Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam Undang – Undang Kesehatan No 36/2009 telah diamanatkan bahwa
kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat terhadap sarana sanitasi seperti di tempat –tempat umum, dilingkungan
pemukiman, perumahan, hotel, sekolah, fasyankes, tempat pengolahan makanan,
fasilitas umum dan sarana air minum, baik dalam situasi normal maupun dalam
situasi darurat akibat bencana alam.
Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2015 tentang Kesehatan Lingkungan
menjelaskan pengertian kesehatan lingkungan yang adalah upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
maupun sosial.
Peraturan menteri kesehatan RI No.13 Tahun 2015 tentang Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas dalam BAB II pasal 2 ayat 1 menyebutkan
bahwa setiap puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan
dan pada ayat 2 menyebutkan bahwa Pelayanan Kesehatan Lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
paripurna yang diberikan kepada Pasien.
Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan di wilayah
puskesmas Ciasem masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, diantaranya
masih tingginya cakupan penemuan penyakit TB Paru BTA positif masih tinggi yaitu
42 orang atau 87,5%, Cakupan penderita DBD ada 42 orang atau 200%, dan
penyakit Diare masih tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor
Risiko Lingkungan, Pemerintah telah. menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam pengaturan
Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok
puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu
menompang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan
untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia
Program kesehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan
dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan lingkungan
dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan keterpaduan pengelolaan
lingkungan.

1
1.2 TUJUAN
1.2.1 Umum
Dengan terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui upaya preventif, promotif, dan kuratif yang dilakukan secara terpadu
dan berkesinambungan di Puskesmas Ciasem
1.2.2. Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan dan meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan di Puskesmas Ciasem
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku
masyarakat untuk mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan, serta untuk mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat di Puskesmas Ciasem.
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat di Puskesmas Ciasem.

1.3 Sasaran
Sasaran program kesehatan lingkungan adalah sasaran yang ada di wilayah Kerja
Puskesmas Ciasem dengan wilayah kerja 6 desa (Desa Sukamandijaya, Desa
Ciasem Girang, Desa Ciasem Tengah, Desa Ciasem Baru, Desa Sukahaji dan Desa
Pinangsari) yang teerdiri dari :
1.3.1 Sasaran Umum
Sasaran umum adalah seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Ciasem.
1.3.2 Sasaran Khusus
a. Pasien/Klien Konseling
b. Lingkungan pemukiman : (Rumah tinggal,Jamban Keluarga,SPAL,
Sampah dll)
c. Sarana Air Bersih (SPT, SPL,SGL,PDAM, Kran Umum dll)
d. Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan dan Minuman (TPM)
e. Tempat Tempat Umum (TTU)
f. Lingkungan kerja : (Fasyankes, perkantoran dll)

1.4 Kebijakan
Kebijakan program kesehatan lingkungan di UPTD Puskesmas Ciasem
mengacu pada kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Barat dan
Pemerintah kabupaten subang, dasar kebijakan program kesehatan lingkungan
mengacu pada permenkes no.13 tahun 2015 tentang pelaksanaan Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas yaitu :

2
Bahwa Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan. Pelayanan Kesehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan kepada Pasien.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dalam bentuk:
a. Konseling;
b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan; dan/atau
c. Intervensi Kesehatan Lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social.
Salah satu kegiatan intervensi, kebijakan mengacu pada pada Permenkes
No.3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah
pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan.

1.5 Strategi
Strategi program kesehatan lingkungan mengacu pada rencana strategis dinas
kesehatan kabupaten Subang diantaranya meningkatkan pemberdayaan masyarakat
untuk hidup sehat, meningkatnya kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya
sendiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat, yang di jabar
kan dalam startegi program kesehatan lingkungan di puskesmas Ciasem yaitu
melalui kegiatan pelayanan dalam gedung melalui upaya konseling, penanganan
limbah domestik dan limbah medis /B3, penyuluhan kelompok kesling dalam gedung,
pelayanan di luar gedung melalui upaya Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
Rumah, IKL Sarana Air Minum/Besih, IKL TTU, IKL TPM, kunjungan rumah tindak
lanjut dari konseling, serta intervensi kesehatan lingkungan melalui upaya
penyuluhan kesehatan lingkungan di luar gedung, upaya pemberdayaan masyarakat
melalui strategi STBM dan menjalin kemitraan dengan lintas sektor terkait.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Geografis


Kecamatan Ciasem di bagi 2 Wilayah kerja Puskesmas yaitu UPTD
Puskesmas Ciasem dan UPTD Puskesmas Jatibaru. UPTD Puskesmas Ciasem
Kec. Ciasem terletak di Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang dan mempunyai
luas Wilayah 7.184 Ha, Dimana keadaan daerah sebagian besar terdiri dari
persawahan yang merupakan andalan utama penduduk dalam mencari nafkah
disamping berdagang, Jalur Pantura Jawa melintas wilayah Ciasem ini, sehingga
berdampak pada tingginya Mobilitas penduduk yang akhirnya berdampak pula
pada cepatnya perubahan sosial ekonomi dan budaya. Wilayah Kerja Puskesmas
Ciasem meliputi 6 Desa, dari 9 Desa Wilayah Kecamatan Ciasem yaitu :

1) Desa Ciasem Girang 4) Desa Ciasem Baru


2) Desa Sukamandijaya 5) Desa Pinangsari
3) Desa Ciasem Tengah 6) Desa Sukahaji

Batas kerja UPTD Puskesmas DTP Ciasem Kec. Ciasem adalah sebagai
berikut :
Sebelah utara : Kecamatan Blanakan
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Jatibaru
Sebelah Selatan : Kecamatan Purwadi dan Kecamatan Patokbeusi
Sebelah Barat : Kecamatan Patokbeusi dan Kabupaten Karawang

PETA WILAYAH KERJA


UPTD PUSKESMAS DTP CIASEM KEC. CIASEM
Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang

Kondisi Wilayah Kerja Puskesmas CIasem s/d Desember 2020

4
Rata-rata
Jumlah Jarak Ke Kondisi
NO Nama Desa Waktu
RT/RW Puskesmas Jangkauan
Tempuh
1. Ciasem Girang 41/12 0-2 KM 10 Menit Mudah
2. Sukamandi Jaya 43/30 1-4 KM 15 Menit Mudah
3. Ciasem Tengah 29/9 4-7 KM 30 Menit Mudah
4. Ciasem baru 24/7 3-6 KM 35 Menit Mudah
5. Pinangsari 42/16 10-15 KM 50 Menit Agak Sulit
6. Sukahaji 42/13 12-17 KM 60 Mneit Agak Sulit
Jumlah 221/77
Sumber data : Puskesmas Ciasem, 2020

Berdasarkan pada data table diatas dapat dilihat bahwa kondisi wilayah
kerja Puskesmas berdasarkan jarak dan waktu adalah Desa Sukahaji mempunyai
jarak dan waktu tempuh paling lama, sedangkan Desa Ciasem Girang adalah desa
dengan jarak dan waktu tempuh paling dekat dan mudah dijangkau.

2.2 Kondisi Demografi


Penduduk pada wilayah Puskesmas Ciasem pada tahun 2020 berjumlah
99.328 terdiri dari 49.584 laki – laki dan 49.749 perempuan.

2.2.1 Jumlah Penduduk

JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA JUMLAH JUMLAH
KK LAKI-LAKI PEREMPUAN

1. Ciasem Girang 3.991 10.800 5.745 19.986


Sukamandi 7.014
2. 16.190 18.362 34.552
Jaya
Ciasem 3.447
3. 7.704 6.794 14.498
Tengah
4. Ciasem Baru 3.526 6.320 6.269 12.589
5. Pinangsari 2.880 4.128 4.151 8.279
6. Sukahaji 2.964 4.447 4.977 9.424
Jumlah 23.822 49.584 49.749 99.328
Sumber data : Puskesmas Ciasem, 2020

2.3 Sumber Daya Kesehatan


2.3.1 SDM Kesehatan Lingkungan
Sumber daya manusia kesehatan lingkungan di puskesmas Ciasem
adalah 2 orang tenaga sanitarian dalam jabatan fungsional terampil, di dalam
gedung di bantu oleh tenaga kebersihan yang berjumlah 4 orang. Sedangkan
untuk kegiatan luar gedung di bantu oleh kader kesehatan lingkungan yang
tergabung dalam kader kesehatan lingkungan yang berjumlah 370 orang.

2.3.2 Sarana Kesehatan Lingkungan


Sarana kesehatan lingkungan yang ada saat ini berupa ruang
konseling yang teerpadu dengan program gizi, diare, TB Paru, Penyakit Tidak

5
Menular dll, lembar balik penyuluhan kesehatan lingkungan, alat kebersihan
dan pembersih, dll.

2.3.3 Alat Kesehatan Lingkungan


Tahun 2020 puskesmas Ciasem sudah memiliki sanitarian kit yang
bisa digunakan untuk memeriksa pengujian pangan, pengujian air dan
pengujian udara.

2.4 Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya

2.4.1 Tingkat Pendidikan Penduduk

Sampai dengan tahun 2020, pendidikan merupakan masalah besar di

wilayah Puskesmas Ciasem, yaitu masih adanya penduduk yang tidak / belum

pernah sekolah (2%) dan tidak/belum tamat SD (6,8%), dan rendahnya

persentase penduduk yang melanjutkan pendidikan ke SLTA ke atas

(20,57%).

2.4.2 Ekonomi

Pendapatan Perkapita Penduduk

Pendapatan perkapita di wilayah Puskesmas Ciasem yang

digambarkan dari Nilai PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto)

Rp 5.263.273,- pada tahun 2020. Secara umum prosentase penduduk

berdasarkan Kelompok Tenaga Kerja :

1. Petani/buruh tani : 65,2 %

2. Buruh Pabrik : 10.2 %

3. PNS : 2,29 %

4. TNI/POLRI : 0,15 %

5. Wiraswasta : 2,21 %

6. Jasa : 2,65 %

7. Pensiunan : 0,36

8. Lain-lain : 6,9 %

2.4.3 Jumlah Penduduk Menurut Agama


Jumlah penduduk menurut agama dapat dilihat pada tabel 2.5
Tabel 2.5 Jumlah penduduk menurut agama di Puskesmas Ciasem
Tahun 2020
Jumlah
No Agama
Penduduk
1. Islam 98.664
2. Kristen 644

6
Jumlah 99.328
Sumber Pendataan Statistik

Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa penduduk wilayah kerja


Puskesmas Ciasem memeluk agama Islam (99,3 %) namun demikian
keberadaan agama lain melambangkan keaneka ragaman yang rukun dan
damai.

2.5 Lingkungan Fisik


Wilayah puskesmas Ciasem ada di wilayah pedataran dengan kelembababan yang
tinggi dan suhu yang panas sehingga merupakan tempat yang nyaman untuk
perkembang biakan vektor terutama nyamuk dan lalat, sehingga potensi penyebaran
penyakit akibat penularan vector cukup tinggi seperti DBD dan lain-lain, selain itu
dengan kelembaban tinggi di sertai dengan rumah yang tidak sehat merupakan
faktor resiko penularan penyakit pernafasan berupa insfeksi saluran nafas dan TB
Paru.

2.6 Keuangan
Program kesehatan lingkungan operasional kegiatanya terutama kegiatan luar
gedung di danai dari program Biaya Operasonal Kesehatan BOK sesuai dengan
DPA BOK yang di tuangkan dalam RPK program kesehatan lingkungan yang telah
di buat sedangkan kegiatan dalam gedung di danai oleh operasional kegiatan
puskesmas

7
BAB III
ANALISA SITUASI UPAYA KESEHATAN

3.1 Upaya Konseling


Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan
Lingkungan dengan Pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan
masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.
Dalam Konseling, pengambilan keputusan adalah tanggung jawab Pasien.
Pada waktu Tenaga Kesehatan Lingkungan membantu Pasien terjadi langkah-
langkah komunikasi secara timbal balik yang saling berkaitan (komunikasi
interpersonal) untuk membantu Pasien membuat keputusan. Tugas pertama Tenaga
Kesehatan Lingkungan adalah menciptakan hubungan dengan Pasien, dengan
menunjukkan perhatian dan penerimaan melalui tingkah laku verbal dan non verbal
yang akan mempengaruhi keberhasilan pertemuan tersebut. Konseling tidak semata-
mata dialog, melainkan juga proses sadar yang memberdayakan orang agar mampu
mengendalikan hidupnya dan bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.

3.1.1 Konseling Kinik Terpadu


Konseling yang berkiatan dengan penyakit yang di sebabkan lingkungan yang
tidak sehat di laksanakan di klinik terpadu, yang bergantian dengan program
gizi, diare dan lain-lain sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan. Tahun
2019 kunjungan konseling khusus penyakit akibat lingkungan adalah sebagai
berikut :

Tabel. 3.1. Jumlah Kunjungan Konseling Penyakit Akibat Lingkungan


UPTD Puskesmas Ciasem tahun 2020

Jumlah Jumlah Jumlah Di tindak


No Jenis Penyakit
Pasien Klien Total lanjuti
1 TB Paru 196 0 196 196
2 Pneumonie/Ispa 82 2 84 7
3 Diare 213 0 213 190
4 DBD/Chikungunya 8 8 16 16
5 Kecacingan 0 0 0 0
6 Penyakit Kulit 3 0 3 2
7 Hepatitis 0 0 0 0
8 Keracunan makanan 0 0 0 0
9 Keracunan Pestisida 0 0 0 0
10 Penyakit Lainya 0 0 0 0
Jumlah 502 10 512 411
Sumber : laporan Tahunan 2020

Dari data tersebut diatas penyakit diare masih mendominasi pasien


yang di konseling dan belum ada klien/ masyarakat sehat yang datang untuk

8
dilakukan konseling, hal ini menunujukan bahwa masyarakat menganggap
bahwa fungsi konseling masih hanya untuk masayrakat yang sakit.
Dari data tersebut juga menunjukan bahwa penyakit diare masih
sangat tinggi di Puskesmas Ciasem, penyakit diare yang di konseling terdiri
dari mulai anak-anak tingginya angka penderita diare pada anak-anak banyak
di sebabkan karena lingkungan rumah yang kurang sehat dan gizi yang
kurang.

3.1.2 Kunjungan/IKL Rumah Tindak Lanjut Hasil Konseling.

Tabel. 3.2. Jumlah Kunjungan/IKL Rumah Tindak Lanjut Hasil Konseling


UPTD Puskesmas Ciasem tahun 2020
Tidak
Di Kunjungi Melaksa
melaksa
No Jenis Penyakit di berikan nakan Ket
nakan
saran Saran
saran
1 TB Paru 12 9 3
2 Pneumonie/Ispa 9 5 4
3 Diare 28 20 8
4 DBD/Chikungunya 7 7 0
5 Kecacingan 0 0 0
6 Penyakit Kulit 16 16 0
7 Hepatitis 0 0 0
8 Keracunan makanan 0 0 0
9 Keracunan Pestisida 0 0 0
10 Penyakit Lainya 0 0 0
Jumlah 72 57 15
Sumber : Register Konseling

Dari jumlah pasien sebanyak 72 orang yang di konseling di klinik


terpadu yang ditindaklanuti ada 57 orang, dan dari jumlah tersebut yang di
berikans saran kesehatan lingkungan hanya ada 57 orang yang mengikti
saran perbaikan, dan 15 orang tidak mengikuti saran perbaikan.
Pasien konseling yang di tindak lanjuti dengan kunjungan rumah
adalah pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ciasaem, karena ada
diantaranya pasien kosneling dari luar wilayah kerja diantaranya dari wilayah
Puskesmas Jatibaru, wilayah Puskesmas Rancabango dan wilayah
Puskesmas Patokbeusi yang semuanya berbatasan langsung dengan wilayah
puskesmas Ciasem, kemudian yang di knjungi adalah yang penyakit yang
memiliki faktor resiko yang besar diantaranya adalah penderita TB paru,
pneumonie, Diare, DBD dan penyakit kulit sedangkan penyakit ISPA hanya
yang dari hasil wawancara dalam konseling di rumahnya ada penderita TB
Paru.
Dari 72 rumah yang di kunjungi hanya 57 orang yang melaksanakan
saran perbaikan hal ini terjadi umumnya pada penderita diare dan penyakit
kulit berkaitan dengan hasil kunjungan rumah bahwa dari 20 rumah penderita
TB paru ada 9 rumah yang tidak melaksankan saran hal ini berkaitan dengan

9
persyaratan rumah sehat yaitu jendela yang tidak di buka setiap hari karena
jendela rumah tidak bisa di buka sama sekali karena jendela di rapatkan di
dinding jendela tanpa bisa di buka, kemudaian berkiatan dengan lantai rumah
yang masih tanah, umumnya penderita adalah keluarga miskin sehingga tidak
langsung melaksanakan perbaikan saran dari petugas.

3.2 Upaya Inspkesi Kesehatan Lingkungan (IKL)


Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat. IKLyang di laksanakan di puskesmas
ciasem belum menggunakan alat pemeriksaan sanitarian kit, hanya pengamatan dan
wawancara, hal ini di sebabkan karena puskesmas ciasem belum memiliki sanitarian
kit.
IKL yang di laksanakan di puskesmas ciasem terdiri dari IKL Rumah yang
di dalamnya mencakup inespkesi kesehatan lingkungan rumah dan sarana sanitasi
di dalamnya seperti jamban keluarga, SPAL, tempat sampah dll, IKL Sarana air
minum/ bersih yang ada di wilayah puskesmas ciasem terdiri dari sumur pompa
tangan (SPT), sumur pompa listrik (SPT+), sumur gali, sumber dari PDAM, dan kran
umum. Selanjutnya IKL Tempat Pembuatan dan penjualan makanan minuman
(TPM), yang menjadi sasaran adalah Depot air minum (Damiu), Rumah makan,
warung makan, Makanan Jajanan, Jasa boga, dll. Selanjutnya adalah IKL Tempat
tempat umum (TTU) dan yang menjadi sasaran adalah Faslitas pelayanan
kesehatan baik milik pemerintah seperti RS, Puskesmas, Pustu,Polindes, atau milik
swasta seperti Klinik, Praktek dokter swasta, praktek bidan dll, Pasar, kantor,
sekolah, pontren.

3.2.1 IKL Rumah


IKL rumah biasanya di laksanakan berbarengan dengan kunjungan
rumah tindak lanjut konseling dari rumah sasaran konseling di periksa 10 sd
20 rumah sekitarnya,sehingga diketahui kondisi kesehatan lingkungan rumah
sekitarnya dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :

Tabel. 3.3. Hasil IKL Rumah


UPTD Puskesmas Ciasem tahun 2020
Target di Di MS/ % di
No Sarana % MS
periksa periksa Sehat periksa
1 Rumah 720 594 581 82,5 80,7
2 Pekarangan 720 594 581 82,5 80,7
3 Kandang Ternak 720 594 - 100 -
4 Tempat Sampah 720 594 576 82,5 80
5 Jamban 720 594 549 82,5 76,2
6 SPAL 720 594 521 82,5 72,3

Dari data tersebut diatas di ketahui dari target jumlah rumah di


periksa sudah mencapai target yaitu 82,5%, begitu pula sarana jamban dan

10
SPAL hanya saja rumah yang sehat baru mecapai 80,7%, jamban yang
memenuhi syarat baru mencapai 76,2% dan SPAL yang memenuhi syarat
baru mencapai 72,3%.
Dengan kondisi tersebut maka petugas perlu lebih meningkatkan
pembinaan kepada masyarakat terutama pada rumah sehat, banyak
diantaranya rumah tidak sehat ini karena ventilasi yang kurang terutama pada
jendela yang tidak pernah di buka atau bahkan jendela bahkan tidak bias di
buka sama sekali, kemudian lantai rumah yang masih terbuat dari
tanah,kemudian belum memiliki jamban, dan ada rumah yang belum memiliki
saluran pembuangan air limbah,sehingga mengotori lingkungan sekitarnya.

3.2.2 IKL Sarana Air Minum/Bersih


IKL sarana air minum/bersih dilaksanakan berbarengan dengan IKL
rumah dengan sarsaran sumur pompa tangan/listrik (SPT) sebagai berikut.

Tabel. 3.3. Hasil IKL Sarana Air Minum/Bersih


UPTD Puskesmas Ciasem tahun 2020
Target di Di % di
No Sarana MS % MS
periksa periksa periksa
1 SPT 720 136 114 18,9 83,9
3 Sumur Gali 720 119 97 16,5 81,5
4 PDAM 720 465 465 64,5 100
5 Kran Umum 0 0 0 0 0

Berdasarkan data tersbeut diatas bahwa dari target pemeriksaan


sarana air minum/bersih 720 sarana di periksa 100%, dan yang memenuhi
syarat ada 83,9%, jadi masih ada sarana air bersih yang tidak memnuhi
syarat sebesar 16,1%, diantaranya adalah sumber air bersih berdekatan
dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah, septic tank, dan
genangan air kotor, saluran air limbah rusak atau tidak ada.

3.2.3 IKL TPM


IKL TPM dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke sarana
TPM dengan metode wawancara dan observasi sarana TPM, sebagai berikut.

Tabel. 3.4. Hasil IKL TPM


UPTD Puskesmas Ciasem tahun 2020
TPM yg Di % di
No Sarana TPM MS % MS
Ada periksa periksa
1 Warung Nasi 39 39 39 100 100
2 Rumah Makan 52 52 52 100 100
3 Restoran 0 0 0 0 0
4 Snack/Bar 0 0 0 0 0
5 Kantin 0 0 0 0 0
6 Makanan Jajanan 50 50 50 100 100
7 Pedagang Keliling 30 29 29 96,7 96,7
8 Industri Makanan/ 0 0 0 0 0

11
Pengrajin maknan
10 Jasa Boga/Katering 2 2 2 100 100
Jumlah 173 172 172

Berdasarkan data tersebut diatas bahwa IKL TPM di puskesmas


ciasem dari target pemeriksaan 100% baru mencapai 96,7% sehingga
terdatapat kesenjangan 3,3%, sedangkan TPM yang memenuhi sayrat dari
target 96,7%. Sarana TPM yang memenuhi syarat di sebabkan karena banyak
persyaratan yang tidak ada diantaranya sarana tempat sampah, kebersihan
penjamah, penjamah tidak pernah mengikikuti pelatihan penjamah makanan,
tempat penyajian makanan, dan belum ada tempat penyimpanan bahan
makanan.

3.2.4 IKL TTU


IKL TTU di puskesmas ciasem dilaksanakan dengan melakukan
kunjungan lapangan ke sarana TTU yang ada di wilayah puskesmas ciasem
diantarnaya sarana sekolah, tempat ibadah, stasiun kereta api, tempat
penjualan pestisida, hotel melati atau salon, Kolam renang, pasar, apotik dan
took obat, fasilitas pelayanan kesehatan, pesantren dengan hasil pengawasan
sebagai berikut.

Tabel. 3.4. Hasil IKL TTU


UPTD Puskesmas Ciasem tahun 2020
TTU yg Di % di
No Sarana TTU MS % MS
Ada periksa periksa
1 SD/MI 46 46 46 100 100
2 SLTP/MTs 7 7 7 100 100
3 SLTA/MA 6 6 6 100 100
4 Masjid/Mushola 54 54 54 100 100
5 Stasiun 0 0 0 0 0
6 Hotel Melati 0 0 0 0 0
7 Salon Kecantikan/ 13 13 13 100 100
Pangkas Rambut
8 Kios /KUD 10 6 0 60 0
9 Kolam Renang 0 0 0 0 0
10 Pasar 1 1 0 100 100
11 Apotik 4 4 4 100 100
12 Toko Obat 7 5 5 71 100
13 Puskesmas 1 1 1 100 100
14 Klinik/dr praktek 6 6 6 100 100
15 Pesantren 3 3 3 3 3
Jumlah 158 154 144 73,7 30,95

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa hasil IKL TTU dari


sarana yang ada 158 diperiksa 154 sarana atau 73,7% sehingga belum

12
mendapai target sebesari 30,95% sehingga terdapat kesenjangan 40% dan
dari TTU yang memenuhi syarat dari target 50% baru mencapai 30,9%.
Masih ada TTU yang belum di periksa di karenakan tugas rangkap
yang di pegang oleh petugas kesling dan banyaknya sarana yang belum
memenuhi syarat di sebabkan karena diantaranya tempat yang tidak bersih,
tidak ada tempat sampah, kurang sarana kebersihan, terdapat binatang tikus
dan kecoa, pemilik belum pernah mengikuti pelatihan TTU, kurang nya jumlah
sarana sanitasi seperti jamban, air bersih dll.

3.3 Upaya Intervensi Kesehatan Lingkungan


3.3.1 Penyuluhan Kelompok Kesehatan Lingkungan
Intervensi kesehatan lingkungan yang pertama di lakukan adalah
dengan melakukan penyuluhan kelompok tentang kesehatan lingkungan.
Penyuluhan kelompok di lakukan di dalam gedung dan di luar gedung.
Penyuluhan kelompok di dalam gedung di laksanakan terhadap pasien yang
berkunjung ke puskesmas sebelum di lakukan pelayanan dengan materi
program kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan rumah sehat, STBM,
dll, hal tersebut disebabkan karena masih tingginya angka penderita ISPA dan
TB paru juga diare. Penyuluhan kelompok dalam gedung di laksnakan 4 kali
dalam sebulan sehingga satu tahun berjumlah 48 kali.
Penyuluhan kelompok juga di laksnakan di luar gedung puskesmas
ciasem diantaranya di desa, di masyarakat, dan di sekolah. Materi penyuluhan
diantaranya tentang Rumah sehat, jamban keluarga, air bersih, pengelolaan
sampah, dll. Penyuluhan kelompok luar gedung dilaksnakan 4 kali setiap
bulan untuk bulan tertentu seperti bulan Juli dan Agustus penyuluhan di
skeolah di lakukan hamper di semua skolah dari mulai SD, SMP dan SMA
biasanya berkoordinasi dengan petugas kesnak.
Penyuluhan kelompok di luar gedung diharapkan dapat merubah
pola piker masayarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan
memperhatikan kesehatan lingkungan yang di milikinya.

3.3.2 STBM
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah Suatu
metode/pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Menitik beratkan pada
peningkatan perilaku hygiene dan sanitasi masyarakat Menerapkan
pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui metode pemicuan. Berbasis
komunitas, Terpadu dan total, Stop BABS (ODF) sebagai tahap awal utk
mencapai sanitasi total.
Kegiatan STBM dalam hal ini pemicuan stop BABS tahun 2020
dilaksanakan di desa ciasem sukahaji dan desa pinangsari, desa sukahaji.
Tahun 2020 tiga desa sudah dilaksanakan pemicuan dan sudah 100% ODF.
Kegiatan di awali dengan pendampingan penyusunan rencana
kegiatan STBM di desa Sukahaji dan desa Pinangsari dengan mengumpulkan
sejumlah kader. Kemudian di bentuk tim fasilitator yang terdiri dari 4 orang.
Kemudian di susun rencana pemicuan dari mulai lokasi, waktu dan sarana

13
yang di butuhkan, dalam kesempatan tersebut kader juga di berikan
pengetahuan tentang bagaimana menajadi fasilitator STBM.
Di desa Sukahaji pemicuan dilaksnakan di 6 dusun sesuai yang di
rencanakan, kegiatan pemicuan di laksanakan 11 kali. Pemicuan didesa
Pinangsari di lakukan sebanyak 6 kali teridir dari 6 dusun. Sampai ahir tahun
2020 cakupan akses jamban di Desa Ciasem Tengah, Desa Pinangsari dan
Desa Sukahaji sudah 100% ODF.
3.3.3 Rekayasa Lingkungan
Rekayasa lingkungan merupakan upaya merubah media lingkungan
untuk mencegah pajanan agen penyakit baik yang bersifat fisik, biologi
maupun kimia dari gangguan vektor.
Dalam hal ini yang di lakukan adalah pembubuhan bubuk abate
pada tempat penampungan air yang tidak tertutup dan ini dilakukan
berkoordinasi dengan petugas program pemberantasan penyakit DBD.
Dalam satu tahun jumlah bak mandi yang terbuka yang di berikan
bubuk abate berjumlah 520 rumah, kegiatan melibatkan kader dan
masyarakat.
Maksud dari pembubuhan bubuk abate adalah untuk membunuh
jentik nyamuk yang berkembang biak di air yang ada di bak mandi atau
penampungan air terbuka yang di miliki oleh masyarakat dengan tujuan
mencegah penularan penyakit DBD.

3.3.4 Bantuan Pembuatan Sarana Sanitasi


Salah satu intervensi yang di laksanakan adalah membuat sarana
sanitasi terutama jamban keluarga untuk keluarga miskin. Di karenakan tidak
ada anggaran bantuan pembangunan jamban di puskesmas maka petugas
berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan agar membantu
teruatama keluarga miskin memiliki sarana jamban.
Anggaran yang di gunakan untuk bantuan pembuatan sarana
jamban di alokasikan dari dana BKUD/K dengan jumlah bantuan setiap desa
ada 3 sarana sehingga untuk wilayah puskesmas ciasem dengan jumlah 6
desa, maka yang mendapat bantuan sarana jamban keluarga ada 18 orang.

3.4 Cakupan Program Kesehatan Lingkungan.


Cakupan program kesehatan lingkungan di wilayah puskesmas ciasem tahun
2020 meliputi beberapa cakupan program yang menjadi indikator dalam program
kesehatan lingkungan dalam penilaian kinerja puskesmas yaitu :

Tabel. 3.5 Cakupan Program Kesehatan Lingkungan


UPTD Puskesmas Ciasem tahun 2020
Penca Kesen Ket
Target
No Kegiatan Paian Jangan
%
% %
1 Cakupan Desa ODF 100 100 100
2 Cakupan Akses jamban 100 90,5 9,5
3 Cakupan SPAL 65 68,3 0

14
4 Cakupan Air Bersih 86 92,7 0

Cakupan yang masih sangat rendah adalah cakupan SPAL sebesar 68,3%
karena masyarakat kebanyakan masih membuang limbah di selokan yang masih
terbuka.

3.5 Kondisi Keluarga Dengan Indikator Keluarga Sehat (IKS)


Dalam rangka penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga, ditetapkan 12 (dua belas) indikator utama sebagai penanda
status kesehatan sebuah keluarga sebagai berikut:
a. keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB);
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
c. bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
d. bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif;
e. balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
f. penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar;
g. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur;
h. penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan;
i. anggota keluarga tidak ada yang merokok;
j. keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);

Untuk tahun 2020 puskesmas ciasem melaksanakan pendataan keluarga


sehat dan desa yang sudah mencapai IKS yaitu Desa Ciasem Baru.

3.6 Hasil Cakupan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Program Kesehatan


Lingkungan
Tabel 3.4 Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Program Kesehatan Lingkungan
UPTD Puskesmas Ciasem tahun 2020.

Penca Caku
No Jenis Kegiatan Target Target % Kinerja %
paian Pan %
1 Prosentase Penduduk
terhadap akses sanitasi 720 594 82,5 92.00 96.00
yang layak (jamban)
2 Prosentase penduduk
terhadap akses air minum 720 594 82,5 80.00 125.00
yang berkualitas
3 Jumlah desa yang
6 6 100.00 100.00 133.33
melaksanakan STBM
4 Presentase pengawasan
tempat Fasilitas Umum 20 154 100.00 100.00 125.00
(TFU)
5 Presentase Inspeksi
Kesehatan Lingkunga 20 172 100.00 100.00 98.25
terhadap sarana TPM
6 Presentase Rumah Sehat 720 594 82,5 69.00 98.77
7 Presentase Pengawasan
6 6 100.00 100.00 133.33
Industri

15
8 Presentase Kegiatan Klinik
460 112 24,34 20.00 97.39
Sanitasi
9 Presentase Desa ODF 6 6 100 100 100

Dari hasil cakupan penilaian kinerja puskesmas di ketahui masih ada


bererapa kegiatan yang tidak mencapai target yaitu cakupan pengawasan rumah
sehat dari target 75% baru mencapai 72% sehingga masih terdapat kesenjangan
3%, dari hasil penagwasan kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat karena
ventilasi rumah terutama tidak membuka jendela rumah bahkan jendela ukuran kecil
dan tidak bisa di buka sama sekali, tidak memiliki jamban, serta lantai rumah yang
masih tanah.
Yang tidak mencapai target selanjutnya adalah cakupan pengawasan TTU
dari target 75% baru mencapai 73,7% sehingga terdapat kesenjangan 1,3%,
kemudian cakupan pengawasan TPM dari target 75% baru mencapai 74,1%
sehingga terdapat kesenjangan 0,92% dan yang terahir cakupan kegiatan klinik
sanitasi dari target 25% mencapai 24,4 % sehingga ada kesenjangan 0,6%.

16
17
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH UPAYA KESEHATAN

4.1 Identifikasi Masalah


Tabel 4.1
Identifikasi Masalah Program Kesehatan Lingkungan
Uptd Puskesmas Ciasem
Tahun 2020
TAHUN 2020

TARGET PENCAPAIAN
NO JENIS KEGIATAN MASALAH
(%) (%)
1 Persentase Penduduk terhadap Akses Sanitasi yang 92 Ada kesenjangan 9,5% akses sanitasi yang layak (jamban sehat) di
Layak (Jamban Sehat) Puskesmas Ciasem dari target 92% dengan pencapaian 82,5%
82,5
pada tahun 2020 karena dimasa pandemi sehingga kurangnya
inspeksi kesehatan lingkungan ke lapangan.
2 Persentase Penduduk terhadap Akses Air Minum yang 80 Cakupan penduduk terhadap akses air minum yang berkualitas di
Berkualitas (memenuhi syarat) 82,5 Puskesmas Ciasem pada tahun 2020 sudah memenuhi target dari
target 80% mencapai 82,5%.
3 Persentase Desa yang melaksanakan STBM 100 Cakupan desa yang melaksanakan STBM sudah memenuhi target
dari target 100% sudah mencapai 100% di Puskesmas Ciasem
100.00 tahun 2020 karena semua desa di wilayah kerja Puskesmas
Ciasem sudah pernah dilaksanakannya pemicuan. Tetapi untuk
pemicuan pilar ke 2, ke 3, ke 4, ke 5 belum maksimal.
4 Persentase Pengawasan Tempat Fasilitas Umum 100 Cakupan pengawasan tempat fasilitas umum di Puskesmas
(TFU) Ciasem tahun 2020 sudah memenuhi target dari target 100% sudah
100.00
mencapai 100% tetapi inspeksi kesehatan lingkungan di
perkantoran belum maksimal.
5 Persentase Pengawasan Tempat Pengolahan 100 Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan di Puskesmas
Makanan (TPM) 100.00 Ciasem pada tahun 2020 sudah memenuhi target dari target 100%
sudah mencapai 100%.

18
6 Persentase Rumah Sehat 69 Cakupan akses rumah sehat di Puskesmas Ciasem pada tahun
82,5 2020 sudah memenuhi target dari target 69% sudah mencapai
82,5%.
7 Persentase Pengawasan Industri 100 Cakupan pengawasan industri di Puskesmas Ciasem pada tahun
100.00 2020 sudah memenuhi target dari target 100% sudah mencapai
100%
8 Persentase Kegiatan Klinik Sanitasi 20 Cakupan kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas Ciasem tahun 2020
24,34 sudah memenuhi target dari target 100% sudah memenuhi 100%.
tetapi untuk kunjungan rumah masih kurang.
9 Persentase Desa ODF 92 Cakupan desa ODF di Puskesmas Ciasem tahun 2020 sudah
100 memenuhi target 92% sudah memenuhi 100% karena 6 desa
sudah ODF semua.

19
4.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Tabel 4.2
Urutan Prioritas Masalah
Program Kesehatan Lingkungan
Uptd Puskesmas Ciasem
Tahun 2020

KRITERIA
NO MASALAH JUMLAH RANKING
U S G
1 Ada kesenjangan 9,5% akses sanitasi yang layak (jamban sehat) di Puskesmas Ciasem
dari target 92% dengan pencapaian 82,5% pada tahun 2020 karena dimasa pandemi 4 4 4 12 2
sehingga kurangnya inspeksi kesehatan lingkungan ke lapangan.
2 Cakupan desa yang melaksanakan STBM sudah memenuhi target dari target 100% sudah
mencapai 100% di Puskesmas Ciasem tahun 2020 karena semua desa di wilayah kerja
5 4 5 14 1
Puskesmas Ciasem sudah pernah dilaksanakannya pemicuan. Tetapi untuk pemicuan
pilar ke 2, ke 3, ke 4, ke 5 belum maksimal.

4.3. Mencari Akar Penyebab Masalah

20
Akar Penyebab Masalah
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2020

Manusia Metode

Pengetahuan masy Lintas Sektor Kurang Rakor tingkat desa


kurang kurang

Lintas Program Kurang Pengorganisasian


Kepedulian masy pd
masy kurang
jamban kurang

Peran Kader dan Toma


Kurang Ada kesenjangan 9,5%
akses sanitasi yang layak
(jamban sehat) di
Puskesmas Ciasem dari
target 92% dengan
pencapaian 82,5% pada
Sarana Penyuluhan Keluarga miskin
Kurang tahun 2020 karena
dimasa pandemi sehingga
kurangnya inspeksi
Tidak ada bantuan BAB masih kesehatan lingkungan ke
jamban sembarangan lapangan.

Ada alternative untuk


BAB selain di jamban

Sarana Dana Lingkungan

21
4.4 Menetapkan Cara Pemcahan Masalah
Tabel 4.4
Cara Pemecahan Masalah
Program Kesehatan Lingkungan UPTDPuskesmas Ciasem
Tahun 2020

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Keterangan
1 Ada kesenjangan BAB masih sembarangan  Identifikasi Masalah Kesling STBM
9,5% akses sanitasi  IKL Rumah termasuk jamban  Identifikasi Masalah Kesling
yang layak (jamban  Pembentukan tim CLTS/STBM  IKL Rumah dan jamban
sehat) di Puskesmas  Orientas CLTS utk meningkatkan  Penyuluhan manfaat jamban
Ciasem dari target SDM terkait STBM  Pembentukan tim CLTS/STBM
92% dengan  Pemicuan stop BABS/STBM  Orientas CLTS utk
pencapaian 82,5%  Monitoring dan Evaluasi Pasca meningkatkan SDM terkait
Pemicuan (monev) STBM
pada tahun 2020
 Verifikasi desa ODF  Pemicuan Stop BABS/STBM.
karena dimasa
 Pembinaan pasca pemberdayaan  Monitoring dan Evaluasi Pasca
pandemi sehingga
serifikasi desa yang melaksanakan Pemicuan (monev)
kurangnya inspeksi STBM,desa SBS,desa ODF  Verifikasi desa ODF
kesehatan Masih ada alternative BAB selain di Penyuluhan manfaat jamban  Pembinaan pasca
lingkungan ke jamban pemberdayaan serifikasi desa
lapangan. Kepedulian masyarakat terhadap manfaat yang melaksanakan STBM,desa
jamban keluarga kurang. SBS,desa ODF.
Pengorganisasian kelompok masyarakat Pembentukan Tim fasilitator STBM Lintas sektor
kurang. tingkat desa. o Bantuan jamban bagi gakin
Pertemuan lintas sektor dgn desa kurang. Mengikuti pertemuan tingkat desa .
Pertemuan lintas program kurang. Menyampaikan program kesling dalam
lokminbulanan
Penyuluhan kurang. Melakukan penyuluhan manfaat jamban
Keluarga Miskin. Pembuatan jamban bagi gakin dari dana
BKUD (Lintas sektor)

22
Tidak ada bantuan jamban Pembuatan jamban bagi gakin dari dana
BKUD (Lintas sektor)
Sarana penyuluhan kurang Usulan bantuan sarana penyuluhan

BAB V

23
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

Rencana Usulan Kegiatan (Ruk)


Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Ciasem
Tahun 2020
Penng Kebuthn Waktu Kebutuh
N Upaya Target Mitra Indikator Sumbe
Kegiatan Tujuan Sasaran gung Sumber Pelak an
o Kesehatan Sasrn Kerja Kinerja r Biaya
Jawab Daya sanan Anggran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UKM Esensial
1 KesLing Identifikasi Masalah Kesling diketahuinya masalah Masalah 2 desa pj ukm sanitarian aparat Feb 5.000.000,- 100% BOK
kesehatan lingkungan kesling di dan tim desa 2020 masalah
di masyarakat masyarkat pemicuan ,kader, kesling di 4
desa pkm masyara desa
kat. temukan
IKL Rumah dan Jamban Meningkatkan cakupan rumah & 1000 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 2.000.000,- 100% akses BOK
rumah sehat lingkungan rumah form is desa 2020 jamban, 75%
kader. Rumah
sehat dan
75%
pengelolan
sampah
Pembentukan Tim fasilitator terbentuknya tim Kader tim 2 tim pj ukm sanitarian aparat Maret 5.000.000,- 100% BOK
STBM tingkat desa. pemicu bagi fasilitator fasiliata dan tim desa 2020 terbentuk tim
masyarakat, or pemicuan ,kader, fasilitator
STBM pkm masyara STBM
desa kat.
Orientas CLTS meningkatnya kader 25 pj ukm sanitarian kader, Maret 5.000.000,- 100% kader BOK
meningkatkan SDM terkait kapasitas petugas orang dan tim masyara 2020 STBM
STBM tentang stbm per pemicuan kat. memiliki
desa pkm kemampuan
pemicuan
Pemicuan Stop untuk memicu/merubah masyarkat Odf 2 pj ukm sanitarian aparat April 15.000.000 100% 4 desa BOK
BABS/STBM. prilaku dan kesadaran desa dan tim desa 2020 ,- ODF
masyarakat agar pemicuan ,kader,
berprilaku hidup bersih pkm masyara
dan sehat. kat.
Monitoring dan Evaluasi melakukan masyarkat Odf 2 pj ukm sanitarian aparat ds Mei 5.000.000,- 100% BOK
Pasca Pemicuan (monev) pemantauan terhadap desa dan tim ,kader, 2020 Masyarakat

24
masyarkat yang sudah pemicuan masyara terpicu
dilaksanakan pemicuan pkm kat.

Verifikasi Desa ODF/STBM untuk konfirmasi dan masyarakat/ Odf 2 pj ukm sanitarian aparat Nov 2020 5.000.000,- 100% 2 BOK
klarifikasi desa yang rumah desa dan tim desa Desa ODF
akan odf pemicuan ,kader,
pkm masyara
kat.
Pembinaan pasca Untuk mempertahkan Masyarakat 2 desa pj ukm sanitarian aparat Nov 2020 5.000.000,- 100% 2 BOK
Pemberdayaan (serifikasi masyarakat agar selalu odf kader desa,kad Desa ODF
desa yang melaksanakan stop BABS .toma es,toma,
STBM,desa SBS,desa ODF) toga.
IKL Sarana air bersih Meningkatnya cakupan sgl,dan spt 1000 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 2.000.000,- 100 % Akses BOK
air bersih yang sarana sarana air desa 2020 Air bersih
memenuhi syarat bersih ,kader. berkualitas
kesehatan form is
Pengambilan sampel air diketahuinya tingkat sgl,dan spt 4 pj ukm sanitarian aparat Jun Juli 1.000.000,- 100%
bersih resiko pencemaran sarana sarana air desa 2020 sampel ms
sarana air bersih bersih ,kader.
form is
IKL TPM Meningkatnya cakupan Rm/ restoran 82 pj ukm sanitarian Pemilik Jan-Des 1.000.000,- 75% sarana BOK
TPM yang memenuhi jasa boga sarana sarana tpm Sarana 2020 TPM MS
syarat kesehatan damiu TPM aparat
makjan desa
sekolah ,kader.
home
industri

Pengambilan sampel diketahuinya kualitas Damiu 4 pj ukm sanitarian aparat Jun Jul 1.000.000,- 100% air BOK
minuman produksi rumah bakteriologi dan kimia sarana Depot air desa 2020 minum ms
tangga air dari depot air minum bersih ,kader.
sanitarian
kit

IKL TTU Meningkatnya cakupan Sekolah, 114 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 1.000.000,- 75% sarana BOK
TTU yang memenuhi kantor, sarana .sarana ttu desa 2020 TTU MS
syarat kesehatan masjid, TTU kader,
pasar, masyara
faskes, dll kat.

Konseling kesehatan Mnejalin hubungan Pasien dan 850 Pj ukm Sanitarian Dokter, Jan-Des - 25% pasien / -
lingkungan komunikasi antara Klien pasien/ dr.gigi 2020 klien di

25
nakes dgn pasien yang klien perawat, konseling
bertujuan untuk bidan,
mengenali dan pet.lab
memecahkan masalah
kesehatan lingkungan
yang dihadapi
Penyuluhan Kesehatan Meningkatkan Masyarakat 50 x Pj ukm Petugas Kades Jan-Des 3.500.000,- 100 % BOK
Lingkungan pengetahuan tentang per materi Kader 2020 frekpenyuluh
kesling tahun daftar hard an
Analisa masalah kesling Memantau Data laporan 1 x tiap Pj ukm Petugas Ka.PKM Jan-Des - 100% -
perkembangan bulanan bulan data 2020 programterp
program kesling antau
Lintas sektor :
Bantuan jamban bagi gakin Membantu Gakin Keluarga 3 buah Kades Surat Kecamat Jan 2020 - 100% BKUD/K
dari dana BKU. memiliki jamban miskin per an sasaran
desa gakin

26
BAB VI
PENUTUP.

Upaya mewujudkan lingkungan sehat di wilayah UPTD Puskesmas ciasem

harus terus diupayakan, terutama oleh Sanitarian dengan koordinasi yang baik dengan

lintas program dan lintas sektor terkait.

Pada tahun 2020 ini upaya mewujdukan lingkungan sehat sudah dilaksankan,

namun karena berbagai hambatan dan kendala yang terjadi pada tahun tersebut serta

dengan adanya pandemi Covid-19 dan perhatian terutama bidang penyehatan

lingkungan menyebabkan hasil yang ingin dicapai tidak maskimal.

Ada beberapa upaya mewujudkan lingkungan sehat tidak mencapai target

diantaranya Akses keluarga terhadap jamban tahun 2020 Ada kesenjangan 9,5% akses

sanitasi yang layak (jamban sehat) di Puskesmas Ciasem dari target 92% dengan

pencapaian 82,5% pada tahun 2020 karena dimasa pandemi sehingga kurangnya

inspeksi kesehatan lingkungan ke lapangan.

Melihat data diatas maka upaya-upaya yang sudah dilaksankan perlu


dievaluasi kembali apakah sudah maksimal atau belum dan perlu ada upaya terobosan.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayahnya kepada kami sehingga tersusunya Laporan Tahun 2020 Program

Penyehatan Lingkungan di UPTD Puskesmas Ciasem.

Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan laporan hasil

kegiatan program penyehatan lingkungan tahun 2020 yang telah dilaksanakan di UPTD

Puskesmas Ciasem.

Dalam penyusunan laporan ini, kami sadari masih terdapat beberapa kekurangan

karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami selalu terbuka

dalam menerima saran serta kritikan yang membangun guna perbaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan, petunjuk

serta bantuan baik secara materi maupun moril dalam menyusun makalah ini.

Kami mengarapkan semoga Allah SWT melimpahkan karunianya untuk membalas


semua amal, budi dan dorongan semua pihak.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi Kami, Puskesmas maupun

Dinkes Kabupaten. Subang semoga apa yang kami lakukan bernilai ibadah dimata Allah

SWT, Amiin.

Ciasem, Desember 2020


Sanitarian

Neni Supriyanti

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................................ i

Daftar Isi ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Tujuan......................................................................................................... 2

1.3 Sasaran....................................................................................................... 2

1.4 Kebijakan..................................................................................................... 3

1.5 Strategi ....................................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM …………………………………………………………. 4

2.1. Kondisi Geografi ………………………………………………………………. 4

2.2 Kondisi Demografi ……………………………………………………………. 6

2.3 Sumber Daya Kesehatan ……………………………………………………. 8

2.4 Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya …………………………………. 9

2.5 Lingkungan Fisik ……………………………………………………………… 10

2.6 Keuangan ……….…………………………………………………………….. 10

BAB III ANALISA SITUASI UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN …………….. 11

3.1 Upaya Konseling …………..………………………………………………….. 11

3.2 Upaya Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) ……………………………… 13

3.3 Upaya Intervensi Kesehatan Lingkungan ………………………………….. 16

3.4 Cakupan Program Kesehatan Lingkungan …………………………………. 18

3.5 Kondisi Keluarga Dengan Indikator Keluarga Sehat (IKS) ........................ 19

3.6 Hasil Caklupan PKP …………………………………………………………… 19

BAB IV PERUMUSAN MASALAH UPAYA KESEHATAN ..................................... 21

4.1 Identifikasi Masalah .................................................................................... 21

4.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah ....................................................... 22

4.3 Mencari Akar Penyebab Masalah .............................................................. 23

4.4 Menetapkan Cara Pemecahan Masalah .................................................. 28

BAB V RENCANA USULAN KEGIATAN .............................................................. 31

BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 34


LAPORAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
PROGRAM ESSENSIAL

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


UPTD PUSKESMAS CIASEM
TAHUN 2020

UPTD PUSKESMAS CIASEM


DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG
TAHUN 2020

Anda mungkin juga menyukai