Anda di halaman 1dari 4

Tugas

1. Jelaskanlah manfaat mempelajari analisis kebijakan publik terutama kebijakan dalam bidang
kesehatan!
 Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Dalam konteks ini ilmuwan dapat menem-patkan kebijakan publik sebagai variabel terpengaruh
(dependent variable) untuk menentukan variabel pengaruhnya (inde-pendent variable) atau
menempatkan ke-bijakan publik sebagai variabel pengaruh (independent variable) untuk
menganalisis dampak dari kebijakan publik.

 Membantu Para Praktisi Memecahkan Masalah-masalah Publik.


Dengan mempelajari kebijakan publik para praktisi memiliki dasar teoritis tentang ba-gaimana
membuat kebijakan publik yang baik dan memperkecil kegagalan suatu kebijakan publik dimana
pada muaranya akan lahir sebuah kebijakan publik yang berkualitas.

 Untuk Tujuan Politik


Kebijakan publik yang dibuat melalui pro-ses yang benar dengan dukungan teori yang kuat, maka:
a. Memiliki posisi yang kuat terhadap kritik dari lawan-lawan politik.
b. Dapat meyakinkan lawan-lawan politik yang tadinya kurang setuju.
c. Tidak mudah dicabut hanya karena alasan kepentingan sesaat dari lawan-lawan politik.

2. Jalaskanlah salah satu current issue kebijakan dalam bidang Kesehatan :


 Pencegahan stunting
Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan
kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai. Jumlah penderita
stunting di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2018 terus menurun. Tetapi langkah pencegahan
stunting sangat perlu dilakukan, Sebagai berikut :

1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk
mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan.
Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang
sedang mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen
atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses kehamilan juga
sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
TUGAS PTM 5&6

Analisis Kebijakan
Kesehatan
Kerangka Kebijakan Kesehatan &
Masalah Kebijakan

SRIYANA YOSA
NIM. 201000413201016

KELAS III PROGSUS ( KESMAS )


TAHUN AKADEMIK 2021-2022
INSTITUT KESEHATAN
PRIMA
2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. NUSANTARA
Veronika Scherbaum, ahliBUKITTINGGI
nutrisi dari
2021
Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang
stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu
disarankan untuk tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah
hati. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.

3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat. Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas,
maka ibu sudah bisa memberikan makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini
pastikan makanan-makanan yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang
sebelumnya selalu berasal dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun
merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain,
sebaiknya ibu berhati-hati saat akan menentukan produk tambahan tersebut.
Konsultasikan dulu dengan dokter.

4. Terus memantau tumbuh kembang anak. Orang tua perlu terus memantau tumbuh
kembang anak mereka, terutama dari tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara
berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi
ibu untuk mengetahui gejala awal gangguan dan penanganannya.

5. Selalu jaga kebersihan lingkungan. Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan
serangan penyakit, terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang
secara tak langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan
School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan
tersebut. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan kotoran yang masuk ke
dalam tubuh manusia.

a. Isu yang telah dijelaskan tersebut, termasuk kedalam jenjang tipe isu kebijakan mana?
Secondary Issues yaitu : Masalah yang merupakan terjemahan dari masalah besar yang mencakup
penetapan program, kelompok sasaran, dan pihak-pihak lain yang memperoleh keuntungan dari
program tersebut.
b. Berdasarkan kriterianya, apakah isu tersebut layak/ patut dimasukkan kedalam agenda kebijakan?
Jelaskanlah!
Pencegahab Stunting layak / patut dimasukkan kedalam agenda kebijakan karena stunting
merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap
kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu
pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan
otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah,
produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah
pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan
fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

c. Apakah isu tersebut melahirkan sebuah kebijakan? Jika iya, bagaimanakah nasib kebijakan
tersebut? (apakah diterima atau mendapat respon negatif atau positif? Jelaskan dengan faktanya).
 Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang
holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara
pemangku kepentingan.
 Komitmen pemerintah dalam upaya percepatan perbaikan gizi telah dinyatakan melalui Perpres
Nomor 42 Tahun 2013, tanggal 23 Mei 2013, tentang Gerakan Nasional (Gernas) Percepatan
Perbaikan Gizi yang merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui
penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan
terkoordinasi untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan prioritas pada Seribu Hari
Pertama Kehidupan (1000 HPK)
Kebijakan tersebut diterima atau mendapat respon positif dari berbagai unsur, tak hanya dinas
Kesehatan dan jajaran nya namun juga dinas maupun lintas sector terkait.
Sampai saat ini berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah
maupun unsur masyarakat dalam pencegahan stunting. Telah dilaksanakan nya pendataan
sasaran baduta stunting, sudah dilakukan juga survey kevalidan data sasaran diberbagai
kelurahan. Sehingga proses intervensi baduta stunting akan segera dilakukan oleh pihak-pihak
terkait.

Anda mungkin juga menyukai