1. PENDAHULUAN
Pemantauan tumbuh kembang, adalah suatu kegiatan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan pertumbuhan (status gizi kurang atau buruk,
anak pendek), penyimpangan perkembangan (terlambat bicara), dan
penyimpangan mental emosional anak (gangguan konsentrasi dan hiperaktif).
Pemantauan tumbuh kembang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan anak serta menemukan secara dini adanya gangguan tumbuh
kembang sehingga dapat ditindaklanjuti segera agar hasilnya lebih baik.
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama
program kebaikan gizi yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan
peningkatan gizi anak. Pemantauan pertumbuhan merupakan rangkaian
kegiatan yang terdiri dari : (1) penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui
penimbangan setiap bulan, pengisian kartu menuju sehat, penilaian status
pertumbuhan berdasarkan kenaikan berat badan.(2) Tindak lanjut setiap kasus
gangguan pertumbuhan (Konseling, rujukan, PMT). (3) Tindak lanjut berupa
kebijakan dan program di tingkat Puskesmas, serta meningkatkan motivasi untuk
memberdayakan keluarga.
2. LATAR BELAKANG
Pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama Posyandu, setelah
pelayanan Posyandu selesai kader melengkapi pencatatan dan membahas hasil
kegiatan tadi dan rencana tindak lanjut. Berdasarkan buku KIA diperoleh
informasi jumlah balita yang hadir dan ditimbang serta jumlah balita yang naik
dan tidak naik berat badannya, jumlah balita gizi baik, gizi kurang maupun gizi
buruk. Dengan data balok SKDN tersebut dapat dilakukan pemantauan
pertumbuhan balita setiap bulan. Keberhasilan pemantauan balita setiap bulan di
Posyandu memerlukan dukungan dari sector terkait, kader, petugas kesehatan,
ibu hamil dan ibu balita.
Di wilayah kerja Puskesmas Perumnas berdasarkan hasil pendataan PIS-
PK terdapat 10% balita yang tidak dipantau tumbuh kembangnya, sedangkan jika
dilihat dari masing-masing desa dan kelurahan, desa Karang Anyar II memiliki
kasus tertinggi yaitu 19,90%, Kelurahan Purwodadi 15,8%, Desa Taba
Tembilang 0,90%, Desa Senali 3,20%.
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah dari hasil pendataan PIS-PK di wilayah kerja
Puskesmas Perumnas, kelurahan/desa yang paling banyak kasus balita tidak
dipantau tumbuh kembangnya terdapat di desa Karang Anyar II dengan jumlah
kasus 19,90%
4. KEGIATAN
Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya memantau tumbuh kembang
balita sampai usia 5 tahun untuk menghindari resiko terjadinya stunting.
5. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan gizi melalui pemantauan pertumbuhan
balita di posyandu.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan daya kunjung ibu yang memiliki balita dan ibu hamil ke
posyandu serta mengurangi resiko tinggi terjadinya stunting terutama di
wilayah kerja Puskesmas Perumnas,
Waktu
Orang
Persepsei dan pemahaman dari orang tua menjadi pengaruh paling dominan
yang menyebabkan balita tidak dipantau pertumbuhannya beberapa
diantaranya yaitu :
- Masyarakat bercocok tanam di kebun, sehingga tidak sempat
mengantarkan anak nya ke posyandu.
- Kurang nya kesadaran orang tua untuk datang ke posyandu
- Kurang nya pengetahuan keluarga tentang pentingnya pemantauan
pertumbuhan balita
- Anggapan masyarakat bahwa posyandu hanya untuk bayi, sehingga
ketika anak sudah masuk usia 2 tahun tidak lagi dipantau
pertumbuhannya ke posyandu.
Waktu
Waktu menjadi salah satu factor penyebab orang tua tidak mengantarkan
anak nya ke posyandu dikarenakan jam pelayanan posyandu bertepatan
dengan jam kerja orang tua.
8. METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode
penyuluhan serta dilakukan juga edukasi melalui kunjungan rumah untuk dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
10. DOKUMENTASI
Pencatatan dan pelaporan bukti pelaksanaan kegiatan disimpan dan
diarsipkan di bagian pengendali arsip/tata usaha Puskesmas sebagai dokumen
internal Puskesmas Perumnas Arga Makmur.