PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN
1.2.1 Umum
Dengan terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Lingkungan di
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui upaya preventif, promotif, dan kuratif yang dilakukan secara terpadu
dan berkesinambungan di Puskesmas Ciasem
1.2.2. Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan dan meningkatnya kualitas
kesehatan lingkungan di Puskesmas Ciasem
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku
masyarakat untuk mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan, serta untuk mewujudkan
perilaku hidup bersih dan sehat di Puskesmas Ciasem.
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan
memberdayakan masyarakat di Puskesmas Ciasem.
1.3 Sasaran
Sasaran program kesehatan lingkungan adalah sasaran yang ada di wilayah Kerja
Puskesmas Ciasem dengan wilayah kerja 6 desa (Desa Sukamandijaya, Desa
Ciasem Girang, Desa Ciasem Tengah, Desa Ciasem Baru, Desa Sukahaji dan Desa
Pinangsari) yang teerdiri dari :
1.3.1 Sasaran Umum
Sasaran umum adalah seluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Ciasem.
1.3.2 Sasaran Khusus
a. Pasien/Klien Konseling
b. Lingkungan pemukiman : (Rumah tinggal,Jamban Keluarga,SPAL,
Sampah dll)
c. Sarana Air Bersih (SPT, SPL,SGL,PDAM, Kran Umum dll)
d. Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan dan Minuman (TPM)
e. Tempat Tempat Umum (TTU)
f. Lingkungan kerja : (Fasyankes, perkantoran dll)
1.4 Kebijakan
Kebijakan program kesehatan lingkungan di UPTD Puskesmas Ciasem
mengacu pada kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Barat dan
Pemerintah kabupaten subang, dasar kebijakan program kesehatan lingkungan
mengacu pada permenkes no.13 tahun 2015 tentang pelaksanaan Program
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas yaitu :
2
Bahwa Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan. Pelayanan Kesehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan paripurna yang diberikan kepada Pasien.
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan dilakukan dalam bentuk:
a. Konseling;
b. Inspeksi Kesehatan Lingkungan; dan/atau
c. Intervensi Kesehatan Lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun social.
Salah satu kegiatan intervensi, kebijakan mengacu pada pada Permenkes
No.3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah
pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan.
1.5 Strategi
Strategi program kesehatan lingkungan mengacu pada rencana strategis dinas
kesehatan kabupaten Subang diantaranya meningkatkan pemberdayaan masyarakat
untuk hidup sehat, meningkatnya kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya
sendiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat, yang di jabar
kan dalam startegi program kesehatan lingkungan di puskesmas Ciasem yaitu
melalui kegiatan pelayanan dalam gedung melalui upaya konseling, penanganan
limbah domestik dan limbah medis /B3, penyuluhan kelompok kesling dalam gedung,
pelayanan di luar gedung melalui upaya Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
Rumah, IKL Sarana Air Minum/Besih, IKL TTU, IKL TPM, kunjungan rumah tindak
lanjut dari konseling, serta intervensi kesehatan lingkungan melalui upaya
penyuluhan kesehatan lingkungan di luar gedung, upaya pemberdayaan masyarakat
melalui strategi STBM dan menjalin kemitraan dengan lintas sektor terkait.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
Batas kerja UPTD Puskesmas DTP Ciasem Kec. Ciasem adalah sebagai
berikut :
Sebelah utara : Kecamatan Blanakan
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Jatibaru
Sebelah Selatan : Kecamatan Purwadi dan Kecamatan Patokbeusi
Sebelah Barat : Kecamatan Patokbeusi dan Kabupaten Karawang
4
Rata-rata
Jumlah Jarak Ke Kondisi
NO Nama Desa Waktu
RT/RW Puskesmas Jangkauan
Tempuh
1. Ciasem Girang 41/12 0-2 KM 10 Menit Mudah
2. Sukamandi Jaya 43/30 1-4 KM 15 Menit Mudah
3. Ciasem Tengah 29/9 4-7 KM 30 Menit Mudah
4. Ciasem baru 24/7 3-6 KM 35 Menit Mudah
5. Pinangsari 42/16 10-15 KM 50 Menit Agak Sulit
6. Sukahaji 42/13 12-17 KM 60 Mneit Agak Sulit
Jumlah 221/77
Sumber data : Puskesmas Ciasem, 2019
Berdasarkan pada data table diatas dapat dilihat bahwa kondisi wilayah
kerja Puskesmas berdasarkan jarak dan waktu adalah Desa Sukahaji mempunyai
jarak dan waktu tempuh paling lama, sedangkan Desa Ciasem Girang adalah desa
dengan jarak dan waktu tempuh paling dekat dan mudah dijangkau.
JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA JUMLAH JUMLAH
KK LAKI-LAKI PEREMPUAN
5
Menular dll, lembar balik penyuluhan kesehatan lingkungan, alat kebersihan
dan pembersih, dll.
wilayah Puskesmas Ciasem, yaitu masih adanya penduduk yang tidak / belum
(20,57%).
2.4.2 Ekonomi
3. PNS : 2,29 %
4. TNI/POLRI : 0,15 %
5. Wiraswasta : 2,21 %
6. Jasa : 2,65 %
7. Pensiunan : 0,36
8. Lain-lain : 6,9 %
6
Dari tabel diatas terlihat jelas bahwa penduduk wilayah kerja
Puskesmas Ciasem memeluk agama Islam (99,9 %) namun demikian
keberadaan agama lain melambangkan keaneka ragaman yang rukun dan
damai.
2.6 Keuangan
Program kesehatan lingkungan operasional kegiatanya terutama kegiatan luar
gedung di danai dari program Biaya Operasonal Kesehatan BOK sesuai dengan
DPA BOK yang di tuangkan dalam RPK program kesehatan lingkungan yang telah
di buat sedangkan kegiatan dalam gedung di danai oleh operasional kegiatan
puskesmas
7
BAB III
ANALISA SITUASI UPAYA KESEHATAN
8
Dari data tersebut juga menunjukan bahwa penyakit TB Paru masih
sangat tinggi di Puskesmas Ciasem, penyakit TB paru yang di konseling terdiri
dari mulai anak-anak tingginya angka penderita TB paru pada anak-anak
banyak di sebabkan karena lingkungan rumah yang kurang sehat dan gizi
yang kurang.
9
jendela di rapatkan di dinding jendela tanpa bisa di buka, kemudaian berkiatan
dengan lantai rumah yang masih tanah, umumnya penderita adalah keluarga
miskin sehingga tidak langsung melaksanakan perbaikan saran dari petugas.
10
memenuhi syarat baru mencapai 64% dan SPAL yang memenuhi syarat baru
mencapai 60%.
Dengan kondisi tersebut maka petugas perlu lebih meningkatkan
pembinaan kepada masyarakat terutama pada rumah sehat, banyak
diantaranya rumah tidak sehat ini karena ventilasi yang kurang terutama pada
jendela yang tidak pernah di buka atau bahkan jendela bahkan tidak bias di
buka sama sekali, kemudian lantai rumah yang masih terbuat dari
tanah,kemudian belum memiliki jamban, dan ada rumah yang belum memiliki
saluran pembuangan air limbah,sehingga mengotori lingkungan sekitarnya.
11
Berdasarkan data tersebut diatas bahwa IKL TPM di puskesmas
ciasem dari target pemeriksaan 75 % baru mencapai 74,1% sehingga
terdatapat kesenjangan 0,9%, sedangkan TPM yang memenuhi sayrat dari
target 50% baru mencapai 3,3%, rendahnya sarana TPM yang memenuhi
syarat di sebabkan karena banyak persyaratan yang tidak ada diantaranya
sarana tempat sampah, kebersihan penjamah, penjamah tidak pernah
mengikikuti pelatihan penjamah makanan, tempat penyajian makanan, dan
belum ada tempat penyimpanan bahan makanan.
12
Masih ada TTU yang belum di periksa di karenakan tugas rangkap
yang di pegang oleh petugas kesling dan banyaknya sarana yang belum
memenuhi syarat di sebabkan karena diantaranya tempat yang tidak bersih,
tidak ada tempat sampah, kurang sarana kebersihan, terdapat binatang tikus
dan kecoa, pemilik belum pernah mengikuti pelatihan TTU, kurang nya jumlah
sarana sanitasi seperti jamban, air bersih dll.
3.3.2 STBM
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah Suatu
metode/pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Menitik beratkan pada
peningkatan perilaku hygiene dan sanitasi masyarakat Menerapkan
pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui metode pemicuan. Berbasis
komunitas, Terpadu dan total, Stop BABS (ODF) sebagai tahap awal utk
mencapai sanitasi total.
Kegiatan STBM dalam hal ini pemicuan stop BABS tahun 2019
dilaksanakan di desa ciasem sukahaji dan desa pinangsari, desa sukahaji
adalah desa yang cakupan akses jamban yang masih sangat rendah yaitu
hanya 65%, dengan kegiatan sebagai berikut dan desa Pinangsari desa yang
belum ODF.
Kegiatan di awali dengan pendampingan penyusunan rencana
kegiatan STBM di desa Sukahaji dan desa Pinangsari dengan mengumpulkan
sejumlah kader. Kemudian di bentuk tim fasilitator yang terdiri dari 4 orang.
Kemudian di susun rencana pemicuan dari mulai lokasi, waktu dan sarana
13
yang di butuhkan, dalam kesempatan tersebut kader juga di berikan
pengetahuan tentang bagaimana menajadi fasilitator STBM.
Di desa Sukahaji pemicuan dilaksnakan di 6 dusun sesuai yang di
rencanakan, kegiatan pemicuan di laksanakan 11 kali. Pemicuan didesa
Pinangsari di lakukan sebanyak 6 kali teridir dari 6 dusun. Sampai ahir tahun
2019 cakupan akses jamban di desa kadawung mecapai 85% dari awal hanya
65%, dan di desa salamjaya masih belum ODF.
14
3 Cakupan SPAL 65 68,3 0
4 Cakupan Air Bersih 86 92,7 0
Cakupan yang masih sangat rendah adalah cakupan desa ODF dari 6 desa
yang ada baru ada 3 desa yang sudah ODFyaitu desa Sukamandijaya, desa Ciasem
Girang.dan desa Ciasem Baru. Hal ini di sebabkan karena masayrakat di 3 desa
masih belum 100% memiliki akses ke jamban keluarga. Akses jamban keluarga di
wilayah puskesmas ciasem baru 90,5% atau ada 9,5% yang belum memiliki akses
jamban. Desa yang paling rendah akses jamban adalah desa pinangsari.
3.5 Kondisi Keluarga Dengan Indikator Keluarga Sehat (IKS)
Dalam rangka penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga, ditetapkan 12 (dua belas) indikator utama sebagai penanda
status kesehatan sebuah keluarga sebagai berikut:
a. keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB);
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan;
c. bayi mendapat imunisasi dasar lengkap;
d. bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif;
e. balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan;
f. penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar;
g. penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur;
h. penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan;
i. anggota keluarga tidak ada yang merokok;
j. keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
Penca Caku
No Jenis Kegiatan Target Target % Kinerja %
paian Pan %
1 Cakupan penagwasan
1,000 720 72.00 75.00 96.00
rumah sehat
2 Cakupan pengawasan
1,000 1,000 100.00 80.00 125.00
sarana air bersih
3 Cakupan pengawasan
1,000 1,000 100.00 75.00 133.33
jamban
4 Cakupan penagwasan
1,000 1,000 100.00 80.00 125.00
SPAL
5 Cakupan pengawasan TTU 114 84 73.7 75.00 98.25
6 Cakupan pengawasan TPM 81 60 74.07 75.00 98.77
7 Cakpuan pengawasan
6 6 100.00 75.00 133.33
industri
8 Cakupan kegiatan klinik 460 112 24.35 25.00 97.39
15
sanitasi
16
17
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH UPAYA KESEHATAN
TARGET PENCAPAIAN
NO JENIS KEGIATAN MASALAH
(%) (%)
1 Persentase Penduduk terhadap Akses Sanitasi yang 92 70,91 Adanya kesenjangan 21,09% akses sanitasi yang layak (jamban
Layak (Jamban Sehat) sehat) di Puskesmas Ciasem dari target 92% dengan pencapaian
70,91% pada tahun 2019.
2 Persentase Penduduk terhadap Akses Air Minum yang 80 91 Cakupan akses air minum yang berkualitas di Puskesmas Ciasem
Berkualitas (memenuhi syarat) sudah mencapai target 91% dari target 80% pada tahun 2019.
3 Persentase Desa yang melaksanakan STBM 100 50 Ada kesenjangan 50% desa yang melaksanakan STBM di
Puskesmas Ciasem dari target 100% dengan pencapaian 50%
pada tahun 2019 karena masih ada 3 desa yang belum ODF.
4 Persentase Pengawasan Tempat Fasilitas Umum 100 71,7 Ada kesenjangan 28,3% akses pengawasan tempat fasilitas umum
(TFU) di Puskesmas Ciasem dari target 100% dengan pencapaian 71,7%
pada tahun 2019.
5 Persentase Pengawasan Tempat Pengolahan 100 45,1 Ada kesenjangan 54,9% akses pengawasan tempat pengolahan
Makanan (TPM) mmakanan di Puskesmas Ciasem dari target 100% dengan
pencapaian 45,1% pada tahun 2019.
6 Persentase Rumah Sehat 69 98 Cakupan akses rumah sehat di Puskesmas Ciasem sudah
mencapai target 98% dari target 69% pada tahun 2019.
7 Persentase Pengawasan Industri 100 74 Adanya kesenjangan 26% pengawasan industry di Puskesmas
Ciasem dari target 100% dengan pencapaian 74% pada tahun
2019.
18
8 Persentase Kegiatan Klinik Sanitasi 20 17,5 Adanya kesenjangan 2,5% kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas
Ciasem dari target 20% dengan pencapaian 17,5% pada tahun
2019.
9 Persentase Desa ODF 92 50 Adanya kesenjangan 42% desa ODF di Puskesmas Ciasem dari
target 92% dengan pencapaian 50% pada tahun 2019 karena
masih ada 3 desa yang belum ODF.
19
Urutan Prioritas Masalah
Program Kesehatan Lingkungan
Uptd Puskesmas Ciasem
Tahun 2019
KRITERIA
NO MASALAH JUMLAH RANKING
U S G
1 Adanya kesenjangan 21,09% akses sanitasi yang layak (jamban sehat) di Puskesmas
Ciasem dari target 92% dengan pencapaian 70,91% pada tahun 2019. 4 4 4 12 2
2 Ada kesenjangan 50% desa yang melaksanakan STBM di Puskesmas Ciasem dari target
100% dengan pencapaian 50% pada tahun 2019 karena masih ada 3 desa yang belum 5 4 5 14 1
ODF.
3 Ada kesenjangan 28,3% akses pengawasan tempat fasilitas umum di Puskesmas Ciasem
2 2 2 5 5
dari target 100% dengan pencapaian 71,7% pada tahun 2019.
4 Ada kesenjangan 54,9% akses pengawasan tempat pengolahan mmakanan di Puskesmas
3 3 5 11 4
Ciasem dari target 100% dengan pencapaian 45,1% pada tahun 2019.
5 Adanya kesenjangan 2,5% kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas Ciasem dari target 20%
3 3 3 9 3
dengan pencapaian 17,5% pada tahun 2019.
20
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2019
Manusia Metode
21
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2019
Manusia Metode
Ruang kosneling belum Ruang Konseling belum Untuk penggadaan Lokasi Konseling jauh
nyaman MS format dari R.pemeriksaan
22
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2019
Manusia Metode
23
Progam Kesehatan Lingkungan Tahun 2019
Manusia Metode
24
Tabel 4.4
Cara Pemecahan Masalah
Program Kesehatan Lingkungan UPTDPuskesmas Ciasem
Tahun 2019
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Keterangan
1 Adanya kesenjangan BAB masih sembarangan Identifikasi Masalah Kesling STBM
21,09% akses IKL Rumah termasuk jamban Identifikasi Masalah Kesling
sanitasi yang layak Pembentukan tim CLTS/STBM IKL Rumah dan jamban
(jamban sehat) di Orientas CLTS utk meningkatkan Penyuluhan manfaat jamban
Puskesmas Ciasem SDM terkait STBM Pembentukan tim CLTS/STBM
dari target 92% Pemicuan stop BABS/STBM Orientas CLTS utk
dengan pencapaian Monitoring dan Evaluasi Pasca meningkatkan SDM terkait
Pemicuan (monev) STBM
70,91% pada tahun
Verifikasi desa ODF Pemicuan Stop BABS/STBM.
2019.
Pembinaan pasca pemberdayaan Monitoring dan Evaluasi Pasca
serifikasi desa yang melaksanakan Pemicuan (monev)
STBM,desa SBS,desa ODF Verifikasi desa ODF
Masih ada alternative BAB selain di Penyuluhan manfaat jamban Pembinaan pasca
jamban pemberdayaan serifikasi desa
Kepedulian masyarakat terhadap manfaat yang melaksanakan STBM,desa
jamban keluarga kurang. SBS,desa ODF.
Pengorganisasian kelompok masyarakat Pembentukan Tim fasilitator STBM Lintas sektor
kurang. tingkat desa. o Bantuan jamban bagi gakin
Pertemuan lintas sektor dgn desa kurang. Mengikuti pertemuan tingkat desa .
Pertemuan lintas program kurang. Menyampaikan program kesling dalam
lokminbulanan
Penyuluhan kurang. Melakukan penyuluhan manfaat jamban
Keluarga Miskin. Pembuatan jamban bagi gakin dari dana
BKUD (Lintas sektor)
Tidak ada bantuan jamban Pembuatan jamban bagi gakin dari dana
BKUD (Lintas sektor)
Sarana penyuluhan kurang Usulan bantuan sarana penyuluhan
2 Adanya kesenjangan Lokasi konseling jauh dari Ruang Konseling Kesling Konseling Kesling
pemeriksaan Ruang konseling di dekatkan dg ruang
25
2,5% kegiatan klinik Antara ruang periksa dan konseling pemriksaan sesuai permenkes 75 tahun Membuat jadwal konseling
sanitasi di pasien melewati jalan tanah yg kurang 2014. Rujukan dari ruang pemeriksaan
Puskesmas Ciasem nyaman. di tingkatkan.
dari target 20% Ruang konseling tdk mem.syarat Pemenuhan sarana dan lembar balik
Sarana konseling dan Lembar balik masih konseling.
dengan pencapaian
sangat kurang. .
17,5% pada tahun
Ruang konseling belum nyaman. Ruang konseling di buat nyaman
2019.
Belum ada fasilitas audio visual di ruang Usulan audio visual
konseling.
Pelaksanaan konseling belum sesuai Membuat jadwal konseling
dengan pedoman konseling. Pelaksanaan konseling di sesuaikan
denga permenkes 13 tahun 2017..
Rujukan dari ruang pemeriksaan masih Rujukan dari ruang pemeriksaan di
kurang tingkatkan
Lintas sektor dan lintas program kurang. Lintas program terutama rujukan dari
ruang pemeriksaan di tingkatkan
4 Ada kesenjangan Lokasi TPM jauh IKL TPM IKL (Inspeksi kesehatan
54,9% akses Pengambilan sampel lingkungan) TPM
pengawasan tempat Alokasi dana sangat terbatas Usulan anggaran sesuai sarana TPM. Pengambilan sampel minuman
pengolahan Tidak ada alokasi dana sumber lain produksi rumah tangga
mmakanan di Pemeriksaan berdasarkan pengamatan .Penggunaan sanitarian kit Analisis hasil pemeriksaan.
Puskesmas Ciasem dan wawancara
dari target 100% Evaluasi belum rutin di laksanakan Analisa dan evaluasi rutin.
dengan pencapaian Pengetahuan Pemilik TPM Kurang Penyuluhan TPM
45,1% pada tahun Lintas Sektor dan Program Kurang Koordinasi lintas sektor dan program.
2019. Petugas rangkat tugas. Usulan petugas
5 Ada kesenjangan Jarak TTU ada yang sangat jauh IKL TTU rutin dilkasanakan IKL TTU
54,9% akses Dana alokasi pengawasan terbatas Penambahan anggaran pengawasan dari Analisis hasil pemeriksaan
pengawasan tempat Tidak ada sumber alokasi lain. BOK
pengolahan Pemeriksaan hanya berdasarkan Pemeriksaan menggunakan sanitarian
mmakanan di pengamatan dan wawancara kit.
Puskesmas Ciasem Kurang lintas program dan lintas sektor. Meningkatkan lintas program dan lintas
dari target 100% sektor
dengan pencapaian Petugas rangkap tugas. Usulan petugas
45,1% pada tahun Evaluasi pengawasan belum rutin Analisis hasil pemeriksaan rutin setiap
26
2019. bulan
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
27
Tahun 2020
Penng Kebuthn Waktu Kebutuh
N Upaya Target Mitra Indikator Sumbe
Kegiatan Tujuan Sasaran gung Sumber Pelak an
o Kesehatan Sasrn Kerja Kinerja r Biaya
Jawab Daya sanan Anggran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UKM Esensial
1 KesLing Identifikasi Masalah Kesling diketahuinya masalah Masalah 2 desa pj ukm sanitarian aparat Feb 5.000.000,- 100% BOK
kesehatan lingkungan kesling di dan tim desa 2020 masalah
di masyarakat masyarkat pemicuan ,kader, kesling di 4
desa pkm masyara desa
kat. temukan
IKL Rumah dan Jamban Meningkatkan cakupan rumah & 1000 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 2.000.000,- 100% akses BOK
rumah sehat lingkungan rumah form is desa 2020 jamban, 75%
kader. Rumah
sehat dan
75%
pengelolan
sampah
Pembentukan Tim fasilitator terbentuknya tim Kader tim 2 tim pj ukm sanitarian aparat Maret 5.000.000,- 100% BOK
STBM tingkat desa. pemicu bagi fasilitator fasiliata dan tim desa 2020 terbentuk tim
masyarakat, or pemicuan ,kader, fasilitator
STBM pkm masyara STBM
desa kat.
Orientas CLTS meningkatnya kader 25 pj ukm sanitarian kader, Maret 5.000.000,- 100% kader BOK
meningkatkan SDM terkait kapasitas petugas orang dan tim masyara 2020 STBM
STBM tentang stbm per pemicuan kat. memiliki
desa pkm kemampuan
pemicuan
Pemicuan Stop untuk memicu/merubah masyarkat Odf 2 pj ukm sanitarian aparat April 15.000.000 100% 4 desa BOK
BABS/STBM. prilaku dan kesadaran desa dan tim desa 2020 ,- ODF
masyarakat agar pemicuan ,kader,
berprilaku hidup bersih pkm masyara
dan sehat. kat.
Monitoring dan Evaluasi melakukan masyarkat Odf 2 pj ukm sanitarian aparat ds Mei 5.000.000,- 100% BOK
Pasca Pemicuan (monev) pemantauan terhadap desa dan tim ,kader, 2020 Masyarakat
masyarkat yang sudah pemicuan masyara terpicu
dilaksanakan pemicuan pkm kat.
Verifikasi Desa ODF/STBM untuk konfirmasi dan masyarakat/ Odf 2 pj ukm sanitarian aparat Nov 2020 5.000.000,- 100% 2 BOK
klarifikasi desa yang rumah desa dan tim desa Desa ODF
28
akan odf pemicuan ,kader,
pkm masyara
kat.
Pembinaan pasca Untuk mempertahkan Masyarakat 2 desa pj ukm sanitarian aparat Nov 2020 5.000.000,- 100% 2 BOK
Pemberdayaan (serifikasi masyarakat agar selalu odf kader desa,kad Desa ODF
desa yang melaksanakan stop BABS .toma es,toma,
STBM,desa SBS,desa ODF) toga.
IKL Sarana air bersih Meningkatnya cakupan sgl,dan spt 1000 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 2.000.000,- 100 % Akses BOK
air bersih yang sarana sarana air desa 2020 Air bersih
memenuhi syarat bersih ,kader. berkualitas
kesehatan form is
Pengambilan sampel air diketahuinya tingkat sgl,dan spt 4 pj ukm sanitarian aparat Jun Juli 1.000.000,- 100%
bersih resiko pencemaran sarana sarana air desa 2020 sampel ms
sarana air bersih bersih ,kader.
form is
IKL TPM Meningkatnya cakupan Rm/ restoran 82 pj ukm sanitarian Pemilik Jan-Des 1.000.000,- 75% sarana BOK
TPM yang memenuhi jasa boga sarana sarana tpm Sarana 2020 TPM MS
syarat kesehatan damiu TPM aparat
makjan desa
sekolah ,kader.
home
industri
Pengambilan sampel diketahuinya kualitas Damiu 4 pj ukm sanitarian aparat Jun Jul 1.000.000,- 100% air BOK
minuman produksi rumah bakteriologi dan kimia sarana Depot air desa 2020 minum ms
tangga air dari depot air minum bersih ,kader.
sanitarian
kit
IKL TTU Meningkatnya cakupan Sekolah, 114 pj ukm sanitarian aparat Jan-Des 1.000.000,- 75% sarana BOK
TTU yang memenuhi kantor, sarana .sarana ttu desa 2020 TTU MS
syarat kesehatan masjid, TTU kader,
pasar, masyara
faskes, dll kat.
Konseling kesehatan Mnejalin hubungan Pasien dan 850 Pj ukm Sanitarian Dokter, Jan-Des - 25% pasien / -
lingkungan komunikasi antara Klien pasien/ dr.gigi 2020 klien di
nakes dgn pasien yang klien perawat, konseling
bertujuan untuk bidan,
mengenali dan pet.lab
memecahkan masalah
kesehatan lingkungan
29
yang dihadapi
Penyuluhan Kesehatan Meningkatkan Masyarakat 50 x Pj ukm Petugas Kades Jan-Des 3.500.000,- 100 % BOK
Lingkungan pengetahuan tentang per materi Kader 2020 frekpenyuluh
kesling tahun daftar hard an
Analisa masalah kesling Memantau Data laporan 1 x tiap Pj ukm Petugas Ka.PKM Jan-Des - 100% -
perkembangan bulanan bulan data 2020 programterp
program kesling antau
Lintas sektor :
Bantuan jamban bagi gakin Membantu Gakin Keluarga 3 buah Kades Surat Kecamat Jan 2020 - 100% BKUD/K
dari dana BKU. memiliki jamban miskin per an sasaran
desa gakin
30
BAB VI
PENUTUP.
harus terus diupayakan, terutama oleh Sanitarian dengan koordinasi yang baik dengan
Pada tahun 2019 ini upaya mewujdukan lingkungan sehat sudah dilaksankan,
namun karena berbagai hambatan dan kendala yang terjadi pada tahun tersebut serta
diantaranya Akses keluarga terhadap jamban tahun 2019 baru mencapai 90,5% sehingga
tidak mencapai target sebesar 100% dengan kesenjangan 9,5%. Sedangkan desa yang
sudah ODF baru 3 desa dari target 5 desa atau abru 50%. Cakupan pemeriksaan TTU
yang di periksa baru mencapai 73,1% dari target 75%, sedangkan TTU yang memenuhi
syarat tahun 2017 baru mencapai 30,9 % sehingga tidak mencapai target sebesar 50%
dengan kesenjangan 19,1%. Dan Cakupan pemeriksaan TPM baru mencapai 74,1% dari
target 75% sedangkan TPM memenuhi syarat tahun 2017 baru mencapai 3,3% dari
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kami sehingga tersusunya Laporan Tahun 2019 Program
Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk memberikan laporan hasil
kegiatan program penyehatan lingkungan tahun 2019 yang telah dilaksanakan di UPTD
Puskesmas Ciasem.
Dalam penyusunan laporan ini, kami sadari masih terdapat beberapa kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami selalu terbuka
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan, petunjuk
serta bantuan baik secara materi maupun moril dalam menyusun makalah ini.
Dinkes Kabupaten. Subang semoga apa yang kami lakukan bernilai ibadah dimata Allah
SWT, Amiin.
Neni Supriyanti
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
1.2 Tujuan......................................................................................................... 2
1.3 Sasaran....................................................................................................... 2
1.4 Kebijakan..................................................................................................... 3