A.Landasan Teori
belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Dalam batasan usia pernikahan yang
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah usia 25 tahun untuk laki-laki dan
20 tahun untuk perempuan. Pada pernikahan dini pada perempuan usia 15-19
Pernikahan usia dini dapat mempengaruhi AKI dan AKB. Hasil Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia, Angka Kematian Bayi masih sangat tinggi di
Indonesia adalah 24,8 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada 2011. Angka
Kematian Ibu masih sangat tinggi di Indonesia. Sebanyak 228 ibu meninggal
dunia pada setiap 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu dan kematian bayi baru
lahir 50% lebih tinggi dilahirkan oleh ibu di bawah usia 20 tahun dibandingkan
pada wanita yang hamil di usia 20 tahun keatas. Target pemerintah adalah
menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.00o kelahiran hidup pada
Anak yang masih di bawah umur yang menikah dini berisiko terjangkit
serta obstetric fistula. Pernikahan juga berdampak dari segi mental remaja yang
psikologi pernikahan dini dapat berujung pada penceraian dan kekerasan dalam
keluarga, budaya), faktor pemungkin (sarana dan prasarana) dan faktor penguat
merupakan salah satu tingginya kasus pernikahan dini. Tingkat pendidikan orang
tua yang lebih tinggi berhasil menunda pernikahan usia dini anaknya. Pendidikan
orang tua juga sangat berpengaruh terhadap pandangan terhadap peran dan
posisinya dalam keluarga. Dalam hal ini pendidikan orang tua akan
mempengaruhi sikap remaja terhadap pernikahan dini (37). Faktor ekonomi salah
satu faktor yang berperan penting dalam kejadian pernikahan usia dini. Orang tua
status ekonomi dengan kejadian pernikahan usia dini p=0,002. Hal ini
menunjukkan bahwa responden dengan status ekonomi miskin risiko 3,1 kali
terdapat hubungan antara pendidikan orang tua dengan kejadian pernikahan usia
Perilaku
Gambar 3.1. Kerangka Teori menurut Lawrance Green (1994) Dikutip dari
Notoatmodjo (2007)
Kerangka Konsep penelitian ini tergambar pada gambar 3.2.
Budaya
Penghasilan Pernikahan
Orang tua Dini
Tingkat
Pendidikan orang
tua
Kabupaten Banjar
B. Hipotesis Penelitian
Kabupaten Banjar
Kabupaten Banjar
DAFTAR PUSTAKA
7. Putri Grace N, Sri W, Yudhy D. Gambaran umur wus muda dan faktor resiko
kehamilan terhadap komplikasi persalinan atau nifas di Kecamatan
Bandungan Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
2017;5(1):150-158.
14. Ginanti Ni Luh. Perkawinan Gamya Gamana antara masyarakat Tiong Hoa
dengan masyarakat Batur di Sesa Batur Kecamatan Kintamani Kabupaten
Bangli. Jurnal Penelitian Agama Hindu 2017;1(1):68-72.
15. Setiawati Eka R. Early Marriage Influence to the Harmony of the couple in
the Bagan Bhakti Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir. Jurnal Fisip
2017;4(1):1-13.
17. Wati LM. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR (Berat
Badan Lahir Rendah) di RSUD Ambarawa tahun 2013. Skripsi. Semarang:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran, 2014.
18. Lestari P. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang risiko pernikahan dini di
desa Jekawal Tangen Sragen tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada, 2013.
21. Tyas Fatma PS, Tin H. Kualitas Pernikahan dan Kesejahteraan Keluarga
menentukan kualitas lingkungan pengasuhan anak pada pasangan yang
menikah usia muda. Jurnal Ilm. Kel & Kons 2017;10(1):1-12.
22. Lubis Anggreni A. Latar belakang wanita melakukan perkawinan usia dini.
Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial 2016;4(2):150-160.
23. Ekawati, Kiki I. Sikap remaja putri terhadap pernikahan dini di Dusun
Wonontoro Desa Jatiayu Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunung Kidul.
Jurnal Joh 2017;4(1):35-41.
25. Aminullah, Satria TA, Murti RI, dkk. Pernikahan dini pada beberapa provinsi
di Indonesia : akar masalah dan peran kelembagaan di daerah. Jakarta, 2012.
28. Wijati YE, Atik M, Djoko N, Sri W. Hubungan beberapa faktor wanita PUS
dengan pernikahan usia dini di Kecamatan Cilacap Utara Tahun 2016. Jurnal
Kesehatan Masyarakat 2018;6(1):157-166.
29. Harahap SZ, Santoso H, Mutiara E. Pengaruh faktor internal dan eksternal
terhadap terjadinya pernikahan usia muda di Desa Seumadam Kecamatan
Kejuruan Muda Kabupaten Aceh Tamiang. Skripsi. Medan : Universitas
Sumatera Utara, 2014.
30. Aisyan SDS, Djannah SN, Wardani Y. Hubungan antara status sosial
ekonomi keluarga dengan kematian perinatal di wilayah kerja Puskesmas
Baamang Unit II Sampit Kalimantan Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat
2011;5(1):1-67.
32. Hertika PM, Lantin S, Erni WW. Hubungan pernikahan usia dini dengan
risiko tindak kekerasan oleh ibu pada anak usia Prasekolah di Kelurahan
Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka
Kesehatan 2017;5(3):1-9.
33. Pratama B.A. Perspektif remaja tentang pernikahan dini (studi kasus di SMA
Negeri 04 Kota Bengkulu). Skripsi. Bengkulu: Universitas Bengkulu; 2014.
34. Sari Ocvita, Sri W, Dharminto. Hubungan Adat Setempat, Pola Asuh, dan
Persepsi Orang Tua dengan Umur Menikah Wanita PUS pada Pernikahan
Dini di Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan Tahun 2016. Jurnal
Kesehatan Masyrakat 2018;6(3):148-156.
35. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Laporan Kematian Ibu dan
neonatal di Puskesmas dan Rumah Sakit tahun 2013 dan 2014.
36. Pratama B.A. perspektif remaja tentang pernikahan dini (studi kasus di SMA
Negeri 04 Kota Bengkulu). Skripsi. Bengkulu: Universitas Bengkulu; 2014.
38. Putra BR. Hubungan latar belakng pendidikan dengan usia pernikahan dini di
Kenagarian Rabijonggor Kabupaten Pasaman Barat. Spektrum PLS
2014;2(2):18-29.