Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

DAMPAK PERNIKAHAN ANAK DIBAWAH UMUR


SOLUSI DAN PENCEGAHANYA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti proses lelang jabatan eselon 2
di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara

Oleh:

Ns. ANIK KASYANTI, S.Kep.MH


NIP.

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA


2023
KATAPENGANTAR

Alhamdulillah,PujisyukurkepadaAllahSWTyang telahmemberikanrahmat

danhidayahnya atasselesainyapenyusunan makalah ini, denganjudul Dampak

Penikahan AnakDiBawahUmurSolusi dan

PencegahanyaPenulisanMakalahinibertujuan untukmemenuhi salahsatusyaratpada

lelang jabatan eselon 2 di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara..

Penyelesaian Makalahinitentubanyak hambatan dantantangan,namun atas

bantuan,dorongan,arahandariberbagaipihak,makaMakalahinidapatdiselesaikan.

OlehKaren itu,penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepadaSemua pihak yang turut serta memberikan bantuan kepada penulisdan

memberikaninformasiyangdiperlukandalammemperlancar penyelesaian

Makalahini.Semogasegalakebaikandan amalbaikyangtelah diberikanmendapatkan

imbalandariAllahSWT.

Arga Makmur ,11April 2023

Ns. Anik Kasyanti, S.Kep, MH


BABI
PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang
Pemikahan adalah hal penting dalam kehidupan. Dari pemikahan, seseorang

akan lebihbisa memperoleh keseimbangan hidup baik secarabiologis, psikologis

maupunsecarasosial.Batasusiapemikahan yangbaiktelahditetapkanuntukwanita

21 hingga25tahun danuntuk pria 25hingga 27tahun.Padausia tersebut organ

reproduksiperempuansecarafisiologissudah berkembangsecarabaikdankuatserta

siapmelahirkanketurunandansecarafisiksudahmatang.Dan padalelakiyangtelah

berumur25sampaidengan28 tahunkondisipsikisdanfisiknyasudahsangatkuat, sehingga

mampu menopang kehidupan keluarga baik secara psikis maupun

emosional,ekonomidanjugasosial(Irianto,2015).

Faktoryangmelatarbelakangiterjadinyapemikahananakdibawahumuryaitu

antaralainialahkarena faktorkemiskinan,kemauananak,pendidikan,keluarga dan juga

faktorbudaya. Hal ini terbukti didalam penelitian JoarSvanemyr(2012)

bahwasanyafaktor kemiskinanberkorelasi dengantingkat yanglebihtinggisebagai

faktorpemikahan anakdibawahumur.Indonesiamerupakannegaradenganjumlah

pemikahan usia muda terbesar ke-37 diseluruh dunia dari 158negara dan

jugalndonesia menempatkan posis sebagai negara tertinggi kedua di Asia

Tenggara(Mariyam,2014).Tingginya kasus pernikahan usia muda di

Indonesiaadalahcenderung banyak terjadi di berbagaipedesaan karena tingkat

2
pengetahuanpenduduk desa yang kurang. Hal inidikarenakan masyarakat yang tinggal

di pedesaan masih rendah pengetahuannya tentang bahaya melakukan pemikahan

di bawah umur. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

menyimpulkanbahwa angkapernikahan usiamuda dipedesaan memang lebih besar

dibandingkan di perkotaan. Perbandingan yang didapatkan untuk kelompok

yangmenikahdiusiamuda(umur 15-19tahun)sebanyak5,28%terjadidi perkotaan dan

11,88% terjadi pedesaan. Pemikahan usia tersebutpaling banyak

dilakukanpadaperempuan-perempuanberstatus pendidikanrendah danjuga berasal

darikeluargaberstatusekonomirendah.

Peristiwakehamilan diluarnikahdikalanganpararemajasemakin meningkat. Dan

hal ini dipengaruhi oleh faktor yang sangat kompleks,antara lainnyaialah informasiseks

dan juga kurangnya pemahaman terkait nilai serta norma agama. Informasi seks melalui

media massa yang sangat vulgar,menonton film danjuga membaca buku bacaan yang

mengandung unsur pomografi.Disamping itu lingkungansekitardimanabanyakteman-

teman yangmemberikan informasitentang seks dantidakdapatdipertanggungjawabkan

karenamerekasendirisebenarnyajuga

kurangpahammengenaiseks,yangsampaipadaakhirnyaterjadikehamilanpranikah yang

berujung ke pemikahan di bawah umur. Dampak pemikahan ini juga berlangsung

tanpa kesiapan mental dari pasangan berakhir dengan perceraian dan juga kekerasan

dalam rumah tangga (KDRT),kesehatan perempuan dan organ reproduksi yang belum

siap sehingga menyebabkan kesakitan,trauma seks yang


berkelanjutan,pendarahan,keguguran,bahkansampaikehalyangfatal,kematianibu saat

melahirkan bayi, perempuan yang menikah mudajuga telah kehilangan masa kanak-

kanaknya, masa pertumbuhan dan masa-masa untuk menuntut ilmu yang tinggi,

karena biasanya anak yang menikah di usia muda akhirnya putus

sekolah(IntanArimurti,2017).

Adapun Faktor yang menyebabkan terjadinya pemikahan usia muda yang

senngdijumpaidi kalanganmasyarakatyaitu karenafaktorekonomi/kemiskinan, pemikahan

usia mudajugaterjadi karena hidup dibawah gariskemiskinan sehingga untuk

meringankan beban orangtuanmakaanaknya dinikahkan dengan orangyang

dianggapmampuuntukmemenuhikebutuhananaknya,faktor pendidikan,rendahnya

tingkatpendidikandan jugapengetahuanorangtua,anak,dan jugamasyarakat menyebabkan

adanya kecenderungan menikahkan anaknya yang masih dibawah umur, faktor orang

tua, orang tua khawatir terkena aibkarena anakperempuannya berpacaran dengan laki-

laki yang sangat dekat sehingga berkeinginan segera menikahkan anaknya, faktor

media massa dan internet, gencamya ekspose seks di media massa menyebabkan remaja

modem kian Permisifterhadap seks, faktoradat istiadat,perkawinan usia mudaterjadi

karena orangtuanyatakut anaknyadikatakan

perawantuasehinggasegeradikawinkan,danfaktorhamil diluarnikahterjadikarena

mudahnya mengakses video-video porno dan pergaulan bebas sehingga remaja

merasapenasaran(Ika Syarifatunisa,2017)

4
Kasusperceraianyangdihadapipasanganyangmenikahmudadi awal pernikahannya

dapat dilatarbelakangi oleh beberapa factor, dimana pada awal pernikahan

membutuhkan banyak pengenalan danpenyesuaian pada kebiasaan dari pasangan

masing-masing.Dalamhalinidibutuhkantingkatkematanganpribadi yang

baikpadakeduanyautnukmenghindari adanyapertengkaran.Karnapadausiamuda gejolak

emosi dan hasrat masing-masing passangan masih sangat tinggi sehingga

akanmudahterjadipertengkaranketikaemositidakdapatdikontroldenganbaik.

Hal senada juga diungkapkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengatakan bahwa setiap hari ada sebanyak

300 ribu gugatan perceraian di Indonesia. Akibatnya, banyak perempuan terlantar,

anak-anak akhirnya terkena dampaknya sehingga masa depan anak-anak yang tanpa

perlindungan orang tua laki-laki masa depannya hancur.

Sementara itu, kasus perceraian di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara pada

tahun 2018 mencapai 525 perkara.Pengajuan perkara perceraian di Pengadilan Agama

Argamakmur didominasi oleh pihak isteri dengan setatus perkara cerai gugat.Adapun

faktor yang mempengaruhi terjadinya perceraian di Pengadilan Agama Arga Makmur

didominasi kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Selain konflik yang berujung perceraian, juga dampak pada anak

muda Indonesia yang menikah dan putus sekolah sebelum menyelesaikan

pendidikan ditingkat sekolah lanjutan tingkat pertama, pada umumnya cenderung

berpenghasilan rendah. Serta kekerasan dalam rumah tangga juga tidak bisa di

pungkiri, dimana penelitian yang dilakukan UNICEF pada tahun 2005 mengangkat

soal kekerasan kekerasan yang tinggi dialami anak-anak yang dinikahkan pada usia
muda sebanyak67 persen anak-anak yang dipaksa menikah mengalami

kekerasan dalam rumah tangga(KD RT) dibandingkan4 7 persen perempuan

dewasa yangmenikah. (Juhaeriyah,2017)

Adapun solusi untuk mengurangi angka pemikahan dini antara lain banyak

program penanganan pemikahan dini yang telah dilaksanakan di berbagai negara,

namunberikutbeberapaprogrampencegahanpernikahanyangtelahdisampaikan.

1. Memberdayakan anak dengan informasi,ketrampilan,dan jaringan


pendukung.
2.Mendidik dan menggerakkan orangtua dan anggota komunitas.
3. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan formal bagi anak.
4.Menawarkan dukunganekonomi dan pemberian insentifpada anak dan
keluarganya
5.Membuatdanmendukungkebijakanterhadappemikahan dini.

Daripenjelasan diatas,kita semuadapatmengetahui bahwakedewasaan itu

diperlukan baik secara fisikmaupun mental,karena akanmempengaruhi kehidupan anak-

anaknya dimasadepan. Olehkarena itu, sangatpentinguntuk memperhatikan usia

anakyang akan menikah. Oleh karena itu, dalamperkawinan dibawah umur, tidak perlu

mempertahankan amanah dan tanggung jawab sebagai suami istri, dan

suamiistrisebenamya menyadaridenganmerasakanbagaimana merekamengemban

amanah karena amanah adalah tanggung jawab kepada orang-orang yang dipimpinnya.

Dandaripembahasan diataspeneliti tertarik untuk mengangkat judul "Studi Perkawinan

Anak Di Bawah Umur


1.1RumusanMasalah

Adapunrumusanmasalahadalah:

1.2.1 Bagaimanapenyebab terjadinya pemikahan anak dibawah umur

1.2.2Bagaimana dampak pernikahananak dibawah umur bagi remaja

1.2.3Bagaimana solusiuntukmenghadapipernikahan anakdibawahumur

1.3Tujuan

DariRumusanmasalahdiatas makatujuaniniadalah:

1.3.1Untukmengetahuipenyebabterjadinyapemikahananakdibawahumur

1.3.2Untuk mengetahuiapasajadampak daripemikahan anakdibawahumur

1.3.3Untuk mengetahuiberbagai macam solusi untuk mengahadapi pernikahan

anak
BABII

TINJAUANPUSTAKA

2.2 PernikahanDalamUUNo.16Tahun2019

Di DalamUndang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor l

Tahun1974TentangPerkawinan.
PasalIBeberapaketentuanperaturandalamUndang-UndangNomor1 Tahun
1974tentangPerkawinan(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun1974

Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019)

diubahsebagaiberikut:

KetentuanpadaPasal7diubahsehinggaberbunyisebagaiberikut:

(1)Perkawinandirnungkinkanjikaseorang priadanseorangwanitatelah

rnencapaiusia19(sernbilanbelas)tahundalarnwaktuyanglama.

(2) Apabila terjadi penyimpangan dari pengaturan umur sebagaimana

dirnaksud padaayat (1), wali laki-laki dan wali perernpuan dapat

rnernintapersetujuan Pengadilan dengan alasan kesungguhan yang luar

biasadisertaidenganbuktipendukungyangcukup.

(3) Pernberian dispensasi oleh Pengadilan sebagairnana dirnaksud pada ayat 2 wajib

rnendengarkan pendapat kedua belah calon rnernpelaiyang akan

rnelangsungkanperkawinan.

(4) Ketentuan-ketentuan rnengenai keadaan seorang atau kedua orang tua

calonrnernpelaisebagairnanadirnaksuddalarnPasal6ayat(3)danayat

(4)berlakujugaketentuan rnengenaiperrnintaandispensasisebagairnana
dirnaksudpadaayat(2)dengantidakrnengurangiketentuan sebagairnana

dirnaksuddalarnPasal6ayat(6).

Dalarnketentuan Pasal28B Undang-Undang DasarNegara Republik

Indonesia Tahun 1945, dicanturnkanbahwa setiaporangberhak rnernbentuk

keluarga dan rnelanjutkan keturunan rnelalui perkawinan yang sah serta

Negara rnenjarnin hak anak atas kelangsungan hidup, turnbuh, dan

berkernbangsertaberhakataspelindungandarikekerasandandiskrirninasi.

Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 menyatakan

bahwaperkawinan dimungkinkan apabila laki-lakisudah mencapaiumur 19

(sembilanbelas)tahundanperempuan sudahberumur 16(enambelas)tahun.

bagiremaja putri mengingat dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang tentang

PerubahanAtasUndang-Undang Nomor23Tahun2002tentangperlindungan Anak

dijelaskan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18

(delapanbelas)tahun,termasukanak-anakyangmasihdalamperut.

MahkamahKonstitusiRepublikIndonesiatelah mengeluarkan

PutusanNomor22/PUU-XV/2017 yangdimanasalahsatu pertimbangan

Mahkamah Konstitusi dalam putusan tersebut yaitu "Namuntatkala pembedaan

perlakuan antara pria dan wanita itu berdampak pada atau menghalangi

pemenuhan hak-hak dasar atau hakhak konstitusional warga negara, baik yang

termasuk ke dalam kelompok hak-hak sipil dan politik maupun hak-hak

ekonomi,pendidikan, sosial, dankebudayaan, yang seharusnya tidak boleh

dibedakan semata-mata berdasarkan alasan jenis kelamin, makapembedaan

demikian jelas merupakan diskriminasi." Dalam

pemikiranyangsama,ditegaskanpulabahwapedomanbatas usiadasar

perkawinanyang membedakanantaraorang-orangtidakhanyamembuat
perpisahandalamhal pelaksanaanpilihanuntukmembentukkeluarga sebagaimana

dijamin dalam Pasal 28B ayat (1) UUD 1945. UUD 1945, namunjugamenjadikan

viktimisasisebagaijaminandanpemenuhanhak.anak

sebagaimanadimaksuddalamPasal28Bayat(2)UUD 1945.Untuksituasiini,

ketikawaktu dasarpemikahan untukwanitalebihrendahdaripada pria,sah-

sahsajawanitadapatmembentukkeluargalebihcepat.

0leh karena itu dalam putusannya Mahkamah Konstitusi

memerintahkan kepada para pembentuk undang-undang untuk dalamjangka

waktu paling lama 3 (tiga) tahun melakukan perubahan terhadap Undang•

UndangNomor 1 Tahun 1974tentang Perkawinan. Perubahan norma dalam

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ini menjangkau batas

usia untuk melakukan perkawinan, perbaikan norma menjangkau dengan

menaikkan batas minimal umur perkawinan bagi wanita. Untuk keadaan ini,

usia dasar untuk menikah bagi perempuan sama dengan usia dasar

untukmenikahbagilaki-laki,yaitu19(sembilanbelas)tahun.Batasusia

dimaksuddinilaitelahmatang jiwaraganyauntukdapatmelangsungkan perkawinan

agar dapat mewujudkan tujuan perkawinan secara baik tanpa

berakhirpadaperceraian danmendapatketurunanyangsehatdanberkualitas.

Diharapkanjuga kenaikan batasumur yanglebihtinggidari 16(enambelas)

tahunbagiwanitauntukkawinakanmengakibatkan lajukelahiranyanglebih rendah

dan menurunkan resiko kematian ibu dan anak.Selain itu,ini juga

dapatmemenuhihakistimewaanak-anakuntukmeningkatkanperkembangan

dankemajuan anak-anak termasuk bantuan orangtuadanmemberikan akses anak-

anakkepengajaran setinggimungkin.
AdapunpenjelasandariUndang-
undang
perlindungananakNo23tahun
2002ialahsebagaiberikut:

► Pasal1 Dalamundang-undanginiyangdimaksuddengan:
1. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasukanakyangmasihdalamkandungan.
2.Perlindungananakadalahsegala kegiatanuntukmenjamindanmelindungi

anakdan hak-haknyaagardapathidup,tumbuh,berkembang,dan

berpartisipasi, secaraoptimal sesuaidenganharkat danmartabat

kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi.

3.Keluargaadalahunitterkecildalammasyarakatyang terdiridarisuamiistri,

atausuamiistridananaknya,atauayah dananaknya,atauibudananaknya,

ataukeluarga sedarahdalam garis lurus ke atas ataukebawah sampai

denganderajatketiga.

4.Orangtuaadalahayahdan/atau ibukandung,atauayahdan/atauibutiri,

atauayahdan/atauibuangkat.

5.Waliadalahorangataubadanyangdalam kenyataannyamenjalankan

kekuasaanasuhsebagaiorangtuaterhadapanak.

6. Anak terlantaradalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara

wajar,baikfisik,mental,spiritual,maupunsosial.
7.Anak yangmenyandangcacatadalahanakyang mengalamihambatanfisik

dan/atau mental sehingga mengganggu pertumbuhan dan

perkembangannya secarawajar.

8. Anakyangmemilikikeunggulan adalahanakyangmempunyaikecerdasan

luarbiasa,ataumemilikipotensidan/ataubakatistimewa.

9.Anakangkatadalahanakyang haknyadialihkandarilingkungankekuasaan

keluargaorangtua,waliyangsah,atauoranglainyangbertanggungjawab atas

perawatan,pendidikan,danmembesarkananaktersebut,kedalam lingkungan

keluarga orang tua angkatnya berdasarkan putusan atau

penetapanpengadilan.

10.Anak asuhadalahanakyangdiasuh olehseseorang ataulembaga,untuk diberikan

bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan

kesehatan,karenaorangtuanyaatausalahsatuorang tuanyatidakmampu

menjamintumbuhkembanganaksecarawajar.

11.Kuasaasuhadalahkekuasaanorangtua untukmengasuh,mendidik, memelihara,

membina, melindungi, dan menumbuhkembangkan anak sesuai dengan

agama yang dianutnya dan kemampuan, bakat, serta minatnya.

12. Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,

dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,

pemerintah,dannegara.
13. Masyarakat adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan organisasi

sosialdan/atauorganisasikemasyarakatan.

14. Pendamping adalahpekerja sosial yang mempunyai kompetensi

profesionaldalambidangnya.

15. Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak

dalamsituasi darurat,anakyangberhadapandenganhukum,anak dari kelompok

minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara

ekonomidan/atauseksual,anakyangdiperdagangkan,anak yangmenjadi

korbanpenyalahgunaannarkotika,alkohol,psikotropika,dan zatadiktif

lainnya(napza),anak korbanpenculikan,penjualan,perdagangan,anak korban

kekerasan baik fisik dan/atau mental, anak yang menyandang

cacat,dananakkorbanperlakuansalahdanpenelantaran.

16.Setiaporangadalahorangperseorangan ataukorporasi.

17.Pemerintah adalah Pemerintah yang meliputi Pemerintah Pusat dan

PemerintahDaerah.

► Pasal2 Penyelenggaraan perlindungan anak berasaskan Pancasila dan


berlandaskanUndang-Undang DasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945

sertaprinsip-prinsipdasarKonvensiHak-HakAnakmeliputi:

1.nondiskriminasi;

2.kepentinganyangterbaikbagianak;

3.hakuntukhidup,kelangsunganhidup,danperkembangan;dan
4.penghargaanterhadappendapatanak.

► Pasal3 Perlindungan anakbertujuan untukmenjaminterpenuhinya hak-hak


anakagardapathidup,tumbuh,berkembang,dan berpartisipasisecaraoptimal

sesuaidenganharkatdan martabatkemanusiaan,sertamendapatperlindungan dari

kekerasan dan diskriminasi,demi terwujudnya anak Indonesia yang

berkualitas,berakhlakmulia,dansejahtera.

► Pasal 4 menjelaskan Setiap anak memiliki pilihan untuk memiliki pilihan


untukhidup, berkembang,berkreasi,dan memelihara dengan sungguh•

sungguhsesuaidenganketenangan danjaminan manusia,sertajaminan dari

kebiadabandanpemisahan.

► Pasal5 menjelaskan Setiapanakmemilikipilihanatasnamasebagaikarakter


diridanstatuskewarganegaraan.

► Pasal6Setiapanakmemilikihakistimewauntukmemujamenurutagamanya,
berpikir,dan berekspresi sesuai dengan tingkat wawasan dan usianya,di

bawaharahanorangtuanya.

► Pasal7(1)Setiapanakmemilikihakistimewauntukmengenalorangtuanya,
untukdibesarkan,danuntukbenar-benar diperhatikan orangtuanya sendiri. (2)

Jika karena sebab-sebab yang tidak diketahui walinya belum dapat

menjaminperkembangan dankemajuananak,atauanakdalamkeadaanyang

tidakdiinginkan,anaktersebutberhakuntukbenar-benardiasuhataudisebut
sebagaianakasuhatauanakangkat.olehoranglainsesuaidenganpengaturan

undang-undang danpedornanyangbersangkutan.

► Pasal8 Setiapanakrnernilikihakistirnewauntuk rnernperolehadrninistrasi


kesejahteraan danpernbantupensiun federalsesuaidengankebutuhan fisik,

mental,dunialaindansosialrnereka.

► Pasal9 (1) rnenjelaskan Setiap anak rnerniliki hak istirnewa untuk


rnendapatkan pendidikandanpengajaran yangberkaitan dengan kesadaran

diridantingkatpengetahuannya sesuaidengankecenderungan danbakatnya.

(2)Terlepasdarihakistimewaanak-anak sebagaimana dirnaksudpadaayat

(1),anak-anak yangtidak rnarnpujuga rnernenuhisyaratuntuk kurikulurn

khusus,sementara anak-anak yang rnenikrnati tunjangan juga rnernenuhi

syaratuntukkurikulurnkhusus.

► Pasal10rnenjelaskanSetiapanakrnernilikihakistirnewauntukrnenawarkan
sudut pandangnyadan sudut pandangnya didengar,diperoleh,dicari,dan

diberikan data sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya untuk

peningkatannyasesuaidengankualitaskonvensionalitasdanketaatan.

► Pasal11 Setiapanakrnernilikipilihanuntukberistirahat danrnernanfaatkan

energicadangan,bergaul dengan anak-anak seusia,berrnain,rnerniliki

pengalihan, dan irnajinatifyang ditunjukkan oleh kecenderungan,

kernarnpuan,dantingkatwawasanrnerekauntukpengernbangandiri.

PenjelasanAtasUndang-Undang RepublikIndonesiaNomor23Tahun

2002TentangPerlindunganAnak.
Anak adalaharnanahsekaliguskarunia TuhanYang MahaEsa,yang

senantiasaharuskitajagakarenadalarndirinyarnelekatharkat,rnartabat,dan hak-hak

sebagai rnanusia yang harus dijunjung tinggi. Hak asasi anak rnerupakan

bagian dari hak asasi rnanusia yang termuat dalarn Undang• UndangDasar 1945

danKonvensiPerserikatan Bangsa-Bangsa tentangHak• HakAnak. Dari

sisikehidupan berbangsa danbemegara, anakadalah rnasa depan bangsa dan

generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak berhak atas

kelangsungan hidup, turnbuh, dan berkernbang, berpartisipasi serta berhak

atasperlindungan daritindak kekerasan dan diskrirninasi serta

haksipildankebebasan.

Meskipun Undang-undang Nornor 39Tahun 1999tentang HakAsasi

Manusia telah rnencanturnkantentang hakanak, pelaksanaan kewajiban dan

tanggung jawab orang tua, keluarga, rnasyarakat, pernerintah, dan negara

untukrnernberikanperlindungan padaanakrnasihrnernerlukansuatuundang•

undang rnengenai perlindungan anak sebagai landasan yuridis bagi

pelaksanaankewajibandan tanggung jawabtersebut.Dengandernikian,

pernbentukanundang-undanginididasarkanpada pertirnbanganbahwa

perlindungananakdalarnsegalaaspeknyarnerupakanbagiandari kegiatan

pernbangunan nasional, khususnya dalarn rnernajukan kehidupan berbangsa dan

bernegara.Orangtua,keluarga,danrnasyarakatbertanggungjawabuntuk

rnenjagadanrnerneliharahakasasi tersebutsesuaidengankewajibanyang

dibebankanolehhukurn.
Demikian pula dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak,
negara danpemerintahbertanggung jawab menyediakanfasilitas dan aksesibilitas
bagianak,terutamadalammenjamin pertumbuhandan perkembang_annya secara
optimal dan terarah. Undang-undang inimenegaskan

bahwapertanggungjawabanorangtua,keluarga,masyarakat, pemerintah dan negara


merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus-
menerusdemiterlindunginyahak-hak anak. Rangkaian
kegiatantersebutharusberkelanjutan danterarahgunamenjaminpertumbuhandan
perkembangananak,baik fisik,mental,spiritual maupun sosial. Tindakan
inidimaksudkan untuk mewujudkan kehidupan terbaik bagi anak yang
diharapkan sebagaipenerus bangsa yangpotensial,tangguh,memiliki nasionalisme
yang dijiwai oleh akhlak mulia dan nilai Pancasila, serta
berkemauankerasmenjaga kesatuan danpersatuan bangsadannegara.
2.3 PengertianPernikahan
Pemikahan adalah suatu peristiwa ketika dua sepasang mempelai

dipertemukansecara formaldihadapan penghulu ataukepala agama,para saksi,dan juga

sejumlah hadirin untuk kemudian disahkan secara resmi sebagai suami istri

melaluiijabkabul.(IriantiI&Herlina,2011)

Menurut Duvall dan Miller, menikah merupakan hubungan yang bersifat

suci/sacral antara pasangan dari seorang pria dan seorang wanita yang telah

menginjakataudianggap telah memiliki umur cukup dewasa danhubungan tersebut

telahdiakuisecarasahdalamhukum dansecaraagama.(Astuty,S.Y,2011).

Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemikahan adalah

ikatan lahir batin antara pria dan wanita dengan tujuan membentuk keluarga yang

telahdiakuisecarasahdalamhukum danagama.
2.3.1PernikahanAnakdibawahUmur
Pemikahan usiamudamerupakanpemikahan yangdilakukandibawahusia

reproduktif yaitu kurang dari 20 tahun.(Maryanti, D dan Majestika S, 2009).

Pemikahan muda(early marriage) merupakan suatu pemikahan formal atau tidak

formalyangdilakukandibawahusia18tahun.Ghifari berpendapatbahwapemikahan

usiamudaadalahpemikahan yangdilakukanpadausiamuda.Dewasamudaadalah

seseorangyangberusiaantara10-19tahundanbelummenikah.(Al-Ghifari,2010).

MenurutNamoraLumonggaLubis,pemikahan diniadalahpemikahan yang

dilakukanpadausiayangterlalumuda.Pemikahan dini/usiamudaterdiridaridua

kata,yaitupemikahan danusiamuda. Usiamudamenunjukkan usiamuda,halini dapat

dijadikan acuan untuk melakukan sesuatu sebelumbatas usia dasar (Lubis,

2013).Jumlahhubungandi usiamudasangatmempengaruhikesejahteraankonsepsi,

jumlah kematian ibu, tingkat bantuan keuangan keluarga dari pemerintah.

SibagariangE,dkk,(2010).

2.3.2FaktorPenyebabTerjadinyaPernikahanAnakDiBawahUmur
Ada beberpa faktor yang menyebaban terjadinya perkawinan usia pada

kalanganremaja,yaitusebabdarianakdanluaranak:

a.SebabdariAnak
1)FaktorPendidikan
Seoranganakkeluarsekolahpadasaatmengikutileswajib,kemudian,padasaat

itumengisi waktunyadengan bekerja.Saatinianaksudah merasasangatbebas,

sehinggaiamerasasiap untukmenolongdirinyasendiri.Halyangsamaberlaku

jikaanakyangputus sekolahmenganggur.Ketiadaanwaktutanpapekerjaan,
membuatmereka akhirnya melakukan hal-hal yang tidak berguna. Salah

satunyaadalahmenjalinhubungandengansesamajenis,yang jikagilabisa

menyebabkankehamilantanpakehadiranayah

2)Faktortelahmelakukanhubunganbiologis

Ada beberapa kasus, diajukannya pernikahan karena anank-anak telah melakukan

hubungan biologis layaknya suami istri.Kondisi seperti ini, orang tua perempuan

cenderung segera menikahkan anaknya, bahwa karena sudah

tidakperawanlagidanhalinimenjadiaib.

b.SebabdariLuarAnak
1)FaktorPemahamanAgama
Adasebagiandarimasyarakatkitayangmemahamibahwa jikaanakmenjalin

hubungandenganlawanjenis,telahterjadipelanggaranagamadansebagaiorangtua

wajibmelindungidanmencegahnyadengansegeramenikahkananak-anaktersebut.

2)Faktorekonomi

Kasus orangtua yang memiliki utang dantidak mampu lagi membayarnya, maka

anak gadisnya diserahkan sebagai alat pembayaran kepada penagih

hutang,sertasetelahanakdinikahi,lunaslahhutang-hutangorangtuatersebut.

3)Faktoradatdanadatbudaya.

Di beberapabagian di Indonesia, masih ada kesepakatantentang perjodohan.

Gadiskecilnya sejakremaja telahdijanjikanolehorangtuanyaSelain itu,akan

dipasangkansetelahanak bertemudengansiklusfeminin.Sebagai aturanumum,

wanitamudamulaiberdarahpadausia12tahun.Ditegaskanbahwaanakituakan
menikah pada usia 12tahun,jauh di bawahbatas usia dasar untuk menikah

sepertiyangdiperintahkanolehundang-undang.

2.3.3Dampak PernikahanAnakdiBawahUmur
Remaja yangmelakukanperkawinan dinimemilikiresiko dalamkehamilan

danprosespersalinan,yaitu:

a.DampakSosialPerkawinanAnakDiBawahUmur

Masaremajamerupakanmasauntukmencariidentitasdiridanmembutuhkan pergaulan

dengan teman-teman sebaya.Perkawinan dini secara sosial akan menjadi bahan

pemicaraan teman-teman remaja dan masyarakat,kesempatan

untukbergauldengantemansesamaremajahilang,sehinggaremajakurangdapat

membicarakanmasalah-masalah yangdihadapinya.Remajamemasukilingkungan

orangdewasadankeluargayangbarn,danasingbagimereka.Bilaremajakurang

dapatmenyesuaikandiri,makaakantimbulberbagaiketerangandalamhubungan

keluargadanmasyarakat.(Sibagariang EE,dkk,2010).

Perkawinan dini dapat mengakibatkan remaja berhenti sekolah

sehinggakehilangankesempatanuntukmenuntutilmusebagai bekalhidupuntuk

masadepan.Sebagianbesarpasanganmudainimenjaditergantungdenganorang

tua,sehinggakurangdapatmengambilkeputusansendiri.Perkawinan dini memberikan

pengaruhbagikesejateraan keluarga dandalammasyarakat secara

keseluruhan.Wanitayangkurangberpendidikandan tidaksiapmenjalankan

perannyasebagaiibuakankurangmampuuntukmendidikanaknya,sehinggaanak
akanbertumbuh kembang secarakurangbaik,yangdapatmerugikanmasadepan anak.

(SibagariangEE,dkk,2010).

b.ResikoKejiwaanPerkawinanAnakDiBawahUmur

Perkawinanpadaumumnyamerupakansuatumasapemeliharaan dalamkehidupan

seseorang dan oleh karena itu mengandung stres.Istri dan suami memerlukan

kesiapan mental dalam menghadapi stres, yaitu bahwa istri dan suami mulai

beralihdari masahidupsendirikemasahidupbersamadankeluarga.Kesiapandan

kematangan mental biasanya belum dicapaipada umur dibawah 20 tahun.

(SibagariangEE,dkk,2010).

Pengalaman hidupremaja yangberumur dibawah 20tahun biasanya belum mantap.

Apabila wanita pada masa perkawinan usia muda menjadi hamil dan

secaramentalbelummantap,makajanin yangdikandungnya akanmenjadi anak

yangtidakdikehendakinya,iniberakibatburukterhadapperkembangan jiwaanak sejak

dalam kandungan.(Sibagariang E E, dkk, 2010).Remaja yang memiliki kejiwaan dan

emosi yang kurang matang, mengakibatkan timbulnya perasaan gelisah, kadang-

kadang mudah timbul rasa curiga, danpertengkaran suami dan

istriseringterjadiketikamasabulanmadusudahberakhir.

c.ResikoKesehatanPemikahan AnakDiBawahUmur

Bahaya kehamilan diusia muda adalah kehamilan diusia muda yangdapat

merugikan.Pemikahanusiamudamemilikibahayabagi kesehatan,khususnya pada

pasanganwanita selama kehamilan dan persalinan. Kehamilan berdampak

burukpada kesehatan remaja dibawah umur.Padakenyataannya


remajatidaksecaraintelektualsiap untukhamil,tetapikarenakondisitersebut remaja

terpaksa mengakui kehamilan dengan banyak bahaya yang

mengancamnyawanya.

Berikut beberaparesiko kehamilan yang dapat dialami oleh remaja (usia

kurangdari20tahun),yakni:

1)Kurangdarah(anemia)adalahdalammasakehamilandenganakibatyang

burukbagijaninyangdikandung,sepertipertumbuhanjaninterlambatdan

kelahiranprematur.

2) Kurang gizi pada masa kehamilan yang dapat mengakibatkan perkembangan

biologis dankecerdasanjanin terlambat, sehinggabayidapat lahirdengan berat

badanrendah.

3)Preeklamsidaneklamsiyangdapatmembawamautbagiibumaupunbayinya.

4)Pasanganyangkurangsiapuntukmenerimakehamilancenderunguntuk

melakukan penggugurankandungan (aborsi)yang dapatberakibat kematian bagi

wanita.

5)Padawanitayangmenikahsebelumusia20tahunmempunyairesikoduakalilipat

untukmendapatkankankerservikdibandingkandenganwanitayang

menikahpadaumuryanglebihtua.

6)Ibuhamilusia20tahunkebawahseringmengalamiprematuritas (lahir

sebelumwaktunya) besar kemungkinan cacat bawaan, fisik maupun mental,

kebutaandan ketulian.Kehamilanremajadapatmenyebabkanterganggunya perencanaan

masa depan remaja.Kehamilan pada masa sekolah,remaja


akanterpaksameninggalkan sekolahnya,hal ini berarti terlambat atau bahkan

mungkintidak tercapaicita-citanya.Sementaraitu,kehamilanremajajuga mengakibatkan

lahirnya anakyang tidak diinginkan, sehingga akan berdampak

padakasihsayangibuterhadapanaktersebut.(KusmiranE,2011)

2.3.4SolusiMencegahPernikahanAnakddiBawahUmur
Melihatbanyaknyakasuspemikahan usiamudadiIndonesiadisertaidengan

dampak yang akandidapat akibat pemikahan dini, makapenting bagi kita untuk

menyadarkanmasyarakatbahwapemikahandini perluuntukdiantisipasiataudiatasi.

Untukitu,berikutadalahcara-carayang bisaditerapkanuntukmembantumengurangi

adanyarisikopemikahandini.

Menurut Maholtra,dkk (2011), terdapatbanyak programpenanganan

pemikahan diniyangtelah diterapkan diberbagai negara, namun berikut beberapa

programpencegahanpemikahanyangdisampaikan:

1) Memberdayakan anak dengan informasi,keterampilan, dan jaringan


pendukunglainnya.
Programiniberfokuspadadirianakdengancara pelatihan,membangun
ketrampilan,berbagiinformasi,menciptakanlingkunganyang aman,dan
mengembangkan jejaringdukungan yang baik. Program inibertujuan agar anak
memilikipengetahuanyang baikmengenaidirimerekadanagarmerekamampu
mengatasikesulitan sosialdanekonomibaiksecarajangkapanjang maupunjangka
pendek.Beberapaprogramyangtelahdilakukansebelumnyayaitu:
a).latihan keterampilan hidup tentang kesehatan, nutrisi, keuangan,
komunikasi,negosiasi,pengambilankeputusan,dan temayangterkait lainnya.
b).Pelatihan keterampilanvokasional agar anak-anak yang berisiko
mengalamipemikahan dinimemilikiaktivitasyangberpenghasilan.
c).Pelatihanpengetahuan mengenaikesehatansexualdanreproduksi
d).Misi melalui penyebaran data dan instruksi tentang pemikahan anak,
sekolah,hak,dankesejahteraan seksualdankonsepsimenggunakan media
yangberbeda.
e). Pembinaandanpersiapan kelompok pendamping difokuskan pada anak• anak,
orang dewasa yang berbeda, pengajar, dan sebagainya, untuk membantu
penyebaran data dan mendukung para remaja putri yang
terancampernikahandini.

2).Mendidikdanmenggerakkanorangtuadananggotakomunitas
Keterlibatan orangtuadankomunitas adalah strategikedua yangpaling

banyak digunakan dalampenelitian.Tujuan utama darisisteminiadalahuntuk

menciptakan iklimyangbaik, karena dalam kepemilikan keluarga dan orang•

orang lokalyang lebihberpengalaman bahwa keputusan untuk menikahi anak

dibuatatau tidak.Proyekyangmencakupsisteminimeliputi:

a).Pertemuantatapmukadenganwali,arealokal,danperintisyangketatuntuk
mendapatkandukungan
b).Ajarkan pertemuandanjaringan tentanghasildanpilihanberbedadengan
pemikahananak.
c). Misimelalui penyebaran data dan instruksi tentang pemikahan anak,
sekolah,hak,dan kesejahteraanseksualdan konsepsidenganmemanfaatkan
mediayangberbeda.
d) Misi yang dipimpin oleh pionir daerah setempat yang menarik, kepala
keluarga,danindividudaerahsetempat.
3).Meningkatkan aksesdankualitaspendidikan formalbagianak
Banyakpenelitian telah menemukan bahwapendidikan untuk wanita muda
sangatterkaitdengan penundaanmasapemikahan.Disekolah,anak-anakdapat
menumbuhkan kemampuan sosialsehinggamemungkinkanuntukmengubahstandar
tentangpemikahan dini.Merencanakan,melatihdanmendukungremajaputriuntuk
melanjutkan sekolah, Program untuk lebih mengembangkan rencana pendidikan
sekolah dan instruktur mempersiapkan untuk menyampaikan materi dan mata
pelajaran seperti kemampuan dasar, kesejahteraan seksual dan regeneratif,
HIV/Helps, dankesadaran pekerjaan seks. Proyek untuk memberikan uang tunai,
hibah, sponsorship, regalia, danperlengkapan lainnya sehingga para remaja putri
akanmelaluitahappendidikandanpembelajaran.

2.4PernikahanAnakdiBawahUmurdiEraPandemiCovid-19

Masapandemi covid-19memangbanyak menghadirkan fenomenabarndalam


kehidupan masyarakat. Termasuk duniapendidikan pun merasakan dampaknya
berupapemberlakukanpembelajaran secaradalam jaringan(daring).Sistem
pembelajaran daring pun pada akhirnya melahirkan banyak masalah yang
mengejutkan,sepertikesulitanmengaksesinternet,ketidakmampuan waliuntukpergi
dengananak-anakdanyangmenakjubkan adalahpeningkatanjumlahhubunganawal
. .
yangmenmmpas1swa.
2.4.1Penyebab

Pembelajaran yangtidak lagitatap muka danhanyamengandalkan absensi

kehadiran danpenuntasan tugas secaradaringmengakibatkan paragurutidakbisa

memantausiswasepenuhnya.Mungkindenganaplikasisepertizoomparagurubisa
bertatap mukasecaravirtual,namun dimanaposisi siswadansedangbersamasiapa

siswaterebuttidaksepenuhnyabisadipantauolehguru.

Manajemen orang tua yang tidak maksimal diduga menjadi faktor

utama.Terjebakdenganmencaribisnisdanbekerja diluarrumahkarenapermintaan

keuangan, sehingga anak-anak dapatberkeliling danmelakukan berbagai latihan di luar

rumah tanpa hambatan.Kebetulan, ada juga orang yang melangsungkan pemikahan

inidengansengajadilakukanoleh walimengingatkondisikeuanganyang mencekik

ditengahpandemi.Paraorangtuapun akanmenawarkan anak-anak mereka untuk

menikahdenganharapan mengurangi kebutuhan keuangan keluarga,berharap bahwa

dengan asumsi anak perempuan mereka menikah, beban hidup akan

ditanggungolehsetengahnyayanglebihbaik.Karenadengantidakmasuk kelas,

kesempatanwaktudanruanguntukberpacaranakanbertambah.

Frekuensi memegang gadget memegang alat padaanak-anak juga akan

meningkatsecaraumum.Disela-selajadwal onlinedantugasakhir,merekabisasaja

terlibatdenganhal-halyangcabuldantidakpandangbulusehinggameniadakanetika dan

praktikyangmerekalihatdengankakitanganmereka.Jikaituterjadi,tidakjarang

hamiltanpakehadiranayahyangmendorongpemikahan.

Menurut Owena, salah seorang aktifis dibidang pencegahan perkawinan usia


anakdi PlanInternationalIndonesiamengatakan,pemikahananaktidakberdaya
melawan perilaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga berpisah.
Tidakjarang anakakankembalikerumah dengan anak-anak,yangbenar-benar
akan menambahbeban keuangan. Pemik:ahananak muda bukanlah jawaban
untukmenghadapitantangankeuangan selamapandemi Coronavirus.Yangbisa
mereka yakini adalah bahwa pemikahan adalah cara untuk membenarkan
hubungandanhanyasumberhasrat(bbc.com,5/)
2.4.2Solusi

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara pada tanggal 15 Februari 2023 telah

menerbitkan Surat Edaran nomor 263/1162/DPPA tentang Pencegaha Perkawinan

Anak Di Kabupaten Bengkulu Utara, dengan demikian diharapkan dapat menekan

angka perceraian, angka kemiskinan dan angka perkawinan usia anak. Banyaknya

kesulitan yangtampak dalam melepaskan tindakan pemik:ahan anak di masa

pandemi menunjukkan bahwa cara hams segera diambil.Baikitudilakukanoleh

pengajarsebagaipengajar,waliyangkonsisten dengansiswadi

rumah,danotoritaspubliktentunyadenganstrategiyangbisa diterapkan.Pemberian

pengajaran yangbaikkepada siswayangtidakterlibat dalampembelajaran berbasis

web olehpendidik: sebenarnya hams dilakukan meskipun denganberbagai

kondisi.. Khususnya pengajar yangmenunjukkan

AgamadanPersekolahanyangBaik.Sosialisasi Sosialisasiisudiskriminasidan

dampakpemik:ahan dini,misalnya,dapatdiberik:an olehGuruBK. Dengangigih

gurumengontrol latihan siswamelalui status mereka melalui media berbasis

web,mungkinitu bisamenjadijawaban,mencelaanak-anakketikamemposting

situasiyangtidakpantasdengan,statuskesuatutempat,ketik:a pergikeacara•

acaratertentu,ataumungkinmentransferstatusketik:afoto bersamakekasihnya.

Dengan teguran dari instruktur ini, pada dasamya dapat mengurangi latihan

siswayangmengarahpadakemalasan.
Disiplinwaktuketikaanak-anakmenggunakanalatperagadi rumahbisa

menjadipengaturanyangtepat.Merekadiizinkanuntukmenggunakanalathanya

pada jadwalonlinedanmenanganitugas.Sisaalatdisimpandengannyamanoleh

penyagasehinggamerekadapatmengurang1 pengulangan

penggunaannya.Mengesampingkanupayauntuk menyaringkonten ponselanak pada

dasamya hams dapat dilakukan oleh wali sebagai komando atas penggunaan

perangkat.Manajemen orang tua selama pembelajaran internet sangatpenting,

mereka mungkin menggunakan perangkat dengan alasanuntuk mencari materi,

tetapi pada akhirnya mereka tersesat pada konten yang

seharusnyatidakmerekalihat.

PembaharuanUndang-UndangNomor 1 Tahun1974tentangPerkawinan

menjadiUndang-Undang PerkawinanNomor 16Tahun2019pada16September

2019, padadasamyamemberikanpencerahankepadadaerahsetempatuntuk

mengurangikuantitashubungandini.Jikasebelumnyausiadasar untukmenikah

untukpriaadalah19tahundanuntukwanita16tahun,kini telahdiubahmenjadi setidaknya

19tahununtukkeduapemain.

Pendeta PenguatanWanitadanPenjaminan Anakpadabirokerja 2014-

2019,Yohana Susana Yembise,ketika mengungkapkan bahwa modifikasi

undang-undang perkawinan dilakukan pada prinsipnya untuk mengamankan

hak-hak anak dan membuat pemikahan yang kokoh dan sejahtera.(termasuk

6.com,17/9.

Penetapanperaturanpemikahan dinidapatmenjadi shocktreatmentbagi

masyarakat.Pertama-tama,mungkinadabanyakpertengkaran karenabanyaknya
anak-anak di bawah 19 tahun yang rnelahirkan tanpa pasangan. Narnun, ituperlahan

akanbernbah rnenjadiperingatan kerasbagipara walidananak-anak

rnereka.Karenarnerekaakanrnenanggungaib yangluar biasa.Halinidapat

rnenirnbulkan pertirnbangan wali yang berbeda untuk mengikat anak-anak

rnerekadengansopansantun.

Ketentuanusianikahwanitasudah diarnandernen.Dari16hingga19

tahun.Narnun, rnasihadakesernpatan bagi anak-anak untuk rnenikah, terntarna

dengan dispensasi daripengadilan.Jadi benar-benar bola ada ditangan hakirn.

Denganasurnsipaluhakirnringan lolosdarikesepakatan,pemikahan diniakan terns

terjadi. Narnunjika akad nikah dibawah urnur hanya diberikan kepada individu yang

rnernilikiusia syar'i, insya Allah tidak akan ada lagi inforrnasi tentang pemikahan

dini yang terns berkernbang seperti sekarang ini. Lebih lanjut, yang perlu

diperhatikan, harnil karena perselingkuhan bukanlah usia

syar'iyangpatutdiaturdalarnaturanpemikahan dini.

Pernbelajarandaringrnernpakankaryayang dibuatolehotoritaspublik sehingga

rnahasiswa rnendapatkan pilihan untuk belajar di tengah panderni dengan segala

kekurangan yang ada, salah satunya adalah surnberpernekaran dalarn pemikahan

dini. Diyakini bahwa tugas pengajar, wali dan pernerintah akan konsisten bersinergi

dalarn upaya antisipasi. Sernoga pandemicsegera

berlaludenganrneninggalkanhikrnahyangluarbiasa.
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah R. 2007.Perbedaan Perilaku Terhadap Hubungan Seksual Pranikah Ditinjau


Dari Religiusitas.http://etd.library.ums.ac.id/go.php?id jtptumsgdl-s1-2007-
rabiatulad-5614.diakses 2 Maret 2018.

Ahmad dan Mubiar, 2011.Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja (Tinjauan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan), Bandung : Refika Aditama

Anwar, Desi. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya : Amalia

Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur penelitian, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Atkinson dkk, 1987.Pengantar Psikologi Jilid II, Jakarta : Erlangga

BKKBN, 2007.TV dan Internet Beri Andil Meledaknya Angka Seks Pranikah, Jakarta :
BKKBN

................, 2008 Membangun keluarga sehat dan Sakinah, Jakarta : BKKBN

Departemen Agama RI, 1997. Modul Pelatihan pelatih pembinaan Keluarga Sakinah,
Jakarta : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji.

................, 2003. Bahan Penyuluhan Hukum, Jakarta : Direktorat Jenderal Bimbingan


Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji.

................, 2003. Modul Fasilitator Kursus calon Pengantin, Jakarta : Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji

................, 2004. Petunjuk Teknis Pembinaan Keluarga Sakinah, Jakarta : Direktorat


Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji.

................, 2004. Korps Penasihat Perkawinan dan Keluarga Sakinah, Jakarta : Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji.

................, 2004. Pedoman Konseling Perkawinan, Jakarta : Direktorat Jenderal Bimbingan


Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji.

................, 2005. Pedoman Pejabat Urusan Agama Islam Edisi 2005, Jakarta : Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji.

Anda mungkin juga menyukai