PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN
1.2.1 Umum
Dengan terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui upaya preventif, promotif, dan kuratif yang dilakukan secara terpadu
dan berkesinambungan di Puskesmas Ciasem
1.2.2. Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan dan meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan di Puskesmas Ciasem
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku
masyarakat untuk mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan, serta untuk mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat di Puskesmas Ciasem.
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat di Puskesmas Ciasem.
1.3 Sasaran
Sasaran program kesehatan lingkungan adalah sasaran yang ada di wilayah Kerja
Puskesmas Ciasem dengan wilayah kerja 6 desa (Desa Sukamandijaya, Desa
Ciasem Girang, Desa Ciasem Tengah, Desa Ciasem Baru, Desa Sukahaji dan Desa
Pinangsari) yang teerdiri dari :
1.3.1 Sasaran Umum
Sasaran umum adalah seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Ciasem.
1.3.2 Sasaran Khusus
a. Pasien/Klien Konseling
b. Lingkungan pemukiman : (Rumah tinggal,Jamban Keluarga,SPAL,
Sampah dll)
c. Sarana Air Bersih (SPT, SPL,SGL,PDAM, Kran Umum dll)
d. Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan dan Minuman (TPM)
e. Tempat Tempat Umum (TTU)
f. Lingkungan kerja : (Fasyankes, perkantoran dll)
1.4 Kebijakan
Kebijakan program kesehatan lingkungan di UPTD Puskesmas Ciasem
mengacu pada kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Barat dan
Pemerintah kabupaten subang, dasar kebijakan program kesehatan lingkungan
mengacu pada permenkes no.13 tahun 2015 tentang pelaksanaan Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas yaitu :
2
Bahwa Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan. Pelayanan Kesehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan kepada Pasien.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dalam bentuk:
a. Konseling;
b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan; dan/atau
c. Intervensi Kesehatan Lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social.
Salah satu kegiatan intervensi, kebijakan mengacu pada pada Permenkes
No.3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah
pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan.
1.5 Strategi
Strategi program kesehatan lingkungan mengacu pada rencana strategis dinas
kesehatan kabupaten Subang diantaranya meningkatkan pemberdayaan masyarakat
untuk hidup sehat, meningkatnya kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya
sendiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat, yang di jabar
kan dalam startegi program kesehatan lingkungan di puskesmas Ciasem yaitu
melalui kegiatan pelayanan dalam gedung melalui upaya konseling, penanganan
limbah domestik dan limbah medis /B3, penyuluhan kelompok kesling dalam gedung,
pelayanan di luar gedung melalui upaya Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
Rumah, IKL Sarana Air Minum/Besih, IKL TTU, IKL TPM, kunjungan rumah tindak
lanjut dari konseling, serta intervensi kesehatan lingkungan melalui upaya
penyuluhan kesehatan lingkungan di luar gedung, upaya pemberdayaan masyarakat
melalui strategi STBM dan menjalin kemitraan dengan lintas sektor terkait.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
Batas kerja UPTD Puskesmas DTP Ciasem Kec. Ciasem adalah sebagai
berikut :
Sebelah utara : Kecamatan Blanakan
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Jatibaru
Sebelah Selatan : Kecamatan Purwadi dan Kecamatan Patokbeusi
Sebelah Barat : Kecamatan Patokbeusi dan Kabupaten Karawang
4
Rata-rata
Jumlah Jarak Ke Kondisi
NO Nama Desa Waktu
RT/RW Puskesmas Jangkauan
Tempuh
1. Ciasem Girang 41/12 0-2 KM 10 Menit Mudah
2. Sukamandi Jaya 43/30 1-4 KM 15 Menit Mudah
3. Ciasem Tengah 29/9 4-7 KM 30 Menit Mudah
4. Ciasem baru 24/7 3-6 KM 35 Menit Mudah
5. Pinangsari 42/16 10-15 KM 50 Menit Agak Sulit
6. Sukahaji 42/13 12-17 KM 60 Mneit Agak Sulit
Jumlah 221/77
Sumber data : Puskesmas Ciasem, 2020
Berdasarkan pada data table diatas dapat dilihat bahwa kondisi wilayah
kerja Puskesmas berdasarkan jarak dan waktu adalah Desa Sukahaji mempunyai
jarak dan waktu tempuh paling lama, sedangkan Desa Ciasem Girang adalah desa
dengan jarak dan waktu tempuh paling dekat dan mudah dijangkau.
JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA JUMLAH JUMLAH
KK LAKI-LAKI PEREMPUAN
5
Menular dll, lembar balik penyuluhan kesehatan lingkungan, alat kebersihan
dan pembersih, dll.
wilayah Puskesmas Ciasem, yaitu masih adanya penduduk yang tidak / belum
(20,57%).
2.4.2 Ekonomi
3. PNS : 2,29 %
4. TNI/POLRI : 0,15 %
5. Wiraswasta : 2,21 %
6. Jasa : 2,65 %
7. Pensiunan : 0,36
8. Lain-lain : 6,9 %
6
Jumlah 99.328
Sumber Pendataan Statistik
2.6 Keuangan
Program kesehatan lingkungan operasional kegiatanya terutama kegiatan luar
gedung di danai dari program Biaya Operasonal Kesehatan BOK sesuai dengan
DPA BOK yang di tuangkan dalam RPK program kesehatan lingkungan yang telah
di buat sedangkan kegiatan dalam gedung di danai oleh operasional kegiatan
puskesmas
7
BAB III
ANALISA SITUASI UPAYA KESEHATAN
8
dilakukan konseling, hal ini menunujukan bahwa masyarakat menganggap
bahwa fungsi konseling masih hanya untuk masayrakat yang sakit.
Dari data tersebut juga menunjukan bahwa penyakit diare masih
sangat tinggi di Puskesmas Ciasem, penyakit diare yang di konseling terdiri
dari mulai anak-anak tingginya angka penderita diare pada anak-anak banyak
di sebabkan karena lingkungan rumah yang kurang sehat dan gizi yang
kurang.
9
persyaratan rumah sehat yaitu jendela yang tidak di buka setiap hari karena
jendela rumah tidak bisa di buka sama sekali karena jendela di rapatkan di
dinding jendela tanpa bisa di buka, kemudaian berkiatan dengan lantai rumah
yang masih tanah, umumnya penderita adalah keluarga miskin sehingga tidak
langsung melaksanakan perbaikan saran dari petugas.
10
SPAL hanya saja rumah yang sehat baru mecapai 80,7%, jamban yang
memenuhi syarat baru mencapai 76,2% dan SPAL yang memenuhi syarat
baru mencapai 72,3%.
Dengan kondisi tersebut maka petugas perlu lebih meningkatkan
pembinaan kepada masyarakat terutama pada rumah sehat, banyak
diantaranya rumah tidak sehat ini karena ventilasi yang kurang terutama pada
jendela yang tidak pernah di buka atau bahkan jendela bahkan tidak bias di
buka sama sekali, kemudian lantai rumah yang masih terbuat dari
tanah,kemudian belum memiliki jamban, dan ada rumah yang belum memiliki
saluran pembuangan air limbah,sehingga mengotori lingkungan sekitarnya.
11
Pengrajin maknan
10 Jasa Boga/Katering 2 2 2 100 100
Jumlah 173 172 172
12
mendapai target sebesari 30,95% sehingga terdapat kesenjangan 40% dan
dari TTU yang memenuhi syarat dari target 50% baru mencapai 30,9%.
Masih ada TTU yang belum di periksa di karenakan tugas rangkap
yang di pegang oleh petugas kesling dan banyaknya sarana yang belum
memenuhi syarat di sebabkan karena diantaranya tempat yang tidak bersih,
tidak ada tempat sampah, kurang sarana kebersihan, terdapat binatang tikus
dan kecoa, pemilik belum pernah mengikuti pelatihan TTU, kurang nya jumlah
sarana sanitasi seperti jamban, air bersih dll.
3.3.2 STBM
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah Suatu
metode/pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Menitik beratkan pada
peningkatan perilaku hygiene dan sanitasi masyarakat Menerapkan
pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui metode pemicuan. Berbasis
komunitas, Terpadu dan total, Stop BABS (ODF) sebagai tahap awal utk
mencapai sanitasi total.
Kegiatan STBM dalam hal ini pemicuan stop BABS tahun 2020
dilaksanakan di desa ciasem sukahaji dan desa pinangsari, desa sukahaji.
Tahun 2020 tiga desa sudah dilaksanakan pemicuan dan sudah 100% ODF.
Kegiatan di awali dengan pendampingan penyusunan rencana
kegiatan STBM di desa Sukahaji dan desa Pinangsari dengan mengumpulkan
sejumlah kader. Kemudian di bentuk tim fasilitator yang terdiri dari 4 orang.
Kemudian di susun rencana pemicuan dari mulai lokasi, waktu dan sarana
13
yang di butuhkan, dalam kesempatan tersebut kader juga di berikan
pengetahuan tentang bagaimana menajadi fasilitator STBM.
Di desa Sukahaji pemicuan dilaksnakan di 6 dusun sesuai yang di
rencanakan, kegiatan pemicuan di laksanakan 11 kali. Pemicuan didesa
Pinangsari di lakukan sebanyak 6 kali teridir dari 6 dusun. Sampai ahir tahun
2020 cakupan akses jamban di Desa Ciasem Tengah, Desa Pinangsari dan
Desa Sukahaji sudah 100% ODF.
3.3.3 Rekayasa Lingkungan
Rekayasa lingkungan merupakan upaya merubah media lingkungan
untuk mencegah pajanan agen penyakit baik yang bersifat fisik, biologi
maupun kimia dari gangguan vektor.
Dalam hal ini yang di lakukan adalah pembubuhan bubuk abate
pada tempat penampungan air yang tidak tertutup dan ini dilakukan
berkoordinasi dengan petugas program pemberantasan penyakit DBD.
Dalam satu tahun jumlah bak mandi yang terbuka yang di berikan
bubuk abate berjumlah 520 rumah, kegiatan melibatkan kader dan
masyarakat.
Maksud dari pembubuhan bubuk abate adalah untuk membunuh
jentik nyamuk yang berkembang biak di air yang ada di bak mandi atau
penampungan air terbuka yang di miliki oleh masyarakat dengan tujuan
mencegah penularan penyakit DBD.
14
4 Cakupan Air Bersih 86 92,7 0
Cakupan yang masih sangat rendah adalah cakupan SPAL sebesar 68,3%
karena masyarakat kebanyakan masih membuang limbah di selokan yang masih
terbuka.
Penca Caku
No Jenis Kegiatan Target Target % Kinerja %
paian Pan %
1 Prosentase Penduduk
terhadap akses sanitasi 720 594 82,5 92.00 96.00
yang layak (jamban)
2 Prosentase penduduk
terhadap akses air minum 720 594 82,5 80.00 125.00
yang berkualitas
3 Jumlah desa yang
6 6 100.00 100.00 133.33
melaksanakan STBM
4 Presentase pengawasan
tempat Fasilitas Umum 20 154 100.00 100.00 125.00
(TFU)
5 Presentase Inspeksi
Kesehatan Lingkunga 20 172 100.00 100.00 98.25
terhadap sarana TPM
6 Presentase Rumah Sehat 720 594 82,5 69.00 98.77
7 Presentase Pengawasan
6 6 100.00 100.00 133.33
Industri
15
8 Presentase Kegiatan Klinik
460 112 24,34 20.00 97.39
Sanitasi
9 Presentase Desa ODF 6 6 100 100 100
16
17
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH UPAYA KESEHATAN
TARGET PENCAPAIAN
NO JENIS KEGIATAN MASALAH
(%) (%)
1 Persentase Penduduk terhadap Akses Sanitasi yang 92 Ada kesenjangan 9,5% akses sanitasi yang layak (jamban sehat) di
Layak (Jamban Sehat) Puskesmas Ciasem dari target 92% dengan pencapaian 82,5%
82,5
pada tahun 2020 karena dimasa pandemi sehingga kurangnya
inspeksi kesehatan lingkungan ke lapangan.
2 Persentase Penduduk terhadap Akses Air Minum yang 80 Cakupan penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas di
Berkualitas (memenuhi syarat) 82,5 Puskesmas Ciasem pada tahun 2020 sudah memenuhi target dari
target 80% mencapai 82,5%.
3 Persentase Desa yang melaksanakan STBM 100 Cakupan desa yang melaksanakan STBM sudah memenuhi target
dari target 100% sudah mencapai 100% di Puskesmas Ciasem
100.00 tahun 2020 karena semua desa di wilayah kerja Puskesmas
Ciasem sudah pernah dilaksanakannya pemicuan. Tetapi untuk
pemicuan pilar ke 2, ke 3, ke 4, ke 5 belum maksimal.
4 Persentase Pengawasan Tempat Fasilitas Umum 100 Cakupan pengawasan tempat fasilitas umum di Puskesmas
(TFU) Ciasem tahun 2020 sudah memenuhi target dari target 100% sudah
100.00
mencapai 100% tetapi inspeksi kesehatan lingkungan di
perkantoran belum maksimal.
5 Persentase Pengawasan Tempat Pengolahan 100 Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan di Puskesmas
Makanan (TPM) 100.00 Ciasem pada tahun 2020 sudah memenuhi target dari target 100%
sudah mencapai 100%.
18
6 Persentase Rumah Sehat 69 Cakupan akses rumah sehat di Puskesmas Ciasem pada tahun
82,5 2020 sudah memenuhi target dari target 69% sudah mencapai
82,5%.
7 Persentase Pengawasan Industri 100 Cakupan pengawasan industri di Puskesmas Ciasem pada tahun
100.00 2020 sudah memenuhi target dari target 100% sudah mencapai
100%
8 Persentase Kegiatan Klinik Sanitasi 20 Cakupan kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas Ciasem tahun 2020
24,34 sudah memenuhi target dari target 100% sudah memenuhi 100%.
tetapi untuk kunjungan rumah masih kurang.
9 Persentase Desa ODF 92 Cakupan desa ODF di Puskesmas Ciasem tahun 2020 sudah
100 memenuhi target 92% sudah memenuhi 100% karena 6 desa
sudah ODF semua.
19
4.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Tabel 4.2
Urutan Prioritas Masalah
Program Kesehatan Lingkungan
Uptd Puskesmas Ciasem
Tahun 2020
KRITERIA
NO MASALAH JUMLAH RANKING
U S G
1 Ada kesenjangan 9,5% akses sanitasi yang layak (jamban sehat) di Puskesmas Ciasem
dari target 92% dengan pencapaian 82,5% pada tahun 2020 karena dimasa pandemi 4 4 4 12 2
sehingga kurangnya inspeksi kesehatan lingkungan ke lapangan.
2 Cakupan desa yang melaksanakan STBM sudah memenuhi target dari target 100% sudah
mencapai 100% di Puskesmas Ciasem tahun 2020 karena semua desa di wilayah kerja
5 4 5 14 1
Puskesmas Ciasem sudah pernah dilaksanakannya pemicuan. Tetapi untuk pemicuan
pilar ke 2, ke 3, ke 4, ke 5 belum maksimal.
20
Akar Penyebab Masalah
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2020
Manusia Metode
21
4.4 Menetapkan Cara Pemcahan Masalah
Tabel 4.4
Cara Pemecahan Masalah
Program Kesehatan Lingkungan UPTDPuskesmas Ciasem
Tahun 2020
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Keterangan
1 Ada kesenjangan BAB masih sembarangan Identifikasi Masalah Kesling STBM
9,5% akses sanitasi IKL Rumah termasuk jamban Identifikasi Masalah Kesling
yang layak (jamban Pembentukan tim CLTS/STBM IKL Rumah dan jamban
sehat) di Puskesmas Orientas CLTS utk meningkatkan Penyuluhan manfaat jamban
Ciasem dari target SDM terkait STBM Pembentukan tim CLTS/STBM
92% dengan Pemicuan stop BABS/STBM Orientas CLTS utk
pencapaian 82,5% Monitoring dan Evaluasi Pasca meningkatkan SDM terkait
Pemicuan (monev) STBM
pada tahun 2020
Verifikasi desa ODF Pemicuan Stop BABS/STBM.
karena dimasa
Pembinaan pasca pemberdayaan Monitoring dan Evaluasi Pasca
pandemi sehingga
serifikasi desa yang melaksanakan Pemicuan (monev)
kurangnya inspeksi STBM,desa SBS,desa ODF Verifikasi desa ODF
kesehatan Masih ada alternative BAB selain di Penyuluhan manfaat jamban Pembinaan pasca
lingkungan ke jamban pemberdayaan serifikasi desa
lapangan. Kepedulian masyarakat terhadap manfaat yang melaksanakan STBM,desa
jamban keluarga kurang. SBS,desa ODF.
Pengorganisasian kelompok masyarakat Pembentukan Tim fasilitator STBM Lintas sektor
kurang. tingkat desa. o Bantuan jamban bagi gakin
Pertemuan lintas sektor dgn desa kurang. Mengikuti pertemuan tingkat desa .
Pertemuan lintas program kurang. Menyampaikan program kesling dalam
lokminbulanan
Penyuluhan kurang. Melakukan penyuluhan manfaat jamban
Keluarga Miskin. Pembuatan jamban bagi gakin dari dana
BKUD (Lintas sektor)
22
Tidak ada bantuan jamban Pembuatan jamban bagi gakin dari dana
BKUD (Lintas sektor)
Sarana penyuluhan kurang Usulan bantuan sarana penyuluhan
BAB V
23
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
24
masyarkat yang sudah pemicuan masyara terpicu
dilaksanakan pemicuan pkm kat.
Verifikasi Desa ODF/STBM untuk konfirmasi dan masyarakat/ Odf 2 pj ukm sanitarian aparat Nov 2020 5.000.000,- 100% 2 BOK
klarifikasi desa yang rumah desa dan tim desa Desa ODF
akan odf pemicuan ,kader,
pkm masyara
kat.
Pembinaan pasca Untuk mempertahkan Masyarakat 2 desa pj ukm sanitarian aparat Nov 2020 5.000.000,- 100% 2 BOK
Pemberdayaan (serifikasi masyarakat agar selalu odf kader desa,kad Desa ODF
desa yang melaksanakan stop BABS .toma es,toma,
STBM,desa SBS,desa ODF) toga.
IKL Sarana air bersih Meningkatnya cakupan sgl,dan spt 1000 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 2.000.000,- 100 % Akses BOK
air bersih yang sarana sarana air desa 2020 Air bersih
memenuhi syarat bersih ,kader. berkualitas
kesehatan form is
Pengambilan sampel air diketahuinya tingkat sgl,dan spt 4 pj ukm sanitarian aparat Jun Juli 1.000.000,- 100%
bersih resiko pencemaran sarana sarana air desa 2020 sampel ms
sarana air bersih bersih ,kader.
form is
IKL TPM Meningkatnya cakupan Rm/ restoran 82 pj ukm sanitarian Pemilik Jan-Des 1.000.000,- 75% sarana BOK
TPM yang memenuhi jasa boga sarana sarana tpm Sarana 2020 TPM MS
syarat kesehatan damiu TPM aparat
makjan desa
sekolah ,kader.
home
industri
Pengambilan sampel diketahuinya kualitas Damiu 4 pj ukm sanitarian aparat Jun Jul 1.000.000,- 100% air BOK
minuman produksi rumah bakteriologi dan kimia sarana Depot air desa 2020 minum ms
tangga air dari depot air minum bersih ,kader.
sanitarian
kit
IKL TTU Meningkatnya cakupan Sekolah, 114 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 1.000.000,- 75% sarana BOK
TTU yang memenuhi kantor, sarana .sarana ttu desa 2020 TTU MS
syarat kesehatan masjid, TTU kader,
pasar, masyara
faskes, dll kat.
Konseling kesehatan Mnejalin hubungan Pasien dan 850 Pj ukm Sanitarian Dokter, Jan-Des - 25% pasien / -
lingkungan komunikasi antara Klien pasien/ dr.gigi 2020 klien di
25
nakes dgn pasien yang klien perawat, konseling
bertujuan untuk bidan,
mengenali dan pet.lab
memecahkan masalah
kesehatan lingkungan
yang dihadapi
Penyuluhan Kesehatan Meningkatkan Masyarakat 50 x Pj ukm Petugas Kades Jan-Des 3.500.000,- 100 % BOK
Lingkungan pengetahuan tentang per materi Kader 2020 frekpenyuluh
kesling tahun daftar hard an
Analisa masalah kesling Memantau Data laporan 1 x tiap Pj ukm Petugas Ka.PKM Jan-Des - 100% -
perkembangan bulanan bulan data 2020 programterp
program kesling antau
Lintas sektor :
Bantuan jamban bagi gakin Membantu Gakin Keluarga 3 buah Kades Surat Kecamat Jan 2020 - 100% BKUD/K
dari dana BKU. memiliki jamban miskin per an sasaran
desa gakin
26
BAB VI
PENUTUP.
harus terus diupayakan, terutama oleh Sanitarian dengan koordinasi yang baik dengan
Pada tahun 2020 ini upaya mewujdukan lingkungan sehat sudah dilaksankan,
namun karena berbagai hambatan dan kendala yang terjadi pada tahun tersebut serta
diantaranya Akses keluarga terhadap jamban tahun 2020 Ada kesenjangan 9,5% akses
sanitasi yang layak (jamban sehat) di Puskesmas Ciasem dari target 92% dengan
pencapaian 82,5% pada tahun 2020 karena dimasa pandemi sehingga kurangnya
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kami sehingga tersusunya Laporan Tahun 2020 Program
Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan laporan hasil
kegiatan program penyehatan lingkungan tahun 2020 yang telah dilaksanakan di UPTD
Puskesmas Ciasem.
Dalam penyusunan laporan ini, kami sadari masih terdapat beberapa kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami selalu terbuka
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan, petunjuk
serta bantuan baik secara materi maupun moril dalam menyusun makalah ini.
Dinkes Kabupaten. Subang semoga apa yang kami lakukan bernilai ibadah dimata Allah
SWT, Amiin.
Neni Supriyanti
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
1.2 Tujuan......................................................................................................... 2
1.3 Sasaran....................................................................................................... 2
1.4 Kebijakan..................................................................................................... 3