Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PERNIKAHAN DINI TERHADAP ANGKA KEJADIAN STUNTING

DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD AQIL SIROJ JAZULI
5130022040

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) adalah untuk
menurunkan angka perkawinan anak atau pernikahan dini. Tujuan tersebut diharapkan
dapat terealisasikan pada tahun 2030. Perkawinan anak atau pernikahan dini adalah suatu
peristiwa pernikahan yang terjadi pada anak dibawah usia 19 tahun, (Halilurrahman, M.,
2021) baik laki-laki maupun perempuan. Dimana pernikahan dini ini menjadi suatu
masalah yang memiliki banyak segi faktor penyebabnya. (Zehroh, et al. 2023)
Berdasarkan data yang telah terhimpun di tahun 2018, Indonesia menempati peringkat
kedua tertinggi di seluruh negara kawasan Asia Tenggara. Berada satu Tingkat di bawah
Kamboja. Diperkirakan ada sekitar 1.220.900 perempuan yang telah menikah sebelum
berusia 18 tahun (Yuliani, et al. 2022). Kemudian dari data yang yang tercatat dalam Badan
Pusat Statistik, pada tahun 2021 mengatakan bahwa terdapat 0,58 persen proporsi
perempuan berusia 20-24 tahun yang telah berstatus menikah sebelum berusia 15 tahun dan
pada tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 0,46 persen. Meskipun terjadi penurunan,
penurunan tersebut masih terhitung lamban. (Duana, et al. 2022) Perlu adanya upaya yang
sistematis dan efektif untuk menyelesaikan masalah pernikahan dini ini.
Terjadinya pernikahan dini menjadi salah hal yang dapat memberikan suatu gambaran
tentang perbagai kemungkinan prognosis di masa yang akan datang. Faktor keluarga
menjadi salah satu faktor penyebab dari pernikahan dini. Selain itu, faktor pendidikan orang
tua, serta faktor ekonimi keluarga juga memiliki pengaruh yang besar terhadap kejadian
pernikahan dini ini. (Geraldy, et al. 2022)
Belum terlalu siap, baik dari mental psikis dan finansial menjadi suatu pertimbangan
mengapa pernikahan dini menjadi sesuatu hal yang mengkhwatairkan. Ketika seorang
remaja ini menikah, potensi untuk perpecahan akan semakin tinggi bisa terjadi suatu
masalah. Akibatnya adalah akan sering terjadi pertengkaran dan selanjutnya berpotensi
untuk menjadi kekerasan dalam rumah tangga. Berdasarkan data Komnas Perempuan pada
tahun 2018-2022, terdapat 339.782 kasus kekerasan terhadap perempuan. (Rahmawati et
al. 2023). Hal itu dikarenakan bahwa memang kebanyakan wanita yang selalu di anggap
lemah.
Selain itu, ketidaksiapan fisik dan finansial akan berpengaruh pada proses parenting
ketika pasanagn dari pernikahan dini akan memiliki anak. Dampaknya adalah sang anak
tidak terpenuhi keburuhan gizinya dan akan sangat memiliki potensi, yakni berakibat
terkena stunting. Tidak hanya ituu saja, adanya ketidak kesiapan fisik, bisa menjadi pemicu
dari BBLR pada bayi akan semakin tinggi. Maka dari itu, berdasarkan latar belakang di
atas, mendorong penulis untuk mengetahui ,mengkaji dan menganalisa akibat yang
ditimbulkan dari perikahan dini terhadap prevalensi kejadian stunting dan juga untuk
mengidentifikasi faktor resiko terhadap kejadian kekerasan dalam rumah tangga.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang di atas, menunjukkan bahwa
ketidaksiapan mental, serta pengaruh dari belum siapnya secara finansial dapat berpotensi
untuk menimbulkan terjadi prevalensi stunting pada anak jika pasangan dini tersebut
memiliki anak, serta juga bisa berpotensi untuk mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Hal ini tak lepas dari seorang remaja yang masih belum dikatakan dewasa dan masih
dikatakan sebagai fase peralihan. Ketidakseimbangan mental pun juga amat sangat
mempengaruhi. Belum juga terkait dengan mapannya dan stabilnya keuangan anak muda
juga menjadi faktor utama yang lain. Untuk itu, berdasarkan pada latar belakang, hal ini
mendorong penulis untuk mengetahui lebih jauh lagi apakah ada hubungan antara
pernikahan dini dengan prevalensi kejadian stunting dan kekerasan dalam rumah tangga.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisa dan mengetahui hubungan antara pernikahan dini dengan
kasus prevalensi terhadap kejadian stunting dan pengaruhnya terhadap kejadian
kekerasan dalam rumah tangga.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya pernikahan dini.
2. Mengetahui peran orang tua terhadap pencegahan pernikahan dini.
3. Mengetahui dampak dari kekerasan dalam rumah tangga yang akan
ditimbulkan.
4. Mengetahui faktor penyebab stunting.
5. Mengetahui pengaruh kesiapan psikis dan fisik orang tua terhadap kejadian
stunting.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Teoritis
Manfaat dari karya tulis ini diharapkan dapat menjadi sumber seferensi
tambahan ilmu pengetahuan tentang informasi hubungan atara pernikahan dini
dengan kejadian stunting dan pengaruhnya terhadap kekerasan di dalam rumah
tangga.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi institusi
Diharapkan agar karya tulis ini bisa menjadi masukkan kepada institusi
pendidikan untuk menanamkan dan memberikan pengarahan terkait dengan
bahaya pernikahan dini terhadap masa depan para siswa-siswanya. Dengan
begitu akan menjadi suatu tindakan preventif dan promotive terkait dengan
pernikahan dini.
b. Manfaat bagi petugas kesehatan
Diharapkan karya tulis ini dapat memberikan suatu gambaran tentang
prevalensi pernikahan dini, sehingga dengan begitu perlu diberikan suatu
pendampingan baik berupa pendampingan moril ataupun pendampingan
psikis. Dengan begitu dapat terminimalisir angka kejadian stunting dan
kekerasan dalam rumah tangga.
c. Manfaat bagi penulis
Diharapkan hasil karya tulis ini bisa menjadi penambah pengetahuan
serta bisa menjadi ajang untuk mengasah kemapuan di dalam dunia kepenulisan.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran

1.5.2 Hipotesis
Terdapat hubungan antara pernikahan dini dengan prevalensi kasus stunting
angka kejadian kekerasan dalam rumah tangga. Hubungan antar ketiga hal di atas
berdasarkan pada hubungan sebab akibat, dimana pernikahan dini ini akan
menyebabkan terjadi angka stunting dan kekerasan dalam rumah tangga.
BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
a. Wawancara secara langsung dengan beberapa pihak terkait, seperti dinas
kesehatan, orang tua, pasangan muda, dan pelajar. Dimana wawancara tersebut
akan diimplementasikan dalam bentuk kuisioner.
b. Alat ukur antropometri untuk mengukur status stunting.
3.1.2 Bahan
a. Data dari Dinas Kesehatan, Badan Pusat Statistik, Kementerian Agama,
Puskesmas, Kepolisian yang meliputi data laporan pendaftaran pernikahan
dini, laporan perceraian, data stunting, serta laporan kekerasan dalam rumah
tangga.
b. Literatur terkait dengan pernikahan dini, stunting, dan kekerasan dalam rumah
tangga.
3.2 Subjek Penelitian
a. Populasi : Orang tua, pasangan muda, pelajar, serta balita di bawah 2 tahun.
b. Sampel : Sampel diambil dari survei berdasarkan pada perolehan data yang didapatkan
dari puskesmas, dinas kesehatan, kantor ursan agama, Kementerian agama, dan pihak
kepolisian.
3.2.1 Kriteria Inklusi
a. Pelajar
b. Pasangan dini yang tinggal lokasi penelitian
c. Parang orang tua
3.2.2 Kriteria Eksklusi
a. Pasangan dini yang tiggal di lokasi penelitian.
b. Bayi yang mengalami kejadian stunting atau yang memiliki faktor resiko dari
orang orang tua muda untuk dapat memberikan informasi terkait dengan
parenting.
c. Para korban kekerasan dalam rumah tangga.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat : Beberapa kecamatan yang didapatkan data dengan angka pernikahan dini,
stunting, dan kekerasan dalam rumah tangga tertinggi di Surabaya.
b. Waktu : 12 Oktober 2024
3.4 Metode Penelitian
3.4.1 Desain Penelitian
a. Jenis Penelitian : Studi deskripsi
b. Lokasi Penelitian : Beberapa kecamatan di Surabaya
c. Penelitian : 3 bulan
3.4.2 Variabel Penelitian
a. Variabel Independen : Pernikahan dini
b. Variabel Dependen : Kejadian stunting dan Kekerasan dalam rumah tangga.
3.4.3 Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Independen : Pernikahan dini
- Definisi Operasional :
Melakukan survey dan melakukan pencarian data terkait dengan
pernikahan dini melalui KUA. Serta melakukan wawancara melalui
kuesioner untuk mengetahui alasan di balik proses pernikahan tersebut.
b. Variabel Dependen : Kejadian stunting dan Kekerasan dalam rumah tangga.
- Definisi operasional :
1) Melakukan survei dan pencarian data melalui puskesmas dan dinas
kesehatan untuk mencari data terkait dengan kasus stunting, serta latar
belakang dari keluarga dari anak tersebut.
2) Melakukan survey dan pencarian data terkait dengan kasus kekerasan
dalam rumah tangga melalui kantor kepolisian.
3.4.4 Perhitungan besar sampel
Data akan dianalisis, direkap dan diklasifikasikan sesuai dengan hal yang
diakibatkan dari pernikahan dini. Dengan begitu akan dapat ditarik suatu kesimpulan
sehingga dapat diketahui hubungan antara pernikahan dini dengan prevalensi
kejadian stunting dengan kekerasan dalam rumah tangga.
3.5 Prosedur Kerja
3.5.1 Pengumpulan Bahan
a. Pemgumpulan data dilakukan dengan melakukan survey dan pencarian data
terkait dengan pernikahan dini, stunting, dan angka kekerasan seksual. Baik
melalui observasi, atau berdasarkan data yang diperoleh melalui otoritas
terkait. Selain itu data juga dapat diperoleh melalui wawancara langsung
melalui kuesioner yang telah diberikan.
b. Melakukan pengukuran melalui alat antropometri terhadap para balita yang
terindikasi ataupun yang telah mengalami stunting.
3.5.2 Persiapan Bahan Uji
a. Pengembangan kuesioner:
- Kuesioner dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang
pernikahan dini, stunting, dan kekerasan dalam rumah tangga.
- Termasuk pertanyaan-pertanyaan yang relevan seperti apa alasan untuk
melakukan pernikahan dini. Apakah sudah siap baik secara, mental,
fisik maupun dari segi finansial
b. Alat pengukur tinggi badan dan berat badan:
- Menggunakan timbangan bayi yang dapat mengukur berat dan tinggi
badan sekaligus.
c. Penyiapan bahan uji lainnya:
- Mempersiapkan formulir pencatatan data untuk mencatat hasil
kuisioner.
- Mempersiapkan dokumen pendukung seperti formulir izin, persetujuan
informasi, dan petunjuk operasional.
d. Pengujian Kuesioner dan Alat Pengukur:
- Uji coba perlu dilakukan untuk memastikan validitas dan reliabilitas
dari bahan uji tersebut.
- Makukan revisi jika diperlukan berdasarkan hasil uji coba.
e. Mempersiapkan dokumentasi administrasi seperti surat izin penelitian, surat
permohonan kerjasama, dan surat pernyataan persetujuan partisipasi
f. Memastikan keamanan data dan privasi responden terjaga.
g. Mengikuti panduan etika penelitian yang berlaku dan pastikan bahwa
penelitian dilakukan dengan integritas dan profesionalisme.
3.6 Metode Analisis
Metode penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan metode cross
sectional. Subjek penelitian yang digunakan adalah para orang tua muda yang memiliki
anak stunting dan korban kekerasan dalam rumah tangga. Dengan begitu akan mengetahui
dan menganalisa bagaimana pengaruh penrnikahan dini terhadap prevalensi kejadian
stunting dan kekerasan dalam rumah tangga.
3.7 Aspek Etik Penelitian
a. Mendapatkan izin dari otoritas lokal, serta mendapatkan persetujuan dari pihak terkait
yang dimintai keterangan.
b. Menjaga kerahasiaan dat serta menghormati privasi pihak yang dimintai keterangan.
DAFTAR PUSTAKA
Duana, M., Siregar, S.M.F., Anwar, S., Musnadi, J. and Husna, A., 2022. Dampak Pernikahan
Dini Pada Generasi Z Dalam Pencegahan Stunting. COMSEP: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 3(2), pp.195-200.

Geraldy, G., Pratama, D.E., Amzali, M. and Ravasio, G.W., 2022. Perkawinan Dini di Masa
Pandemi: Studi Fenomenologi di Kota Surabaya. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial,
3(1), pp.47-61.

Halilurrahman, M., 2021. Efektifitas Undang-Undang Nomer 16 Tahun 2019 Tentang Batas
Usia Pernikahan. JURISY: Jurnal Ilmiah Syariah, 1(1), pp.30-42.

Pitrianti, L., Novrikasari, N. and Syakurah, R.A., 2021. Analisis Kebijakan Pemerintah Daerah
dalam Upaya Pencegahan Praktik Pernikahan Dini Masa Pandemi COVID-19. Jurnal
Keperawatan Silampari, 5(1), pp.488-498.

Rahmawati, D. and Alya, A.S., 2023, November. IMPLEMENTASI PUSPAGA UNTUK


MENCEGAH KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA SURABAYA.
In Seminar Nasional dan Call For Paper 2023 dengan tema" Penguatan Kapasitas
Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045" PSGESI LPPM UWP (Vol. 10,
No. 1, pp. 210-219).

Yuliani, S., Humsona, R., Wahyunengseh, R.D., Haryani, T.N. and Lutfia, A.R., 2022. Analisis
Stakeholder dalam Strategi Pencegahan Perkawinan Anak di Indonesia. Spirit Publik:
Jurnal Administrasi Publik, 17(2), pp.130-149.

Zehroh, A., Ferdiansyah, D.G. and Khoirunnisa, M., 2023. TINJAUAN HUKUM & SOSIAL
TERKAIT PERNIKAHAN DINI KALANGAN PEMUDA DI INDONESIA. Causa:
Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan, 1(6), pp.21-30.

Anda mungkin juga menyukai