Ilustrasi Khasus
pada tanggal 1 november 2018 Tn. P (48 th) di bawa ke rumah sakit baptis kediri
pukul 09.00 WIB oleh keluarga nya dengan keluhan nyeri kepala dan muntah secara
terus menerus. pasien mengatakan sudah menrasakan nyeri kepala selama 2 minggu
terakhir dan pasiern juga mengeluh tidak nafsu makan seminggu terakhir sebelum ke rs.
Bb pasien jugfa menurun derastis selama kondisi nya menurun.pasien juga mengeluh
sesak. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan : Nadi : 100x/mnt, TD : 150/100mmHg,
RR:28x/menit, suhu: 380 C, CRT <2dtk.
3.1 Pengkajian
Tanggal masuk RS : 1 november 2018
I. Identitas
1. Pasien
Nama : Tn.P
Tempat, tanggal lahir : nganjuk, 29 Agustus 1970
Agama : Islam
Alamat :desa bodor kecamatan pace kab. nganjuk
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : smp
Pekerjaan : petani
Suku/ Bangsa : Jawa /Indonesia
2. Keluarga
Nama : Ny.B
Tempat, tanggal lahir :kediri, 18 Juli 1973
Agama : Islam
Alamat : desa bodor kecamatan pace kab. nganjuk
Hubungan : Istri
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : buruh pabrik
1
II. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Nyeri kepala
2. Riwayat penyakit sekarang
pasien mengatakan nyeri paling hebta di rasakan pada pagi hari .pasien juga
mengatakan nyeri kepala selama 2 minggu terakhir ,awal nya nyeri ringan
saja tapi lama kelamaan nyeri bertambah hebat hingga pasien tidak
melakukan aktivitas seperti biasa.pasien mengatakan nyeri datang terus
menerus .
3. Riwayat Penyakit yang lalu
pasien mengatakan tidak pernah mengalami seperti ini sebelumnya.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga menurun
5. Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun obat.
2
6. Pola kognitif perseptual
Pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya
7. Pola konsep diri
Gambaran diri
Pasien menyukai semua bagian tubuhnya
Identitas diri
Pasien merasa senang sebagai bapak dan seorang suami dari keluarganya
dan orang biasa yang hidup ditengah-tengah masyarakat
Harga diri
Hubungan pasien dengan orang sekitarnya baik dan pasien merasa
dihargai dilingkungannya
Ideal diri
Pasien ingin selalu berkumpul dengan keluarganya
Peran diri
Pasien merupakan seorang bapak dan suami bagi anak dan isterinya
8. Pola koping
Bila ada masalah pasien slalu mendiskusikan dengan istrinya
9. Pola peran hubungan
pasien dengan tetangga dan lingkungannya baik
10. Pola nilai dan kepercayaan
Meskipun sakit pasien tetap menjalankan ibadahnya sesuai dengan
kemampuannya
3
a) Kulit dan rambut
- Inspeksi
Warna kulit : kecoklatan, tidak ada lesi
Jumlah rambut : tidak rontok
Warna rambut : putih
Kebersihan : kulit bersih.
b) Kepala
- Inspeksi
Bentuk tidak simetris antara kanan dan kiri , terdapat lesi di
kepala sebelah kiri
- Palpasi
terdapat nyeri tekan di kepala sebelah kiri
c) Mata
- Inspeksi
Bentuk bola mata lonjong, sklera ikterik, konjungtiva anemis
d) Telinga
- Inspeksi
Ukuran sedang, simetris antara kanan dan kiri, tidak ada
serumen pada lubang telinga tidak ada benjolan
e) Hidung
- Inspeksi
Simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi
- Palpasi
Tidak ada benjolan
f) Mulut
- Inspeksi
mukosa bibir kering,sianosis
g) Leher
- Inspeksi
Bentuk leher simetris, tidak terdapat benjolan di leher
- Palpasi
tidak terdapat nyeri tekan
h) Paru-paru
- Inspeksi
4
Simetris antara kanan dan kiri
- Palpasi
irama pernapasan meningkat
- Auskultasi
nafas cuping hidung
- Perkusi
Resonan
i) Abdomen
- Inspeksi
Perut datar simetris antara kanan dan kiri
- Palpasi
tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi
Resonan
3.2 ANALISA DATA
5
sesak saat bernapas
Do: Penekanan jaringan otak
- Pola napas pasien
abnormal yaitu Penurunan suplay O2 ke
dipsnea jaringan otak
- pernapasan cuping
hidung Hipoksia cerebral
- Pasien tampak
sianosis Kompensasi takipnea
- Konjungtiva anemis
- Akral dingin
- CRT<2 dtk
- TD: 150/100mmHg
- Suhu: 38°C
- Nadi: 100x/menit
- RR: 28x/mnt
6
3.4 INTERVENSI
N0 DIAGNOSA TUJUA N INTERVENSI
1. Nyeri kronis b.d Setelah dilakukan tindakan 1. kaji secara komprehensif
penekanan saraf keperawatan dalam waktu terhadap nyeri termasuk
3x24 jam diharapkan masalah lokasi, karakteristik, durasi,
nyeri yang dirasakan klien frekuensi, kualitas,
dapat diatasi, dengan Kriteria intensitas nyeri dan faktor
hasil : prepistasi
1. Klien mengatakan nyeri 2. observasi reaksi
berkurang ketidaknyamanan non
2. Klien dapat mengenal verbal
lamanya (onset) nyeri 3. guanakan strategi
3. Klien dapat komunikasi terapeutik
menggambarkan faktor untuk mengungkapkan
penyebab nyeri pengalaman nyeri dan
4. Klien dapat penerimaan kllien terhadap
menggunakan teknik non respon nyeri
farmakologis 4. berikan informasi tentang
5. Klien dapat nyeri termasuk penyebab
menggunakan analgesic nyeri, berapa lama nyeri
sesuai instruksi akan hilang, antisipasi
terhadap ketidaknyamanan
prosedur
5. ajarkan teknik non
farmakologi (distraksi dan
relaksasi)
6. kolaborasi pemberian
analgesic
2. Pola napas tidak Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji frekuensi kedalaman
efektitif b.d keperawatan dalam waktu pernapasan dan ekspansi
gangguan 3x24 jam diharapkan masalah dada
neurologis ketidak efektifan pola nafas 2. Auskultasi bunyi napas
dapat diatasi, dengan kriteria 3. Posisikan pasien untuk
hasil : memaksimalkan ventilasi.
4. Kolaborasi pemberian
1. Mendemonstrasikan suara oksigen
nafas yang bersih, tidak 5. Lakukan fisioterapi dada
ada sianosis dan dyspnea jika perlu
(mampu bernafas dengan 6. Monitor respirasi dan
mudah, tidak ada pursed status O2
lips)
2. Menunjukkan jalan nafas
yang paten (klien tidak
merasa terpekik, irama
nafas, frekuensi nafas
dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas
abnormal)
3. RR normal 16-24x/m
7
3. Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. kaji adanya alergi makanan
b.d keperawatan dalam waktu 2. berikan informasi tentang
ketidakmampuan 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi
mencerna pemenuhan kebutuhan nutrisi 3. kaji kemampuan pasien
makanan dapat di atasi, dengan kriteria untuk mendapatkan nutrisi
hasil : yang di butuhkan
1. adanya peningakatan 4. aznjurka pasien untuk
berat badan sebanyak 5 meningkatkan protein dan
kg vitamin C
2. mampu mengidetifikasi 5. monitor adanya penurunan
kebutuhan nutrisi berat badan
3. tidak ada tanda-tanda 6. monitor mual dan muntah
malnutrisi 7. monitor kalori dan intake
4. menunjukan fungsi dari nutrisi
pengecapan dan menelan 8. kolaborasi dengan ahli gizi
5. tidak terjadi penurunan untuk menentukan jumlah
berat badan yang berarti kalori dan nutrisi yang di
butuhkan pasien
3.5 IMPLEMENTASI
NO DIAGNOSA IMPLEMETASI PARAF
1. Nyeri kronis b.d 1. Mengkaji secara komprehensif terhadap
nyeri termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
penekanan saraf
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan
faktor prepistasi
2. Mengbservasi reaksi ketidaknyamanan non
verbal
3. Mengguanakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengungkapkan
pengalaman nyeri dan penerimaan kllien
terhadap respon nyeri
4. Memberikan informasi tentang nyeri
termasuk penyebab nyeri, berapa lama nyeri
akan hilang, antisipasi terhadap
ketidaknyamanan prosedur
5. Mengajarkan teknik non farmakologi
(distraksi dan relaksasi)
6. Mengkolaborasikan pemberian analgesic
2. Pola Napas 1. Mengkaji frekuensi kedalaman pernapasan.
2. Mengauskultasi bunyi napas.
Tidak Efektif
3. Memposisikan pasien untuk
b.d gangguan memaksimalkan ventilasi.
4. Berkolaborasi dalam pemberian oksigen.
neurologis
5. Melakukan fisioterapi dada jika perlu.
6. Memonitor respirasi dan status O2.
3. Defisit Nutrisi 1. Mengkaji adanya alergi makanan
8
b.d 2. Memberikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
ketiakmampuan
3. Mengkaji kemampuan pasien untuk
mencerna mendapatkan nutrisi yang di butuhkan
4. Menganjurka pasien untuk meningkatkan
makanan
protein dan vitamin C
5. Memonitor adanya penurunan berat badan
6. Memonitor mual dan muntah
7. Memonitor kalori dan intake nutrisi
8. Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
di butuhkan pasien
3.6 EVALUASI
NO DIAGNOSA TANGGAL EVALUASI
1. Nyeri kronis b.d 3 November 2018 S:
- Pasien mengatakan nyeri pada
penekanan saraf
bagian kepala
- Pasien mengatakan pola
tidurnya mulai membaik
O:
- Pasien tampak tidak terlalu
merasakan sakitnya
- Pasien terlihat masih gelisah
- TD: 130/90mmHg
- Suhu: 38°C
- Nadi: 90x/menit
- RR: 26x/mnt
- P : adanya lesi
- Q : seperti di pukul benda
keras.
- R : di kepala bagian kiri
- S : skala 5
- T : setiap waktu
A: maasalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 1,3,5 dan 6
2. Pola napas Tidak 3 November 2018 S:
- Pasien mengatakan sesak nya
Efektif b.d
sudah berkurang
neurologis O:
- Pola napas pasien masih
abnormal
- bunyi napas pasien normal
- Pasien tampak sianosis
- Konjungtiva anemis
- Akral hangat
9
- CRT<2 dtk
- TD: 130/90mmHg
- Suhu: 38°C
- Nadi: 90x/menit
- RR: 26x/mnt
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 1,3,4 dan 6
3. Defisit Nutrisi b.d 3 November 2018 S:
- Pasien mengatakan nafsu
ketidakmampuan
makannya mulai bertambah
mencerna makanan - Pasien mengatakan hanya
makan ½ porsi sehari.
- Pasien mengatakan hanya
minum 3 gelas sehari
- Pasien mengatakan mual
muntah mulai berkurang
O:
- Pasien tampak lemas
- Otot pengunyah pasien lemah
- Berat badan pasien naik 0,5 kg
- TD: 130/90mmHg
- Suhu: 38°C
- Nadi: 90x/menit
- RR: 26x/mnt
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 2,3,4,6,7,an 8
10