1. Jelaskanlah manfaat mempelajari analisis kebijakan publik terutama kebijakan dalam bidang
kesehatan!
Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Dalam konteks ini ilmuwan dapat menem-patkan kebijakan publik sebagai variabel terpengaruh
(dependent variable) untuk menentukan variabel pengaruhnya (inde-pendent variable) atau
menempatkan ke-bijakan publik sebagai variabel pengaruh (independent variable) untuk
menganalisis dampak dari kebijakan publik.
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk
mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.
Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang
sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen
atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga
sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
TUGAS PTM 5&6
Analisis Kebijakan
Kesehatan
Kerangka Kebijakan Kesehatan &
Masalah Kebijakan
SRIYANA YOSA
NIM. 201000413201016
3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat. Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas,
maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini
pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang
sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun
merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain,
sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut.
Konsultasikan dulu dengan dokter.
4. Terus memantau tumbuh kembang anak. Orang tua perlu terus memantau tumbuh
kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara
berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi
ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan. Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan
serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang
secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan
School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan
tersebut. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke
dalam tubuh manusia.
a. Isu yang telah dijelaskan tersebut, termasuk kedalam jenjang tipe isu kebijakan mana?
Secondary Issues yaitu : Masalah yang merupakan terjemahan dari masalah besar yang mencakup
penetapan program, kelompok sasaran, dan pihak-pihak lain yang memperoleh keuntungan dari
program tersebut.
b. Berdasarkan kriterianya, apakah isu tersebut layak/ patut dimasukkan kedalam agenda kebijakan?
Jelaskanlah!
Pencegahab Stunting layak / patut dimasukkan kedalam agenda kebijakan karena stunting
merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap
kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu
pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan
otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah,
produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah
pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan
fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
c. Apakah isu tersebut melahirkan sebuah kebijakan? Jika iya, bagaimanakah nasib kebijakan
tersebut? (apakah diterima atau mendapat respon negatif atau positif? Jelaskan dengan faktanya).
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang
holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara
pemangku kepentingan.
Komitmen pemerintah dalam upaya percepatan perbaikan gizi telah dinyatakan melalui Perpres
Nomor 42 Tahun 2013, tanggal 23 Mei 2013, tentang Gerakan Nasional (Gernas) Percepatan
Perbaikan Gizi yang merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui
penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan
terkoordinasi untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan prioritas pada Seribu Hari
Pertama Kehidupan (1000 HPK)
Kebijakan tersebut diterima atau mendapat respon positif dari berbagai unsur, tak hanya dinas
Kesehatan dan jajaran nya namun juga dinas maupun lintas sector terkait.
Sampai saat ini berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah
maupun unsur masyarakat dalam pencegahan stunting. Telah dilaksanakan nya pendataan
sasaran baduta stunting, sudah dilakukan juga survey kevalidan data sasaran diberbagai
kelurahan. Sehingga proses intervensi baduta stunting akan segera dilakukan oleh pihak-pihak
terkait.