Anda di halaman 1dari 42

Pemicu 1

Kelompok 1
Fasilitator : Astri Widiarti, S.Fram., M.Kes., Apt
Anggota :
Wayan Sinta
Sarah Novita Rahayu
Stefy Astry Devita Masil
Lika Hanifah
Dea Alfani Nandjan
Kadek Pande Yoga Zeolistrawan
Billy Pebrinatan
KASUS 1

Pada wilayah PKM melati, diketahui yterdapat beberapa


anak-anak usia balita yang berdasarkan KMS anak berada
pada garis merah. Setelah di telusuri, ternyata rata-rata
anak-anak di daerah tersebut tidak mendapatkan ASI
eksklusif pada usia 3 bualn sudah mendapat makanan
tambahan serta pemberian imunisasi tidak lengkap. Dokter
ani yang baru saja penempatan di wilayah puskesmas Melati
ingin melakukan upaya peningkatan kesehatan anak di
daerah tersebut.
KATA SULIT
 KMS
KATA KUNCI
 Berdasarkan KMS banyak balita berada pada garis merah
 Anak-anak tidak mendapat ASI eksklusif
 Imunisasi tidak lengkap
 Upaya peningkatan kesehatan anak
 Pada usia 3 bulan sudah mendapat makanan tambahan
 Lokasi di wilayah Puskesmas Melati
IDENTIFIKASI MASALAH
Anak-anak balita di wilayah puskesmas melati berdasarkan
KMS berada di garis merah dimana rata-rata anak mendapat
makanan tambahan di usia 3 bulan, tidak mendapat ASI
eksklusif dan imunisasi tidak lengkap, sehingga dr.Ani
berupaya meningkatkan kesehatan anak.
ANALISIS MASALAH
Balita Puskesmas Melati

ASI eksklusif Makanan Tambahan Imunisasi tidak lengkap

Garis grafik KMS

Kesehatan Anak

Health Promotion Spesific Protection


Pertanyaan Terjaring
1. Apa yang dimaksud
dengan KMS?
Definisi

KMS (kartu menuju sehat) adalah kartu yang membuat grafik pertumbuhan serta
indicator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau
tumbuh kembang balita setiap bulan sejak lahir sampai usia 5 tahun. KMS juga
dapat diartikan sebagai “rapor” kesehatan dan gizi (catatan kesehatan dan gizi)
balita.
Tujuan

 Umum: mewujudkan tingkat tumbuh kembangn dan status kesehatan anak


balita secara optimal
 Khusus:
1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau tingkat
pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal
2. Memantau dan menenukan tindakan-tindakan untuk mewujudkan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal
3. Sebagai alat bantu bagi pertugas untuk menentukan tindakan pelayanan
kesehatan dan gizi kepada balita
Fungsi

Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk memantau pertumbuhan bukan untuk


penilaian status gizi. Artinya penting untuk memantau apakah berat badan nak
naik atau turun, tidak untuk menentukan apakah status gizinya kurang atau bai
2. INTERPRETASI KMS
3. Imunisasi lengkap pada anak dan kegunaannya.
4. Makanan Tambahan
Bayi
Mulai memberikan makanan tambahan
(MP-ASI) saat bayi berusia 6 bulan

 Frekuensi: berikan makan pada bayi 2x sehari


 Jumlah: berikan 2-3 sendok setiap makan
 Kepekatan: harus cukup pekat/kental
 Variasi: mulai dengan makanan pokok
 Pemberuan makan secara aktif/responsif
 Kebersihan
Pemberian makanan tambahan untuk
bayi usia 6-9 bulan
 Frekuensi: berikan 3x sehari
 Jumlah: tingkatkan jumlah secara perlahan menjadi setengah
 Kepekatan: beri makanan keluarga yang dilunakkan
 Variasi: Boleh memberikan makanan hewani kaya zat besi, makanan pokok,
kacang-kacangan, buah dan sayuran
 Tambahantabur gizi
 Pemberian makanan secara aktif/responsif
 kebersihan
5. Hubungan ASI Eksklusif
dengan kesehatan anak
Hubungan ASI Eksklusif dengan kesehatan
anak
ASI eksklusif yaitu ASI tanpa makanan dan minuman lain sampai Anak berumur 6
bulan, memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat dan adekuat sejak
usia 6 bulan dan tetap meneruskan pemberian ASI sampai usia anak 24 bulan (Basuki,
2009).
ASI memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan anak, beberapa diantaranya
yaitu :
1. ASI mengandung protein, lemak, vitamin, air, dan enzim yang dibutuhkan oleh
anak.
2. ASI mengandung semua asam lemak penting yang dibutuhkan bagi pertumbuhan
otak, mata, dan pembuluh darah yang sehat.
3. Kolostrum kaya akan anti bodi dan substansi anti infeksi.
dapus

Charis Suhud. Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Tumbuh Kembang Anak Usia
Toddler Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamangapa Antang Makassar. [Skripsi]. Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2013
6. Hubungan cepatnya pemberian makanan
tambahan terhadap kesehatan balita
6. Hubungan cepatnya pemberian makanan tambahan
terhadap kesehatan balita

 Pemberian makanan pendamping ASI yang diberikan pada bayi kurang


dari 6 bulan dengan frekuensi yang tinggi dan jenis yang tidak sesuai
umur akan menyebabkan kenaikan berat badan yang terlalu cepat
sehingga mengarah ke gizi lebih.
 Bayi yang menderita gizi lebih akan berisiko lebih pula mengalami
penyakit degeneratif ketika sudah dewasa. Misalnya : Diabetes melitus
 Berdasarkan data Riskesdas 2010, prevalensi gizi lebih di Jawa Tengah
pada balita sebesar 6,2 %, menunjukkan peningkatan sebesar 2,6 % dari
tahun 2007.
 Sebuah penelitian di Semarang menunjukkan bahwa jenis kepadatan
MP-ASI yang diberikan sesuai umur berhubungan erat dengan status gizi.
 Briawan dalam penelitiannya membuktikan, bahwa faktor pendukung
keberhasilan pemberian ASI eksklusif sampai umur 6 bulan adalah adanya
motivasi ibu untuk menyusui.
 Sedangkan faktor penghambat keberlanjutan pemberian ASI adalah
keyakinan ibu bahwa bayi tidak akan cukup memperoleh zat gizi jika hanya
diberi ASI sampai umur 6 bulan dan kepercayaan akan susu formula.

 Sumber: Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014.


JENIS MP-ASI, FREKUENSI DAN WAKTU PERTAMA KALI PEMBERIAN MP-ASI
SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN GIZI LEBIH PADA BAYI USIA 6-12 BULAN
DI KOTA MAGELANG
Makanan Tambahan Kapan bisa
diberikan
 Pemberian ASI eksklusif berarti HANYA memberikan ASI saja kepada
bayi selama 6 bulan pertama.
 ASI menyediakan seluruh makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi
selama 6 bulan pertama.
 Berdasarkan kategori Depkes RI 2007, makanan bayi usia 6-9 bulan
adalah bubur susu dan bubur tim, sedangkan usia 9-12 adalah bubur
nasi dan nasi lembek.
 Kementerian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik 2011
7. Hubungan tidak memberikan asi ekslusif pada
kesehatan bayi
hubungan tidak memberikan asi ekslusif
pada kesehatan bayi
 beresiko terkena banyak penyakit infeksi
 dapat menyebabkan kecerdasan bayi berkurang
 meningkatkan angka kematian pada anak

sumber : CRISTIANA, ELISA NOVA, dkk (2016) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi
Ekslusif Pada Ibu Muda Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono 1 Dan Banyudono 2, Boyolali. Skripsi
thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
8. Jelaskan promosi kesehatan dan proteksi spesifik
serta cara penyampaiannya (media promkes)
Promosi kesehatan

 Definisi
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri sendiri
serta mengembangkan kegiaitan yang bersumber daya masyarakat, sesuai social budaya setempat
dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
 Tujuan
Tujuan promosi kesehatan secara umum adalah merubah perilaku di bidang
kesehatan terencana pada diri individu, kelompok atau masyarakat menyadari
nilai kesehatan, mandiri mencapai hidup sehat dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan secara tepat guna.
 Sasaran promosi kesehatan
 Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesunggunya adalah pasien,
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari
masyarakat
 Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat.
 Sasara tersier adalah para pembuat kebijakan public.
Strategi promosi kesehatan
Advokasi

MASYARAKAT
Perilaku mencegah
Kemitraan Pemberdayaan
dan mengatasi
masalah kesehatan

Bina Suasana
Media promosi kesehatan

 Media cetak, mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran


sejumlah kata gambar, atau foto dalam tatawarna. Yang termasuk dalam media
ini: booklet, leaflet, flayer (selebaran), flipcart, surat kabar, majalah, poster,
foto.
 Media elektronik, yang bergerak dan dinamis. Dapat dilihat dan didengar dan
penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini:
televise, radio, video fil, cassette, CD, VCD, internet, SMS.
 Media luar ruang, penyampaian pesannya di luar ruang, bisa melalui meida cetak
maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan
televise layar lebar, umbul-umbul, slogan atau lgo.
 Media lain semperti: iklan di bus, mengadakan event atau kegiatan di pusat
perbelanjaan atau hiburan yang menarik pengunjung: roadshow, sampling,
pameran.
Spesific protection (tindakan
pencegahan)
 Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit
(mengurangi pengaruh), menghentikan proses interaksi bibit penyakit-
pejamu-lingkungan dalam tahap prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada
penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi
memiliki risiko terhadap penyakit tertentu. Contoh: Memberikan immunisasi,
terhadap golongan untuk mencegah penyakit. Isolasi terhadap penderita
penyakit menular. Pengendalian sumber-sumber pencemaran. Pengawasan
kualitas makanan. Penggunaan kondom.
Sumber

 unimus.ac.id
 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Promosi kesehatan. Tahun 2016.
 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Promosi kesehatan di daerah
bermasalah kesehatan. Tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai