Oleh :
Revi Mariska
0057334642
Guru Pembimbing:
EKO PERIADI S.Pd
HALAMAN PENGESAHAN
Esai yang berjudul Pengaruh Mental Anak Terhadap Pernikahan Dini Orang
Tuanya karya Revi Mariska NISN : 0057334642 ini telah diselesaikan dan
dipertanggungjawabkan sebagai tugas akhir sekolah di bawah bimbingan Eko
Periadi, S.Pd.
Mengesahkan,
Kepala SMA N 1 Kelapa Pembimbing
7. Penegakan Hukum
Penting untuk memperkuat penegakan hukum terkait pernikahan dini.
Undang-undang yang melarang pernikahan di bawah usia yang ditetapkan
harus ditegakkan secara ketat. Sanksi yang tegas harus diberlakukan
terhadap mereka yang melanggar undang-undang tersebut. Selain itu,
perlindungan hukum dan akses ke mekanisme hukum harus diberikan
kepada anak-anak yang terlibat dalam pernikahan dini.
8. Program Dukungan dan Pendidikan
Program dukungan dan pendidikan yang ditujukan untuk anak-anak dan
keluarga yang terlibat dalam pernikahan dini juga penting. Program ini
dapat melibatkan bimbingan dan konseling, dukungan psikologis,
pelatihan keterampilan, dan akses ke layanan kesehatan reproduksi.
Tujuannya adalah memberikan dukungan yang diperlukan bagi anak-anak
untuk menghadapi konsekuensi pernikahan dini dan membantu mereka
membangun masa depan yang lebih baik.
9. Kolaborasi Antar Lembaga
Upaya untuk mengurangi angka pernikahan dini memerlukan kolaborasi
antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, dan
masyarakat sipil. Dengan bekerja sama, mereka dapat menggabungkan
sumber daya, pengetahuan, dan pengalaman mereka untuk
mengembangkan program yang efektif dan terkoordinasi.
PENUTUP
Dalam penutup esai tentang pengaruh mental anak terhadap pernikahan
dini orang tuanya, kita dapat menyimpulkan bahwa pengaruh mental anak sangat
signifikan dalam konteks pernikahan dini. Dampak-dampak negatif yang dialami
oleh anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan pernikahan dini dapat
mempengaruhi kesejahteraan mental mereka.
Anak-anak yang mengalami pernikahan dini seringkali menghadapi
tantangan yang berat dalam mengelola emosi mereka sendiri, menghadapi
keterbatasan dalam pendidikan dan pengetahuan, serta merasa terkekang dalam
kebebasan dan otonomi mereka. Selain itu, risiko kekerasan dan penyalahgunaan
juga meningkat dalam konteks pernikahan dini, yang dapat menyebabkan trauma
psikologis yang serius.
Namun, penting untuk diingat bahwa anak-anak dalam pernikahan dini
juga memiliki potensi dan hak untuk mendapatkan pendidikan, dukungan
psikologis, dan perlindungan yang mereka butuhkan. Dalam mengatasi pengaruh
mental anak terhadap pernikahan dini orang tuanya, penting bagi kita untuk
memberikan perhatian dan dukungan yang tepat kepada mereka.
Dengan memberikan pemahaman, pendidikan, dan dukungan psikologis
yang memadai, kita dapat membantu anak-anak dalam mengatasi dampak negatif
yang mungkin timbul dan membantu mereka dalam mengembangkan potensi
mereka. Selain itu, upaya kolaboratif dari lembaga pendidikan, masyarakat, dan
pemerintah juga diperlukan untuk mengatasi permasalahan pernikahan dini dan
melindungi kesejahteraan mental anak-anak.
Dengan demikian, melalui pemahaman dan tindakan yang tepat, kita dapat
berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak
yang tumbuh dalam pernikahan dini. Semoga esai ini dapat meningkatkan
kesadaran dan memicu langkah-langkah nyata untuk melindungi kesejahteraan
mental anak-anak yang terlibat dalam pernikahan dini.
DAFTAR PUSTAKA
UNICEF. (2014). Child Marriage: A Harmful Traditional Practice. Diakses pada
31 Januari 2024, dari www.unicef.org
WHO. (2013). Child marriages- 39.000 every day: More than 140 million girls
will marry between 2011 and 2020. Diakses pada 15 Februari 2024, dari
https://www.who.int/news/item/07-03-2013-child-marriages-39-000-
every-day-more-than-140-million-girls-will-marry-between-2011-and-
2020
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2017). Survei
Nasional Perkawinan Anak di Indonesia. Diakses pada 05 Februari 2024,
dari www.kemenpppa.go.id
Smith, J. (2019). The Impact of Early Marriage on Mental Health: A Review of
the Literature. Journal of Marriage and Family, 81(3), 615-628