. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan PIS-PK di desa Suka Langu dengan, diketahui
persentase masalah kesehatan dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut.
1) Penderita gangguan jiwa yang tidak mendapatkan pengobatan dan ditelantarkan
adalah `14,29%
2) Penderita TB paru yang tidak berobat sesuai standar adalah 0%.
3) Bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif adalah 12,1%.
4) Keluarga yang tidak menjadi anggota JKN 30,9%.
5) Penderita hipertensi yang tidak melakukan pengobatan secara teratur adalah 25%.
6) Keluarga yang tidak mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat adalah
24,10%
7) Anggota keluarga yang merokok adalah 42,18%.
8) Balita yang tidak dipantau pertumbuhannya adalah 0%.
9) Keluarga yang tidak mengikuti program KB adalah 3,6%.
10) Keluarga yang tidak mempunyai akses sarana air bersih adalah 2,7%.
11) Ibu yang melakukan persalinan tidak di fasilitas kesehatan adalah 0%.
12) Bayi yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap adalah 0%.

7. ANALISIS PENYEBAB MASALAH KESEHATAN

Berdasarkan hasil pendataan PIS-PK yang dilakukan dilapangan, dapat


diketahui bahwa factor penyebab dari bayi yang tidak mendapat imunisasi dasar
lengkap adalah :

 Orang
Persepsei dan pemahaman dari orang tua menjadi pengaruh paling dominan yang
menyebabkan balita tidak dipantau pertumbuhannya beberapa diantaranya yaitu :
- Masyarakat bercocok tanam di kebun, sehingga tidak sempat mengantarkan
anak nya ke posyandu.
- Kurang nya kesadaran orang tua untuk datang ke posyandu
- Kurang nya pengetahuan keluarga tentang pentingnya pemantauan
pertumbuhan balita
- Anggapan masyarakat bahwa posyandu hanya untuk bayi, sehingga ketika
anak sudah masuk usia 2 tahun tidak lagi dipantau pertumbuhannya ke
posyandu.
 Waktu
Waktu menjadi salah satu factor penyebab orang tua tidak mengantarkan anak
nya ke posyandu dikarenakan jam pelayanan posyandu bertepatan dengan jam
kerja orang tua.

8. METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode edukasi
melalui kunjungan rumah untuk dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

9. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi proses dilaksanakan setiap bulannya pada pelaksanaan Posyandu agar
dapat melihat apakah terjadi peningkatan kunjungan Posyandu atau sebaliknya.

10. DOKUMENTASI
Pencatatan dan pelaporan bukti pelaksanaan kegiatan disimpan dan diarsipkan
di bagian pengendali arsip/tata usaha Puskesmas sebagai dokumen internal Puskesmas
Perawatan Lais.

Mengetahui : Lais, Januari 2022


Kepala Puskesmas Perawatan Lais Pelaksana program Promkes
dr. Sondang Hasibuan Saudina Sihotang, SKM
Nip. 19760530 200604 2 018 Nip. 19850412 201001 2 017

Anda mungkin juga menyukai