Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam Undang – Undang Kesehatan No 36/2009 telah diamanatkan bahwa
kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat terhadap sarana sanitasi seperti di tempat –tempat umum, dilingkungan
pemukiman, perumahan, hotel, sekolah, fasyankes, tempat pengolahan makanan,
fasilitas umum dan sarana air minum, baik dalam situasi normal maupun dalam
situasi darurat akibat bencana alam.
Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2015 tentang Kesehatan Lingkungan
menjelaskan pengertian kesehatan lingkungan yang adalah upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
maupun sosial.
Peraturan menteri kesehatan RI No.13 Tahun 2015 tentang Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas dalam BAB II pasal 2 ayat 1 menyebutkan
bahwa setiap puskesmas wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan
dan pada ayat 2 menyebutkan bahwa Pelayanan Kesehatan Lingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
paripurna yang diberikan kepada Pasien.
Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan di wilayah
puskesmas pabuaran masih merupakan masalah kesehatan masyarakat,
diantaranya masih tingginya cakupan penemuan penyakit TB Paru BTA positif
masih tinggi yaitu 42 orang atau 87,5%, Cakupan penderita DBD ada 42 orang atau
200%, dan penyakit Diare masih tinggi.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor
Risiko Lingkungan, Pemerintah telah. menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam pengaturan
Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok
puskesmas yang berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu
menompang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan
untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia
Program kesehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan
dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan lingkungan
dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan keterpaduan pengelolaan
lingkungan.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Umum
Dengan terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui upaya preventif, promotif, dan kuratif yang dilakukan secara terpadu
dan berkesinambungan di Puskesmas Pabuaran
1.2.2. Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan dan meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan di Puskesmas Pabuaran
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku
masyarakat untuk mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan, serta untuk mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat di Puskesmas Pabuaran.
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat di Puskesmas Pabuaran.

1.3 Sasaran
Sasaran program kesehatan lingkungan adalah sasaran yang ada di wilayah Kerja
Puskesmas Pabuaran dengan wilayah kerja 6 desa (Desa Pabuaran, Salamjaya,
Siluman, Cihambulu dan Desa Bale Bandung Jaya) yang teerdiri dari :
1.3.1 Sasaran Umum
Sasaran umum adalah seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Pabuaran.
1.3.2 Sasaran Khusus
a. Pasien/Klien Konseling
b. Lingkungan pemukiman : (Rumah tinggal,Jamban Keluarga,SPAL,
Sampah dll)
c. Sarana Air Bersih (SPT, SPL,SGL,PDAM, Kran Umum dll)
d. Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan dan Minuman (TPM)
e. Tempat Tempat Umum (TTU)
f. Lingkungan kerja : (Fasyankes, perkantoran dll)
1.4 Kebijakan
Kebijakan program kesehatan lingkungan di UPTD Puskesmas Pabuaran
mengacu pada kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Barat dan
Pemerintah kabupaten subang, dasar kebijakan program kesehatan lingkungan
mengacu pada permenkes no.13 tahun 2015 tentang pelaksanaan Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas yaitu :

Bahwa Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan


Lingkungan. Pelayanan Kesehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan kepada Pasien.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dalam bentuk:
a. Konseling;
b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan; dan/atau
c. Intervensi Kesehatan Lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social.
Salah satu kegiatan intervensi, kebijakan mengacu pada pada Permenkes
No.3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah
pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan.

1.5 Strategi
Strategi program kesehatan lingkungan mengacu pada rencana strategis dinas
kesehatan kabupaten Subang diantaranya meningkatkan pemberdayaan masyarakat
untuk hidup sehat, meningkatnya kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya
sendiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat, yang di jabar
kan dalam startegi program kesehatan lingkungan di puskesmas Pabuaran yaitu
melalui kegiatan pelayanan dalam gedung melalui upaya konseling, penanganan
limbah domestik dan limbah medis /B3, penyuluhan kelompok kesling dalam gedung,
pelayanan di luar gedung melalui upaya Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
Rumah, IKL Sarana Air Minum/Besih, IKL TTU, IKL TPM, kunjungan rumah tindak
lanjut dari konseling, serta intervensi kesehatan lingkungan melalui upaya
penyuluhan kesehatan lingkungan di luar gedung, upaya pemberdayaan masyarakat
melalui strategi STBM dan menjalin kemitraan dengan lintas sektor terkait.
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Kondisi Geografis


Puskesmas Pabuaran merupakan salah satu Puskesmas di wilayah
Kecamatan Pabuaran, dengan luas wilayah 6.725,389 Ha. Adapun batas wilayah
Puskesmas Pabuaran :
@ Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Patok Beusi
@ Sebelah timur berbatasan dengan Puskesmas Pringkasap
@ Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Cipeundeuy
@ Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran


Gambar 2.1.
Secara administratif wilayah kerja Puskesmas Pabuaran terbagi dalam 6 desa yait:
1. Desa Pabuaran
2. Desa Salam Jaya
3. Desa Siluman
4. Desa Cihambulu
5. Desa Kadawung
6. Desa Bale Bandung Jaya

Wilayah kerja Puskesamas Pabuaran termasuk Daerah dataran yang


terletak di bagian tengah Kabupaten Subang, dengan ketinggian 50-500 meter di
atas permukaan laut merupakan daerah penyangga.
Tabel 2.1 Keadaan Wilayah UPTD Puskesmas Pabuaran Tahun 2016

Jarak ke Waktu Kondisi


N Jumlah
Desa Kategori puskes tempuh ke keterjang
O RT/RW
mas Puskesmas Kauan desa
1 Pabuaran Swasembada 52/15 0-4 km 0-15 menit Mudah

2 SalamJaya Swasembada 45/14 2-7 km 10-20 menit Mudah

3 Siluman Swasembada 32/10 2-4 km 10-15 menit Mudah

4 Cihambulu Swasembada 19/5 4-8 km 15-20 menit Mudah

5 Kadawung Swasembada 27/12 1-7 km 5-30 menit Sebag. sulit

6 Bale Bandung Jy Swasembada 13/6 7-9 km 15-25 menit Mudah


Puskesmas 201/69

Wilayah kerja Puskesmas Pabuaran merupakan daerah yang relatif mudah


dijangkau karena kondisi jalan yang relatif bisa dilewati kendaraan roda 4 dan jalan
menuju Puskesmas Pabuaran disebelah utara melewati jalan negara dari
Kecamatan Patokbeusi dan dari selatan terbentang jalan propinsi dari Kecamatan
Cipeundeuy berbatasan langsung dengan Kabupaten Purwakarta menuju Barat
berhubungan dengan jalan negara Jakarta – Bandung dan Tol Sadang
2.2 Kondisi Demografi
Penduduk pada wilayah Puskesmas Pabuaran pada tahun 2016 berjumlah
45.026 terdiri dari 23.059 laki – laki dan 21.967 perempuan.

2.2.1 Jumlah Penduduk


Desa Pabuaran : 12.037 Jiwa
Desa Salamjaya : 12.791 Jiwa
Desa Siluman : 7.148 Jiwa
Desa Cihambulu : 3.772 Jiwa
Desa Kadawung : 6.467 Jiwa
Desa Bale Bandung Jaya : 2.811 Jiwa
Jumlah Penduduk : 45.026 Jiwa

2.2.3 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada table di bawah ini
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Puskesmas Pabuaran
tahun 2016

Desa Laki Laki Perempuan


- Desa Pabuaran 5.874 6.163
- Desa Salamjaya 6.242 6.549
- Desa Siluman 3.488 3.660
- Desa Cihambulu 1.841 1.931
- Desa Kadawung 3.156 3.311
- Desa Bale Bandung Jaya 1.372 1.439
Jumlah Penduduk 21.967 23.059

Dari tabel di atas terlihat tingkat kepadatan penduduk pada Desa


Pabuaran dan Desa Salamjaya hal ini dipengaruhi oleh mobilitas penduduk dan
urbanisasi.
2.2.3 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur .
Jumlah penduduk menurut golongan umur dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur di Puskesmas Pabuaran
Tahun 2016
No Laki – Laki Gol. Umur Perempuan
1. 1.021 60 ke atas 1.120
2. 1.224 55 – 59 1.342
3. 1.265 50 – 54 1.342
4. 2.007 45 – 49 2.292
5. 2.197 40 – 44 2.132
6. 2.165 35 – 39 2.106
7. 2.047 30 – 34 2.059
8. 2.082 25 – 29 1.995
9. 2.153 20 – 24 1.094
10. 2.045 15 – 19 2.464
11. 2.141 10 – 14 2.696
12. 2.004 05 – 09 2.065
13. 1.931 0–4 1.989
21.967 - 23.059
Sumber statistik Kecamatan

2.2.5 Jumlah Kepala Keluarga


Jumlah kepala keluarga dapat dilihat pada tabel 2.2.4.

Tabel 2.4. Jumlah Kepala Keluarga


Desa Jumlah
Desa Pabuaran : 3.375 KK
Desa Salamjaya : 3.433 KK
Desa Siluman : 2.091 KK
Desa Cihambulu : 1.245 KK
Desa Kadawung : 1.895 KK
Desa Bale Bandung Jaya : 855 KK
Jumlah Kepala Keluarga : 12.895 KK
Sumber statistik Kecamatan
2.2.5 Piramida Penduduk

PIRAMIDA PENDUDUK
TAHUN 2016
UPTD. PUSKESMAS PABUARAN

1.021 60 1.120
1.224 55 – 59 1.342
1.265 50 – 54 1.342
2.007 45 – 49 2.292
2.197 40 – 44 2.132
2.165 35 – 39 2.106
2.047 30 – 34 2.059
2.082 25 – 29 1.995
2.153 20 – 24 1.094
2.045 15 – 19 2.464
2.141 10 – 14 2.696
2.004 05 – 09 2.065
1.931 0 – 04 1.989
Kelompok
2500 2000 1000 1000 2000 2500
Umur
Laki – laki
Perempuan

2.3 Sumber Daya Kesehatan


2.3.1 SDM Kesehatan Lingkungan
Sumber daya manusia kesehatan lingkungan di puskesmas Pabuaran
adalah hanya 1 orang tenaga sanitarian dalam jabatan fungsional terampil, di
dalam gedung di bantu oleh tenaga kebersihan yang berjumlah 2 orang.
Sedangkan untuk kegiatan luar gedung di bantu oleh kader kesehatan
lingkungan yang tergabung dalam kader kesehatan lingkungan yang
berjumlah 18 orang.

2.3.2 Sarana Kesehatan Lingkungan


Sarana kesehatan lingkungan yang ada saat ini berupa ruang
konseling yang teerpadu dengan program gizi, diare, TB Paru, Penyakit Tidak
Menular dll, lembar balik penyuluhan kesehatan lingkungan, alat kebersihan
dan pembersih, dll.

2.3.3 Alat Kesehatan Lingkungan


Sampai saat ini puskesmas Pabuaran belum memiliki sanitarian kit,
sehingga pemeriksaan masih dilakukan secara manual.
2.4 Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya

2.4.1 Tingkat Pendidikan Penduduk

Sampai dengan tahun 2016, pendidikan merupakan masalah besar di

wilayah Puskesmas Pabuaran, yaitu masih adanya penduduk yang tidak /

belum pernah sekolah (2%) dan tidak/belum tamat SD (6,8%), dan rendahnya

persentase penduduk yang melanjutkan pendidikan ke SLTA ke atas

(20,57%).

2.4.2 Ekonomi

Pendapatan Perkapita Penduduk

Pendapatan perkapita di wilayah Puskesmas Pabuaran yang

digambarkan dari Nilai PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Rp

5.263.273,- pada tahun 2017. Secara umum prosentase penduduk

berdasarkan Kelompok Tenaga Kerja :

1. Petani/buruh tani : 65,2 %

2. Buruh Pabrik : 10.2 %

3. PNS : 2,29 %

4. TNI/POLRI : 0,15 %

5. Wiraswasta : 2,21 %

6. Jasa : 2,65 %

7. Pensiunan : 0,36

8. Lain-lain : 6,9 %

2.4.3 Jumlah Penduduk Menurut Agama


Jumlah penduduk menurut agama dapat dilihat pada tabel 2.5
Tabel 2.5 Jumlah penduduk menurut agama di Puskesmas Pabuaran
Tahun 2016
Agama Jiwa (%)
1. Islam 45.011 99,9
2. Kristen 10 0,05
3. Katolik 5 0,05
4. Hindu 0 0
5. Budha 0 0
Jumlah 45.026 100
Sumber Pendataan Statistik
Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa penduduk wilayah kerja
Puskesmas Pabuaran memeluk agama Islam (99,9 %) namun demikian
keberadaan agama lain melambangkan keaneka ragaman yang rukun dan
damai.

2.4.4 Jumlah Penduduk GAKIN :

Jumlah Penduduk Gakin dapat dilihat pada tabel 2.4.4

Tabel 2.6 Jumlah penduduk Gakin di Puskesmas Pabuaran tahun 2016

Kelurahan / Desa Jumlah KK Jumlah Jiwa


- Desa Pabuaran 1117 KK 4.820 Jiwa
- Desa Salamjaya 1248 KK 5.120 Jiwa
- Desa Siluman 628 KK 2845 Jiwa
- Desa Cihambulu 511 KK 1510 Jiwa
- Desa Kadawung 794 KK 2601 Jiwa
- Desa Bale Bandung Jaya 288 KK 1145 Jiwa
Jumlah GAKIN 4.997 KK 18.041 Jiwa
Sumber Pendataan Puskesmas

Jumlah penduduk Gakin dari tabel diatas sebanyak 18.041 jiwa


(40,1 %), angka tersebut menunjukan penurunan dibandingkan tahun 2014
yang mencapai 42,2 % dan menunjukan betapa masih tingginya angka
kemiskinan di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran

2.5 Lingkungan Fisik


Wilayah puskesmas Pabauran ada di wilayah pedataran dengan kelembababan
yang tinggi dan suhu yang panas sehingga merupakan tempat yang nyaman untuk
perkembang biakan vektor terutama nyamuk dan lalat, sehingga potensi penyebaran
penyakit akibat penularan vector cukup tinggi seperti DBD dan lain-lain, selain itu
dengan kelembaban tinggi di sertai dengan rumah yang tidak sehat merupakan
factor resiko penularan penyakit pernafasan berupa insfeksi saluran nafas dan TB
Paru.

2.6 Keuangan
Program kesehatan lingkungan operasional kegiatanya terutama kegiatan luar
gedung di danai dari program Biaya Operasonal Kesehatan BOK sesuai dengan
DPA BOK yang di tuangkan dalam RPK program kesehatan lingkungan yang telah
di buat sedangkan kegiatan dalam gedung di danai oleh operasional kegiatan
puskesmas

BAB III
ANALISA SITUASI UPAYA KESEHATAN

3.1 Upaya Konseling


Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan
Lingkungan dengan Pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan
masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.
Dalam Konseling, pengambilan keputusan adalah tanggung jawab Pasien.
Pada waktu Tenaga Kesehatan Lingkungan membantu Pasien terjadi langkah-
langkah komunikasi secara timbal balik yang saling berkaitan (komunikasi
interpersonal) untuk membantu Pasien membuat keputusan. Tugas pertama Tenaga
Kesehatan Lingkungan adalah menciptakan hubungan dengan Pasien, dengan
menunjukkan perhatian dan penerimaan melalui tingkah laku verbal dan non verbal
yang akan mempengaruhi keberhasilan pertemuan tersebut. Konseling tidak semata-
mata dialog, melainkan juga proses sadar yang memberdayakan orang agar mampu
mengendalikan hidupnya dan bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.

3.1.1 Konseling Kinik Terpadu


Konseling yang berkiatan dengan penyakit yang di sebabkan lingkungan yang
tidak sehat di laksanakan di klinik terpadu, yang bergantian dengan program
gizi, diare dan lain-lain sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan. Tahun
2016 kunjungan konseling khusus penyakit akibat lingkungan adalah sebagai
berikut :

Tabel. 3.1. Jumlah Kunjungan Konseling Penyakit Akibat Lingkungan


UPTD Puskesmas Pabuaran tahun 2016

Jumlah Jumlah Jumlah Di tindak


No Jenis Penyakit
Pasien Klien Total lanjuti
1 TB Paru 28 0 28 20
2 Pneumonie/Ispa 78 0 78 5
3 Diare 2 0 2 2
4 DBD/Chikungunya 2 0 2 2
5 Kecacingan 0 0 0 0
6 Penyakit Kulit 2 0 2 2
7 Hepatitis 0 0 0 0
8 Keracunan makanan 0 0 0 0
9 Keracunan Pestisida 0 0 0 0
10 Penyakit Lainya 0 0 0 0
Jumlah 110 0 110 31
Sumber : laporan Tahunan 2016

Dari data tersebut diatas penyakit infeksi saluran pernafasan masih


mendominasi pasien yang di konseling dan belum ada klien/ masyarakat sehat
yang datang untuk dilakukan konseling, hal ini menunujukan bahwa
masyarakat menganggap bahwa fungsi konseling masih hanya untuk
masayrakat yang sakit.
Dari data tersebut juga menunjukan bahwa penyakit TB Paru masih
sangat tinggi di Puskesmas Pabuaran, penyakit TB paru yang di konseling
terdiri dari mulai anak-anak umur antara umur 1-5 tahun ada 10 orang, 5-15
tahun ada 6 orang dan diatas 15 tahun ada 12 orang, tingginya angka
penderita TB paru pada balita banyak di sebabkan karena lingkungan rumah
yang kurang sehat dan gizi yang kurang.

3.1.2 Kunjungan/IKL Rumah Tindak Lanjut Hasil Konseling.

Tabel. 3.2. Jumlah Kunjungan/IKL Rumah Tindak Lanjut Hasil Konseling


UPTD Puskesmas Pabuaran tahun 2016
Tidak
Di Kunjungi Melaksa
melaksa
No Jenis Penyakit di berikan nakan Ket
nakan
saran Saran
saran
1 TB Paru 20 8 12
2 Pneumonie/Ispa 5 2 3
3 Diare 2 2 0
4 DBD/Chikungunya 2 2 0
5 Kecacingan 0 0 0
6 Penyakit Kulit 2 2 0
7 Hepatitis 0 0 0
8 Keracunan makanan 0 0 0
9 Keracunan Pestisida 0 0 0
10 Penyakit Lainya 0 0 0
Jumlah 31 16 15
Sumber : Register Konseling

Dari jumlah pasien sebanyak 110 orang yang di konseling di klinik


terpadu yang ditindaklanuti ada 31 orang, dan dari jumlah tersebut yang di
berikans saran kesehatan lingkungan hanya ada 16 orang yang mengikti
saran perbaikan, dan 15 orang tidak mengikuti saran perbaikan.
Pasien konseling yang di tindak lanjuti dengan kunjungan rumah
adalah pasien yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran, karena ada
diantaranya pasien kosneling dari luar wilayah kerja diantaranya dari wilayah
Puskesmas Pringkasap, wilayah Puskesmas Patokbuesi dan wilayah
Puskesmas Cipeundeuy yang semuanya berbatasan langsung dengan
wilayah puskesmas Pabuararan, kemudian yang di knjungi adalah yang
penyakit yang memiliki faktor resiko yang besar diantaranya adalah penderita
TB paru, pneumonie, Diare, DBD dan penyakit kulit sedangkan penyakit ISPA
hanya yang dari hasil wawancara dalam konseling di rumahnya ada penderita
TB Paru.
Dari 31 rumah yang di kunjungi hanya 16 orang yang melaksanakan
saran perbaikan hal ini terjadi umumnya pada penderita TB paru dan
Pneumonie berkaitan dengan hasil kunjungan rumah bahwa dari 28 rumah
penderita TB paru ada 12 rumah yang tidak melaksankan saran hal ini
berkaitan dengan persyaratan rumah sehat yaitu jendela yang tidak di buka
setiap hari karena jendela rumah tidak bisa di buka sama sekali karena
jendela di rapatkan di dinding jendela tanpa bisa di buka, kemudaian berkiatan
dengan lantai rumah yang masih tanah, umumnya penderita adalah keluarga
miskin sehingga tidak langsung melaksanakan perbaikan saran dari petugas.

3.2 Upaya Inspkesi Kesehatan Lingkungan (IKL)


Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat. IKLyang di laksanakan di puskesmas
pabuaran belum menggunakan alat pemeriksaan sanitarian kit, hanya pengamatan
dan wawancara, hal ini di sebabkan karena puskesmas pabuaran belum memiliki
sanitarian kit.
IKL yang di laksanakan di puskesmas pabuaran terdiri dari IKL Rumah
yang di dalamnya mencakup inespkesi kesehatan lingkungan rumah dan sarana
sanitasi di dalamnya seperti jamban keluarga, SPAL, tempat sampah dll, IKL Sarana
air minum/ bersih yang ada di wilayah puskesmas pabuaran terdiri dari sumur
pompa tangan (SPT), sumur pompa listrik (SPT+), sumur gali, sumber dari PDAM,
dan kran umum. Selanjutnya IKL Tempat Pembuatan dan penjualan makanan
minuman (TPM), yang menjadi sasaran adalah Depot air minum (Damiu), Rumah
makan, warung makan, Makanan Jajanan, Jasa boga, dll. Selanjutnya adalah IKL
Tempat tempat umum (TTU) dan yang menjadi sasaran adalah Faslitas pelayanan
kesehatan baik milik pemerintah seperti RS, Puskesmas, Pustu,Polindes, atau milik
swasta seperti Klinik, Praktek dokter swasta, praktek bidan dll, Pasar, kantor,
sekolah, pontren.

3.2.1 IKL Rumah


IKL rumah biasanya di laksanakan berbarengan dengan kunjungan
rumah tindak lanjut konseling dari rumah sasaran konseling di periksa 10 sd
20 rumah sekitarnya,sehingga diketahui kondisi kesehatan lingkungan rumah
sekitarnya dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :

Tabel. 3.3. Hasil IKL Rumah


UPTD Puskesmas Pabuaran tahun 2016
Target di Di MS/ % di
No Sarana % MS
periksa periksa Sehat periksa
1 Rumah 1000 1000 700 100 70
2 Pekarangan 1000 1000 700 100 70
3 Kandang Ternak 1000 1000 - 100 -
4 Tempat Sampah 1000 1000 700 100 30
5 Jamban 1000 1000 720 100 72
6 SPAL 1000 1000 560 100 56

Dari data tersebut diatas di ketahui dari target jumlah rumah di


periksa sudah mencapai target yaitu 100%, begitu pula sarana jamban dan
SPAL hanya saja rumah yang sehat baru mecapai 70%, jamban yang
memenuhi syarat baru mencapai 72% dan SPAL yang memenuhi syarat baru
mencapai 56%.
Dengan kondisi tersebut maka petugas perlu lebih meningkatkan
pembinaan kepada masyarakat terutama pada rumah sehat, banyak
diantaranya rumah tidak sehat ini karena ventilasi yang kurang terutama pada
jendela yang tidak pernah di buka atau bahkan jendela bahkan tidak bias di
buka sama sekali, kemudian lantai rumah yang masih terbuat dari
tanah,kemudian belum memiliki jamban, dan ada rumah yang belum memiliki
saluran pembuangan air limbah,sehingga mengotori lingkungan sekitarnya.

3.2.2 IKL Sarana Air Minum/Bersih


IKL sarana air minum/bersih dilaksanakan berbarengan dengan IKL
rumah dengan sarsaran sumur pompa tangan/listrik (SPT) sebagai berikut.

Tabel. 3.3. Hasil IKL Sarana Air Minum/Bersih


UPTD Puskesmas Pabuaran tahun 2016
Target di Di % di
No Sarana MS % MS
periksa periksa periksa
1 SPT 1000 1000 805 100 80
3 Sumur Gali 0 0 0 0 0
4 PDAM 0 0 0 0 0
5 Kran Umum 0 0 0 0 0

Berdasarkan data tersbeut diatas bahwa dari target pemeriksaan


sarana air minum/bersih 1000 sarana di periksa 100%, dan yang memenuhi
syarat ada 80%, jadi masih ada sarana air bersih yang tidak memnuhi syarat
sebesar 20%, diantaranya adalah sumber air bersih berdekatan dengan
sumber pencemaran seperti tempat sampah, septic tank, dan genangan air
kotor, saluran air limbah rusak atau tidak ada.
3.2.3 IKL TPM
IKL TPM dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke sarana
TPM dengan metode wawancara dan observasi sarana TPM, sebagai berikut.

Tabel. 3.4. Hasil IKL TPM


UPTD Puskesmas Pabuaran tahun 2016
TPM yg Di % di
No Sarana TPM MS % MS
Ada periksa periksa
1 Warung Nasi 35 26 5 74 14,3
2 Rumah Makan 3 0 0 0 0
3 Restoran 0 0 0 0 0
4 Snack/Bar 0 0 0 0 0
5 Kantin 0 0 0 0 0
6 Makanan Jajanan 18 16 0 88,9 0
7 Pedagang Keliling 18 11 0 61,1 0
8 Industri Makanan/ 6 6 0 100 0
Pengrajin maknan
10 Jasa Boga/Katering 0 0 0 0 0
Jumlah 81 59 5 72,8 6,1

Berdasarkan data tersebut diatas bahwa IKL TPM di puskesmas


pabuaran dari target pemeriksaan 75 % baru mencapai 72,8% sehingga
terdatapat kesenjangan 2,2%, sedangkan TPM yang memenuhi sayrat dari
target 50% baru mencapai 6,1%, rendahnya sarana TPM yang memenuhi
syarat di sebabkan karena banyak persyaratan yang tidak ada diantaranya
sarana tempat sampah, kebersihan penjamah, penjamah tidak pernah
mengikikuti pelatihan penjamah makanan, tempat penyajian makanan, dan
belum ada tempat penyimpanan bahan makanan.

3.2.4 IKL TTU


IKL TTU di puskesmas pabuaran dilaksanakan dengan melakukan
kunjungan lapangan ke sarana TTU yang ada di wilayah puskesmas pabuaran
diantarnaya sarana sekolah, tempat ibadah, stasiun kereta api, tempat
penjualan pestisida, hotel melati atau salon, Kolam renang, pasar, apotik dan
took obat, fasilitas pelayanan kesehatan, pesantren dengan hasil pengawasan
sebagai berikut.

Tabel. 3.4. Hasil IKL TTU


UPTD Puskesmas Pabuaran tahun 2016
TTU yg Di % di
No Sarana TTU MS % MS
Ada periksa periksa
1 SD/MI 25 21 6 71,9 16,7
2 SLTP/MTs 7 7 0 100 0
3 SLTA/MA 3 3 0 100 0
4 Masjid/Mushola 34 28 2 82,4 5,9
5 Stasiun 1 0 0 0 0
6 Hotel Melati 1 0 0 0 0
7 Salon Kecantikan/ 7 2 0 28,6 0
Pangkas Rambut
8 Kios /KUD 10 5 0 50 0
9 Kolam Renang 1 0 0 0 0
10 Pasar 1 1 0 100 0
11 Apotik 4 4 4 100 100
12 Toko Obat 7 2 0 28,6 0
13 Puskesmas 1 1 1 100 100
14 Klinik/dr praktek 6 5 5 83,3 83,3
15 Pesantren 6 6 0 100 0
Jumlah 114 82 19 71,9 16,7

Berdasarkan data di atas di ketahui bahwa hasil IKL TTU dari


sarana yang ada 114 baru diperiksa 82 atau 71,9% sehingga belum mendapai
target sebesari 75% sehingga terdapat kesenjangan 3,1% dan dari TTU yang
memenuhi syarat dari target 50% baru mencapai 16,7%.
Masih ada TTU yang belum di periksa di karenakan tugas rangkap
yang di pegang oleh petugas kesling dan banyaknya sarana yang belum
memenuhi syarat di sebabkan karena diantaranya tempat yang tidak bersih,
tidak ada tempat sampah, kurang sarana kebersihan, terdapat binatang tikus
dan kecoa, pemilik belum pernah mengikuti pelatihan TTU, kurang nya jumlah
sarana sanitasi seperti jamban, air bersih dll.

3.3 Upaya Intervensi Kesehatan Lingkungan


3.3.1 Penyuluhan Kelompok Kesehatan Lingkungan
Intervensi kesehatan lingkungan yang pertama di lakukan adalah
dengan melakukan penyuluhan kelompok tentang kesehatan lingkungan.
Penyuluhan kelompok di lakukan di dalam gedung dan di luar gedung.
Penyuluhan kelompok di dalam gedung di laksanakan terhadap pasien yang
berkunjung ke puskesmas sebelum di lakukan pelayanan dengan materi
program kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan rumah sehat, STBM,
dll, hal tersebut disebabkan karena masih tingginya angka penderita ISPA dan
TB paru juga diare. Penyuluhan kelompok dalam gedung di laksnakan 4 kali
dalam sebulan sehingga satu tahun berjumlah 48 kali.
Penyuluhan kelompok juga di laksnakan di luar gedung puskesmas
pabuaran diantaranya di desa, di masyarakat, dan di sekolah. Materi
penyuluhan diantaranya tentang Rumah sehat, jamban keluarga, air bersih,
pengelolaan sampah, dll. Penyuluhan kelompok luar gedung dilaksnakan 4
kali setiap bulan untuk bulan tertentu seperti bulan Juli dan Agustus
penyuluhan di skeolah di lakukan hamper di semua skolah dari mulai SD,
SMP dan SMA biasanya berkoordinasi dengan petugas kesnak.
Penyuluhan kelompok di luar gedung diharapkan dapat merubah
pola piker masayarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan
memperhatikan kesehatan lingkungan yang di milikinya.

3.3.2 STBM
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah Suatu
metode/pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Menitik beratkan pada
peningkatan perilaku hygiene dan sanitasi masyarakat Menerapkan
pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui metode pemicuan. Berbasis
komunitas, Terpadu dan total, Stop BABS (ODF) sebagai tahap awal utk
mencapai sanitasi total.
Kegiatan STBM dalam hal ini pemicuan stop BABS tahun 2016
dilaksanakan di desa kadawung, kenapa desa Kadawung karena desa
kadawung adalah desa yang cakupan akses jamban yang masih sangat
rendah yaitu hanya 60% , dengan kegiatan sebagai berikut.
Kegiatan di awali dengan pendampingan penyusunan rencana
kegiatan STBM di desa Kadawung dengan mengumpulkan sejumlah kader.
Kemudian di bentuk tim fasilitator yang terdiri dari 4 orang. Kemudian di susun
rencana pemicuan dari mulai lokasi, waktu dan sarana yang di butuhkan,
dalam kesempatan tersebut kader juga di berikan pengetahuan tentang
bagaimana menajadi fasilitator STBM.
Selanjutnya pemicuan dilaksnakan di dusun sesuai yang di
rencanakan, tetapi karena beberapa hal tertentu maka pemicuan hanya di
lakukan di satu titik yaitu di dusun bakan pintu dengan jumlah peserta 28
orang dan yang terpicu ada 8 orang. Sehingga hasilnya sangat kurang
memuaskan.

3.3.3 Rekayasa Lingkungan


Rekayasa lingkungan merupakan upaya merubah media lingkungan
untuk mencegah pajanan agen penyakit baik yang bersifat fisik, biologi
maupun kimia dari gangguan vektor.
Dalam hal ini yang di lakukan adalah pembubuhan bubuk abate
pada tempat penampungan air yang tidak tertutup dan ini dilakukan
berkoordinasi dengan petugas program pemberantasan penyakit DBD.
Dalam satu tahun jumlah bak mandi yang terbuka yang di berikan
bubuk abate berjumlah 520 rumah, kegiatan melibatkan kader dan
masyarakat.
Maksud dari pembubuhan bubuk abate adalah untuk membunuh
jentik nyamuk yang berkembang biak di air yang ada di bak mandi atau
penampungan air terbuka yang di miliki oleh masyarakat dengan tujuan
mencegah penularan penyakit DBD.

3.3.4 Bantuan Pembuatan Sarana Sanitasi


Salah satu intervensi yang di laksanakan adalah membuat sarana
sanitasi terutama jamban keluarga untuk keluarga miskin. Di karenakan tidak
ada anggaran bantuan pembangunan jamban di puskesmas maka petugas
berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan agar membantu
teruatama keluarga miskin memiliki sarana jamban.
Anggaran yang di gunakan untuk bantuan pembuatan sarana
jamban di alokasikan dari dana BKUD/K dengan jumlah bantuan setiap desa
ada 3 sarana sehingga untuk wilayah puskesmas pabuaran dengan jumlah 6
desa, maka yang mendapat bantuan sarana jamban keluarga ada 18 orang.

3.4 Cakupan Program Kesehatan Lingkungan.


Cakupan program kesehatan lingkungan di wilayah puskesmas pabuaran
tahun 2016 meliputi beberapa cakupan program yang menjadi indikator dalam
program kesehatan lingkungan dalam penilaian kinerja puskesmas yaitu :

Tabel. 3.5 Cakupan Program Kesehatan Lingkungan


UPTD Puskesmas Pabuaran tahun 2016
Penca Kesen Ket
Target
No Kegiatan Paian Jangan
%
% %
1 Cakupan Desa ODF 100 33,3 66,7
2 Cakupan Akses jamban 100 82,8 17,2
3 Cakupan SPAL 65 65 0
4 Cakupan Air Bersih 86 88,8 0

Cakupan yang masih sangat rendah adalah cakupan desa ODF dari 6 desa
yang ada baru ada 2 desa yang sudah ODFyaitu desa siluman dan desa cihambulu.
Hal ini di sebabkan karena masayrakat di 4 desa masih belum 100% memiliki akses
ke jamban keluarga. Akses jamban keluarga di wilayah puskesmas pabuaran baru
82,8% atau ada 17,2% yang belum memiliki akses jamban. Desa yang paling rendah
akses jamban adalah desa kadawung.
3.5 Kondisi Keluarga Dengan Indikator Keluarga Sehat (IKS)
Dalam rangka penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga, ditetapkan 12 (dua belas) indikator utama sebagai penanda
status kesehatan sebuah keluarga sebagai berikut:
a. keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB);
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
c. bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
d. bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif;
e. balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
f. penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar;
g. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur;
h. penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan;
i. anggota keluarga tidak ada yang merokok;
j. keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);

Untuk tahun 2016 puskesmas pabuaran belum melaksanakan pendataan


keluarga sehat sehingga belum ada indikator keluarga sehat (IKS) yang capai.

3.6 Hasil Cakupan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Program Kesehatan


Lingkungan
Tabel 3.4 Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Program Kesehatan Lingkungan
UPTD Puskesmas Pabuaran tahun 2016.

Caku
Penca
No Jenis Kegiatan Target Pan target Kinerja
paian
%
1 Cakupan penagwasan rumah
1000 700 70 75 93,3
sehat
2 Cakupan pengawasan sarana
1000 1000 100 80 125
air bersih
3 Cakupan pengawasan jamban 1000 1000 100 75 133,2
4 Cakupan penagwasan SPAL 1000 1000 100 80 125
5 Cakupan pengawasan TTU 114 82 71,9 75 95,9
6 Cakupan pengawasan TPM 81 59 72,8 75 97,1
7 Cakpuan pengawasan industri 6 6 100 75 133,1
8 Cakupan kegiatan klinik sanitasi 456 110 24,12 25 96,5

Dari hasil cakupan penilaiankinerja puskesmas di ketahui masih ada


bererapa kegiatan yang tidak mencapai target yaitu cakupan pengawasan rumah
sehat dari target 75% baru mencapai 70% sehingga masih terdapat kesenjangan
5%, dari hasil penagwasan kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat karena
ventilasi rumah terutama tidak membuka jendela rumah bahkan jendela ukuran kecil
dan tidak bisa di buka sama sekali, tidak memiliki jamban, serta lantai rumah yang
masih tanah.
Yang tidak mencapai target selanjutnya adalah cakupan pengawasan TTU
dari target 75% baru mencapai 71,9% sehingga terdapat kesenjangan 3,1%,
kemudian cakupan pengawasan TPM dari target 75% baru mencapai 72,8%
sehingga terdapat kesenjangan 2,2% dan yang terahir cakupan kegiatan klinik
sanitasi dari target 25% baru mencapai 24,12 % sehingga ada kesenjangan 0,9%.
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH UPAYA KESEHATAN

4.1 Identifikasi Masalah


Tabel 4.1
Identifikasi Masalah Program Kesehatan Lingkungan
Uptd Puskesmas Pabuaran
Tahun 2016

PENCA
TARGET
NO JENIS KEGIATAN PAIAN MASALAH
(%)
(%)
1 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Rumah 75 70 Kurangnya rumah sehat di wilayah puskesmas pabuaran sebesar 5 % dari
target 75% pada tahun 2016
2 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bersih 80 100 -
3 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Jamban 75 100 -
4 Akses Keluarga pada jamban keluarga 100 80,1 Kurangnya akses kelauarga pada jamban di wilayah puskesmas pabuaran
sebesar 19,9% dari target sebesar 100% pada tahun 2016
4 Inspeksi Kesehatan Lingkungan SPAL 80 100 -
5 Inspkesi Kesehatan Lingkungan TTU 75 71.9 Kurangnya pengawasan TTU ygdi periksa di wilayah puskesmas Paburan
sebesar 3.1% dari target sebesar 75% pada tahun 2016
6 Inspkesi Kesehatan Lingkungan TPM 75 72.8 Kurangnya pengawasan TPM ygdi periksa di wilayah puskesmas Paburan
sebesar 2.2% dari target sebesar 75% pada tahun 2016
7 Inspkesi Kesehatan Lingkungan Industri 75 100.0 -
8 Konseling Klinik Sanitasi 25 24.1 Kurangnya konseling pada pasien/klien pd penyakit yg berbasis kesling di
klinik sanitasi sebesar 0.9% dari target sebesar 25% pada tahun 2016
4.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Tabel 4.2
Urutan Prioritas Masalah
Program Kesehatan Lingkungan
Uptd Puskesmas Pabuaran
Tahun 2016

KRITERIA
NO MASALAH JUMLAH RANKING
U S G
1 Kurangnya rumah sehat di wilayah puskesmas pabuaran sebesar 5 % dari target
75% pada tahun 2016 4 4 4 12 2

2 Kurangnya akses keluarga pada jamban di wilayah puskesmas pabuaran sebesar


5 4 5 14 1
19,9% dari target sebesar 100% pada tahun 2016
3 Kurangnya pengawasan TTU ygdi periksa di wilayah puskesmas Paburan sebesar
2 2 2 5 5
3.1% dari target sebesar 75% pada tahun 2016
4 Kurangnya pengawasan TPM ygdi periksa di wilayah puskesmas Paburan sebesar
3 3 5 11 4
2.2% dari target sebesar 75% pada tahun 2016
5 Kurangnya konseling pada pasien/klien pd penyakit yg berbasis kesling di klinik
3 3 3 9 3
sanitasi sebesar 0.9% dari target sebesar 25% pada tahun 2016
4.3. Mencari Akar Penyebab Masalah
Akar Penyebab Masalah
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2016

Manusia Metode

Pengetahuan masy Lintas Sektor Kurang Rakor tingkat desa


kurang kurang

Lintas Program Kurang Pengorganisasian


Kepedulian masy pd
masy kurang
jamban kurang

Peran Kader dan Toma


Kurang Kurangnya akses
keluarga pada jamban di
wilayah puskesmas
pabuaran sebesar 19,9%
dari target sebesar 100%
pada tahun 2016
Sarana Penyuluhan Keluarga miskin
Kurang

Tidak ada bantuan BAB masih


jamban sembarangan

Ada alternative untuk


BAB selain di jamban

Sarana Dana Lingkungan


Akar Penyebab Masalah
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2016

Manusia Metode

Pengetahuan masy Petugas rangkap Rakor tingkat desa


kurang jabatan kurang

Kepedulian masy pd
pengl sampah kurang

Kurangnya rumah sehat


di wilayah puskesmas
pabuaran sebesar 5 %
dari target 75% pada
tahun 2016
Sarana Penyuluhan Keluarga miskin Buang sampah masih
Kurang sembarangan

Tidak ada sarana Tidak ada bantuan Banyak sungai dan


BAB masih
pengangkutan sampah rutilahu lahan terbuka untuk
sembarangan
buang sampah

Tidak ada TPS Tidak ada bantuan Jendela rumah yang


Pembuatan TPS tidak bias di buka

Sarana Dana Lingkungan


Akar Penyebab Masalah
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2016

Manusia Metode

Masyarakat tidak tahu Pasien tidak tahu ada Belum sesuai dengan
ada yan konseling ruang konseling pedoman konseling

Lintas sektor kurang Petugas Pemeriksa Waktu konseling lama


enggan merujuk

Lintas program kurang Petugas konseling Rujukan dari BP dll


Kurangnya konseling
kurang mahir member kurang banget pada pasien/klien pd
ikoseling penyakit yg berbasis
kesling di klinik sanitasi
sebesar 0.9% dari target
sebesar 25% pada tahun
2016
Lembar Balik untuk Tidak ada petunjuk arah Tidak ada dana khusus
konseling kurang dari BP ke Konseling T.Lanjut Konseling

Ruang kosneling belum Sarana Konseling Untuk penggadaan Lokasi Konseling jauh
nyaman Kurang format dari R.pemeriksaan

Tidak ada fasiltas audio Ruang Konseling belum - Pasien masih mengijak
visual elektrik MS tanah ketika ke
Ruang .konseling

Sarana Dana Lingkungan


Akar Penyebab Masalah
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2016

Manusia Metode

Sanitarian rangkap Pengetahuan pemlilik Pengawasan belum


tugas TPM Kurang sesuai

Lintas Program Kurang Evaluasi belum rutin

Lintas Sektor Kurang -


Kurangnya pengawasan
TPM yg di periksa di
wilayah puskesmas
Pabuaran sebesar 2.2%
dari target sebesar 75%
Saarana TPM sangat Dana BOK terbatas
pada tahun 2016
kurang

- Tidak ada pendanaan Ada beberapa TPM yg


dari dinkes ke PKM sangat jauh

- Tidak ada aloksi -


sumber lain

Sarana Dana Lingkungan


Akar Penyebab Masalah
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2016

Manusia Metode

Tugas rangkap Pengetahuan masy Pemeriksaan hanya


kurang pengamatan

Lintas sektor kurang Belum menggunakan


alat pemeriksaan

Lintas program kurang Evaluasi belum rutin


Kurangnya pengawasan
TTU ygdi periksa di
wilayah puskesmas
Paburan sebesar 3.1%
dari target sebesar 75%
pada tahun 2016
Sarana TTU tidak Dana BOK Terbatas
memnuhis yarat

Tidak ada sumber Jarak TTU ada yg jauh


anggaran lain

Sarana Dana Lingkungan


4.4 Menetapkan Cara Pemcahan Masalah
Tabel 4.4
Cara Pemecahan Masalah
Program Kesehatan Lingkungan UPTDPuskesmas Pabuaran
Tahun 2016

No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Keterangan
1 Kurangnya akses BAB masih sembarangan  Identifikasi Masalah Kesling STBM
keluarga pada jamban  IKL Rumah termasuk jamban  Identifikasi Masalah Kesling
di wilayah puskesmas  Orientas CLTS utk meningkatkan  IKL Rumah dan jamban
pabuaran sebesar SDM terkait STBM  Penyuluhan manfaat jamban
19,9% dari target  Pemicuan stop BABS/STBM  Pembentukan Tim fasilitator
sebesar 100% pada  Monitoring dan Evaluasi Pasca STBM tingkat desa.
tahun 2016 Pemicuan (monev)  Orientas CLTS utk
 Verifikasi desa ODF meningkatkan SDM terkait
 Pembinaan pasca pemberdayaan STBM
serifikasi desa yang melaksanakan  Pemicuan Stop
STBM,desa SBS,desa ODF BABS/STBM.
Masih ada alternative BAB selain di jamban Penyuluhan manfaat jamban  Monitoring dan Evaluasi
Kepedulian masyarakat terhadap manfaat Pasca Pemicuan (monev)
jamban keluarga kurang.  Verifikasi desa ODF
Pengorganisasian kelompok masyarakat Pembentukan Tim fasilitator STBM tingkat  Pembinaan pasca
kurang. desa. pemberdayaan serifikasi
Peran kader dan ToMa kurang. Pembinaan kader dan Toma. desa yang melaksanakan
STBM,desa SBS,desa ODF.
Pertemuan lintas sektor dgn desa kurang. Mengikuti pertemuan tingkat desa . Lintas sektor
Pertemuan lintas program kurang. Menyampaikan program kesling dalam o Bantuan jamban bagi
lokminbulanan gakin dari dana BKU.
Penyuluhan kurang. Melakukan penyuluhan manfaat jamban
Keluarga Miskin. Pembuatan jamban bagi gakin dari dana
BKUD (Lintas sektor)
Tidak ada bantuan jamban Pembuatan jamban bagi gakin dari dana
BKUD (Lintas sektor)
Sarana penyuluhan kurang Usulan bantuan sarana penyuluhan
Kurangnya rumah Tidak memiliki jamban IKL Rumah.  IKL Rumah
sehat di wilayah Penyuluhan Rumah Sehat dan penting  Penyuluhan Rumah sehat
puskesmas pabuaran nya jamban.  Penyuluhan Pengolahan
sebesar 5 % dari target Buang sampah masih sembarangan  Penyuluhan Pengolahan sampah Sampah.
75% pada tahun 2016  Usulan pelatihan pengelolaan sampah  Lintas sektor
Banyak sungai dan lahan terbuka untuk dan Bank Sampah Tingkat Desa o Usulan Pelatihan
buang sampah. (Lintas sektor) pengelolaan sampah dan
Kepedulian masyarakat terhadap bank sampah tingkat desa
pengelolaan sampah kurang o Usulan Pembuatan TPSS.
Penyuluhan kurang o Usulan alat angkut
Pertemuan Lintas Sektor tingkat desa Mengikti pertemuan tingkat desa sampah
kurang.
Jendela rumah yg tdk bisa di buka setiap Usulan perbaikan jendela rumah melalui
hari program Rutilahu
Keluarga Miskin.
Tidak ada bantuan Rutilahu
Tidak ada sarana penangkutan sampah Usulan alat angkut sampah
Tidak ada TPSS. Usulan Pembuatan TPSS Desa
Petugas rangkap tugas Penambahan petugas
3 Kurangnya konseling Lokasi konseling jauh dari Ruang Konseling Kesling Konseling Kesling
pada pasien/klien pd pemeriksaan Ruang konseling di dekatkan dg ruang  Ada petunjuk arah ke ruang
penyakit yg berbasis Antara ruang periksa dan konseling pasien pemriksaan sesuai permenkes 75 tahun konseling.
kesling di klinik sanitasi melewati jalan tanah yg kurang nyaman. 2014.  Ruang konseling di buat
sebesar 0.9% dari Tidak ada petunjuk arah ke ruang konseling. Ada petunjuk arah ke ruang konseling. nyaman
target sebesar 25%  Membuat jadwal konseling
pada tahun 2016 Pasien tidak mengetahui ada ruang
konseling.  Rujukan dari ruang
pemeriksaan di tingkatkan.
Ruang konseling tdk mem.syarat Pemenuhan sarana dan lembar balik
Sarana konseling dan Lembar balik masih konseling.
sangat kurang. .
Ruang konseling belum nyaman. Ruang konseling di buat nyaman
Belum ada fasilitas audio visual di ruang Usulan audio visual
konseling.
Pelaksanaan konseling belum sesuai Membuat jadwal konseling
dengan pedoman konseling. Pelaksanaan konseling di sesuaikan
Waktu konseling cukup lama denga permenkes 13 tahun 2016..
Petugas konseling kurang mahir melakukan Usulan pelatihan petugas konseling
konseling.
Rujukan dari ruang pemeriksaan kurang Rujukan dari ruang pemeriksaan di
banget. tingkatkan
Lintas sektor dan lintas program kurang. Lintas program terutama rujukan dari
ruang pemeriksaan di tingkatkan
4 Kurangnya Lokasi TPM jauh IKL TPM  IKL (Inspeksi kesehatan
pengawasan TPM ygdi Pengambilan sampel lingkungan) TPM
periksa di wilayah Alokasi dana sangat terbatas Usulan anggaran sesuai sarana TPM.  Pengambilan sampel
puskesmas Paburan Tidak ada alokasi dana sumber lain minuman produksi rumah
sebesar 2.2% dari tangga
Pemeriksaan berdasarkan pengamatan dan .Penggunaan sanitarian kit
target sebesar 75%  Analisis hasil pemeriksaan.
wawancara
pada tahun 2016.
Evaluasi belum rutin di laksanakan Analisa dan evaluasi rutin.
Pengetahuan Pemilik TPM Kurang Penyuluhan TPM
Lintas Sektor dan Program Kurang Koordinasi lintas sektor dan program.
Petugas rangkat tugas. Usulan petugas
5 Kurangnya Jarak TTU ada yang sangat jauh IKL TTU rutin dilkasanakan  IKL TTU
pengawasan TTU ygdi Dana alokasi pengawasan terbatas Penambahan anggaran pengawasan dari  Analisis hasil pemeriksaan
periksa di wilayah Tidak ada sumber alokasi lain. BOK
puskesmas Paburan
Pemeriksaan hanya berdasarkan Pemeriksaan menggunakan sanitarian kit.
sebesar 3.1% dari
pengamatan dan wawancara
target sebesar 75%
Kurang lintas program dan lintas sektor. Meningkatkan lintas program dan lintas
pada tahun 2016
sektor
Petugas rangkap tugas. Usulan petugas
Evaluasi pengawasan belum rutin Analisis hasil pemeriksaan rutin setiap
bulan

BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
Rencana Usulan Kegiatan (Ruk)
Program Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Pabuaran
Tahun 2018
Penng Kebuthn Waktu Kebutuh
N Upaya Target Mitra Indikator Sumbe
Kegiatan Tujuan Sasaran gung Sumber Pelak an
o Kesehatan Sasrn Kerja Kinerja r Biaya
Jawab Daya sanan Anggran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UKM Esensial
1 KesLing Identifikasi Masalah Kesling diketahuinya masalah Masalah 4 desa pj ukm sanitarian aparat Feb 5.000.000,- 100% BOK
kesehatan lingkungan kesling di dan tim desa 2018 masalah
di masyarakat masyarkat pemicuan ,kader, kesling di 4
desa pkm masyara temukan
kat.
IKL Rumah dan Jamban Meningkatkan cakupan rumah & 1000 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 2.000.000,- 100% akses BOK
rumah sehat lingkungan rumah form is desa 2018 jamban, 75%
kader. Rumah
sehat dan
75%
pengelolan
sampah
Pembentukan Tim fasilitator terbentuknya tim Kader tim 4 tim pj ukm sanitarian aparat Maret 5.000.000,- 100% BOK
STBM tingkat desa. pemicu bagi fasilitator fasiliata dan tim desa 2018 terbentuk 4
masyarakat, or pemicuan ,kader, tim fasilitator
STBM pkm masyara STBM
desa kat.
Orientas CLTS meningkatnya kader 25 pj ukm sanitarian kader, Maret 5.000.000,- 100% kader BOK
meningkatkan SDM terkait kapasitas petugas orang dan tim masyara 2018 STBM
STBM tentang stbm per pemicuan kat. memiliki
desa pkm kemampuan
pemicuan
Pemicuan Stop untuk memicu/merubah masyarkat Odf 4 pj ukm sanitarian aparat April 15.000.000 100% 4 desa BOK
BABS/STBM. prilaku dan kesadaran desa dan tim desa 2018 ,- ODF
masyarakat agar pemicuan ,kader,
berprilaku hidup bersih pkm masyara
dan sehat. kat.
Monitoring dan Evaluasi melakukan masyarkat Odf 4 pj ukm sanitarian aparat ds Mei 5.000.000,- 100% BOK
Pasca Pemicuan (monev) pemantauan terhadap desa dan tim ,kader, 2018 Masyarakat
masyarkat yang sudah pemicuan masyara terpicu
dilaksanakan pemicuan pkm kat.

Verifikasi Desa ODF/STBM untuk konfirmasi dan masyarakat/ Odf 4 pj ukm sanitarian aparat Nov 2018 5.000.000,- 100% 4 BOK
klarifikasi desa yang rumah desa dan tim desa Desa ODF
akan odf pemicuan ,kader,
pkm masyara
kat.
Pembinaan pasca Untuk mempertahkan Masyarakat 4 desa pj ukm sanitarian aparat Nov 2018 5.000.000,- 100% 4 BOK
Pemberdayaan (serifikasi masyarakat agar selalu odf kader desa,kad Desa ODF
desa yang melaksanakan stop BABS .toma es,toma,
STBM,desa SBS,desa ODF) toga.
IKL Sarana air bersih Meningkatnya cakupan sgl,dan spt 1000 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 2.000.000,- 100 % Akses BOK
air bersih yang sarana sarana air desa 2018 Air bersih
memenuhi syarat bersih ,kader. berkualitas
kesehatan form is
Pengambilan sampel air diketahuinya tingkat sgl,dan spt 4 pj ukm sanitarian aparat Jun Juli 1.000.000,- 100%
bersih resiko pencemaran sarana sarana air desa 2018 sampel ms
sarana air bersih bersih ,kader.
form is
IKL TPM Meningkatnya cakupan Rm/ restoran 82 pj ukm sanitarian Pemilik Jan-Des 1.000.000,- 75% sarana BOK
TPM yang memenuhi jasa boga sarana sarana tpm Sarana 2018 TPM MS
syarat kesehatan damiu TPM aparat
makjan desa
sekolah ,kader.
home
industri

Pengambilan sampel diketahuinya kualitas Damiu 4 pj ukm sanitarian aparat Jun Jul 1.000.000,- 100% air BOK
minuman produksi rumah bakteriologi dan kimia sarana Depot air desa 2018 minum ms
tangga air dari depot air minum bersih ,kader.
sanitarian
kit

IKL TTU Meningkatnya cakupan Sekolah, 114 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 1.000.000,- 75% sarana BOK
TTU yang memenuhi kantor, sarana .sarana ttu desa 2018 TTU MS
syarat kesehatan masjid, TTU kader,
pasar, masyara
faskes, dll kat.

Konseling kesehatan Mnejalin hubungan Pasien dan 850 Pj ukm Sanitarian Dokter, Jan-Des - 25% pasien / -
lingkungan komunikasi antara Klien pasien/ dr.gigi 2018 klien di
nakes dgn pasien yang klien perawat, konseling
bertujuan untuk bidan,
mengenali dan pet.lab
memecahkan masalah
kesehatan lingkungan
yang dihadapi
Penyuluhan Kesehatan Meningkatkan Masyarakat 50 x Pj ukm Petugas Kades Jan-Des 3.500.000,- 100 % BOK
Lingkungan pengetahuan tentang per materi Kader 2018 frekpenyuluh
kesling tahun daftar hard an
Analisa masalah kesling Memantau Data laporan 1 x tiap Pj ukm Petugas Ka.PKM Jan-Des - 100% -
perkembangan bulanan bulan data 2018 programterp
program kesling antau
Lintas sektor :
Bantuan jamban bagi gakin Membantu Gakin Keluarga 3 buah Kades Surat Kecamat Jan 2018 - 100% BKUD/K
dari dana BKU. memiliki jamban miskin per an sasaran
desa gakin
Usulan Pelatihan Adanya Pengelola Pengeloala 3 orang Kades Surat Kecamat Jan 2018 - 100% ada Dana
pengelolaan sampah dan sampah di tingkat desa sampah per an pengelola Desa
bank sampah tingkat desa desa sampah
Usulan Pembuatan TPSS. Adanya tempat TPSS 1 desa Kades Surat DLH Jan 2018 - 100% ada DLH
pembuangan sampah 1 TPSS TPSS di
sementara bagi warga desa
desa
Usulan alat angkut sampah Adanya alat angkut gerobak 1 desa Kades Surat DLH Jan 2018 - 100% ada DLH
sampah darirumah sampah 1 buah gerobak
tangga ke TPS sampah
BAB VI
PENUTUP.

Upaya mewujudkan lingkungan sehat di wilayah UPTD Puskesmas pabuaran

harus terus diupayakan, terutama oleh Sanitarian dengan koordinasi yang baik dengan

lintas program dan lintas sektor terkait.

Pada tahun 2016 ini upaya mewujdukan lingkungan sehat sudah dilaksankan,

namun karena berbagai hambatan dan kendala yang terjadi pada tahun tersebut serta

dengan turunya anggaran dan perhatian terutama bidang penyehatan lingkungan

menyebabkan hasil yang ingin dicapai tidak maskimal.

Ada beberapa upaya mewujudkan lingkungan sehat tidak mencapai target

diantaranya Akses keluarga terhadap jamban tahun 2016 baru mencapai 82,8% sehingga

tidak mencapai target sebesar 100% dengan kesenjangan 17,2%. Sedangkan desa yang

sudah ODF baru 2 desa dari target 6 desa atau abru 33,3%. Cakupan pemeriksaan TTU

yang di periksa baru mencapai 71,9% dari target 75%, sedangkan TTU yang memenuhi

syarat tahun 2016 baru mencapai 16,7% sehingga tidak mencapai target sebesar 50%

dengan kesenjangan 33,3%. Dan Cakupan pemeriksaan TPM baru mencapai 72,8% dari

target 75% sedangkan TPM memenuhi syarat tahun 2016 baru mencapai 6,1% dari

target 50% sehingga ada kesenjangan 43,9%.

Melihat data diatas maka upaya-upaya yang sudah dilaksankan perlu


dievaluasi kembali apakah sudah maksimal atau belum dan perlu ada upaya terobosan.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayahnya kepada kami sehingga tersusunya Laporan Tahun 2016 Program

Penyehatan Lingkungan di UPTD Puskesmas Pabuaran.

Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan laporan hasil

kegiatan program penyehatan lingkungan tahun 2016 yang telah dilaksanakan di UPTD

Puskesmas Pabuaran.

Dalam penyusunan laporan ini, kami sadari masih terdapat beberapa kekurangan

karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami selalu terbuka

dalam menerima saran serta kritikan yang membangun guna perbaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan, petunjuk

serta bantuan baik secara materi maupun moril dalam menyusun makalah ini.

Kami mengarapkan semoga Allah SWT melimpahkan karunianya untuk membalas


semua amal, budi dan dorongan semua pihak.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi Kami, Puskesmas maupun

Dinkes Kabupaten. Subang semoga apa yang kami lakukan bernilai ibadah dimata Allah

SWT, Amiin.

Pabuaran, Desember 2016


Sanitarian

Mohamad Ambara.

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................................ i

Daftar Isi ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Tujuan......................................................................................................... 2

1.3 Sasaran....................................................................................................... 2

1.4 Kebijakan..................................................................................................... 3

1.5 Strategi ....................................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM …………………………………………………………. 4

2.1. Kondisi Geografi ………………………………………………………………. 4

2.2 Kondisi Demografi ……………………………………………………………. 6

2.3 Sumber Daya Kesehatan ……………………………………………………. 8

2.4 Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya …………………………………. 9

2.5 Lingkungan Fisik ……………………………………………………………… 10

2.6 Keuangan ……….…………………………………………………………….. 10

BAB III ANALISA SITUASI UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN …………….. 11

3.1 Upaya Konseling …………..………………………………………………….. 11

3.2 Upaya Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) ……………………………… 13

3.3 Upaya Intervensi Kesehatan Lingkungan ………………………………….. 16

3.4 Cakupan Program Kesehatan Lingkungan …………………………………. 18

3.5 Kondisi Keluarga Dengan Indikator Keluarga Sehat (IKS) ........................ 19

3.6 Hasil Caklupan PKP …………………………………………………………… 19

BAB IV PERUMUSAN MASALAH UPAYA KESEHATAN ..................................... 21

4.1 Identifikasi Masalah .................................................................................... 21

4.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah ....................................................... 22

4.3 Mencari Akar Penyebab Masalah .............................................................. 23

4.4 Menetapkan Cara Pemecahan Masalah .................................................. 28

BAB V RENCANA USULAN KEGIATAN .............................................................. 31

BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 34


LAPORAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
PROGRAM ESSENSIAL

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


UPTD PUSKESMAS PABUARAN
TAHUN 2016

UPTD PUSKESMAS PABUARAN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG
TAHUN 2016

Anda mungkin juga menyukai