Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN

KEBIDANAN
KOMPREHENSIF
KELOMPOK 1
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
ARISKA CRISTI 1904008 LONDONG ALLO TISA 1904032
BETTI BULANG 1904011 MUTIARA AYU A 1904037
BRINDA KALTIM 1904012 PUTRI MAHAMI 1904045
EMY SALFARIDA 1904017 RUSWATI ZAKIAH 1904052
ENCI NURHAJIZAH 1904018 SINTA NURIAH 1904056
ERINA AYUSVITA 1904019 SRIYANTI 1904061
JULIANTI NURHIDAYAT 1904028 TRIA ANDINI R 1904066
JUMIATI MELIA 1904029

PEMBAHASAN

5.3 5.4 5.5

BAYI DAPAT BAYI BALITA


MENDAPATKAN MENDAPAT MENDAPATKAN
IMUNISASI DASAR KAN ASI PEMANTAUAN
LENGKAP EKSKLUSIF PERTUMBUHAN
PEMBAHASAN
5.3
Definisi
imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

Manfaat
manfaat imunisasi adalah untuk menurunkan angka kejadian penyakit, kecacatan maupun kematian
akibat penyakit - penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. imunisasi tidak hanya dapat
memberikan perlindungan kepada individu namun juga dapat memberikan perlindungan kepada
populasi.
Penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi

berdasarkan info datin Kementrian Kesehatan (2016), Penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi yaitu:
Pada Imunisasi wajib antara lain:
polio, tuberculosis, hepatitis B, difteri, campak rubella dan sindrom kecacatan bawaan akibat
rubella (congenital rubella syndrome/CRS)

pada imunisasi yang dianjurkan antara lain;


tetanus, pneumonia (radang paru), Meningitis (radang selaput otak), cacar air.
alasan pemberian imunisasi pada penyakit tersebut karena angka kejadiannya di Indonesia cukup
tinggi dan dapat dilihat dari banyaknya balita yang meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I)
PROGRAM PEMERINTAH
UNTUK IMUNISASI

berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan Imunisasi,
pokok-pokok kegiatan pemerintah untuk imunisasi yaitu ada kegiatan imunisasi RUTIN yang secara
wajib dan berkesinambungan harus dilaksanakan pada periode waktu yang telah ditetapkan sesuai
dengan usia dan jadwal imunisasi.

berdasarkan kelompok usia imunisasi rutin dibagi menjadi :


1. imunisasi rutin bayi
2. imunisasi rutin pada wanita usia subur
3. imunisasi rutin pada anak sekolah
JADWAL IMUNISASI DASAR
JENIS USIA 0-6 BULAN
IMUNISASI
VAKSIN HB, VAKSIN POLIO, VAKSIN BCG,
VAKSIN DPT

USIA 7-12 BULAN

VAKSIN CAMPAK USIA 9 BULAN


VAKSIN MMR/MR DI USIA 15 BULAN
PEMBAHASAN
5.4

Definisi ASI EKSKLUSIF


ASI eksklusif adalah bahwa bayi hanya menerima ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta
memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang
berisi vitamin, suplemen mineral atau obat. (WHO, 2016). Dan atau Pemberian ASI kepada bayi tanpa
tambahan makanan lain, sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan.
Manfaat Bagi Ibu

Menyusui
merangsang involusi
uterus sehingga Meminimalkan
Meningkatkan
mencegah timbulnya resiko
hubungan batin
terjadinya kanker payudara
yang lebih
perdarahan post sempurna antara ibu
partum dan bayi
Untuk Pertumbuhan dan
Perkembangan Bayi

Manfaat
ASI merupakan sumber gizi
Bagi Bayi Melindungi Bayi dari Infeksi
yang sangat ideal

(Kekebalan Tubuh)

Mudah dicerna Karena Tidak


Mengandung Beta Mengganggu Alat Cerna
Laktoglobulin sebagai Anti Bayi
Alergi

Menjalin Hubungan Kasih


Sayang antara Ibu dan Bayi
Untuk Pertumbuhan Fisik
dan Mental
Posisi - Posisi
Saat
Menyusui
Cara Melakukan Perlekatan
Yang Benar
Tips Sukses Menyusui

BBL harus segera di susui Jika bayi berhenti menyusu


paling lambat dalam 1 Susui sesering mungkin
sesaat, tetap berikan
jam setelah lahir sesuai permintaan bayi
puting ibu karena "ASI yang
tersisa" mengandung
lemak yang tinggi

Jangan berikan makanan


lain terlalu dini, karena
dapat menyebabkan bayi
tidak lagi menginginkan ASI
sehingga suplai ASI ibu
akan berkurang
PEMBAHASAN
5.5

Definisi
Pemantauan pertumbuhan merupakan serangkaian kegiatan program perbaikan gizi, yang menitik
beratkan pada upaya pencegahan dan penanggulangan keadaan gizi balita, meliputi:

Penimbangan setiap Tindak lanjut berupa


bulan, pengisian Kartu Tindak lanjut setiap kasus kebijakan dan program di
Menuju Sehat, penentuan gangguan pertumbuhan tingkat masyarakat, serta
status pertumbuhan (biasanya berupa meningkatkan motivasi
berdasarkan kenaikan konseling dan rujukan); untuk memberdayakan
berat badan; keluarga
Manfaat Memantau
Pertumbuhan

Mendeteksi secara
Status Pertumbuhan
Mengetahui status
pertumbuhan anak dini bila terjadi
masalah gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan
untuk segera
ditangani

Dilihat pada Kartu


Menuju Sehat (KMS)
dan Buku KIA
Pelaksanaan Pemantauan
Pertumbuhan Balita di Posyandu

Langkah 2: Langkah 4: Langkah 5:


Penimbangan berat Ploting pada grafik Pelayanan Kesehatan,
badan dan KMS, menentukan balita akan
panjang/tinggi status mendapatkan kapsul
Langkah 1: badan pertumbuhan,
Pendaftaran vitamin A pada bulan
penjelasan hasil Februari dan Agustus,
ploting, pemberian makanan
edukasi/konseling tambahan bagi balita
Langkah 3: singkat serta tindak gizi kurang, layanan
Pencatatan hasil lanjut (terutama imunisasi dan layanan
penimbangan/ yang berisiko kesehatan lainnya
pengukuran mengalami
gangguan
pertumbuhan)
Ploting dan Interpretasi Hasil Penimbangan Berat
Badan dan Pengukuran Panjang/Tinggi Badan
1. Ploting hasil penimbangan pada grafik pertumbuhan balita di KMS/ buku KIA.
2. Interpretasi grafik pertumbuhan balita dan konseling singkat yaitu:
Apabila pertumbuhan anak baik: Beri pujian, Berikan umpan balik, Memotivasi ibu untuk
mempertahankan kondisi anak dan berikan nasihat tentang pemberian makan anak,
Memotivasi ibu untuk terus memantau pertumbuhan anak.
Apabila pertumbuhan anak menurun: Beri pujian pada ibu karena telah membawa balita ke
Posyandu, Berikan umpan balik, Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan dan
kebiasaan makan anak, Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab, Memotivasi ibu
untuk mengubah perilaku cara merawat dan memberi makan anak, Buat janji temu untuk
dilakukan validasi panjang/tinggi badan anak, Informasikan kepada ibu tanda-tanda balita
sakit dan balita gizi kurang agar dapat diwaspadai.
Informasikan kepada ibu tanda-tanda balita sakit diantaranya batuk, pilek, demam dan diare
serta tanda balita gizi kurang diantaranya balita terlihat kurus, tidak nafsu makan yang
berlangsung lama dan anak terlihat kurang aktif, agar dapat diwaspadai
Memantau Pertumbuhan Anak
Secara Mandiri
Menggunakan timbangan dan alat ukur yang ada di rumah, lakukan penimbangan balita setiap
bulan. Prinsip penimbangan, anak menggunakan pakaian minimal dan tidak mengenakan
sepatu/sandal.
Perhatikan tren pertumbuhannya (kenaikan berat badan atau pertambahan tinggi badan sesuai
grafik pada KMS/ buku KIA). Balita sehat adalah balita dengan tren pertumbuhan naik/ mengikuti
garis pertumbuhannya pada KMS/ buku KIA.
Apabila tren pertumbuhan balita cenderung menurun atau tetap selama 2 kali penimbangan
berturut - turut maka segera hubungi petugas kesehatan atau kader.
Apabila ibu tidak memiliki alat timbang, perhatikan tanda-tanda balita gizi kurang yaitu apabila
balita terlihat kurus, tidak nafsu makan yang berlangsung lama dan anak terlihat kurang aktif.
Apabila anak sakit (batuk, pilek, demam, diare) segera hubungi kader/ petugas Kesehatan
terdekat.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai