Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN

KESEHATAN LINGKUNGAN

PUSKESMAS MEDAN SATRIA

DINAS KESEHATAN KOTA BEKASI


TAHUN 2022

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayahNya kami dapat menyelesaian penyusunan Pedoman Penyelenggaraan
Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Medan Satria Kota Bekasi.
Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya memberikan acuan dan kemudahan
dalam pelaksanaan Pelayanan Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Medan
Satria.

Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Medan Satria terdiri dari kegiatan


pelayanan Kesehatan Lingkungan didalam gedung dan diluar gedung. Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan pelayanan Kesehatan
Lingkungan diluar gedung umumnya pelayanan Kesehatan Lingkungan pada kelompok
dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif.

Akhirnya perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terimakasih atas


bimbingan, bantuan, kerjasama dan partisipasinya kepada semua pihak yang terlibat
dalam proses penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Program Kesehatan Lingkungan
di Puskesmas Medan Satria.

Sanitarian,
Puskesmas Medan Satria

Dita Puspitasari, SKM

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah


fasilitas pelayanan kesehtan yang menyelengarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingakt pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya diwilayah kerjanya. Untuk itu memerlukan masukan dari
masyarakat yang bersifat membangun (inovatif).

B. Latar Belakang Masalah


Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2015
tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan
dan Peraturan Pemerintah RI No 66 Tahun 2104 tentang Kesehatan Lingkungan ,
yang pengaturannya ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang
sehat tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan
dari faktor risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat
rekreasi serta tempat dan fasilitas umum. Sampai saat ini penyakit yang terkait
kualitas lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor
Risiko Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan
masyarakat yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan
Lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan
oleh puskesmas.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 3
Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu program yang ada di
Puskesmas Medan Satria yang mempunyai peranan strategis mendukung
peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada
peningkatan kinerja puskesmas. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi
Puskesmas yaitu“Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kelurahan
Medan Satria” dengan misi sebagai berikut :
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau.
4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumber daya yang ada.
C. Tujuan
1. TujuanUmum
Sebagai acuan tenaga kesehatan lingkungan dalam menyelenggaraan upaya
kesehatan lingkungan.
2. TujuanKhusus
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan konseling di Puskesmas Medan
Satria
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan
lingkungan di Puskesmas Medan Satria
c. Sebagai pedoman dalam tindakan / intervensi kesehatan lingkungan di
Puskesmas Medan Satria

D. Sasaran
1. Penanggung jawab Puskesmas
2. Tenaga Kesehatan Lingkungan
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

E. Ruang Lingkup
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi :
- Pemeriksaan kebersihan
- Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
- Pengumpulan sampah medis

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 4
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi :
- Inspeksi Kesehatan lingkungan
- Pemeriksaan sample air minum dan makanan
- STBM

F. Batasan Operasional

Pelayanan Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk meningkatkan


kesehatan yang dilakukan melalui penyehatan dan peningkatan kualitas lingkungan.
Upaya – upaya kesehatan lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas Medan
Satria meliputi :
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyakarat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan


yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek
fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.

3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung
maupun tidak langsung di Puskesmas.

4. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan
dengan kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi
terhadap terjadinya penyakit dan/atau gangguan kesehatan.

5. Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan Lingkungan


dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan yang dihadapi.

6. Pemeriksaan kebersihan adalah serangkaian kegiatan untuk memonitor


/memantau kebersihan lingkungan secara menyeluruh diwilayah puskesmas.

7. Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL adalah suatu kegiatan untuk


mengoperasionalkan IPAL dan cara memelihara IPAL.
8. Pengumpulan sampah medis adalah serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan
sampah medis dari semua ruangan yang menghasilkan sampah medis,
selanjutnya dikumpulkan diruang TPS Limbah B3.
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria
Page 5
9. Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan
secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan
berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan
kualitas lingkungan yang sehat.
10. Pengambilan Sampel Air untuk uji bakteriologis adalah Serangkaian kegiatan
untuk mengambil air sebagai contoh yang digunakan untuk pemeriksaan
laboratorium, guna mengetahui jumlah bakteri E.Coli/Fecal Coli per 100 ml
sampel.

11. STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pendekatan kepada


masyarakat untuk merubah bahkan membuat fasilitas sanitasinya dengan
biayanya sendiri melalui metode pemicuan. Penyadaran untuk melakukan
perubahan perilaku untuk hidup bersih dan sehat 

12. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan
minimal Diploma Tiga di bidang kesehatan lingkungan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan.

Beberapa ketentuan perundang - undangan yang diperlukan sebagai dasar


Penyelenggaraan penyelengggaraan Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
Jatibening adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang
Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;

4. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan


5. Masyarakat
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/Per/III/2010 tentang
Pengendalian Vektor;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang


Tatalaksana Pengawasan Kualitas Air Minum;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang


Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene


Sanitasi

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan Lingkungan

Sesuai dengan pasal 88 dan pasal 96 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014


tentang Tenaga Kesehatan disebutkan bahwa tenaga kesehatan yang diijinkan
berprofesi minimal berijazah Diploma Tiga ( D III ). Berikut ini Kualifikasi Sumber
Daya Manusia dan realisasi tenaga upaya kesehatan lingkungan yang ada di
Puskesmas Bojongsari adalah :

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Kesehatan Pendidikan diploma III Lulusan D III Akademi


kesehatan lingkungan
Lingkungan Kesehatan Lingkungan

B. Distribusi Ketenagaan

Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan Kesehatan


Lingkungan. Sebagai koordinator dalam penyelenggaraan kegiatan Kesehatan
Lingkungan di Puskesmas adalah petugas Sanitarian.
Pengaturan dan penjadwalan tenaga puskesmas dalam upaya kesehatan
Lingkungan dilaksanakan lintas program dan dikoordinir oleh Petugas Kesling
sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.

Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Kesehatan Sanitarian/Annisa
Seluruh Karyawan
Lingkungan Rahmadianti
Kesehatan Sanitarian / Dita Puspitasari Seluruh karyawan
Lingkungan

C. Jadwal Kegiatan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 7
1. Jadwal kegiatan upaya kesehatan lingkungan dibuat untuk jangka waktu satu
tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan
pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
2. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan
lingkungan di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas.

BAB III
STANDAR FASILITAS
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria
Page 8
Pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan di dalam gedung dilakukan oleh
Penanggung jawab program Kesehatan Lingkungan yang menempati ruang
konseling. Adapun pelaksanaan rapat koordinasi program Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dilakukan di ruang Aula.
Sedang kegiatan luar gedung petugas dapat mengunjungi sasaran dengan ikut
kegiatan ke wilayah, ke Tempat tempat Umum (sekolah, tempat ibadah dll } dan
kegiatan lain yang bersifat dan berhubungan dengan kesehatan lingkungan.
 Ukurang ruang konseling terpadu
a. Luas ruangan 3 m x 6 m
b. Pintu Ukuran 3 m x 1 m
c. Atap dan langit-langit kuat dan berwarna terang, mudah dibersihkan dan
ketinggian dari lantai 2,5 m.
d. Dinding terbuat dari material keras, rata dan tidak berpori, tidak silau, kedap
air dan mudah dibersihkan.
e. Lantai kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang dan mudah
dibersihkan.
f. Pintu dapat dibuka secara maksimal.

 Prasarana
a. Ventilasi cukup dan sirkulasi udara terjaga.
b. Pencahayaan cukup terang

Skema Alur Pelayanan Kesehatan Lingkungan :

PASIEN DATANG

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 9
LOKET
PENDAFTARAN

LABABORATORIUM R.UMUM,LANSIA,
GIGI,ANAK,IBU
DAN KB

Konseling

PASIEN PULANG

A. Standar Fasilitas
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Jatibening memiliki sarana penunjang antara lain :

pelayanan kesehatan Sarana Prasana


Lingkungan
 Form Monitoring
( Dalam Gedung )  Checklis Kegiatan
Pengawasan Kebersihan  Buku catatan kegiatan
 Form Monitoring
( Luar Gedung )  Leaflet
Inspeksi Sanitasi  Form check
Intervensi / Tindakan  Buku catatan kegiatan.

BAB IV
TATA LAKSANA UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Lingkup Kegiatan
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria
Page 10
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan meliputi :
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Pemeriksaan Kebersihan
1) Pemeriksaan kebersihan dilakukan oleh tenaga Kesehatan Lingkungan
2) Pemeriksaan kebersihan mencakup seluruh bagian Puskesmas baik
dalam gedung maupun luar gedung
3) Pemeriksaan kebersihan dengan melihat ceck list kebersihan
b. Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
1) Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL dilakukan oleh sanitarian dibantu
oleh petugas kebersihan
c. Pengumpulan sampah medis
1) Pengumpulan sampah medis dilakukan oleh petugas kebersihan
lingkungan.
2) Pengumpulan sampah medis dilakukan setiap hari dari setiap ruangan
3) Pengambilan sampah medis dikumpulkan diTPS Limbah B3.

2. Kegiatan Luar Gedung


a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan
Lingkungan (sanitarian) yang membawa surat tugas dari Kepala
Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Dalam pelaksanaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tenaga Kesehatan
Lingkungan sedapat mungkin mengikutsertakan petugas Puskesmas yang
menangani program terkait atau mengajak petugas dari Binwil (bidan
wilayah) , kader,pamor
3) Kegiatan meliputi Perumahan ( termasuk hasil konseling ), TTU, TPM.
b. Pemeriksaan sampel air minum dan makanan
1) Pengambilan sampel air dilakukan oleh petugas Kesehatan
Lingkungan(sanitarian) yang membawa surat tugas dari Kepala
Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Pengambilan sampel air dilakukan dititik titik yang telah ditentukan

c. STBM
1) STBM dilakukan oleh petugas Kesehatan Lingkungan(sanitarian) dengan
melibatkan Kader dengan membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas
dengan rincian tugas yang lengkap.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 11
2) STBM dilakukan di Desa untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia
yang mencakup lima pilar STBM (stop BABS, CTPS, pengolahan air,
pengelolaan sampah, pengelolaan limbah)

B. Strategi / Metode
1. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara/metode sebagai berikut:
a. pengamatan fisik media lingkungan;
b. pengukuran media lingkungan di tempat;
c. uji laboratorium; dan/atau
d. analisis risiko kesehatan lingkungan.
C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan di Dalam Gedung
 .Pengawasan Pengendalian Penilaian
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1). melakukan penilaian terhadap komitmen Pasien (Formulir tindak lanjut
konseling) yang telah diisi dan ditandatangani untuk mengambil
keputusan yang disarankan, dan besaran masalah yang dihadapi;
2). menyusun rencana kunjungan untuk Inspeksi Kesehatan Lingkungan
sesuai hasil Konseling; dan
3). menyiapkan langkah-langkah untuk intervensi.

b. Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL


 Persiapan
1) Membuat jadwal Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
2) Menyiapkan dan membawa form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis
 Penggerakan dan Pelaksanaan
1) Memeriksa Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
2) Mengisi form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis yang sdh ada
 Pengawasan Pengendalian Penilaian
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menganalisa hasil
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti

2. Kegiatan di Luar Gedung


a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan (sanitasi)
 Perencanaan (P1)
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria
Page 12
1) Membuat jadwal Inspeksi Sanitasi baik dari hasil Konseling maupun
hasil tahun sebelumnya
2) Tenaga Kesehatan Lingkungan membuat janji kunjungan rumah dan
lingkungannya dengan Pasien dan keluarganya apabila dari hasil
konseling memerlukan tindak lanjut. ( Jika Hasil Konseling )

3) Menyiapkan dan membawa berbagai peralatan dan kelengkapan


lapangan yang diperlukan (formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan,
formulir pencatatan status kesehatan lingkungan, media penyuluhan,
alat pengukur parameter kualitas lingkungan)
4) Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/kelurahan (kepala
desa/lurah, sekretaris, kepala dusun atau ketua RW/RT) dan petugas
kesehatan/bidan di desa.
 Penggerakan dan Pelaksanaan
1) Melakukan pengamatan media / pemeriksaan :
 Lingkungan sarana usaha / pasien dan perilaku pelaku usaha /
masyarakat sekitar.
 Pengukuran media lingkungan di tempat, uji laboratorium, dan
analisis risiko sesuai kebutuhan ( Jika diperlukan ).
 Melakukan penemuan penderita lainnya ( Jika dari Konseling )
 Melakukan pemetaan populasi berisiko ( Jika dari Konseling )
2) Memberikan saran tindak lanjut kepada sasaran (TTU, TPM, TP3,
keluarga pasien dan keluarga sekitar). Saran tindak lanjut dapat
berupa Intervensi Kesehatan Lingkungan yang bersifat segera. Saran
tindak lanjut disertai dengan pertimbangan tingkat kesulitan, efektifitas
dan biaya.
 Pengawasan Pengendalian Penilaian
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menganalisa hasil kegiatan
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti

 Pengawasan Pengendalian Penilaian


Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
1) Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas menganalisa hasil kegiatan
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria
Page 13
3) Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti
Adapun untuk kegiatan pemantauan evaluasi upaya kesehatan lingkungan :
1) Kepala Puskesmas bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas.
2) Untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan
pemantauan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas.
3) Pemantauan dan evaluasi Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas mencakup Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas dan
pelaksanaan pengawasan kualitas media lingkungan dalam rangka
program kesehatan.
4) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dibahas dalam
pertemuan integrasi lintas program Puskesmas secara berkala.
5) Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan untuk mengukur kinerja
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas yang sekaligus menjadi
indikator dalam penilaian akreditasi Puskesmas.

BAB V
LOGISTIK

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 14
Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang
pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas penanggung jawab program kemudian
diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan
Lingkungan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas
sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
 Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana
antara lain :
- Meja, Kursi
- Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan
- Leaflet
- buku panduan
- komputer
 Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang
meliputi:
- Leaflet
- Form check
- Buku catatan kegiatan
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator kesehatan lingkungan
berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan
lokakarya mini Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas.
Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh
koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan
dibahas dalam kegiatan lokakarya mini puskesmas untuk selanjutnya dibuat
perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria
Page 15
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang
terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus
diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja
melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan
dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan.Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak
membuat perencanaan.Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang
ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran
harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak
dari pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang
terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
ataudampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal
ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko
atau dampak yang terjadi.

5. Monitoring dan Evaluasi.

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 16
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang
berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah berjalan
sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian
pelaksanaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan
tindak lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai.
Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan perlu diperhatikan
keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan
untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko

Inspeksi Kesehatan
Lingkungan

Intervensi kesehatan Terpapar bahan kimia Menggunakan APD


Lingkungan ( Masker , Sarung Tangan )

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 17
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering
disebut Safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah petugas dan
hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana
kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan
kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan,
bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada
perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya
kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan
prasarana kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin
meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan
tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan
pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan
desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius
dengan benar dan harus menggunakan alat pelindung diri yang benar.

Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program kesehatan


lingkungan perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas
sektor dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat
terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran
harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

Upaya Identifikasi Resiko Pencegahan Resiko

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 18
Inspeksi Kesehatan Terpapar bahan kimia Menggunakan APD
Lingkungan

Intervensi kesehatan Kecelakaan Kerja Menggunakan APD


Lingkungan

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 19
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator Kesling
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokmin tiap minggu.

BAB IX
PENUTUP
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria
Page 20
Pedoman pelaksanaan kesehatan lingkungan ini dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatankesehatan lingkungan di Puskesmas Bojongsari,
penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu
saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku
secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan
kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau
pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

Sanitarian Puskesmas Medan Satria

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Inspeksi
1 Sanitasi Tempat v v v v v v v v v v v v
tempat umum
Inspeksi
Sanitasi Tempat
2 Pengelolaan v v v v v v v v v v v v
Makanan-
minuman
Inspeksi
3 Sanitasi Sarana v v v v v v v v v v v v
Air Bersih
Monitoring dan
4 v v v v v v v v v v v v
evaluasi STBM
Pendataan
5 Kesehatan v v v v v v v v v v v v
Lingkungan
pengiriman
7 sampel air ke v v v v v v v v v v v v
Laborat
Orientasi
Penjamah
8
Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria v
Depot Air
Page 21
Minum
Orientasi Kader
9 v
STBM
No Kegiatan Upaya Perlengkapan

2 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Senter


Kit Sampling Air

3 Intervensi Kesehatan Lingkungan Senter


Meteran
Alat peraga Percontohan

Pedoman Kesling UPTD Puskesmas Medan Satria


Page 22

Anda mungkin juga menyukai