Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur dari kesejahteraan.
Dalam UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 pasal 4 dan 5 dinyatakan bahwa setiap orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan,
hak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Setiap orang
berhak secara mandiri dan bertanggungjawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang
diperlukan bagi dirinya. Oleh karena itu Negara bertanggungjawab mengatur, agar terpenuhi
hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain bahwa masyarakat diharapkan mampu berperan
sebagai pelaku dalam pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya.
Guna terselenggaranya pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat, maka Puskesmas dan jaringannya sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan di wilayah kerja secara proaktif
dan responsif. Terdapat tiga fungsi Puskesmas, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan,
serta sebagai pusat pelayanan kesehatan lat pertama.
Saat ini status kesehatan masyarakat di Indonesia, umumnya relatif masih rendah, hal
ini terlihat dari masih tingginya kasus penyakit menular, tingginya kematian bayi, dan
keenderungan meningkatnya penyakit-penyakit degenerative. Kondisi tersebut dapat
diminimalisir bila masyarakat mau berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara terpadu.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sarana
kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan.Sesuai fungsinya, petugas
kesehatan melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dapat dimulai dari rumah tangga karena anggota rumah
tangga merupakan aset atau modal pembangunan yang perlu dijaga, ditingkatkan, dan
dilindungi kesehatannya.Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena
penyakit, dan untuk mencegah diharapkan anggota rumah tangga perlu diberdayakan agar
berprilaku hidup bersih dan sehat.

1
Promosi Kesehatan merupakan salah satu program kesehatan wajib Puskesmas perlu
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan daya ungkit yang tinggi
untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan biaya relatif murah.Keberhasilan promosi
kesehatan dapat diukur dengan terlaksananya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
setiap tatanan kehidupan masyarakat yang berpedoman pada indikator pemantauan yang telah
ditetapkan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Membantu masyarakat untuk menemukan masalah kesehatan dan masyarakat dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan & berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Memberikan gambaran status kesehatan masyarakat sesuai tatanan PHBS di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi II.
1.2.2.2 Sebagai acuan atau arahan perencanaan dan pelaksanaan program Promkes
dan program kesehatan lainnya serta lintas sektor selanjutnya.

1.3 Ruang Lingkup


1.3.1 Pengertian
a. Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan masyarakat.
b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
dilakukan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran menjadikan seseorang
atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
c. Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain,
berinteraksi dan lain-lain. Tatanan dalam PHBS ada 5 terdiri dari Tatanan Rumah
Tangga, Tempat Kerja, Institusi Pendidikan, Tempat-Tempat Umum, dan Sarana
Kesehatan.
1.3.2 Sasaran Pengkajian PHBS
Pengkajian Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) dilakukan terhadap 5 (lima)
tatanan kehidupan yang dianggap berpengruh baik langsung ataupun tidak langsung
terhadap kesehatan yaitu:
a. Tatanan Rumah Tangga
b. Tatanan Institusi Pendidikann/sekolah
c. Tatanan Tempat Kerja

2
d. Tatanan Institusi Kesehatan
e. Tatanan Tempat-Tempat Umum (Terminal, Tempat Ibadah, Pasar).
1.3.3 Indikator PHBS
Indikator diperlukan untuk menilai apakah aktifitas pokok yang dijalankan sesuai
rencana dan menghasilkan dampak yang diharapkan. Indikator merupakan alat ukur
untuk menunjukkan suatu keadaan atau kecenderungan keadaan dari suatu hal yang
menjadi pokok perhatian. Indikator PHBS mengacu pada pengertian perilaku hidup
sehat, sehingga indicator ditetapkan berdasarkan area/ wilayah.
a. Tatanan Rumah Tangga meliputi:
1) Indikator perilaku terkait pelayanan KIA meliputi: Pertolongan persalinan oleh
Nakes, Balita diberi ASI eksklusif, penimbangan Balita.
2) Indikator lingkungan sehat: Tersedia akses terhadap air bersih, tersedianya
jamban sehat, kebiasaan mencuci tangan, pemberantasan jentik nyamuk.
3) Indikator gaya hidup meliputi: tidak merokok di dalam rumah, melakukan olah
raga secara rutin, makan sayur dan buah setiap hari.
b. Tatanan Institusi Pendidikan/ sekolah meliputi:
1) Indikator Prasarana dan Lingkungan sehat: tersedianya jamban sehat, sarana
mencuci tangan, ketersediaan tempat sampah di kelas dan lingkungan,
ketersediaan kantin di sekolah dengan menu simbang, pemberantasan jentik
nyamuk, sarana buang tempat sampah di kelas dan lingkungan.
2) Indikator gaya hidup meliputi: Sekolah menerapkan aktifitas fisik minimal 30
menit/olahraga, menimbang BB dan mengukur TB.
3) Indikator Promosi Kesehatan: memasang plang larangan untuk tidak merokok,
plang larangan tidak mengkonsumsi NAPZA, plang larangan tidak meludah
sembarangan, penyuluhan PHBS oleh petugas, pemberian dan pemasangan
media-media, advokasi terhadap pengelola TTU dan tempat kerja.
c. Tatanan Tempat Kerja meliputi:
1) Indikator prasarana dan lingkungan sehat: tersedianya jamban sehat, sarana
mencuci tangan dilengkapi sabun, sarana mengkonsumsi makanan dan
minuman sehat, pemberantasan jentik nyamuk, tersedianya tempat buang
sampah, adanya peraturan terkait k3.
2) Indikator Promosi Kesehatan: Plang larangan tidak merokok, tidak
mengkonsumsi NAPZA, tidak meludah sembarangan, penyuluhan PHBS oleh
petugas, pemberian dan pemasangan media-media, advokasi terhadap pengelola
TTU dan tempat kerja.
d. Tatanan Institusi Kesehatan meliputi:
1) Indikator prasarana dan lingkungan sehat: terjadinya jamban sehat, sarana
mencuci tangan dilengkapi sabun, sarana mengkonsumsi makanan dan

3
minuman sehat, pemberantasan jentik nyamuk, tersedianya tempat buang
sampah, adanya peraturan terkait K3.
2) Indikator Promosi kesehatan: Plang larangan tidak merokok, tidak
mengkonsumsi NAPZA, tidak meludah sembarangan, penyuluhan PHBS oleh
petugas, pemberian dan pemasangan media-media, advokasi terhadap pengelola
Kesehatan tentang PHBS institusi Kesehatan.
e. Tatanan Tempat-Tempat Umum (Terminal, Tempat Ibadah, Pasar):
1) Indikator Prasarana dan lingkungan sehat: ada sarana jamban sehat, sarana
untuk cuci tangan dilengkapi sabun memiliki tempat sampah, memiliki SPAL.
2) Indikator Promosi Kesehatan: Plang larangan tidak merokok, tidak
mengkonsumsi NAPZA, tidak meludah sembarangan, penyuluhan PHBS oleh
petugas, pemberian dan pemasangan media-media, advokasi terhadap pengelola
TTU tentang PHBS TTU.
1.3.4 Metode Penetapan Sampel
Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Mengwi II tahun 2022 di laksanakan di 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Kapal
dan Abianbase serta 5 Desa yaitu Desa Buduk, Tumbakbayuh, Pererenan, Munggu,
dan Cemagi. Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan langsung
di lapangan. Untuk tatanan Rumah Tangga masing-masing desa di ambil 210 Kepala
Keluarga (KK), besarnya sampel disetiap kluster disesuaikan jumlah Banjar di Desa
bersangkutan. Penetapan sampel di tiap Desa dengan membagi secara merata sampel
disetiap banjar secara acak.
1.3.5 Perhitungan Untuk Klasifikasi PHBS
Klasifikasi PHBS dibagi 2 yaitu Sehat dan Tidak Sehat. Sehat apabila responden
menjawab “ Ya “ untuk 10 pertanyaan bagi KK yang memiliki bayi/ balita. Dan 7
pertanyaan bagi KK yang tidak memiliki bayi / balita. Tidak Sehat apabila respoden
ada menjawab “Tidak“ untuk 10 pertanyaan bagi KK yang memiliki bayi/ balita dan
7 pertanyaan bagi KK yang tidak memiliki bayi/balita.
1.3.6 Klasifkasi PHBS Pada Setiap Tatanan
Klasifikasi PHBS pada setiap tatanan dengan melihat indikator pada masing-
masing tatanan. Apabila semua indikator dijawab “ya” maka masuk dalam klasifikasi
PHBS sehat, apabila salah satu/ lebih indikator dijawab “tidak” maka Klasifikasi
phbs kurang sehat”.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Geografi
Puskesmas Mengwi II terletak di Wilayah Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang
mewilayahi 5 Desa dan 2 Kelurahan yaitu Desa Buduk, Pererenan, Tumbakbayuh, Munggu,
Cemagi, Kelurahan Kapal, dan Abianbase. Luas wilayah seluruhnya 29,3 km 2, terdiri dari 77
banjar dinas dan 77 banjar adat dan memiliki 77 buah Posyandu Balita, 26 kelompok lansia
yang tersebar di masing-masing banjar UPTD Puskesmas Mengwi II memiliki 7 Puskesmas
Pembantu (Pustu), yaitu Pustu Kapal, Pustu Abianbase, Pustu Cemagi, Pustu Buduk, Pustu
Tumbakbayuh, Pustu Munggu, Pustu Pererenan dan 1 Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) yaitu
Poskesdes Abianbase.
Tabel. 1 Keadaan Geografi UPTD Puskesmas Mengwi II, Tahun 2022
No Desa/Kelurahan Luas Wilayah Jumlah Banjar Jumlah
(km2) Dinas Adat Posyandu
1 Abianbase 4,01 13 13 13
2 Buduk 2,77 10 10 10
3 Cemagi 5,78 12 12 12
4 Kapal 5,36 16 16 16
5 Munggu 5,5 13 13 13
6 Pererenan 2,0 6 6 6
7 Tumbakbayuh 2,39 7 7 7
Puskesmas 29,3 77 77 77

Batas-batas wilayah yaitu sebelah utara dibatasi oleh Desa Penarungan, batas
timur adalah Kelurahan Sempidi, batas selatan adalah Samudera Indonesia dan batas barat
adalah Kabupaten Tabanan. Jarak UPTD Puskesmas Mengwi II ke Ibukota Kabupaten
kurang lebih 15 km yang dapat ditempuh dalam waktu 30 menit. Jarak Desa terjauh dari
Puskesmas adalah 6 km dengan waktu tempuh kurang lebih 15 menit yaitu Desa Cemagi.
Wilayah kerja Puskesmas hampir seluruhnya daratan/dataran rendah dengan iklim berhawa
panas karena berdekatan dengan pantai.Seluruh wilayah kerja dapat dijangkau dengan
kendaraan bermotor dan roda empat. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel.2 Keadaan Geografi UPTD Puskesmas Mengwi II, Tahun 2022


No Desa/Kelurahan Luas Wilayah Jumlah Banjar Jumlah
(km2) Dinas Adat Posyandu
1 Abianbase 4,01 13 13 13
2 Buduk 2,77 10 10 10
3 Cemagi 5,78 12 12 12
4 Kapal 5,36 16 16 16

5
5 Munggu 5,5 13 13 13
6 Pererenan 2,0 6 6 6
7 Tumbakbayuh 2,39 7 7 7
Puskesmas 29,3 77 77 77

2.2 Demografi
Penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi II pada akhir tahun 2022
sebanyak 45.807 jiwa yang terdiri dari 22.916 jiwa (50,02%) laki-laki dan 22.891 jiwa
(49,97%) perempuan. Jumlah sasaran bayi di Wilayah Puskesmas Mengwi II adalah 811
orang (1,92%). Jumlah sasaran balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mengwi II adalah
sebanyak 1864 orang (4,06%) dan terdiri dari 10.840 KK data kependudukan dapat dilihat
pada tabel 3.
Tabel. 3 Data Penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mengwi II, Tahun 2022
No Desa/Kelurahan Jumlah Jumlah Penduduk
KK Laki-Laki Perempuan Total
1 Buduk 1.875 4165 4137 8302
2 Tumbakbayuh 736 1651 1680 3331
3 Pererenan 672 1620 1626 3246
4 Munggu 1.451 3158 3324 6256
5 Cemagi 1093 2602 2605 5207
6 Kapal 2790 5823 6189 12012
7 Abianbase 1.458 2946 3065 6007
Puskesmas 9932 21818 22401 44219

2.3 Kunjungan Kesehatan dan Pola Penyakit


Jumlah kunjungan rawat jalan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi II tahun 2022
sebanyak 14.494 orang.
Pada tahun 2022 jumlah sepuluh besar penyakit di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Mengwi II yang terbanyak adalah ISPA, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4 Sepuluh besar penyakit di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi II Tahun
2022

No Nama Penyakit Jumlah


1 Acute upper respiratory infection, unspecified 855
2 General examination and investigation of persons 819
without complaint and reported diagnosis
3 Essential (primary) hypertension 603
4 Acute nasopharyngitis [common cold] 744
5 Single spontaneous delivery, unspecified 650
6 Fever, unspecified 426

6
7 Pathological resorption of teeth 422
8 Non-insulin-dependent diabetes mellitus 256
9 Other surgical follow-up care 304
10 Open wound of lower leg 290
JUMLAH TOTAL 5.369
Sumber: Data Laporan LB1 UPTD Puskesmas Mengwi II 2022

2.4 Sasaran Pengkajian


Kegiatan pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan terhadap
beberapa tatanan kehidupan yang dianggap berpengaruh besar baik secara langsung maupun
tidak langsung terhadap kesehatan yaitu:
a. Tatanan Rumah Tangga
b. Tatanan Institusi Pendidikan
c. Tatanan Institusi Kesehatan
d. Tatanan Institusi Tempat Kerja
e. Tatanan Tempat Umum meliputi: Terminal, Tempat Ibadah, Pasar

2.5 Tenaga Pelaksana


Dalam pengkajian PHBS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi II dilaksanakan oleh
Bidan Desa Siaga, paramedis pemegang wilayah binaan dibantu oleh kader Desa Siaga yang
ada di masing-masing desa/kelurahan.

7
BAB III
HASIL PENGKAJIAN
Hasil pengkajian PHBS yang sudah dilaksanakan dapat kami sampaikan sebagai berikut:
A. Tatanan Rumah Tangga
Jumlah seluruh KK yang disurvey 1470 KK. Setelah melakukan survey, kuisioner
dikumpulkan, kemudian data ditabulasi dan selanjutnya dilakukan analisis data. Hasil analisis
data disajikan dalam bentuk tabel. Adapun pembagian jumlah KK masing-masing Desa dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 5. Jumlah KK yang di survey di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mengwi II
JUMLAH JUMLAH JUMLAH
DESA/KELURAHAN
BANJAR KK DISURVEY
Kapal 2889
16 210
Abianbase 1648
13 210
Buduk 1822
10 210
Tumbakbayuh 7 715 210
Pererenan 1170
6 210
Munggu 1495
13 210
Cemagi 1101
12 210
JUMLAH 10840
77 1470

1. Kelurahan Kapal
Jumlah KK yang ada 2889 KK dan yang disurvey adalah sebanyak 210 KK. Dari hasil
survey diperoleh data sebagai berikut : Jml KK yang memiliki bayi sebanyak 18 KK dan balita
sebanyak 145 KK, dengan persalinan nakes sebanyak 163 KK (100%), memberi ASI Ekslusif
125 KK (76,68%), Menimbang bayi dan balita sebanyak 163 KK (100%), Mencuci tangan
sebanyak 210 KK (100%), Menggunakan air bersih sebanyak 210 KK (100%), menggunakan
jamban sehat sebanyak 210 KK (100%), melaksanakan PSN sebanyak 206 KK (98,09%),
makan buah dan sayur sebanyak 183 KK (87,14%), melaksanakan aktifitas fisik sebanyak 181
KK (86,19%), tidak merokok dalam rumah sebanyak 168 KK (80%). Jadi dari hasil
monitoring ditemukan sebanyak 168 KK (80%) masuk dalam klasifikasi sehat.
2. Kelurahan Abianbase
Jumlah KK yang ada 1648 KK dan yang disurvey adalah sebanyak 210 KK. Dari hasil
survey diperoleh data sebagai berikut : Jml KK yang memiliki bayi sebanyak 2 KK dan balita
sebanyak 81 KK, dengan persalinan nakes sebanyak 83 KK (100%), memberi ASI Ekslusif 59
KK (71,08%), Menimbang bayi dan balita sebanyak 83 KK (100%), Mencuci tangan sebanyak
210 KK (100%), Menggunakan air bersih sebanyak 210 KK (100%), menggunakan jamban
sehat sebanyak 210 KK (100%), melaksanakan PSN sebanyak 199 KK (94,76%), makan buah

8
dan sayur sebanyak 192 KK (91,42%), melaksanakan aktifitas fisik sebanyak 177 KK
(84,28%), tidak merokok dalam rumah sebanyak 164 KK (78,09%).
Jadi dari hasil monitoring ditemukan sebanyak 164 KK (78,09%) masuk dalam klasifikasi
sehat.
3. Desa Buduk
Jumlah KK yang ada 1822 KK dan yang disurvey adalah sebanyak 210 KK. Dari hasil
survey diperoleh data sebagai berikut : Jml KK yang memiliki bayi sebanyak 0 KK dan balita
sebanyak 83 KK, dengan persalinan nakes sebanyak 83 KK (100%), memberi ASI Ekslusif 63
KK (75,90%), Menimbang bayi dan balita sebanyak 83 KK (100%), Mencuci tangan sebanyak
210 KK (100%), Menggunakan air bersih sebanyak 210 KK (100%), menggunakan jamban
sehat sebanyak 210 KK (100%), melaksanakan PSN sebanyak 182 KK (86,66%), makan buah
dan sayur sebanyak 183 KK (87,14%), melaksanakan aktifitas fisik sebanyak 180 KK
(85,71%), tidak merokok dalam rumah sebanyak 171 KK (81,42%).
Jadi dari hasil monitoring ditemukan sebanyak 171 KK (81,42%) masuk dalam klasifikasi
sehat.
4. Desa Tumbakbayuh
Jumlah KK yang ada 715 KK dan yang disurvey adalah sebanyak 210 KK. Dari hasil
survey diperoleh data sebagai berikut : Jml KK yang memiliki bayi sebanyak 22 KK dan balita
sebanyak 157 KK, dengan persalinan nakes sebanyak 179 KK (100%), memberi ASI Ekslusif
139 KK (77,65%), Menimbang bayi dan balita sebanyak 179 KK (100%), Mencuci tangan
sebanyak 210 KK (100%), Menggunakan air bersih sebanyak 210 KK (100%), menggunakan
jamban sehat sebanyak 210 KK (100%), melaksanakan PSN sebanyak 186 KK (88,57%),
makan buah dan sayur sebanyak 183 KK (87,14%), melaksanakan aktifitas fisik sebanyak 186
KK (88,57%), tidak merokok dalam rumah sebanyak 176 KK (83,80%).
Jadi dari hasil monitoring ditemukan sebanyak 176 KK (83,80%) masuk dalam klasifikasi
sehat.
5. Desa Pererenan
Jumlah KK yang ada 1170 KK dan yang disurvey adalah sebanyak 210 KK. Dari hasil
survey diperoleh data sebagai berikut : Jml KK yang memiliki bayi sebanyak 2 KK dan balita
sebanyak 61 KK, dengan persalinan nakes sebanyak 63 KK (100%), memberi ASI Ekslusif 51
KK (80,95%), Menimbang bayi dan balita sebanyak 63 KK (100%), Mencuci tangan sebanyak
210 KK (100%), Menggunakan air bersih sebanyak 210 KK (100%), menggunakan jamban
sehat sebanyak 210 KK (100%), melaksanakan PSN sebanyak 188 KK (89,52%), makan buah
dan sayur sebanyak 187 KK (89,04%), melaksanakan aktifitas fisik sebanyak 182 KK
(86,66%), tidak merokok dalam rumah sebanyak 172 KK (81,90%).
Jadi dari hasil monitoring ditemukan sebanyak 172 KK (81,90%) masuk dalam klasifikasi
sehat.

9
6. Desa Munggu
Jumlah KK yang ada 1495 KK dan yang disurvey adalah sebanyak 210 KK. Dari hasil
survey diperoleh data sebagai berikut : Jml KK yang memiliki bayi sebanyak 4 KK dan balita
sebanyak 161 KK, dengan persalinan nakes sebanyak 165 KK (100%), memberi ASI Ekslusif
119 KK (72,12%), Menimbang bayi dan balita sebanyak 165 KK (100%), Mencuci tangan
sebanyak 210 KK (100%), Menggunakan air bersih sebanyak 210 KK (100%), menggunakan
jamban sehat sebanyak 210 KK (100%), melaksanakan PSN sebanyak 186 KK (88,57%),
makan buah dan sayur sebanyak 180 KK (85,71%), melaksanakan aktifitas fisik sebanyak 184
KK (87,61%), tidak merokok dalam rumah sebanyak 170 KK (80,95%).
Jadi dari hasil monitoring ditemukan sebanyak 170 KK (80,95%) masuk dalam klasifikasi
sehat.
7. Desa Cemagi
Jumlah KK yang ada 1101 KK dan yang disurvey adalah sebanyak 210 KK. Dari hasil
survey diperoleh data sebagai berikut : Jml KK yang memiliki bayi sebanyak 11 KK dan balita
sebanyak 110 KK, dengan persalinan nakes sebanyak 121 KK (100%), memberi ASI Ekslusif
95 KK (78,51%), Menimbang bayi dan balita sebanyak 121 KK (100%), Mencuci tangan
sebanyak 210 KK (100%), Menggunakan air bersih sebanyak 210 KK (100%), menggunakan
jamban sehat sebanyak 210 KK (100%), melaksanakan PSN sebanyak 180 KK (85,71%),
makan buah dan sayur sebanyak 190 KK (90,47%), melaksanakan aktifitas fisik sebanyak 179
KK (85,23%), tidak merokok dalam rumah sebanyak 175 KK (83,33%).
Jadi dari hasil monitoring ditemukan sebanyak 175 KK (83,33%) masuk dalam klasifikasi
sehat.
Tabel.6 Klasifikasi PHBS per-Desa/Kel, pada Tatanan Rumah Tangga UPTD Puskesmas

Mengwi II, Tahun 2022

Desa/Kelurahan Jumlah RT Klasifikasi PHBS


di Survey Sehat Prontase Kurang Prontase
(%) Sehat (%)
Kapal 210 146 80 64 20
Abianbase 210 158 78,09 52 21,90
Buduk 210 175 81,42 35 18,57
T.Bayuh 210 177 83,80 33 16,19
Pererenan 210 184 81,90 26 18,09
Munggu 210 156 80,95 55 19,04
Cemagi 210 191 83,33 20 16,66
Jumlah 1470 196 81,36 274 18,63

Tabel 6 menunjukan, dari 1470 KK yang di survey 81,36 % klasifikasi PHBS sehat dan
18,63% klasifikasi PHBS kurang sehat. Pencapaian KK yang ber PHBS di UPTD Puskesmas
Mengwi II dibawah target nasional yaitu 85%. Pencapaian klasifikasi sehat tertinggi Desa
Tumbakbayuh (83,80%) dan terendah di Kelurahan Abianbase (78,09%).

10
B. Tatanan Institusi Pendidikan
Sekolah yang disurvey sebanyak 33 sekolah terdiri dari 24 SD, 6 SMP, dan 3
SMA/SMK, adapun hasil Survey PHBS pada Tatanan Institusi Pendidikan di Wlayah Kerja
UPTD Puskesmas Mengwi II adalah sebagai berikut:
1. Sekolah menerapkan aktifitas fisik min. SD SMP/SMA/SMK
30 mnt/olahraga bagi warga sekolah : 24 9
2. Sekolah menyediakan sarana mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun : 24 9
3. Sekolah melakukan pengukuran BB dan TB
setiap 6 bulan : 24 9
4. Sekolah menyediakan tempat sampah di kelas
dan lingkungan sekolah : 24 9
5. Sekolah menerapkan kawasan tanpa rokok di
lingkungan sekolah : 24 9
6. Sekolah melakukan pemberantasan sarang nyamuk
di lingkungan sekolah Seminggu sekali : 24 9
7. Sekolah menyediakan sarana buang air besar dan
buang air kecil sesuai dengan jumlah peserta didik : 24 9
8. Sekolah menyediakan kantin di sekolah dengan menu
sehat/gizi seimbang : 24 9
9. Sekolah memasang Plang Larangan untuk tidak
merokok : 24 9
10. Sekolah memasang Plang Larangan untuk tidak
mengkonsumsi NAPZA : 19 9
11. Sekolah memasang Plang Larangan untuk tidak
meludah sembarangan : 19 9
Dari hasil survey 24 SD tersebut didapatkan hasil bahwa sebanyak 19 (79,16%) SD
masuk pada klasifikasi sekolah yang ber-PHBS. Dan dari 9 SMP/SMA/SMK didapatkan hasil
bahwa sebanyak 9 (100%) SMP/SMA/SMK masuk pada klasifikasi sekolah yang ber-PHBS.

C. Tatanan Tempat-Tempat Umum


Tatanan tempat-tempat umum yang di survey di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Mengwi II adalah sebanyak 7 tempat umum, antara lain : Pasar Tegeh Kapal, Pasar Putra
Sedana Abianbase, Pasar Buduk, Br. Gunung Pande Tumbakbayuh, Pasar Pererenan, Pasar
Munggu, Br. Seseh Cemagi. Hasil Survey PHBS pada Tatanan Tempat-Tempat Umum di
Wilayah Kerja Puskesmas Mengwi II adalah sebagai berikut:

11
1. Sarana mencuci tangan dilengkapi sabun :7
2. Jamban Sehat :7
3. Tempat Sampah :7
4. Selokan Air/Pembuangan Air Limbah :7
5. Plang larangan tidak merokok :7
6. Plang larangan untuk tidak mengkonsumsi NAPZA :5
7. Plang larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat :5
Dari hasil survey pada 7 tempat umum di atas, didapatkan hasil bahwa 5 (71,42%)
tempat umum tersebut masuk pada klasifikasi sehat atau menerapkan PHBS.

D. TATANAN TEMPAT KERJA


Pada tatanan tempat kerja di Wilayah kerja Puskesmas Mengwi II dilaksanakan survey
pada 7 Tempat Kerja (Kantor Lurah Abianbase, Kantor Lurah Kapal, Kantor Desa Buduk,
Kantor Desa Tumbakabyuh, Kantor Desa Pererenan, Kantor Desa Munggu, Kantor Desa
Cemagi). Adapun hasil survey adalah sebagai berikut:
1. Sarana mencuci tangan dilengkapi sabun :7
2. Sarana mengkonsumsi makanan dan minuman sehat :7
3. Tersedia jamban sehat :7
4. Tersedia tempat sampah :7
5. Terdapat peraturan perusahaan yang terkait dengan K3 :7
6. Terdapat kegiatan pemberantasan jentik nyamuk secara rutin :7
7. Plang Larangan untuk tidak Merokok :7
8. Plang larangan untuk tidak mengkonsumsi NAPZA :7
9. Plang Larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat :7
10. Penyuluhan PHBS :7
11. Pemberian Media :7
12. Kegiatan Advokasi :7
Dari hasil di atas dapat disimpulkan dari 7 tempat kerja yang di survey terdapat
(100%) tempat kerja yang masuk klasifikasi ber-PHBS.

E. Tatanan Institusi Kesehatan


Pada tatanan ini tempat yang disurvey yaitu institusi kesehatan yang ada di wilayah
Puskesmas Mengwi II, antara lain sebanyak 7 Pustu, 1 Puskesmas Induk, 1 Poskesdes, 1
Klinik Panti Swati Adapun hasil survey adalah sebagai berikut:

1. Sarana mencuci tangan dilengkapi sabun : 10


2. Sarana mengkonsumsi makanan dan minuman sehat : 10
3. Tersedia jamban sehat : 10
4. Tersedia tempat sampah : 10

12
5. Terdapat peraturan perusahaan yang terkait dengan K3 : 10
6. Terdapat kegiatan pemberantasan jentik nyamuk secara rutin : 10
7. Plang larangan untuk tidak mengkonsumsi NAPZA : 10
8. Plang Larangan untuk tidak Merokok : 10
9. Plang Larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat : 10
Dari hasil survey di atas dapat disimpulkan 10 Institusi Kesehatan yang disurvey masuk
klasifikasi sehat.

13
BAB IV
RUMUSAN, PRIORITAS MASALAH
ANALISA DAN PERENCANAAN INTERVENSI

A. Rumusan Dan Prioritas Masalah


Permasalahan PHBS yang ditemukan dari hasil Survey Tahun 2022 menjadi prioritas
penanganan oleh pengelola program di UPTD Puskesmas Mengwi II yang disesuaikan dengan
jenis permasalahan. Adapun permasalahan yang ditemukan pada tatanan rumah tangga adalah
indikator yang capaian nya belum mencapai target nasional 85%, antara lain sebagai berikut:
1. Kelurahan Kapal
Dari hasil survey didapatkan permasalahan potensial yang ditemukan pada tatanan rumah
tangga yaitu indikator yang capaiannya masih dibawah target nasional yaitu 85% :
a. Perilaku Tidak Memberi ASI Eksklusif (8,32%)
b. Perilaku merokok dalam rumah (5%)
2. Kelurahan Abianbase
Dari hasil survey didapatkan permasalahan potensial yang ditemukan pada tatanan rumah
tangga yaitu indikator yang capaiannya masih dibawah target nasional yaitu 85%:
a. Perilaku Tidak Memberi ASI Eksklusif (13,92%)
b. Perilaku melakukan Aktivitas fisik (6,91%)
c. Perilaku merokok dalam rumah (0,72%)
3. Desa Buduk
Dari Hasil survey didapatkan permasalahan potensial yang ditemukan pada tatanan rumah
tangga yaitu indikator yang capaiannya masih dibawah target nasional 85%, antara lain:
a. Perilaku Tidak Memberi ASI Eksklusif (9,1%)
b. Perilaku merokok dalam rumah (3,58%)
4. Desa Tumbakbayuh
Dari Hasil survey didapatkan permasalahan potensial yang ditemukan pada tatanan rumah
tangga yaitu indikator yang capaiannya masih dibawah target nasional 85%, antara lain:
a. Perilaku Tidak Memberi ASI Eksklusif (7,35%)
b. Perilaku merokok dalam rumah (1,2%)
5. Desa Pererenan
Dari Hasil survey didapatkan permasalahan potensial yang ditemukan pada tatanan rumah
tangga yaitu indikator yang capaiannya masih dibawah 85%, antara lain:
a. Perilaku Tidak Memberi ASI Eksklusif (4,05%)
b. Perilaku merokok dalam rumah (3,1%)

14
6. Desa Munggu
Dari Hasil survey didapatkan permasalahan potensial yang ditemukan pada tatanan rumah
tangga yaitu indikator yang capaiannya masih dibawah 85%, antara lain:
a. Perilaku Tidak Memberi ASI Eksklusif (12,88%)
b. Perilaku Merokok Di Dalam Rumah (4,05%)
7. Desa Cemagi
Dari Hasil survey didapatkan permasalahan potensial yang ditemukan pada tatanan rumah
tangga yaitu indikator yang capaiannya masih dibawah 100%, antara lain:
a. Perilaku Tidak Memberi ASI Eksklusif (6,49%)
b. Perilaku Merokok Di Dalam Rumah (1,67%)
Permasalahan PHBS yang ditemukan dari hasil Survey dan Pengkajian Tahun 2022
tatanan rumah tangga di 5 Desa 2 Kelurahan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mengwi II
adalah indikator yang capaian nya belum 85%. Dari data tersebut di atas dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Memberi Asi Ekslusif (M1)
2. Merokok Di Dalam Rumah (M2)
3. Melaksanakan Aktifitas Fisik (M3)
Urutan prioritas masalah diambil berdasarkan skoring U-S-G. Nilai semakin besar jika
tingkat urgensinya sangat mendesak atau tingkat keseriusan semakin memprihatinkan apabila
tidak diatasi. Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan tingkat perkembangan (G) dan
tingkat keseriusan (S).

Berikut ini analisa matrik dari prioritas masalah yang ada:


Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,
1=sangat kecil)
Masalah
M1 M2 M3
Kriteria

Urgensi (U) 5 3 3

Keseriusan (S) 5 4 3

Perkembangangan (G) 5 5 3

UxSxG 15 12 9

15
3 prioritas masalah yang dipilih berdasarkan nilai total USG, yaitu:
1. Perilaku tidak memberikan ASI Eksklusif
2. Perilaku merokok di dalam rumah
3. Perilaku tidak melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit

16
B. Analisa masalah
Analisa 3 prioritas masalah yang dipilih, sebagai berikut:

Manusia Metode

Kesadaran memberikan
Ibu bekerja , KP-ASI di wilayah kerja mengwi II
ASI Eksklusif masih belum dapat berjalan karena pandemi,
kurang .
Pengetahuan kurang
tentang Asi Eksklusif

Perilaku tidak
memberikan ASI
Eksklusif
Sarana media KIE berupa
Kurang dukungan dari
leaflet tentang ASI
keluarga
Eksklusif kurang
Masih ada beberapa tempat
Buku Pedoman umum yang belum
menyediakan ruang Laktasi
kurang

Sarana Lingkungan

18
Manusia Metode

Jarang diadakan pemeriksaan


kadar CO dalam darah
Sulit menghentikan
kebiasaan merokok di Penyuluhan Kelompok tentang
dalam rumah bahaya merokok dalam rumah masih
kurang.
Kurangnya kesadaran untuk tidak Perilaku
merokok di dalam rumah merokok di
dalam rumah

Sarana media KIE berupa


leaflet tentang merokok Tidak adanya peraturan di
terbatas Banjar tentang KTR

Buku pedoman kurang


Dukungan keluarga kurang

Sarana Lingkungan

20
Manusia Metode

Tidak memiliki cukup waktu untuk


Penyuluhan Kelompok tentang pentingnya aktivitas fisik
melakukan aktifitas fisik, kondisi
fisik tidak baik, tidak ada motivasi minimal 30 menit untuk kesehatan masih kurang
dan merasa sudah cukup aktif

Perilaku tidak
melakukan aktivitas
fisik minimal 30 menit
Sarana media KIE berupa leaflet tentang
manfaat aktivitas fisik untuk kesehatan
masih kurang
Cuaca Kurang mendukung dan
Kurangnya fasilitas untuk kurangnya budaya berolahraga
olahraga

Sarana Lingkungan

22
C. Perencanaan :
a. Rumusan Tujuan
Dari pengkajian masalah PHBS tatanan rumah tangga dan tatanan institusi dapat
dirumuskan tujuan yang hendak dicapai tahun 2022.
Rumusan tujuan hendaknya disesuaikan dengan sumber daya yang ada dan permasalahan
setempat.
Adapun tujuan yang hendak dicapai sebagai berikut:
1. Meningkatkan perilaku ber-PHBS pada tatanan RT
2. Rumusan Rencana Intervensi
Rumusan rencana kegiatan pada seluruh tatanan di wilayah Mengwi II (Kelurahan
Kapal, Abianbase, Desa Buduk, Desa Tumbakbayuh, Desa Pererenan, Desa Munggu dan
Desa Cemagi).
1. Kegiatan pendekatan kepada para Tokoh masyarakat, pemuka Agama dan Kepala
institusi.
2. Mengadakan pertemuan pada masing-masing Kelurahan
3. Mensosialisasikan pentingnya PHBS dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengadakan pertemuan untuk menentukan lokasi survei dan jumlah KK yang akan
di survey.
5. Membahas masalah-masalah pada tiap-tiap tatanan (RT, Sarana Kesehatan, TTU,
Pendidikan, dan tempat kerja)
6. Mempersiapkan sumber daya manusia seperti penyegaran kader
7. Mengadakan penyuluhan baik secara kelompok maupun perorangan tentang bahaya
merokok dan melakukan tes kadar CO pada saat penyuluhan kelompok tentang
merokok.
8. Mengkaji ulang kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan.
9. Mengaktifkan penyuluhan tentang ASI Eksklusif di dalam Puskesmas maupun di luar
Puskesmas.
10. Mengaktifkan KP-ASI yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
11. Mengaktifkan penyuluhan tentang manfaat aktivitas fisik selama 30 menit untuk
kesehatan , berkolaborasi dengan program kesorga.

Untuk lebih jelasnya rencana Intervensi dimaksud dapat dilihat pada uraian berikut ini :
Tatanan Rumah Tangga
Masalah Perilaku PHBS Rumah Tangga :
1. Perilaku yang tidak memberikan ASI Eksklusif
2. Perilaku yang merokok didalam rumah
3. Perilaku tidak melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit

24
Sasarannya :
Primer : KK
Sekunder : Anggota Keluarga
Perilaku yang ingin dirubah:
1. Agar ibu – ibu mau memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya dari umur 0
– 6 bulan.
2. Agar anggota keluarga tidak merokok didalam rumah
3. Agar anggota keluarga melakukan aktivitas fisik minimal 30

Jenis Intervensi:
a. Pendekatan pada tokoh masyarakat
b. Menyampaikan masalah-masalah yang ada melalui rapat lintas program dan
Sektoral
c. Pembinaan terhadap kader Posyandu
d. Penyuluhan oleh petugas puskesmas berdasarkan masalah-masalah yang ada
e. Mengevaluasi ulang kegiatan yang sudah dilakukan.
f. Mengaktifkan Dasa Wisma dalam menangani masalah-masalah yang ada.
g. Mensosialisasikan dan mengingatkan kembali pentingnya ASI Eksklusif bagi
bayi dan balita.
h. Penyuluhan bahaya merokok bagi perokok, bagi yang belum/tidak merokok,
perokok dan keluarga.
i. Penyuluhan tentang manfaat aktivitas fisik selama 30 menit untuk kesehatan,
berkolaborasi dengan program kesorga.

25
BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Hasil pengkajian masalah PHBS didapatkan kesimpulan pada pada masing-masing


tatanan yaitu:

a. Tatanan Rumah Tangga


- Persentase Rumah Tangga ber-PHBS di UPTD Puskesmas Mengwi II masih
dibawah target (85%), yaitu 81,36%
- Persentase Rumah Tangga ber-PHBS di (Kelurahan Kapal, Abianbase, Desa
Buduk, Desa Tumbakbayuh, Desa Pererenan, Desa Munggu dan Desa Cemagi).
masih dibawah target, yaitu
b. Tatanan Institusi Sekolah Dasar (79,16%), SMP/SMA/SMK (100%), Institusi
Kesehatan (100%), Tempat-tempat umum (71,42%), dan tempat kerja sudah ber-
PHBS (100%)

5.2. SARAN
Masing-masing Desa dan Kelurahan agar meningkatkan perilaku yang ber-PHBS
pada Tatanan Rumah Tangga dan mengadakan koordinasi dengan Instansi terkait untuk
pembinaan lebih lanjut.

Mengetahui

Kepala UPTD Puskesmas Mengwi II Petugas Promkes

dr. I Putu Milantika, M.P.H Ni Luh Lilik Darmayanti


NIP. 197801212005011006

26
28
30

Anda mungkin juga menyukai