Tugas utama keluarga adalah memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial
anggota keluarganya, mencakup pemeliharaan dan perawatan anak-anak,
pembimbingan perkembangan kepribadian anak-anak, dan memenuhi kebutuhan
emosional anggota keluarganya.
Karena itu calon ayah dan ibu perlu menentukan keluarga impian, pilihan, dan
harapannya serta perlu memiliki perencanaan untuk menjadi orangtua yang hebat.
Untuk itu, diperlukan perencanaan yang matang, antara lain:
Jadi kesadaran untuk merencanakan masa depan keluarga sudah harus diketahui dan
dilakukan sejak remaja. Remaja yang sadar untuk berencana akan menjaga
pergaulannya dan menghindari perilaku berisiko.
“Kalau kita optimalkan remaja memiliki kualitas sperma dan sel telur yang baik dan
sehat, nantinya anak-anaknya memiliki masa depan yang sehat pula,” ujar Dr. Dyana
Safitri, Sp.OG (K), Anggota POGI, Pengasuh Rubrik Tanya Jawab KB, Reproduksi,
dan Kesehatan Seksual Siapnikah.org.
Masa pra konsepsi saat remaja bukan berarti menganjurkan remaja untuk hamil,
tetapi mempersiapkan kesadaran remaja untuk menjaga kesehatan karena tubuhnya
siap bereproduksi. Bertanggungjawab untuk fungsi reproduksi harus dimulai sejak
remaja.
“Kalau tanggung jawab dan sadar pentingnya perencanaan kehamilan, remaja akan
menghindari pergaulan bebas. Karena sadar seks sebelum nikah memiliki banyak
risiko, salah satunya kehamilan. Satu-satunya cara untuk menghindari kehamilan
yang efektif adalah tidak melakukan hubungan seksual,” terangnya.
Merencanakan keluarga
Segala sesuatu tanpa adannya perencanaan yang baik, tentu
akan sangat rentan dengan gangguan yang akan menerpanya.
Demikian juga dengan sebuah keluarga. Tanpa adanya
perencanaan yang matang, sebuah keluarga tidak akan dapat
berdiri kokoh. Keluarga yang sudah terbentuk tidak akan
memiliki daya tahan dan daya tangkal terhadap gangguan
dalam proses kehidupan. Dinamika sosial akan membuat
keluarga menjadi terombang-ambing. Keadaan demikian akan
bermuara pada tingginya proses perceraian, yang
mengindikasikan gagalnya sebuah keluarga. Faktor lain yang
tidak kalah pentingnya adalah pemahaman terhadap fungsi
keluarga. Kegagalan dalam memahami fungsi lembaga
keluarga yang telah dibentuk dapat berakibat cukup fatal bagi
proses kelangsungan keluarga.
1. Fungsi Keagamaan
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam
menanaman nilai-nilai keagamaan dan pemberi identitas
agama pada setiap anggota keluarga termasuk anak-anak
yang dilahirkan. Keluarga menumbuh kembangkan nilai-nilai
agama dan mengajarkan seluruh anggotanya untuk
melaksanakan ibadah dengan penuh keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Mahaesa. Melaksanakan fungsi agama
tidak boleh mengabaikan toleransi beragama karena keluarga
Indonesia menganut kepercayaan dan agama yang beragam.
4. Fungsi Perlindungan
Fungsi ini menempatkan keluarga sebagai tempat bernaung
atau berlindung bagi seluruh anggota keluarga dan tempat
untuk menumbuhkan rasa aman, tentram, serta dalam
suasana yang saling melindungi. keluarga harus menjadi
tempat yang aman, nyaman dan menenteramkan semua
anggotanya.
5. Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan keluarga adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai penerus sejarah. Keluarga menjadi
pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan berencana
sehingga anak-anak yang dilahirkan menjadi generasi penerus
yang berkualitas.
Hanya melalui sebuah keluarga yang legal, anak
keturunan akan mendapatkan status hukum dan hak-haknya
sebagai anak.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Keluarga sebagai tempat pertama dan utama dalam
memberikan pendidikan kepada semua anak untuk bekal masa
depan. Pendidikan yang diberikan oleh keluarga meliputi
pendidikan untuk mencerdaskan dan membentuk karakter
anak. Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna
bahwa keluarga sebagai tempat untuk mengembangkan
proses interaksi dan tempat untuk belajar bersosialisasi serta
berkomunikasi secara baik dan sehat.
Keluarga sebagai tempat bersosialisasi kepada anak
tentang nilai, norma, dan cara untuk berkomunikasi dengan
orang lain, mengajarkan tentang hal-hal yang baik dan buruk
maupun yang salah dan yang benar.
7. Fungsi Ekonomi
Dilihat dari fungsi ekonomi, keluarga adalah sebagai tempat
utama dalam membina dan menanamkan nilai-nilai yang
berhubungan dengan keuangan dan pengaturan penggunaan
keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan
keluarga sejahtera.
Keluarga juga sebagai tempat untuk memperoleh
kebutuhan anggota keluarga seperti makanan, pakaian,
tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya serta
memberikan dukungan finansial kepada anggotanya.
PEMBAHASAN
Jadi, hak reproduksi dapat dijabarkan secara praktis antara lain sebagai berikut :
I. Pengertian
A. Keluarga Berencana
1. Berdasarkan UU no 10 tahun 1992 yaitu tentang perkembangan
B. Kesehatan Reproduksi
secara fisik, mental dan sosial secara sempurna, serta bukan hanya terhindar
dari kesakitan dan kecacatan, baik alat, system, fungsi proses reproduksi
ekonomis.
II. Empat Aspek / Pilar Penggarapan Program Keluarga berencana
yang akan dilaksanakan yaitu mulai dari bayi manusia hingga lansia, bina-bina
Pada aspek ini yang menjadi sasarannya adalah para remaja yang belu
menikah. Tujuan dari aspek / pilar ini adalah mencegah remaja menikah di
usia dini yang biasanya terjadi karena “ kecelakaan “ KTD. Usia pernikahan
yang ideal adalah umur 20 – 30 tahun bagi perempuan dan laki – laki di atas
fisik seorang perempuan untuk hamil adalah di atas 20 tahun, dan maximal 30
tahun karena berkaitan dengan usia reproduksi sehat. Sedangkan untuk laki –
laki di atas 25 tahun diharapkan secara psikologis telah matang dan secara
Informasi dan Konseling Remaja baik PIK-R jalur sekolah maupun jalur
masyarakat, saka kencana, karang taruna, remaja masjid dan kegiatan kegiatan
b. Pengaturan Kelahiran
Pada aspek / pilar ini yang menjadi sasarannya adalah Pasangan Usia Subur.
Tujuan dari program ini adalah untuk mengatur jarak kelahiran dan jumlah
anak yang ideal, diharapkan PUS melahirkan dengan jarak antara 3 sampai 4
tahun dengan jumlah anak cukup 2 saja. Untuk mendukung program ini di
– Kesehatan dan pelayanan kb pasca persalinan dan keguguran dan lain – lain.
Yang menjadi sasaran dari kegiatan ketahanan keluarga adalah keluarga yang
dengan harapan ( terutama pada masa – masa emas ). Selain itu keluarga juga
informatika.
Untuk keluarga yang mempunyai lansia atau lansianya itu sendiri diharapkan
yang tangguh dan mandiri. Selain itu keluarga mampu menjadi teman dan
imbon” tetapi lansia merupakan sosok yang patut dihormati karena lansia
A. Bagi Ibu
Dengan ber- KB maka ibu dapat terhindarkan diri dari kanker rahim
jumlah anak yang akan dilahirkan serta berapa lama jarak kelahirannya.
akan tercipta.
Dengan mengikuti program KB maka jarak dan jumlah anak dapat diatur
Bila orangtua bisa mengatur jarak kelahiran bagi anak – anaknya, orangtua
karena tidak keburu punya adik. Dan pastilah ASI dapat diberikan selama
Dengan berkurangnya biaya – biaya yang antara lain tersebut di atas maka
lebih sederhana.
Mengisi pembangunan dalam hal ini tidak harus ikut membangun jalan
jembatan atau lainnya. Dalam hal ini ibu ikut andil dalam mengatur dan
mendidik anak –anaknya menjadi gererasi penerus yang tangguh dan
handal.
DAFTAR PUSTAKA
Manfaat.co.id/manfaat KB